Anda di halaman 1dari 16

TULI KONDUKTIF

DAN TULI PERSEPSI (SENSORINEURAL)

DISUSUN OLEH:
MAYSI PUJI ISANGGRAINI (202001111)
TULI
KONDUKTIF
DEFINISI
• Tuli Konduktif atau Conductive Hearing Loss (CHL) adalah jenis ketulian
yang tidak dapat mendengar suara berfrekuensi rendah. Misalnya tidak
dapat mendengar huruf U dari kata susu sehingga penderita
mendengarnya ss. Biasanya gangguan ini “reversible” karena
kelainannya terdapat di telinga luar dan telinga tengah(Purnawan
Junadi,dkk. 1997, hal. 238).
• Tuli kondusif adalah kerusakan pada bagian telinga luar dan tengah,
sehingga menghambat bunyi-bunyian yang akan masuk ke dalam
telinga. Kelainan telinga luar yang menyebabkan tuli kondusif adalah
otalgia, atresia liang telinga, sumbatan oleh serumen, otitis eksterna
sirkumskripta, otitis eksterna maligna, dan osteoma liang teliga. Kelainan
telinga tengah yang menyebabkan tuli kondusif ialah sumbatan tuba
eustachius, otitis media, otosklerosis, timpanisklerosia, hemotimpanum,
dan dislokasi tulang pendengaran. (Indro Soetirto: 2003)
.
ETIOLOGI
Pada telinga luar dan telinga tengah proses degenerasi dapat menyebabkan
perubahan atau kelainan diantaranya sebagai berikut :

