KTI
OLEH
YATNO
182433039
KTI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan (AMd.Kep)
Pada Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sembilanbelas November Kolaka
OLEH
YATNO
182432039
Hipertensi atau tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai elevasi persistem dari tekanan darah
sistolik (TDS) pada level 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik (TDD) pada level 90
mmHg atau lebih. Tujuan penelitan ini bagaimanakah gambaran penerapan konsumsi olahan umbi
gadung pada penderita hipertensi. Untuk mengetahui gambaran sebelum dan sesudah konsumsi
umbi gadung pada penderita hipertensi di Kecamatan Toari. Metode rancangan studi kasus yang
di gunakan dalam penilitian ini dengan menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
studi kasus untuk melakukan penerapan olahan konsumsi umbi gadung pada penderita hipertensi
di Kecamatan Toari, Kabupaten Kolaka. Hasil penelitian ini menunjukan tekanan darah sebelum
dilakukan intervensi konsumsi umbi gadung tekanan darah pada 3 (tiga) responden menunjukan
rata-rata tekanan darah tinggi di derita kurang dari 5 tahun. Hasil tekanan darah setelah dilakukan
intervensi R1. pengukuran tekanan darah dari hari pertama sampai hari trakhir pemeriksaan
menunjukan hasil tekanan darahnya menurun dari 170/100 mmHg. ke 160/80 mmHg, dan R2.
menunjukan juga penurunan tekanan darah dari 160/100 mmHg. ke 140/100 mmHg. R1. di hari
pertama sampai hari terakhir pengukuran tekanan darah menunjukan hasil tidak berubah/menetap
pada tekanan 180/100 mmHg. Kesimpilanya gambaran tekanan darah responden sebelum dan
setelah komsumsi umbi gadung berdasarkan derajat hipertensi ada perubahan pada responden 2
dimana pada responden ini derajat hipertensi turun pada derajat 1 setelah konsumsi umbi gadung.
Sedangkan pada responden 1 menetep pada derajat 2 namun tekanan darahnya menurun. dan
responden 3 tekanan darahnya menetap pada derajat 3. Di harapkan masyarakat terutama
Kecamatan Toari untuk meyeimbangkan tekanan darah di harapkan mengkonsumsi umbi gadung.
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Yatno
NIM : 182432039
Program Studi : Diploma Tiga Keperawatan
Fakultas : Sains dan Teknologi
Perguruan Tinggi : Universitas Sembilan Belas November Kolaka
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang saya buat dengan
judul “Gambaran Penerapan Konsumsi Olahan Umbi Gadung Pada
Penderita Hipertensi Di Kecamatan Toari, Kabupaten Kolaka” adalah hasil
karya sendiri, tidak dibuatkan, bukan hasil jiplakan/kopian atau plagiat.
Jika dikemudian hari Karya Tulis Ilmiah (KTI) tersebut ternyata bukan hasil karya
sendiri, maka saya bersedia Karya Tuis Ilmiah (KTI) dan gelar kesarjanaan saya
dicabut demi hukum.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan penuh rasa
tanggung jawab.
Mahasiswa
Yatno
182432039
iv
HALAMAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Yatno
NIM : 182432039
Benar bebas dari plagiat, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Kolaka, …………………………..
………………………………………
v
HALAMAN PENGESAHAN
Judul :“GAMBARAN PENERAPAN KONSUMSI OLAHAN UMBI
GADUNG PADA PENDERITA HIPERTENSI DI
KECAMATAN TOARI KABUATEN KOLAKA”
Nama : Yatno
NIM : 182432039
Pembimbing I pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan
vi
HALAMAN PERSETUJUAN
Pada hari......, tanggal......., diterima oleh Panitia Surat Keputusan Ujian KTI
(KTI) Tugas Akhir Program Diploma Tiga (D III) tahun akademik......./...........,
Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Sembilanbelas November Nomor:......../UN56.C03/PT/2021 tentang
Pengangkatan Tim Penguji Ujian KTI (KTI) Tugas Akhir Program Diploma Tiga
(D III) tahun akademik......../........ dengan jadwal ujian pada
hari..............tanggal.......dalam Ujian KTI Tugas Akhir pada Program Studi
Keperawatan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sembilanbelas November
Kolaka.
