Anda di halaman 1dari 6

2.1.

pengertian komunikasi terapeutik

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dirancang dan direncanakan untuk


tujuan terapi, dalam rangka membina hubungan antara perawat dengan pasien agar
dapat beradaptasi dengan stress, mengatasi gangguan psikologis, sehingga dapat
melegakan serta membuat pasien merasa nyaman, yang pada akhirnya
mempercepat proses kesembuhan pasien.

Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling


memberikan pengertian antar perawat dengan pasien. Tujuan hubungan terapeutik
diarahkan pada pertumbuhan pasien meliputi: realisasi diri, penerimaan diri dan
peningkatan penghormatan terhadap diri. Sehingga komunikasi terapeutik itu sendiri
merupakan salah satu bentuk dari berbagai macam komunikasi yang dilakukan
secara terencana dan dilakukan untuk membantu proses penyembuhan pasien.

Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang direncanakan secara sadar,


bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien dan membina
hubungan yang terapeutik antara perawat dan klien. Komunikasi terapeutik juga
dapat dipersepsikan sebagai proses interaksi antara klien dan perawat yang
membantu klien mengatasi stress sementara untuk hidup harmonis dengan orang
lain, menyesuaikan dengan sesuatu yang tidak dapat diubah dan mengatasi
hambatan psikologis yang menghalangi realisasi diri.

2.2. pengertian gangguan pendengaran

Gangguan pendengaran adalah istilah untuk semua kondisi dan penyakit yang


menyebabkan terjadinya gangguan pada proses mendengar. Kondisi ini bisa
disebabkan oleh banyak hal, mulai dari paparan suara bising dalam waktu yang
lama hingga gangguan pada sistem saraf pendengaran.
Telinga adalah organ pendengaran yang berperan penting dalam menghantarkan
dan menerima suara atau bunyi. Telinga terdiri dari 3 bagian, yaitu telinga bagian
luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam. Saat terjadi gangguan pada
bagian-bagian telinga tersebut, maka akan terjadi gangguan dalam proses
mendengar. Akibatnya, suara bisa terdengar tidak jelas atau bahkan tidak terdengar
sama sekali.
2.3. gejala-gejala pada gangguan pendengaran
Telinga terdiri dari 3 bagian utama, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah,
dan telinga bagian dalam. Gelombang suara masuk lewat telinga bagian luar dan
menyebabkan getaran pada gendang telinga.
Gendang telinga dan 3 tulang kecil di telinga bagian tengah kemudian
melipatgandakan getaran ke telinga bagian dalam. Selanjutnya, getaran masuk ke
dalam cairan di rumah siput (koklea) yang berisi rambut tipis.
Getaran kemudian menempel ke saraf rambut tipis tersebut dan diubah menjadi
sinyal listrik yang dikirimkan ke otak. Sinyal listrik akhirnya diubah otak menjadi
suara yang didengar.
Saat terjadi gangguan dari proses pengiriman getaran suara dan penerimaan suara
yang telah diolah, maka pendengaran akan terganggu. Di bawah ini adalah gejala
yang dapat timbul akibat gangguan pendengaran:

 Suara atau perkataan terdengar pelan


 Selalu menyetel suara TV dan musik dengan volume keras
 Telinga berdenging atau tinnitus
 Kesulitan mendengar perkataan orang lain dan salah menangkap hal yang
dimaksud, terutama ketika berada di keramaian
 Kesulitan mendengar suara konsonan dan suara bernada tinggi
 Perlu berkonsentrasi keras untuk mendengar hal yang dikatakan orang
 Sering meminta orang lain untuk mengulang pembicaraan, berbicara dengan
lebih jelas, pelan, atau keras
 Sering menghindar dari situasi sosial

Gejala-gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak sedikit berbeda


dengan orang dewasa. Beberapa gejala gangguan pendengaran pada bayi dan
anak-anak adalah:

 Tidak kaget saat mendengar suara nyaring


 Tidak menoleh ke arah sumber suara (bagi bayi yang berusia 4 bulan ke atas)
 Tidak bisa menyebutkan satu kata pun saat sudah berusia sekitar 15 bulan
 Tidak mendengar ketika dipanggil namanya dan baru menyadari kehadiran
seseorang ketika melihat
 Lambat saat belajar bicara atau tidak jelas ketika berbicara
 Sering berbicara dengan lantang atau menyetel TV dengan volume keras
 Jawaban anak tidak sesuai dengan pertanyaan
 Anak meminta Anda untuk mengulang perkataan atau pertanyaan

2.4. penyebab gangguan pendengaran


Ada 3 tipe gangguan pendengaran yang dapat terjadi, yaitu gangguan pendengaran
konduktif, gangguan pendengaran sensorineural, dan gangguan pendengaran
campuran. Berikut adalah penjelasannya:
1. Gangguan pendengaran konduktif
Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika proses penghantaran bunyi
atau suara terganggu akibat adanya gangguan pada telinga. Beberapa
kondisi atau penyakit yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran
konduktif adalah:

