Disususun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan V dan VI
Diajukan oleh :
Tanggal :
Tempat : Instalasi Radiologi Rumah Sakit Indriati Solo
Baru
Clinical Instructure,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
Semarang.
iii
6. Seluruh radiografer dan dokter radiologi yang telah membimbing penulis dan
(PKL).
7. Kedua orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan dan
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
Penulis menyadari bahwa hasil laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat memohon saran dan kritik yang
kasus ini dapat memberikan kontribusi positif serta bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Halaman Pengesahan...........................................................................................ii
Kata Pengantar....................................................................................................iii
Daftar Isi...............................................................................................................v
Daftar Gambar.....................................................................................................vi
Daftar Tabel........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................3
E. Sistematika Penulisan...............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................5
A. Anatomi Fisiologi Otak..............................................................................5
B. Patologi Trigeminal Neuralgia.................................................................15
C. Magnetic Resonance Imaging (MRI).......................................................16
D. Prosedur Pemeriksaan MRI Brain...........................................................25
BAB III PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN...................................................30
A. Hasil Penelitian........................................................................................30
B. Pembahasan...........................................................................................39
BAB IV PENUTUP..............................................................................................42
A. Kesimpulan.............................................................................................42
B. Saran.......................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................43
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Bagian kanan Cerebellum dan Batang Otak dari Medial view...........8
Gambar 2.9 Irisan midline Sagittal SE T1W menunjukkan batas irisan dan
orientasi untuk potongan Axial/Oblique...............................................................27
Gambar 2.10 Irisan midline Sagittal SE T1W menunjukkan batas irisan dan
orientasi untuk potongan Coronal.......................................................................27
Gambar 2.14 DWI menunjukkan luas area high signal di sebelah kanan...........29
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sering didiagnosis dari nyeri wajah dengan prevalensi 4 per 100.000
termasuk dokter umum, ahli anestesi, dokter gigi, ahli saraf dan ahli bedah
2011).
medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 1000 Gauss)
1
2
dan resonansi getaran tiap inti atom hidrogen (Notosiswoyo & S. Suswati,
2004).
terbaik untuk kondisi ini antara lain T1 axial dan sagital, T2 axial terbatas
untuk fossa posterior (medula ke pons atas) dengan irisan tipis (misalnya 3D
CISS dan FIESTA), FLAIR axial, dan T1 kontras + fatsat axial dan coronal
diatas penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai pemeriksaan ini
B. Rumusan Masalah
Baru?
3
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Fiesta.
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Otak adalah komponen dari sistem saraf pusat (SSP) yang terkandung di
dalam rongga tengkorak. Otak dibagi menjadi empat bagian yang saling
Keterangan :
1. Cerebrum 6. Medulla
2. Cerebellum oblongata
3. Dienchepalon 7. Brainstem
4. Midbrain 8. Spinal cord
5. Pons
Gambar 2.1 Anatomi Otak (VanPutte et al., 2017)
5
6
1) Lobus Frontal
kepribadian.
2) Lobus Parietal
3) Lobus Oksipital
4) Lobus Temporal
kelima).
7
Keterangan :
1. Parietal lobe 7. Left hemisphere
2. Frontal lobe 8. Longitudinal
3. Occipital lobe fissure
4. Sulci 9. Precentral gyrus
5. Gyri 10. Central culcus
6. Right hemishpere 11. Postcentral gyrus
Gambar 2.2 Superior view dari kedua Hemisphere
(VanPutte et al., 2017)
Berhubungan dengan bagian lain dari sistem saraf pusat melalui tiga
tengah, pons, dan medulla oblongata. Otak kecil memiliki korteks abu-
serebelar memiliki puncak yang disebut folia. White matter pada medulla
menyerupai percabangan dan disebut dengan arbor vitae. Inti dari otak
Hemisphere lateral dibagi oleh fisura utama yaitu lobus anterior dan
lobus posterior. Kemudian, lobus dibagi lagi menjadi lobulus yang berisi
folia.