Dewan Penguji :
1. Penguji 1
Ns. Rosani Naim, S,Kep., M.Kep (......................................)
2. Penguji 2
Yodang, S.Kep., Ns., M.Pall. Care (......................................)
3. Penguji 3
Mariany, S.ST., M.Keb. (......................................)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-nya lah
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Gambaran
Penerapan Konsumsi Olahan Umbi Gadung Pada Penderita Hipertensi di
Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka” Penulis menyadari sepenuhya bahwa
dalam proses penulisan banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik
langsung maupun tidak langsung untuk itu dengan tulus dan ikhlas dengan penuh
hormat saya penulis mengucapkan terimakasi yang sebesar-besarnya dan setinggi-
tingginya terutama kepada Bapak H. Tukatman, S kep, Ns, M kep. Selaku
pembimbing 1 dan kepada Ibu Rosmiati, S.KM, M.Kes. Selaku pembimbing 2
yang telah memberikan arahan dan bimbingan terhadap materi penelitian ini
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar kesarjanaan starta Diploma Tiga
(DIII) pada Program Studi Keperawatan Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan KTI ini dengan sebaik-baiknya.
Namun demikian penulis menyadari bahwa masi banyak kekurangan. Oleh karena
itu demi kesempurnaan, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua
pihak, untuk menyempurnakanya.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada yang
terhormat:
1. Bapak Dr. Azhari, S.STP., M.Si selaku Rektor Universitas Sembilanbelas
November Kolaka
2. Ibu Rina Rembah, ST., MT., CPHCM selaku Dekan Fakultas Sains dan
teknologi Universitas Sembilanbelas November Kolaka
3. Ibu Ns. Rosani Naim, S.Kep.,M.Kep selaku Ketua Program Studi
Keperawatan. dan sekaligus penguji 1
4. Yodang, S.Kep., Ns., M.Pall. Care selaku penguji 2 pada Program Studi
Keperawatan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sembilanbelas
November Kolaka
5. Mariany, S.ST., M.Keb selaku penguji 3 pada Program Studi Keperawatan
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sembilanbelas November Kolaka
viii
6. Keluarga yang telah bersedia menjadi responden
7. Seluruh staf Adiministrasi di Universitas Sembilanbelas November Kolaka
8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Universitas Sembilanbelas November Kolaka
khususnya Program Studi Keperawatan yang selalu memberikan motivasi dan
memberi dukungan bagi saya hingga KTI ini dapat terselesaikan.
Dan melalui kesempatan ini pula, terkhusus penghargaan dan rasa terima
kasih yang tulus dan tak terhingga kupersembahkan kepada seluruh keluarga yang
telah banyak memberi motivasi, bimbingan, materi dan doa demi keberhasilan
penulisan KTI ini. Semoga Allah, SWT selalu menyertai dan merahmati kita
semua dan semoga bantuan dari semua pihak mendapat pahala yang setimpal dari
Allah, SWT. Amin
Yatno
182432039
ix
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL LUAR.................................................................................i
HALAMAN SAMPUL DALAM............................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN...............................................................iv
HALAMAN BEBAS PLAGIAT.............................................................................v
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................vi
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Studi Kasus............................................................................................4
1.3.1 Tujuan umum..................................................................................................4
1.3.2 Tujuan khusus.................................................................................................4
1.4 Manfaat Studi Kasus..........................................................................................4
1.4.1 Pendidikan.......................................................................................................4
1.4.2 Penulis.............................................................................................................4
1.4.3 Masyarakat......................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Konsep Hipertensi..............................................................................................5
2.1.1 Definisi Hipertensi..........................................................................................5
2.2.2 Etiologi............................................................................................................5
2.2.3 Patofisiologi....................................................................................................6
2.2.4 Manifestasi Klinis...........................................................................................8
2.2.5 Pemeriksaan Penunjang..................................................................................8
2.2.6 Penatalaksanaan..............................................................................................9
2.2.7 SOP Pengukuran Tekanan Darah....................................................................9
2.3 Umbi Gadung...................................................................................................10
2.2.1 Pengertian Umbi Gadung..............................................................................10
