Anda di halaman 1dari 5

CLINICAL SCIENCE SESSION

GANGGUAN PENDENGARAN

Disusun Oleh :

Amalia Ramadhani 130112170521


Asep Aziz Purnama 130112170536
Gilberto Chafrina 130112170584
Indri Handayani 130112170610
Ridha Hayyu Nisa 130112170538
Sari Ekawati 130112170632
Yogi Subandra D 130112170569

Preseptor :

Dr. Yussy Afriani Dewi, dr., Sp.THT-KL(K), M.Kes., FICS

Judiawati Hajat, dr., Sp.THT-KL, M.Kes

Peny Wahyu Prastianingsih, dr., Sp.THT-KL(K), M.Kes

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN THT-KL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN / RSUD CIBABAT

BANDUNG

2019
OVERVIEW
Pendengaran yang sehat berawal dari telinga sehat. Pendengaran yang sehat akan
meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas untuk mencapai kebahagiaan. Gangguan
pendengaran mengakibatkan anak sekolah sulit menerima pelajaran, produktivitas menurun
dan biaya hidup tinggi. Ini dikarenakan, telinga mempunyai peranan yang besar dalam
kehidupan sehari-hari. Menurut kajian, mendengar dapat menyerap 20% informasi, lebih besar
dibanding membaca yang hanya menyerap 10% informasi.

DEFINISI
Gangguan pendengaran atau tuli adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat mendengar
suara secara sebagian atau penuh pada salah satu atau kedua telinga.

EPIDEMIOLOGI GANGGUAN PENDENGARAN

WHO memperkirakan saat ini terdapat 466 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan
pendengaran, setara dengan 5 persen jumlah populasi dunia. Sebanyak 34 jutanya, atau sekitar 7
persen adalah anak-anak. Gangguan pendengaran lebih banyak terjadi pada laki-laki, yaitu sebanyak
56 persen, dan sisanya perempuan sebesar 44 persen.

TIPE DAN PENYEBAB GANGGUAN PENDENGARAN


Telinga dibagi atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar terdiri dari daun
telinga dan liang telinga sampai ke gendang telinga. Telinga tengah sendiri terdiri dari 3 tulang
pendengaran dimana getaran suara akan diteruskan ke telinga pendengaran sebagai getaran
mekanik. Sedangkan telinga dalam sendiri terdiri dari koklea yang akan meneruskan implus
pendengaran ke bagian otak untuk diterjemahkan.
Tipe dan Penyebab Gangguan Pendengaran
TULI KONDUKTIF TULI SENSORINEURAL TULI CAMPUR
Terjadi saat sel-sel rambut
kecil (ujung saraf) yang
Umumnya disebabkan Tuli campur disebabkan
mendeteksi suara di telinga
masalah mekanis pada oleh kombinasi tuli
cedera, terkena penyakit,
telinga luar atau tengah. konduktif dan tuli
tidak berfungsi atau mati.
Seringnya dapat diatasi. sensorineural
Jenis tuli ini seringkali tidak
dapat diperbaiki.
- Penumpukan kotoran - Neuroma akustik - Dapat berupa satu
telinga - Tuli akibat usia penyakit atau
- Kerusakan pada - Infeksi telinga saat penyakit yang
tulang pendengaran masa kanak-kanak berbeda, contoh:
- Infeksi pada telinga - Paparan sering radang pada telinga
- Adanya benda asing terhadap suara keras tengah yang
pada telinga - Penggunaan obat komplikasi sampai ke
tertentu telinga dalam
FAKTOR RISIKO

 Penuaan: degenerasi struktur telinga terjadi seiring waktu.


 Suara kencang: paparan pada suara yang kencang dapat merusak sel-sel pada telinga
dalam. Kerusakan dapat terjadi dengan paparan jangka panjang dari suara yang
kencang, atau dari suara kencang yang muncul tiba-tiba, seperti tembakan.
 Turunan: bawaan genetik dapat membuat Anda lebih rentan terhadap kerusakan
telinga akibat suara atau penurunan fungsi dari penuaan.
 Suara dari lingkungan pekerjaan: lingkungan pekerjaan dengan suara bising, seperti
pertanian, konstruksi atau pekerjaan pabrik, dapat menyebabkan kerusakan pada telinga
bagian dalam.
 Suara rekreasional: paparan dari suara ledakan, seperti senjata api dan mesin jet, dapat
menyebabkan kehilangan permanen langsung. Aktivitas rekreasional lainnya dengan
tingkat kebisingan tinggi meliputi snowmobiling, sepeda motor atau musik yang keras.
 Beberapa obat-obatan: obat seperti gentamicin antibiotik atau obat-obatan kemoterapi
tertentu, dapat mengganggu telinga dalam. Efek sementara dari pendengaran – deringan
pada telinga (tinnitus) atau tuli – dapat terjadi jika Anda mengonsumsi aspirin, penawar
rasa sakit lain, obat antimalaria atau loop diuretic dengan dosis sangat tinggi.
 Beberapa penyakit: penyakit yang menyebabkan demam tinggi, seperti meningitis,
dapat merusak koklea.

GEJALA GANGGUAN PENDENGARAN

Gangguan pendengaran dapat terjadi tiba-tiba, tetapi seringkali terjadi bertahap dan tidak disadari
pada awalnya. Beberapa tanda dan gejala awal gangguan pendengaran adalah:

 Meminta orang lain untuk mengulang perkataannya.