Keterangan :
1. Midbrain 7. Primary fissure
2. Pons 8. Arbor vitae
3. Medulla 9. Lateral
oblongata hemisphere
4. Flocculonodular 10. Vermis
lobe 11. Posterior lobe
5. Lobule 12. Folia
6. Anterior lobe
Gambar 2.3 Bagian kanan Cerebellum dan Batang Otak dari
Medial view (VanPutte et al., 2017)
otak. Batang otak terdiri dari tiga bagian : medula oblongata, pons, dan
retikuler batang otak memiliki fungsi seperti mengontrol denyut nadi dan
otak.
Keterangan :
1. Interthalamic 4. Ventral median
adhesion sulcus
2. Cerebral 5. Pyramidal
peduncle decussation
3. Pyramid 6. Thalamus
10
1) Medulla Oblongata
sebagian besar terdiri dari badan sel neuron dan memiliki fungsi
pusat sumsum.
2) Pons
posterior pons.
batang otak, yang terletak tepat diatas pons. Otak tengah berisi inti
d. Dienchepalon
hipothalamus.
Keterangan :
1. Talamus
2. Hypothalamus
3. Subthalamus
4. Epithalamus
5. Interthalamic
adhesion
6. Optic chiasm
7. Pituitary gland
8. Corpus callosum
9. Habenula
10. Pineal gland
11. Cerebellum
Gambar 2.5 Anatomi Diencephalon Medial view
(VanPutte et al., 2017)
e. Nervus Kranialis
dan ke dalam.
dua pertiga depan kulit kepala; mukosa mata; mukosa hidung dan
rongga mulut; lidah dan gigi, refleks kornea atau refleks mengedip,
pendengaran.
Keterangan :
1. Bulbus olfactorius 10. Nervus maxillaris (v2)
2. Nervus opticus (II) 11. Nervus mandibularis (v3)
3. Nervus oculomotorius (III) 12. Ganglion trigeminalis
4. Nervus abducens (VI) 13. Nervus facialis (VII)
5. Nervus trochlearis (IV) 14. Nervus vestibulocochlearis
15
(VIII)
6. Nervus trigeminus (V) 15. Nervus glossopharyngeus (IX)
7. Nervus accessories (XI) 16. Nervus vagus (X)
8. Nervus olfactorius (II) 17. Nervus hypoglossus (XII)
9. Nervus ophthalmicus (v1)
Gambar 2.6 Saraf kranial yang keluar dari cavitas cranii (Muttaqin, 2008)
Keterangan :
1. Arcus aorta
2. Brachiocephalic
3. Arteri subclavia dextra
4. Arteri vertebralis dextra
5. Arteri carotis communis dextra
6. Arteri carotis internal dextra
7. Arteri cerebri posterior
8. Arteri ophtalmica
9. Arteri cerebri media
10. Arteri cerebri interior
11. Arteri communicans anterior
12. Circulus arteriosus cerebri
13. Arteri communicans posterior
14. Arteri basilaris
15. Arteri carotis internal sinistra
16. Arteri vertebralis sinistra
17. Arteri subclavia sinistra
18. Arteri carotis communis sinistra
daerah yang dipersyarafi nervus mandibularis (v3) dan nervus maxillaris (v2)
beberapa menit, dan dapat dipicu oleh sentuhan daerah kulit yang sensitif.
Penyebab kelainan ini adalah kompresi vascular, kompresi akibat tumor atau
multiple sclerosis.
menekan arteri (paling sering arteri cerebellum superior) atau vena yang
menekan bagian cisternal dari saraf trigeminal. Tempat keluarnya saraf dari
batang otak dikenal sebagai zona masuk akar saraf. Di lokasi oligodendrosit,
17
Zona transisi antara dua area ini dapat berukuran ±2 mm dan terletak dalam
zona transisi jauh lebih rentan dibandingkan bagian lain dari saraf. Namun,
neuralgia trigeminal dan kasusnya jauh lebih tinggi pada multiple sclerosis
dibandingkan pada populasi umumnya (Drake et al., 2012; Saber & Muzio,
n.d.)