Penumpukan serumen
a. Membrane tympani bertambah tebal dan kaku
b. Berkurangnya elastisitas dan bertambah besarnya ukuran daun telinga (pinna)
c. Kekuatan sendi tulang-tulang pendengaran
d. Kelainan bawaan (Kongenital)
e. Atropi dan bertambah kakunya liang telinga
f. Atresia liang telinga, hipoplasia telinga tengah, kelainan posisi tulang-tulang
pendengaran dan otosklerosis.
g. Penyakit otosklerosis banyak ditemukan pada bangsa kulit putih
h. Gangguan pendengaran yang didapat, misal otitis media
TANDA DAN GEJALA
a. Kehilangan pendengaran secara tiba-tiba atau berangsur
b. Pendengaran kacau
c. Sensasi pengap di telinga
d. Pusing
e. Telinga kering
f. Nyeri di telinga
MANIFESTASI KLINIK
Rasa penuh pada telinga
b.    Pembengkakan pada telinga bagian tengah dan luar
c.    Rasa gatal
d.   Trauma
e.   Tinnitus first set of slides
PATOFISIOLOGI
Kehilangan pendengaran konduktif terjadi akibat gangguan transmisi suara di dalam serta melalui
telinga luar dan telinga tengah. Transmisi suara dari telinga dalam ke otak normal dikarenakan
telinga dalam tidak terpengaruh pada kehilangan pendengaran konduktif murni. Penyebab
gangguan pendengaran konduktif adalah terganggunya pergerakan gelombang pada getaran suara
melalui liang telinga, membrane timpani, tulang pendengaran. Meskipun kualitas suara tetap jernih
akan tetapi suara dipersepsikan lemah atau berasal dari tempat yang jauh. Kebanyakan masalah
kehilangan gangguan konduktif dapat dikoreksi dengan penatalaksanaan bedah maupun medis
PENATAKLASANAAN
Pengobatan untuk penurunan fungsi pendengaran tergantung kepada penyebabnya.Jika
penurunan fungsi pendengaran konduktif disebabkan oleh adanya cairan di telinga
tengah atau kotoran di saluran telinga, maka dilakukan pembuangan cairan dan kotoran
tersebut. Dapat diberikan larutan asam asetat 2-5 % dalam alcohol yang di teteskan ke
liang teling atau salep anti jamur. Jika penyebabnya tidak dapat diatasi, maka digunakan
alat bantu dengar atau kadang dilakukan pencangkokan koklea.
a. Alat bantu dengar
Alat bantu dengar merupakan suatu alat elektronik yang dioperasikan dengan batere,
yang berfungsi memperkuat dan merubah suara sehingga komunikasi bisa berjalan
dengan lancar.
Alat bantu dengar terdiri dari:
- Sebuah mikrofon untuk menangkap suara
- Sebuah amplifier untuk meningkatkan volume ssuara
- Sebuah speaker utnuk menghantarkan suara yang volumenya telah dinaikkan.
LANJUTAN
b). Pencangkokan koklea
Pencangkokan koklea (implan koklea) dilakukan pada penderita tuli berat yang tidak dapat
mendengar meskipun telah menggunakan alat bantu dengar. Alat ini dicangkokkan di bawah kulit di
belakang telinga dan terdiri dari 4 bagian:
- Sebuah mikrofon untuk menangkap suara dari sekitar
- Sebuah prosesor percakapan yang berfungsi memilih dan mengubah suara yang tertangkap oleh
mikrofon
- Sebuah transmiter dan stimulator/penerima yang berfungsi menerima sinyal dari prosesor
percakapan dan merubahnya menjadi gelombang listrik
- Elektroda, berfungsi mengumpulkan gelombang dari stimulator dan mengirimnya ke otak.
TULI PERSEPSI (SENSORINEURAL)
DEFINISI
Tuli sensorineural adalah berkurangnya pendengaran atau gangguan pendengaran yang
terjadi akibat kerusakan pada telinga bagian dalam, saraf yang berjalan dari telinga ke otak
(saraf pendengaran), atau otak.
Gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kondisi ini dapat terjadi pada tingkat ringan
atau bahkan mengakibatkan hilang pendengaran total.. Derajat keparahan tuli sensoneural
dikategorikan sebagai berikut
a. Gangguan pendengaran ringan. Tidak bisa mendengar suara antara 26 sampai 40
desibel..
b. Gangguan pendengaran sedang. Tidak bisa mendengar suara antara 41 hingga 55
desibel.
c. Kehilangan pendengaran yang parah. Kehilangan pendengaran pada lebih dari 71 desibel..
Tuli sensorineural bukanlah kondisi yang mengancam nyawa. Akan tetapi, gangguan
pendengaran ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berkomunikasi jika tidak
ditangani dengan benar
ETIOLOGI
Perjalanan penyakit dari tuli sensorineural disebabkan oleh beberapa hal sesuai dengan etiologi yang
sudah disebutkan diatas. Pada tuli sensorineural (perseptif) kelainan terdapat pada koklea (telinga
dalam), nervus VIII atau di pusat pendengaran. Sel rambut dapat dirusak oleh tekanan udara akibat