2.2.2 Manfaat dan Kandungan Umbi Gadung......................................................11
2.2.3 Umbi Gadung Sebagai Konsumsi Dan Terapi..............................................13
2.2.4 Pengolahan Umbi Gadung............................................................................14
2.2.5 SOP Pemberian Umbi Gadung.....................................................................14
2.2.6 Alur Penelitian.............................................................................................16
BAB III METODE STUDI KASUS......................................................................17
3.1 Rancangan Studi Kasus....................................................................................17
3.2 Subjek Studi Kasus..........................................................................................17
3.3 Fokus Studi......................................................................................................17
3.4 Definisi Operasional........................................................................................18
3.5 Instrumen Studi................................................................................................18
3.6 Metode Pengumpulan Data..............................................................................18
3.7 Lokasi dan Waktu Studi Kasus........................................................................18
3.8 Penyajian Data.................................................................................................18
3.9 Etika Studi Kasus.............................................................................................18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................20
4.1 Hasil.................................................................................................................20
4.1.1 Gambaran Umum Penelitian.........................................................................20
4.1.2 Gambaran Karakteristik Responden Penelitian............................................20
4.1.3 Gambaran Hipertensi Sebelum Konsumsi Umbi Gadung............................21
4.1.4 Gambaran Hasil Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Konsumsi.............21
4.2 Pembahasan......................................................................................................22
4.3 Keterbatasan Studi Kasus.................................................................................24
BAB V PENUTUP.................................................................................................25
5.1 Kesimpulan......................................................................................................25
5.2 Saran.................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Derajat hipertensi....................................................................................7
Tabel 2.2 Komposisi kimia umbi gadung.............................................................14
Tabel 4.1 Tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi...................................21
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Jadwal Penelitian
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai elevasi persistem
dari tekanan darah sistolik (TDS) pada level 140 mmHg atau lebih dan tekanan
darah diastolik (TDD) pada level 90 mmHg atau lebih (Black & Hawks, 2014).
Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease atau penyakit
tersembunyi. orang yang tidak sadar telah mengidap penyakit hipertensi sebelum
melakukan pemeriksaan tekanan darah. Hipertensi dapat menyerang siapa saja,
dari berbagai kelompok umur dan status sosial ekonomi. Hipertensi merupakan
suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan darah yang tinggi di dalam arteri
menyebabkan meningkatnya resiko terhadap penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan kardiovaskuler seperti stroke, gagal jantung, serangan jantung, kerusakan
ginjal. Faktor penyebab terjadinya hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat
keluarga, genetik (faktor resiko yang tidak dapat diubah/dikontrol). kebiasaan
merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, stress, penggunaan estrogen dan salah
satunya yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi adalah pola konsumsi
garam dengan intake berlebihan sebagai faktor resiko yang dapat diubah
(Purwono dkk,2020).
Berdasarkan laporanWorld Health Organization (WHO),tahun 2019 dari
seluruh benua, Afrika memiliki pravelensi penderita hipertensi yang paling tinggi
sebanyak27%, sedangkan Asia Tenggara berada pada posisi ketiga dengan
prevelensi sebanyak 25% dari total penduduk (WHO, 2019). Kejadian hipertensi
secara global akan terus meningkat hingga mencapai 29% pada tahun 2025. Hal
ini menjadikan hipertensi sebagai salah satu masalah kesehatan utama di
masyarakat yang dapat ditemukan diberbagai area seperti perkotaan, pedesaan,
pegunungan dan pesisir (Yodang & Nuridah, 2019).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, jumlah kasus
hipertensi tahun 2016 sebanyak 2,87% kasus, tahun 2017 sebanyak 4,60% kasus,
tahun 2018 sebanyak 2,30% kasus. Dari profil kesehatan ini penyakit hipertensi
1
2
1.4.2 Penulis
Merupakan rangkaian kegiatan yang menambah wawasan dan pengalaman
berharga mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan umbi gadung dan
hipertensi.
