Laporan Kasus
Disusun Oleh:
NAWANG PURBANINGRUM
P1337430221076
Laporan kasus ini telah diterima, diperiksa dan disetujui untuk memenuhi tugas
mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL) V atas mahasiswa Jurusan Teknik
NIM : P1337430221076
Aries Widiyatmoko,S.ST
NIP. 19650510 198903 1 026
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................. ii
KATA PENGANTAR...........................................................................
iv BAB I PENDAHULUAN
3.5. Pembahasan................................................................ 31
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan.................................................................. 33
iv
4.2. Saran............................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
Efusi pleura salah satu kelainan yang ada di thorax. Efusi pleura
penyakit primer dan dapat juga terjadi karena penyakit sekunder akibat
penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan jernih yang berupa transudat berupa
pus atau darah. Menurut Kastelik (2013) efusi pleura merupakan masalah
medis dengan insiden tahunan sekitar 1,5 juta di Amerika Serikat. Keganasan
adalah salah satu yang paling sering penyebab efusi pleura. Keterlibatan
pleural dapat terjadi hampir semua jenis kanker, dan efusi pleura terlihat pada
merupakan penyebab efusi pleura ganas paling besar sekitar 30% diikuti oleh
adanya tumor paru juga sekaligus digunakan dalam penentuan staging klinik,
intra vena dengan power injektor. Jumlah media kontras sekitar 80-100 cc
delay time tergantung dari berat badan dan organ yang ingin dinilai.
1
2
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan CT Scan Thorax dengan diagnosa
Efusi Pleura di Instalasi Radiologi RSD K.R.M.T WONGSONEGORO
SEMARANG
1.4. Manfaat
Memperdalam pengetahuan penulis tentang prosedur pemeriksaan CT Scan
Thorax dengan kontras secara umum dan memperdalam pengetahuan
penulis tentang prosedur pemeriksaan CT Scan Thorax dengan diagnosa Efusi
Pleura di Instalasi Radiologi RSD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terbagi menjadi dua yaitu bagian yaitu, paru kanan dan paru kiri.
3
4
internus.
karbon dioksida.
darah.
efusi
faktor
antara lain disebabkan oleh gagal jantung kongestif, emboli pada paru,
maupun
a. Neoplasma
b. Infeksi
dapat
d. Penyakit intraabdominal
bedah
8
e. Imunologik
seperti
sebagai
sebabkan oleh amebiasis. Sel darah putih dalam jumlah banyak dan
sebabkan
hemotoraks.
10
Menurut Saferi & Mariza (2013), tanda dan gejala yang ditimbulkan dari efusi
1. Sesak napas
penderita
hemotoraks.
11
(Bontrager, 2014).
Radiogafi, yaitu :
12
teknologi digital.
a. Slice Thickness
b. Range
c. Volume Investigasi
yang diperiksa. Lapangan objek ini diukur dari batas awal objek
d. Faktor Eksposi
pada rentang 12-50 cm. FOV yang kecil akan mereduksi ukuran
f. Gantry Tilt
seperti mata.
g. Rekonstruksi Matriks
x 512 yaitu 512 baris dan 512 kolom. Rekonstriksi matriks ini
15
h. Rekonstruksi Algorithma
i. Window Width
Air 0 Abu-abu
Dasar dari pemberian nilai ini adalah air dengan nilai 0 HU.
HU. Sedangkan untuk kondisi udara nilai yang dimiliki -1000 HU.
j. Window Level
5) Parameter Scanning
1. Scanogram
Setelah pengaturan posisi dan area scanning selesai,
dilanjutkan scanning untuk pembuatan scanogram thorax
Antero Posterior.
Gambar 2
Scanogram thorax
6) Kriteria gambar
a) Potongan axial 1
Keterangan :
A. Internal jugular vein
F. Left lung
G. Supraspinatus muscle
B. Internal carotid artery H. Scapula
C. Thoracic vertebra 2 I. Trachea
D. Spinal cord J. Thyroid gland
E. Esophagus
21
b) Potongan axial 2
(Moeller, 2001)
Keterangan :
A. Infraspinatus muscle F. Esophagus
Keterangan :
A. Liver (right lobe) E. Descending aorta
B. Right lung F. Spleen
C. Erector spinae muscle G. Stomach
D. Inferior vena cava H. Liver (left lobe)
d) Potongan axial 4
b. Riwayat Pasien
Pada hari Rabu, 19 November 2021 pasien datang ke instalasi
radiologi dengan diantar keluarga dan perawat untuk melakukan
pemeriksaan CT Scan Thorax kontras. Pasien tersebut, atas
permintaan dokter pengirim dilakukan pemeriksaan CT Scan Thorax
dengan kontras untuk menegakkan diagnosa.