digunakan MRI adalah karena relatif aman, dimana sifat non-invasif dari
semua usia. Saat ini MRI juga menawarkan harapan yang besar dalam
fungsinya.
d. Slice Thickness
f. Slice gap
raw data yang digunakan untuk pengukuran dasar citra. Terdiri dari
2. Pembobotan MRI
Menurut (C. Westbrook & Talbot, 2019) pembobotan pada MRI terdiri
dari:
a. T1-weighted
harus cukup pendek sehingga vektor dalam lemak maupun air tidak
b. T2-weighted
terlalu pendek, baik vektor dalam lemak maupun air tidak memiliki
c. PD-weighted
diperoleh. Berisi instruksi perangkat keras (pulsa RF, pulsa gradien, dan
23
(sering disebut pulsa alfa (𝛼)) dan satu atau lebih 180 refocusing
Fast atau turbo spin echo (FSE/TSE) adalah pulsa sekuen spin
echo tetapi dengan waktu scanning yang lebih singkat dari spin echo
tertentu.
transversal yang dipilih. Sinyal TI null dari CSF karena tidak ada
Sudut eksitasi kurang dari 90 biasanya digunakan (Dale et al., 2015).
26
Keterangan :
1. GRASS (gradient recalled acquisition in the steady state)
2. SPGR (spoiled GRASS)
3. SSFP (steady state free precession)
4. FIESTA (free induction echo stimulated acquisition)
5. FFE (fast field echo)
6. FISP (fast imaging with steady precession)
7. FLASH (fast low angled shot)
8. PSIF (reverse FISP)
9. EPI (echo planar imaging)
10 RGE (rapid gradient-echo)
11. SARGE (steady acquisition rewound gradient-echo)
Sumber : Westbrook & Talbot (2019)
Namun, cairan seperti darah dan CSF memiliki sinyal yang agak
Selain itu, akuisisi fast gradient echo berguna jika resolusi temporal
Talbot, 2019).
1. Persiapan Alat
28
perfusi.
2. Posisi Pasien
coil.
3. Protokol Pemeriksaan
temporal satu ke lobus lain. Area dari bawah foramen magnum sampai
Gambar 2.9 Irisan midline Sagittal SE T1W menunjukkan batas irisan dan
orientasi untuk potongan Axial/Oblique (Westbrook, 2014)
a. Axial/oblique IR T1
Oleh karena itu, pada pasien yang sangat muda gray matter dan white
matter memiliki waktu relaksasi T1 yang mirip dan nilai CNR antara
b. Axial/oblique FLAIR/EPI
plaque.
31
FSE).
f. Axial DWI
pola mielinasi.
32
A. Hasil Penelitian
RS Indriati Solo Baru berupa laporan kasus yang meliputi prosedur pemeriksaan
yang akan diuraikan dibawah ini. Adapun laporan kasus tersebut adalah :
1. Profil Kasus
a. Identitas pasien
Nama : Ny. RH
No RM : 107XXX
Usia : 32 Tahun
33
34
b. Riwayat Pasien
keluhan yang dirasakan, antara lain : mata sebelah kiri blur, mati rasa,
Riwayat sakit gigi kiri atas, bibir kiri lemah, telinga kiri berdengung,
2. Prosedur Pemeriksaan
2) Koil kepala
3) Headphone
4) Alat fiksasi
5) Tombol emergency
6) Selimut
b. Persiapan Pasien
dilakukan.
pemeriksaan MRI.
c. Posisi Pasien
d. Posisi Objek
e. Teknik Pemeriksaan
digunakan.
a. Localizer
d. Ax T2 FLAIR
f. Cor T2 FSE/Prop
g. Ax T1
h. Ax FIESTA-C
stenosis.
40
k. Ax T2* GRE
l. Sag FIESTA-C Dx
mm di regio pons sisi kiri yang pada DWI tampak gambaran water
e. Cerebellum normal.
g. Tak tampak kelainan pada Sebagian sinus dan mastoid air cell yang
tervisualisasi.