1.4.3 Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan masyarakat pentingya mengkonsumsi umbi gadung untuk
menurunkan tekanan darah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Hipertensi
2.1.1 Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai elevasi
persistem dari tekanan darah sistolik (TDS) pada level 140 mmHg atau
lebih dan tekanan darah diastolik (TDD) pada level 90 mmHg atau lebih
(Black & Hawks, 2014). Hipertensi dapat juga didefiniskan sebagai
tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg (Smeltzer & Bare, 2012). Selain itu,
hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi yang abnormal
dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda (Corwin,
2011). Pengertian lain dari hipertensi adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah meningkat melebihi batas normal bervariasi sesuai dengan
usia (Hastuti, 2019). Hipertensi bukan hanya merupakan kelompok resiko
tinggi untuk penyakit jantung, tetapi juga kelompok resiko tinggi untuk
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah. Semakin
tinggi tekanan darah, semakin besar resikonya (Nurarif & Kusuma, 2015).
Penyebab tekanan darah meningkat adalah peningkatan kecepatan denyut
jantung, peningkatan resistensi (tahanan) dari pembuluh darah dari tepi
dan peningkatan volume aliran darah (Hastuti, 2019).
2.2.2 Etiologi
Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun
sebagian besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui yang lazim
dikenal dengan sebutan hipertensi esensial (Hastuti, 2019).Berdasarkan
penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan
a. Hipertensi primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Faktor
yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan, hiperaktifitas saraf
simpatis sistem renin. Angiotensin dan peningkatan Na + Ca intraseluler.
5
6
2.2.3 Patofisiologi
Tekanan darah dipengaruhi volume sekuncup dan Total Peripheral
Resistance. Apabila terjadi peningkatan salah satu dari variabel tersebut
yang tidak terkompensasi maka dapat menyebabkan timbulnya hipertensi.
Tubuh memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan
darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi dan
mempertahankan stabilitas tekanan darah dalam jangka panjang. Sistem
pengendalian tekanan darah sangat kompleks. Pengendalian dimulai dari
sistem reaksi cepat seperti refleks kardiovaskuler melalui sistem saraf,
refleks kemoreseptor, respon iskemia, susunan saraf pusat yang berasal
dari atrium, dan arteri pulmonalis otot polos. Sedangkan sistem
pengendalian reaksi lambat melalui perpindahan cairan antara sirkulasi
kapiler dan rongga intertisial yang dikontrol oleh hormon angiotensin dan
vasopresin (Nurarif & Hardhi, 2015).
Patofisiologi hipertensi primer terjadi melalui mekanisme:
a. Curah jantung dan tahanan perifer
Peningkatan curah jantung terjadi melalui dua cara yaitu peningkatan volume
cairan atau preload dan rangsangan saraf yang mempengaruhi kontraktilitas
jantung. Curah jantung meningkat secara mendadak akibat adanya rangsang
saraf adrenergik. Barorefleks menyebabkan penurunan resistensi vaskuler
sehingga tekanan darah kembali normal. Namun pada orang tertentu, kontrol
tekanan darah melalui barorefleks tidak adekuat sehingga terjadi vasokonstriksi
perifer.
b. Sistem renin-angiotensin
Ginjal mengontrol tekanan darah melalui pengaturan volume cairan
ekstraseluler dan sekresi renin. Sistem renin- angiotensin merupakan sistem
endokrin penting dalam pengontrolan tekanan darah. Renin di sekresi oleh
juxtameralus aparatus ginjal sebagai respon glomeralus underperfusion,
penurunan asupan garam, ataupun respon dari sistem saraf simpatik.
Mekanisme terjadinya hipertensi melalui terbentuknya angiotensin II dari
angiotensin I oleh angiotensin converting enzyme (ACE). ACE memegang
8
1. Klien harus duduk dengan lengan terbuka, ditunjang, dan diposisikan pada
level jantung. Klien tidak boleh merokok ataupun menelan kafein selama 30
menit sebelumnya.
10
2. Pengukuran harus dimulai setelah istrahat dengan tenang selama paling tidak 5
menit. Punggung klien harus ditunjang dan kedua kaki harus mendatar dilantai
dengan kaki tidak bersilang. Klien tidak boleh berbicara selama tekanan darah
dipantau.
3. Penggunaan ukuran manset yang tepat akan menjamin pengukuran akurat.
Kantung karet harus mengelilingi setidaknya 80% dari ektremitasi dan diukur.