 Adanya penumpukan cairan di telinga bagian tengah


akibat pilek atau rhinitis
 Infeksi telinga tengah atau otitis media
 Infeksi telinga luar atau otitis eksterna
 Gangguan atau kerusakan pada tuba eustachius, yaitu saluran yang
menghubungkan telinga dengan hidung dan tenggorokan
 Gendang telinga robek atau perforasi membran timpani
 Tumor atau pertumbuhan jaringan yang tidak normal di telinga bagian
luar dan telinga bagian tengah, seperti kolesteatoma
 Kotoran telinga yang menumpuk dan menyumbat saluran telinga
atau serumen prop
 Adanya benda asing yang tersangkut saluran saluran telinga, seperti
batu kerikil atau manik-manik
 Kalainan bentuk telinga atau malformasi telinga, seperti mikrotia, tidak
terbentuknya daun telinga, atau adanya kelainan tulang-tulang
pendengaran
 Penyakit pada tulang-tulang pendengaran, seperti otosklerosis

2. Gangguan pendengaran sensorineural


Gangguan pendengaran sensorineural terjadi ketika ada kerusakan telinga
bagian dalam dan gangguan pada jalur saraf antar telinga bagian dalam dan
otak. Ada beberapa kondisi dan penyakit yang bisa menyebabkan gangguan
pendengaran sensorineural, yaitu:

 Penyakit tertentu, seperti penyakit autoimun yang menyerang telinga


atau penyakit Meniere
 Penggunaan obat yang bisa menimbulkan efek samping pada telinga,
seperti antibiotik aminoglikosida, obat kemoterapi, aspirin dosis tinggi,
dan loop diuretic
 Kondisi genetik tertentu yang diturunkan di dalam keluarga
 Gangguan pembentukan telinga bagian dalam
 Proses penuaan yang disebut juga presbikusis
 Pukulan atau cedera di kepala
 Paparan suara keras yang berlangsung dalam waktu lama, seperti
bekerja di proyek dengan kebisingan tinggi

3. Gangguan pendengaran campuran


Gangguan pendengaran campuran terjadi ketika timbul gangguan
pendengaran konduktif bersamaan dengan gangguan pendengaran
sensorineural. Kondisi ini dapat menunjukan adanya kerusakan pada telinga
bagian luar, tengah, dan bagian dalam, atau jalur saraf ke otak.

2.5. pencegahan gangguan pendengaran


untuk mencegah terjadinya gangguan pendengaran, seperti dilansir
Medicalnewstoday, yaitu:

1. Gunakanlah pelindung pendengaran, jika berada di lingkungan yang


memiliki tingkat kebisingan tinggi gunakanlah pelindung pendengaran
seperti penutup telinga. Alat ini juga bisa digunakan saat melakukan
kegiatan sehari-hari seperti memotong rumput.
2. Waspadai kebisingan, kapan pun waktunya usahakan untuk mengecikan
volume radio, televisi atau speaker
3. Berhati-hatilah menggunakan earphone. Jika menggunakan earphone
maka aturlah volume agar tidak terlalu keras, jika orang yang disebelah
Anda bisa mendengar suara dari earphone maka volumenya sudah terlalu
keras.
4. Berikan waktu bagi telinga untuk beristirahat, semakin sering seseorang
terpapar suara maka bisa mempengaruhi gangguan pendengaran, bahkan
suara dengan volume rendah sekalipun jika terpapar dalam jangka waktu
lama bisa jadi berbahaya. Untuk itu berilah waktu bagi telinga untuk
beristirahat dengan berada di dalam ruangan yang tenang.
5. Periksalah telinga secara teratur, tes pendengaran dan pemeriksaan telinga
sebaiknya menjadi kegiatan kesehatan yang rutin, karena semakin cepat
gangguan diketahui maka penanganannya akan menjadi lebih mudah dan
mencegah kerusakan lebih lanjut.