terpapar oleh suara yang terlalu keras untuk jangka waktu yang lama dan iskemia. Kandungan glikogen
yang tinggi membuat sel rambut dapat bertahan terhadap iskemia melalui glikolisis anaerob.
Sel rambut juga dapat dirusak oleh obat-obatan, seperti antibiotik aminoglikosida dan agen
kemoterapeutik cisplatin, yang melalui stria vaskularis akan terakumulasi di endolimfe. Hal ini yang
menyebabkan tuli telinga dalam yang nantinya mempengaruhi konduksi udara dan tulang. Ambang
pendengaran dan perpindahan komponen aktif membran basilar akan terpengaruh sehingga
kemampuan untuk membedakan berbagai nada frekuensi yang tinggi menjadi terganggu. Akhirnya,
depolarisasi sel rambut dalam tidak adekuat dapat menghasilkan sensasi suara yang tidak biasa dan
mengganggu (tinnitus subyektif). Hal ini bias juga disebabkan oleh eksitasi neuron yang tidak adekuat
pada jaras pendengaran atau korteks auditorik.
MANIFESTASI KLINIK
Gangguan pendengaran mungkin timbul secara bertahap atau tiba-tiba. Gangguan
pendengaran mungkin sangat ringan, mengakibatkan kesulitan kecil dalam berkomunikasi
atau berat seperti ketulian. Kehilangan pendengaran secara cepat dapat memberikan
petunjuk untuk penyebabnya. Jika gangguan pendengaran terjadi secara mendadak,
mungkin disebabkan oleh trauma atau adanya gangguan dari sirkulasi darah. Sebuah onset
yang tejadi secara bertahap bias dapat disebabkan oleh penuaan atau tumor.
Gejala seperti tinitus (telinga berdenging) atau vertigo (berputar sensasi), mungkin
menunjukkan adanya masalah dengan saraf di telinga atau otak. Gangguan pendengaran
dapat terjadi unilateral atau bilateral. Kehilangan pendengaran unilateral yang paling sering
dikaitkan dengan penyebab konduktif, trauma, dan neuromas akustik. Nyeri di telinga
dikaitkan dengan infeksi telinga, trauma, dan obstruksi pada kanal. Infeksi telinga juga dapat
menyebabkan demam.
TANDA DAN GEJALA
a. Kesulitan mendengar suara dengan latar suara bising
b. Kesulitan memahami suara anak-anak dan wanita
c. Merasa pusing
d. Bermasalah dengan keseimbangan tubuh
e. Kesulitan mendengar suara bernada tinggi
f. Suara keras terdengar redam
g. Merasa seperti dapat mendengar suara tetapi tidak dapat memahaminyaTinnitus (telinga
berdenging)
PENATAKLASANAAN
Tuli sensorineural tidak dapat diperbaiki dengan terapi medis atau bedah tetapi dapat
distabilkan. Tuli sensorineural umumnya diperlakukan dengan menyediakan alat bantu dengar
(amplifikasi) khusus. Volume suara akan ditingkatkan melalui amplifikasi, tetapi suara akan
tetap teredam. Saat ini, alat bantu digital yang di program sudah tersedia, dimana dapat diatur
untuk menghadapi keadaan yang sulit untuk mendengarkan.
Tuli sensorineural yang disebabkan oleh penyakit metabolik tertentu (diabetes, hipotiroidisme,
hiperlipidemia, dan gagal ginjal) atau gangguan autoimun (poliartritis dan lupus eritematosus)
dapat diberikan pengobatan medis sesuai penyakit yang mendasarinya. Beberapa individu
dengan tuli sensorineural yang berat, dapat dipertimbangkan untuk melakukan implantasi
bedah perangkat elektronik di belakang telinga yang disebut implan koklea yang secara
langsung merangsang saraf pendengaran.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
●A. Anamnesis
Diperlukan anamnesis yang terarah untuk menggali lebih dalam dan luas keluhan utama pasien. Keluhan
utama telinga antara lain pekak (tuli), suara berdenging (tinnitus), rasa pusing berputar (vertigo), rasa
nyeri di dalam telinga (otalgia), dan keluar cairan dari telinga (otore). Perlu ditanyakan apakah keluhan
tersebut pada satu atau kedua telinga, timbul tiba-tiba atau bertambah berat, sudah berapa lama diderita,
riwayat trauma kepala, telinga tertampar, trauma akustik, terpajan bising, pemakaian obat ototoksik,
pernah menderita penyakit infeksi virus, apakah gangguan pendengaran ini sudah diderita sejak bayi
sehingga terdapat gangguan bicara dan komunikasi, dan apakah gangguan lebih terasa di tempat yang
bising atau lebih tenang.

B.Pemeriksaan audiologi khusus


Untuk membedakan tuli koklea dan tuli retrokoklea diperlukan pemeriksaan yang terdiri dari audiometri
khusus, audiometri objektif, pemeriksaan tuli anorganik, dan pemeriksaan audiometri anak.

Anda mungkin juga menyukai