Lebar kantung harus sepertiga sampai setengah dari lingkaran ektremitas.
Beberapa ukuran manset (misalnya anak-anak, dewasa besar) harus tersedia.
4. Pengukuran seharusnya diambil dengan sphygmomanometer merkuri, sebuah
manometer aneroid baru yang dikalibrasi, atau perangkat elektronik yang
difalidasi.
5. Tekanan darah postural harus di ukur dan dicatat sesuai dengan posisi dan
lengan yang digunakan, termasuk pengukuran berbaring, duduk, dan berdiri
dari kedua lengan.
6. Tekana darah baik sistolik dan diastolik harus dicatat. Hilangnya suara (fase V)
harus digunakan untuk pembacaan diastolik
7. Dua pembacaan atau lebih harus rata. Jika pembacaan dua yang pertama
berbeda lebih dari 5 mmHg. Pembacaan tambahan harus dilakukan (Black &
Hawks, 2014).
2.3 Umbi Gadung
2.2.1 Pengertian Umbi Gadung
Umbi-umbian merupakan hasil tanaman sumber karbohidrat yang
cukup penting. Umbi-umbian merupakan bahan nabati yang diperoleh dari
dalam tanah, yang dapat berupa akar sejati atau perubahan dari akar dan
batang yang biasanya merupakan tempat penimbunan cadangan bahan
makanan tanaman. Komponen zat gizi tertinggi pada umbi-umbian adalah
karbohidrat. Cadangan makanan yang tersimpan dalam umbi umumnya
adalah dalam bentuk polisakarida, dengan sedikit campuran oligosakarida,
dan monosakarida. Bentuk polisakarida yang paling umum adalah pati,
yang merupakan polimer dari glukosa dalam bentuk amilosa (tidak
bercabang) dan atau amilopektin (bercabang), Indonesia memiliki ragam
11
umbi-umbian yang cukup banyak ditemui, seperti ubi kayu, ubi jalar,
gembili, gadung, ubi kelapa, garut, kimpul, dan ganyong (Mutmainah &
Estiasih, 2015).
Tanaman gadung merupakan tumbuhan perdu memanjat, berumur
menahun dengan panjang bisa mencapai 5-20 m. Arah rambatanya selalu
berputar ke kiri (melawan arah jarum jam, jika dilihat dari atas) Ciri khas
ini penting untuk membedakannya dengan gembili (D. acleata) yang
memliki penampilan mirip namun batangnya berputar ke kanan.
Batangnya bulat, berbulu dan berduri yang tersebar sepanjang batang dan
tangkai daun. Semak, menjalar, permukaan batang halus, berduri, warna
hijau keputihan. Umbinya bulat diliputi rambut akar yang besar dan kaku.
Kulit umbi berwarna gading atau coklat muda, daging umbinya berwarna
putih gading atau kuning. Buah bulat setelah tua biru kehitaman. Umbinya
muncul dekat permukaan tanah(Darminingsihdkk, 2016).
Dalam proses leaching untuk mengurangi kadar sianida laju alir dan
waktu leaching sangat menentukan hal ini dikarenakan sianida memiliki
kelarutan yang sangat tinggi dalam air sehingga kecederungan penerunan
kandungan sianida dalam umbi gadung menunjukkan bahwa semakin
tinggi laju alir air yang digunakan maka sianida yang dapat diambil juga
semakin banyak dan waktu pengukusan yang paling optimal adalah 75
menit, yang mana pada saat ini terjadi penurunan kandungan sianida yang
cukup singnipikan, berhasil menghilangkan kadar sianida sebesar 25,28%
yaitu dari 41,67 mg/kg menjadi 20,37 mg/kg berat gadung (Dian &
Wahyu, 2011).