 Selalu kelelahan karena harus berkonsentrasi saat mendengarkan.
 Menarik diri dari pembicaraan.
 Kesulitan mendengar dering telepon atau bel pintu.
 Menghindari beberapa situasi sosial.
 Kesulitan mendengarkan perkataan orang lain secara jelas, khususnya ketika berdiskusi
dengan banyak orang atau dalam keramaian.
 Kesulitan mendengarkan huruf-huruf konsonan, misalnya “S”, “F”, dan “T”.
 Mendengarkan musik atau menonton televisi dengan volume suara lebih keras dari orang lain.
 Kesulitan menentukan arah sumber suara.

Pada keadaan tuli konduktif, gejalanya dapat disertai dengan:

 Ada riwayat keluarnya cairan dari telinga atau riwayat infeksi telinga sebelumnya
 Perasaan seperti ada cairan dalam telinga dan seolah-olah bergerak dengan perubahan posisi
kepala
 Telinga berdengung atau mendengar suara nada rendah
 Mendengar suara lebih jelas dalam suasana ramai
 Apabila tuli pada kedua telinga, penderita biasanya berbiara dengan suara pelan
 Pada saat mengunyah, pendengaran menjadi lebih terganggu
 Tidak ada kesulitan dalam berkomunikasi bila suara cukup keras
Pada keadaan tuli sensorineural, gejalanya dapat disertai dengan:

 Adanya riwayat pusing berputar dengan rasa penuh di telinga


 Mendengar bunyi seperti suara ombak
 Penderita biasanya berbicara lebih keras dibanding orang normal.
 Lebih sulit mendengar suara atau percakapan dalam suasana ramai dibanding suasana sunyi
 Terdapat riwayat trauma kepala, trauma akustik (cedera telinga dalam akibat paparan suara
paparan suara bising atau terlalu keras), riwayat pemakaian obat-obatan yang berbahaya
untuk telinga, ataupun riwayat penyakit lain sebelumnya.

DIAGNOSIS GANGGUAN PENDENGARAN

Untuk mendiagnosis gangguan pendengaran, dokter akan melakukan beberapa hal berikut:

 Pemeriksaan Telinga. Dokter akan memeriksa telinga untuk mencari penyebab gangguan,
seperti kotoran telinga, infeksi, atau rusaknya gendang telinga. Pemeriksaan ini dapat dibantu
oleh alat yang dinamakan otoskop.
 Uji garpu tala. Tes ini menggunakan garpu tala yang digetarkan dan didengarkan ke telinga
pasien serta diletakkan di tulang dahi dan tulang belakang telinga. Selain untuk mendeteksi
gangguan pendengaran, uji garpu tala juga bisa menentukan telinga bagian mana yang rusak.
 Tes Bisik. Pada tes ini, pemeriksa membisikkan beberapa kata ke pasien dan menghitung
seberapa jauh pasien dapat mendengar suara.
 Uji audiometri nada murni. Pada tes ini, sebuah mesin akan memproduksi suara dengan
beragam volume dan frekuensi yang akan didengarkan oleh penderita melalui headphone dan
akan meminta kepada penderita untuk menekan tombol bila mendengar suara tersebut.

Dari beberapa pemeriksaan tersebut, dokter akan mengetahui derajat ketulian yang dialami penderita.
Ada empat tingkatan derajat ketulian, yaitu:

 Tuli ringan. Biasanya penderita kesulitan menyimak perkataan dari lawan bicara yang ada di
kejauhan dan di lingkungan yang berisik.
 Tuli sedang. Penderita akan sulit mendengar lawan bicaranya pada jarak dekat.
 Tuli berat. Penderita hanya dapat mendengar suara yang keras, seperti suara sirine.
 Tuli sangat berat. Penderita hanya mendengar suara yang keras sekali dan diterima hanya
sebagai getaran.

TATALAKSANA
A Tuli konduktif
Gangguan telinga luar:
- Gangguan bentuk liang telinga (Atresia liang telinga): tindakan operasi
- Sumbatan kotoran telinga: tindakan pembersihan oleh dokter
- Infeksi telinga luar: antibiotik dan/atau antiinflamasi sesuai saran dokter
Gangguan telinga tengah:
- Sumbatan tuba eustachius: obat tetes hidung
- Infeksi telinga tengah: antibiotik sesuai saran dokter
- Pendarahan telinga tengah (hematotimpanum): tindakan pengambilan darah dari telinga
tengah
B Tuli sensorineural
- Bawaan lahir (kongenital): tindakan operasi/implant
- Infeksi telinga dalam: antibiotik dan/atau antiinflamasi sesuai saran dokter
- Tuli akibat obat (streptomisin, kanamisin, gentamisin, alkohol): penghentian atau
pengurangan konsumsi obat
- Tuli mendadak: istirahat, obat sesuai saran dokter, oksigen inhalasi
- Tuli akibat suara bising: alat bantu dengar, latihan dengar/baca gerakan bibir, implantasi
koklea

PENCEGAHAN
- Menjaga kebersihan telinga
- Membersihkan telinga hanya pada bagian luar, tidak sampai bagian dalam oleh diri sendiri.
Pembersihan liang telinga lebih dalam sebaiknya dilakukan oleh dokter
- Menjauhi area bising
- Menggunakan pelindung telinga apabila sedang berada di tempat bising
- Mengobati infeksi pernapasan segera

Anda mungkin juga menyukai