Kesimpulan :
B. Pembahasan
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Indriati Solo Baru hampir sesuai dengan yang
ada pada teori. Pemeriksaan ini diawali dengan pasien datang ke instalasi
dan melepas aksesoris maupun benda logam yang ada ditubuh pasien. Selagi
kedua tangan diletakkan diatas dada (posisi pasien adalah head first). Mengatur
headphone dan alat fiksasi kepala ke pasien. Petugas memberikan selimut dan
glabella. Tekan tombol landmark, lalu tekan advance to scan. Pada komputer,
klik start exam untuk memulai scanning. Buat localizer untuk scan awal, pilih
Sekuen yang digunakan pada pemeriksaan MRI Brain Fiesta antara lain
yaitu Axial T2 FSE/Prop, DWI b-value 1000, Axial T2 FLAIR, Sagittal T1,
Coronal T2 FSE/Prop, Axial T1, Axial FIESTA-C, MRA 3D TOF 4Slabs, Sagittal
FIESTA-C Sin, Axial T2* GRE, dan Sagittal FIESTA-C Dx. Mengatur parameter
yang sesuai seperti TR, FOV, slices, spacing pada masing-masing potongan.
pembuluh darah pasien. Setelah pemeriksaan selesai, klik end exam pada layar
44
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang dilakukan yaitu pasien supine head first diatas meja pemeriksaan
dengan kedua tangan berada diatas dada. Pasien menggunakan koil kepala
dan diberi headphone serta alat fiksasi kepala agar tidak ada pergerakan.
Posisi objek yaitu posisi kepala berada di dalam head coil dengan isocenter
localizer, Axial T2 FSE/Prop, DWI b-value 1000, Axial T2 FLAIR, Sagittal T1,
Sagittal FIESTA-C Sin, Axial T2* GRE, dan Sagittal FIESTA-C Dx. Sekuen
tambahan untuk MRI Brain pada kasus trigeminal neuralgia yaitu FIESTA-
B. Saran
salah satu sekuen dalam protokol nerve imaging karena dapat memberikan
visualisasi saraf kranial, terutama trigeminal dengan sangat baik sehingga dapat
45
DAFTAR PUSTAKA
Bendtsen, L., Zakrzewska, J. M., Abbott, J., Braschinsky, M., Di Stefano, G., Donnet,
A., Eide, P. K., Leal, P. R. L., Maarbjerg, S., May, A., Nurmikko, T., Obermann,
M., Jensen, T. S., & Cruccu, G. (2019). European Academy of Neurology
guideline on trigeminal neuralgia. European Journal of Neurology, 26(6), 831–
849. https://doi.org/10.1111/ene.13950
Brown, R. W., Cheng, Y.-C. N., & Haacke, E. M. (2014). Magnetic Resonance
Imaging: Physical Principles and Sequence Design (Second). John Wiley &
Sons, Inc, WILEY Blackwell.
Dale, B. M., Brown, A. M., & Semelka, R. C. (2015). MRI Basic Principles and
Applications (Fifth). John Wiley & Sons, Ltd, WILEY Blackwell.
Drake, R. L., Vogl, W., & Mitchell, A. W. M. (2012). GRAY’S BASIC ANATOMY.
Churchill Livingstone, Elsevier Inc.
Saber, M., & Muzio, B. D. (n.d.). Radiopaedia. Retrieved April 6, 2021, from
https://radiopaedia.org/articles/trigeminal-neuralgia
VanPutte, C. L., Regan, J. L., & Russo, A. W. (2017). SEELEY’S ANATOMY &
PHYSIOLOGY (Eleventh). McGraw-Hill Education.
Westbrook, C., & Talbot, J. (2019). MRI in Practice (Fifth). John Wiley & Sons Ltd,
WILEY Blackwell.
Westbrook, Catherine. (2014). Handbook of MRI Technique (Fourth). John Wiley &
Sons, Ltd, WILEY Blackwell.
Zakrzewska, J. M., & McMillan, R. (2011). Trigeminal neuralgia: The diagnosis and
management of this excruciating and poorly understood facial pain.
Postgraduate Medical Journal, 87(1028), 410–416.
46
https://doi.org/10.1136/pgmj.2009.080473
47
Lampiran 1