Berikut ini beberapa manfaat yang bisa diambil dari tanaman gadung :
a. Sebagai bahan pangan alternatif
Umbi gadung mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga dapat
dijadikan pangan sumber karbohidrat. Umbi gadung dapat dijadikan
bahanmakanan pengganti gandum, yaitu dapat diolah menyerupai tepung
terigu.
b. Sebagai obat
Dalam bidang kesehatan umbi tanaman ini oleh masyarakat digunakanuntuk
mengobati kusta, borok, kencing manis, penurunan panas, anti rematik,
hipertensi, pengencer dahak menghilangkan nyeri haid dan racun binatang,
sedangkangetahnya digunakan untuk mengobati gigitan ular serta sisa
pengolahan tepungnya dapat digunakan sebagai insektisida.
c. Sebagai bahan baku bioethanol
Alkohol dapat dihasilkan dari bahan baku tanaman yang mengandung
pati,salah satunya adalah gadung dengan mengubahnya menjadi glukosa yang
dikenal dengan nama bioethanol. Alkohol tersebut dapat diperoleh dari
pengolahanlebih lanjut dari rebusan umbi gadung.
d. Sebagai racun binatang
Umbi gadung mentah mengadung senyawa metabolit sekunder yang
dapatdigunakan sebagai bahan racun hewan. Sisa pengolahan tepung umbi
gadung dapat digunakan sebagai insektisida. Pestisida nabati daun mimba dan
13
berbagai jenis steroid. Steroid yangberasal dari umbi gadung ini juga bersifat
sitotoksik. Golongan dioscorea juga mengandung senyawa aktif dioskorin yang
meskipun memiliki sifat sebagai racun tetapi juga sebagai protein yang berfungsi
sebagai antioksidan antihipertensi.
2.2.3 Umbi Gadung Sebagai Konsumsi Dan Terapi
Umbi gadung adalah salah satu sumber pangan karbohidrat tinggi.
gadung dapat di konsumsi setiap hari dan dapat memenuhi kebutuhan
energi tubuh. Gadung juga dapat menjadi terapi untuk kesehatan seperti
terapi non-parmakologis yang bisa menurunkan tekanan darah, dengan
kandungan dioscorin yang ada dalam umbi gadung.
2.2.4 Pengolahan Umbi Gadung
Proses pembuatan tepung gadung pertama-tama yaitu umbi gadung
dikupas kemudian umbi yang telah dikupas dicuci terlebih dahulu sebelum
diiris dengan ketebalan 1-2 mm, selanjutnya irisan umbi gadung di lumuri
dengan garam dapur hingga merata. Proses pelumuran dilakukan selama
kurang lebih 24 jam. Proses selanjutnya adalah irisan gadung dibilas
hingga bersih, kemudian irisan gadung di rendam dalam bak plastik berisi
air selama lebih kurang 72 jam. Proses selanjutnya adalah pengeringan
didalam pengering kabinet otomatis dengan suhu 55oc selama 12 jam
sampai diperoleh chips gadung kering. Chips gadung yang telah kering
kemudian digiling dengan menggunakan blender hingga halus. Serbuk
gadung kemudian diayak dengan menggunakan ayakan dengan ukuran 80
mesh dan didapatkan tepung gadung.Pengolahan menjadi produk tepung
disamping dapat memperpanjang umur simpan karena rendahnya kadar air
juga memberikan keuntungan lainnya yaitu mudah dalam pengemasan,
memperluas pemasaran serta dapat meningkatkan nilai ekonomisnya.
Tepung merupakan salah satu alternatif pengolahan umbi gadung yang
mempunyai beberapa kelebihan dari pada pengolahan lainnya.
Kelebihannya antara lain disamping lebih tahan lama, juga bisa
dimanfaatkan menjadi berbagai produk makanan dan dapat juga sebagai
15
sumber bahan alternatif untuk substitusi tepung terigu dan bahan baku
industri lainnya (Sumunar & Estiasih, 2014)
Pengajuan proposal
Ijin penelitian
Populasi
Penderita hipertensi di Kecamatan Toari
Subjek
Penderita hipertensi yang memenuhi
kriteria inklusi
Intervensi
Pemberian bahan pangan umbi gadung
selama 3 hari
Pengolahan data
17
18
R1 usia 52 tahun, jenis kelamin perempuan yang berada di desa Rano Jaya,
suku jawa, pendidikan terakhir SD. Pekerjaan sekarang sebagai petani menderita
20
21
retensi air dan natrium yang dapat membuat volume darah akan meningkat (Tiara,
2020).