2.6. Hal-Hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan klien


gangguan pendengaran

Hal-Hal yang perlu diperhatikan sebelum berkomunikasi dengan klien gangguan


pendengaran adalah sebagai berikut :

1. Periksa adanya bantuan pendengaran dan kaca mata


2. Kurangi kebisingan
3. Dapatkan perhatian klien sebelum memulai pembicaraan
4. Berhadapan dengan klien dimana ia dapat melihat mulut anda
5. Jangan mengunyah permen karet
6. Sediakan penerjemah bahasa isyarat jika diinginkan
7. Susun ulang kalimat jika klien mengerti
8. Bicara pada volume suara normal, jangan berteriak

2.7 Teknik komunikasi gangguan pendengaran

1. orientasikan kehadiran diri anda dengan cara menyentuh klien atau


memposisikan diri depan klien
2. usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan
perlahan untuk memudahkan klien membaca gerak bibir anda
3. usahakan bicara dengan posisi tepat didepan klien dan pertahankan sikap
tubuh dan mimic wajah yang lazim
4. jangan melakukan pembicaraan ketika anda sedang mengunyah sesuatu
misalnya makanan atau permen karet
5. gunakan baha isyarat atau bahasa jari bila anda bisa dan diperlukan
6. gunakan bahasa pantomim bila memungkinkan dengan gerakan sederhana
dan perlahan
7. apabila ada sesuatu yang sulit untuk dikomunikasikan, coba sampaikan
pesan dalam bentuk tulisan atau gambar (symbol)

Penyebab Gangguan Pendengaran

 Usia. Pada lansia, struktur di telinga menjadi kurang elastis. Rambut-rambut halus
rusak dan kurang mampu merespon gelombang suara. Gangguan pendengaran dapat
berkembang selama beberapa tahun.
 Suara Keras. Paparan suara keras – misalnya,dari alat alat listrik, pesawat
terbang,senjata api,atau dari mendengarkan music keras pada earphone dapat merusak
sel-sel rambut di koklea. Parahnya kerusakan tergantung pada tingkat kenyaringan
suara dan lamanya mendengar suara tersebut.
 Infeksi telinga. Saat infeksi telinga terjadi, cairan menumpuk pada bagian telinga
tengah.biasanya gangguan pendengaran karena infeksi telinga, bersifat ringan dan
sementara . namun , jika infeksi telinga tidak diobati,mereka dapat menyebabkan
gangguan pendengaran berat dan jangka panjang
 Lubang pada gendang telinga. Infeksi telinga , suara keras, trauma kepala , atau
tekanan kuat di telinga saat terbang dalam pesawat atau melakukan scuba diving dapat
membuat lubang di gendang telinga bagian tengah. Ini biasanya menyebabkan
kehilangan pendengaran ringan atau sedang kecuali ada beberapa masalah lain.
 Penyakit atau infeksi. Campak , gondok,meningitis,dan penyakit Meniere adalah
contoh-contoh beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
 Tumor. Tumor,baik yang jinak maupun ganas dapat menyebabkan gangguan
pendengaran yang parah ini termasuk neuroma akustik dan meningioma.orang yang
memiliki tumor mungkin juga mengalami mati rasa atau kelemahan pada wajah dan
dering di telinga.
 Sebuah benda asing di telinga. Ketika benda terjebak di telinga , mereka dapat
memblokir pendengaran .kotoran telinga-subtansi,tebal lengket yang biasanya
mencegah bakteri dan zat asing lainnya dari memasuki telinga- kadang-kadang dapat
menumpuk dan mengeras di telinga, mematikan kemampuan untuk mendengar.
 Cacat telinga. Beberapa orang dilahirkan dengan struktur telinga yang tidak
normal,yang mencegah mereka dapat mendengar dengan baik.
 Trauma.Cedera seperti patah tulang tengkorak atau gendang telinga tertusuk dapat
menyebabkan gangguan telinga parah.
 Obat-obatan. Beberapa jenis obat, termasuk kelas aminoglikosida antibiotic
,aspirin,obat kemotrapi ,antibiotic makrolida dapat menyebabkan gangguan
pendengaran. Kadang-kadang efek ini bersifat sementara dan pendengaran akan
kembali pulih ketika setelah berhenti minum obat.
 Gen, Para ilmuwan telah mengidentifikasi gen tertentu yang membuat orang lebih
rentan terhadap gangguan pendengaran yang parah ,terutama yang berkaitan dengan
usia gangguan pendengaran. Gangguan Pendengaran genetic sering dimulai dengan
gangguan pendengaran yang didiagnosis saat lahir.
IV. PENUTUP

A. Kesimpulan
Gangguan pendengaran adalah salah satu gangguan kesehatan yang umumnya disebabkan
oleh factor usia atau sering terpapar suara yang keras pendengaran bisa dikatakan terganggu jika
sinyal suara gagal mencapai otak.
Pada klien dengan gangguan pendengaran , media komunikasi yang paling sering digunakan
yaitu media visual . klien menangkap pesan bukan dari suara yang dikeluarkan sangat penting bagi
klien ini sehingga dalam melakukan komunikasi, upayakan supaya sikap dan gerak anda dapat di
tangkap oleh indra visualnya.

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat di jadikan suatu referensi atau informasi bagi mahasiswa
keperawatan khususnya dan kalangan umum untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya, Mohon
maaf bila banyak kekurangan dalam makalah ini dan mohon kritik dan sarannya.

Anda mungkin juga menyukai