25
26
1) Parameter Scanning
KV : 120 KV
mAs : 250 mAs / Slice
Slice Thickness : 1,00 mm
FOV : 400.0 mm
Scan time : 19,05 sec
2) Teknik Pengolahan Gambar
Setelah didapatkan hasil scanning maka dilakukan
rekonstruksi gambar serta dilakukan filming dengan
mengatur window width dan window level dan memilih
jumlah frame yg digunakan. Teknik Filming pada MSCT
Thorax kontras di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota
Semarang menggunakan 2 Film dengan format 5 x 6, terdiri
dari scanogram irisan coronal, selanjutnya potongan axial
polos dan post kontras window mediastinum, irisan coronal
polos dan kontras pada irisan yang terdapat kelainan,
lalu potongan axial lung window.
Pengolahan film CT-Scan di Instalasi Radiologi RSD
K.R.M.T WONGSONEGORO KOTA SEMARANG secara
otomatis yaitu setelah penyinaran, gambar dipindah ke dalam
alat print. Setelah itu gambar diolah dengan memunculkan
gambar yang informatif, kemudian diprint dengan alat yang
berada pada ruang printing.
29
TS. Yth,
Esophagus tak melebar, dinding tak tampak menebal, tak tampak massa
dan pendesakan.
Cor tak membesar.
Aorta tak tampak melebar, tampak kalsifikasi dinding.
Tak tampak osteofit pada korpus vertevra torakolumbalis.
Tampak efusi Pleura kiri
KESAN :
Massa paru kiri (ukuran LL 2,81 x AP 3,75 x CC 3,58 cm).
Limfadenopati di upper paratrakea kiri (0,82 x 0,67 cm), subcarinal (1,25
x 0,86 cm), axila kanan (1,74 x 1,14 cm) dan axilla kiri (1,46 x 1,25 cm).
Efusi pleura kiri
---- >>> T2 N2 M1a
Gambaran TB paru lama aktif.
Kardiomegali.
Spondilosis torakolumbalis.
Nodul hipodens tiroid kanan (ukuran 0,96 x 0,77 cm).
3.5. Pembahasan
Prosedur pemeriksaan CT Scan Thorax dengan kontras dengan indikasi
efusi pleura di Instalasi Radiologi RSD K.R.M.T Wongsonegoro
Semarang hampir sama dengan prosedur yang ada dalam teori.
Sebelum melakukan scanning terlebih dahulu menyiapkan alat dan
bahan seperti mengisi automatic injector dengan media kontras dan
NaCl. Sebelum melakukan pemeriksaan MSCT Thorax dengan kontras
sebaiknya dilakukan persetujuan (Informed Consent) demi keamanan
dan kelancaran pemeriksaan. Selanjutnya pasien diposisikan supine di
atas meja pemeriksaan dengan posisi feet first dan tangan ke atas di
samping kepala. Axilary mid plane sejajar dengan sinar vertical. Pasien
dibuat senyaman mungkin dan diberi selimut, untuk pemeriksaan
scanogram dengan batas atas apex thorax dan batas bawah supra renal.
Tubuh pasien di fiksasi dengan body strap agar selama pemeriksaan
tidak bergerak. Dan pasien diberi selimut agar lebih nyaman mengingat
32
4.1. Kesimpulan
1. Secara umum, teknik pemeriksaan CT Scan Thorax dengan kontras
menggunakan slice thickness 10 mm dan injeksi media kontras
80 – 100 cc dengan flow rate 3-4 ml/detik.
2. Teknik pemeriksaan CT Scan Thorax dengan diagnosa Efusi Pleura
di instalasi radiologi RSD K.R.M.T Wongsonegoro menggunakan
slice thickness 5 mm dan injeksi media kontras 80 cc dengan
flowrate 2,5 ml/detik. Protokol scanning yang digunakan yaitu mulai
dari scanning topogram, scanning pre kontras, pre monitoring dan
monitoring, serta fase kontras. Untuk print film digunakan layout 5 x 6
sebanyak dua lembar terdiri dari mediastinum window dan lung
window pre dan post kontras.
4.2. Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
Missouri Moeller, T. B., & Reif, E. 2000. Normal findings in CT and MRI.
Stuttgart – New York: Thieme.
Myrtha R dan Shabrina H. 2012. Gambaran CT Scan Non Kontras pada
Stroke Iskemik. Indonesia: CDK-198/vol.39 No.10.