1. Kurangnya bahan baku umbi gadung diakibatkan oleh cuaca musim hujan
sehingga pembuatan umbi gadung untuk dikonsumsi sulit dibuat karena
dalam pembuatan umbi gadung harus memerlukan cuaca yang panas untuk
mengeringkan umbi gadung
2. Terbatasya waktu penelitian hanya 3 (tiga) hari karena bahan baku umbi
gadung yang siap dikonsumsi kurang
3. Terbatasnya dana dalam pembuatan bahan baku umbi gadung.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Gambaran hipertensi pada responden sebelum komsumsi umbi gadung dimana
2 responden memiliki tekanan darah tinggi dengan derajat 2. Sedangkan pada
responden 3 memiliki tekanan darah tinggi derajat 3.
2. Gambaran tekanan darah responden sebelum dan setelah komsumsi umbi
gadung berdasarkan derajat hipertensi ada perubahan pada responden 2 dimana
pada responden ini derajat hipertensi turun pada derajat 1 setelah konsumsi
umbi gadung. Sedangkan pada responden 1 menetep pada derajat 2 namun
tekanan darahnya menurun. dan responden 3 tekanan darahnya menetap pada
derajat 3.
5.2 Saran
1. Bagi pendidikan
Agar lebih aktif mengembangkan penyuluhan kepada masyarakat tentang
informasi kesehatan terutama penyakit hipertensi dan pentingnya
mengkonsumsi umbi gadung untuk menurukan tekanan darah.
2. Bagi peneliti
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kreativitas kiranya Karya Tulis
ilmiah ini dapat dijadikan referensi pembelajaran untuk menambah
pengalaman dan wawasan peneliti dalam melakukan penerapan konsumsi
olahan umbi gadung pada penderita hipertensi dan agar lebih dikembangkan
penelitian lanjutan dari olahan umbi gadung.
3. Bagi masyarakat
Agar lebih meningkatkan dalam mengkonsumsi umbi gadung secara
teratur dan efektif terutama pada penderita hipertensi dan menjaga faktor-
faktor yang menyebabkan hipertensi.
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, I. (2012). Tata laksana holistik penyakit kardiovaskuler. Interna Publishing,
Jakarta.
Black, J. M dan Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen
Klinis Untuk Hasil Yang Diharapkan, Edisi 8 Buku 2. Elsevier, Singapore
Corwin, E. J. (2011). Buku Saku Patofisiologi Edisi 3 Revisi. Jakarta, EGC.
Dinkes, Provinsi Sulawesi Tenggartra, Data kasus Hipertensi. (2016 -2017). Profil
kesehatan dinas Sulawesi Tenggara (2018).
Harijono, H., Sari, T. A., & Martati, E. (2012). Detoxification of Yam Tuber
(Dioscorea hispida Dennst.) by Limited Heating in Yam Flour
Processing. Jurnal Teknologi Pertanian, 9(2).
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8. Jakarta. EGC.
Stenley, M., & Beare, P. G. (2006) Buku Ajar Keperawatan Gerontik Ed.2.
Jakarta. EGC
Sumunar, S. R., & Estiasih, T. (2014). Umbi Gadung (Dioscorea Hispida Dennst)
Sebagai Bahan Pangan Mengandung Senyawa Bioaktif: Kajian Pustaka [In
Press Januari 2015]. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(1), 108-112.
JADWAL PENELITIAN
Tabel 3.1: Jadwal penelitian. Gambaran penerapan konsumsi olahan umbi gadung
di Kecamatan Toari, Kabupaten Kolaka
Tahun 2020/2021
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4
ke 4
1. Penyusunan proposal
2. Ujian proposal
3. Revisi proposal
4. Penelitian
5. Analisa data
6. Ujian hasil
8. Ujian tutup
10 KTI
29
FORMAT OBSERVASI
Nama :
Umur :
Alamat :
Jenis Kelamin :
1 Hari I
TDS/TDD: mmHg
Keluhan:
2 Hari II
TDS/TDD: mmHg
Keluhan:
3 Hari III
TDS/TDD: mmHg
Keluhan:
30
INFORMED CONSENT
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
No Telepon/HP :
(...................................) (..............................)
31
32
33
34
35
36
37