Laporan Kasus
Disusun untuk memenuhi tugas praktik lapangan kerja V
Disusun oleh :
Nama : Meilia Kurotu A’yun
NIM : P1337430219154
Kelas : 4D
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi tugas mata
kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) 5 atas mahasiswa Program Studi Teknik
Radiologi Pencitraan Program Sarjana Terapan Jurusan Teknik Radiodiagnostik
dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang yang
bernama :
Nama : Meilia Kurotu A’yun
NIM : P1337430219154
Kelas : 4D
Judul Laporan : “TEKNIK PEMERIKSAAN MRI BRAIN KONTRAS
PADA KASUS TUMOR CEREBELLOPONTINE ANGLE (CPA) DI
INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT KANKER NASIONAL
DHARMAIS”
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kasus
yang berjudul “Teknik Pemeriksaan MRI Brain Kontras Pada Kasus Tumor
Cerebellopontine Angle (CPA) Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Kanker
Nasional Dharmais ”.
Penyusunan laporan kasus ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) 5 Program Studi Teknologi
Radiologi Pencitraan Program Sarjana Terapan Jurusan Teknik Radiodiagnostik
dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang, yang
dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober-25 November 2022 di Instalasi Radiologi
RS Pusat Kanker Nasional Dharmais.
Dalam penyusunan laporan kasus ini, penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali
ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat yang tak terkira
2. Kedua Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis
3. Bapak Marsum, B.E., S.Pd., MHP., selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Semarang.
4. Ibu Fatimah, S.ST, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Teknik Radiodiagnostik
dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Semarang.
5. Ibu Dartini, SKM, M.Kes. selaku Ketua Program Studi Teknologi Radiologi
Pencitraan Program Sarjana Terapan.
6. Dosen pengajar serta staf Program Studi Sarjana Terapan Teknologi
Radiologi Pencitraan Poltekkes Kemenkes Semarang.
7. Bapak dr. R. Soeko W. Nindito D, MARS selaku Direktur RS Kanker
Dharmais .
8. Ibu dr. Sariningsih Hikmawati, Sp. Rad (K) selaku Kepala Instalasi
Radiologi RS Kanker Dharmais .
iii
9. Bapak Heri Wiranto, S.ST selaku Pembimbing Lapangan PKL 5 di Instalasi
Radiologi RS Kanker Dharmais .
10. Seluruh Dokter Spesialis Radiologi, Radiografer dan Staf Instalasi
Radiologi yang telah membimbing penulis dan memberikan ilmu yang
sangat berharga selama di Instalasi Radiologi RS Kanker Dharmais.
11. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan kasus Praktek
Kerja Lapangan 5.
12. Teman-teman yang telah menjadi sahabat bahkan saudara baru selama
penulis menimba ilmu praktik klinik di RS Kanker Dharmais.
Penulis menyadari atas ketidaksempurnaan penyusunan laporan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan ini. namun penulis tetap berharap laporan ini akan
memberikan manfaat bagi para pembaca. Demi kemajuan penulis, penulis juga
mengharapkan adanya masukan berupa kritik atau saran yang berguna. Terima
kasih.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik kerja lapangan atau sering disebut dengan on the job training
penyakit. Salah satu bentuk kemajuan tersebut adalah penggunaan alat MRI
1
beserta struktur tubuh manusia. MRI memiliki beberapa keuntungan, salah
satunya adalah MRI tidak menggunakan radiasi pengion. Dan bersifat non-
hidrogen yang ada di dalam molekul air di seluruh jaringan tubuh. Frekuensi
lunak yang lebih jelas dan detail dibandingkan dengan modalitas pencitraan
bagian utama yaitu batang otak, otak kecil, diencephalon, dan otak besar.
cerebellar tengah. Antara 5 dan 10% dari semua tumor intrakranial terletak
vestibular menyumbang 75 sampai 85% dari semua tumor CPA (Asad dan
Yusuf, 2022).
2
lanjut mengenai teknik pemeriksaan Radiologi MRI Brain dalam bentuk
Laporan Kasus dengan judul “Teknik Pemeriksaan MRI Brain Pada Kasus
B. Rumusan Masalah
Dharmais?
C. Tujuan
D. Manfaat Penulisan
Manfaat praktis penulisan karya tulis ilmiah bagi rumah sakit yaitu
Dharmais
3
2. Bagi Akademik
3. Bagi Penulis
E. Sistematika Penulisan.
BAB III : Hasil dan Pembahasan yang berisi Identitas Pasien, Riwayat
Daftar Pustaka
Lampiran - Lampiran
4
BAB II
DASAR TEORI
Otak orang dewasa terdiri dari empat bagian utama : batang otak,
otak kecil, diencephalon, dan otak besar. Batang otak bersambung dengan
sumsum tulang belakang dan terdiri dari medula oblongata, pons, dan otak
tengah. Posterior batang otak adalah otak kecil. Di atas batang otak adalah
Diencephalon dan batang otak didukung oleh otak besar, yang merupakan
Keterangan :
1. Diencephalon
(Thalamus)
2. Hypothalamus
3. Pineal gland
4. Brainstem (Mid
Brain)
5. Pons
6. Medulla Oblongata
Gambar 1. Sagital View, Cerebrum 7. Cerebellum
(Tortora dan Derrickson, 2017) 8. Spinal cord
9. Pituitary gland
10. Cerebrum
1
1. Bagian Bagian Otak
2017).
1) Medula oblongata
2
2) Pons
3) Otak Tengah
c. Cerebellum
medula dan pons dan lebih rendah dari bagian posterior otak
3
d. Dienchepalon
e. Cerebrum
materi putih otak, dan inti materi abu-abu jauh di dalam materi
2. Lapisan-lapisan otak
Otak dan spinal cord dilindungi oleh tiga membran yang disebut
meninges. Meninges terdiri dari tiga lapisan yaitu (1) dura mater, (2)
Keterangan :
1. Subdural space
2. Sub arachnoid
space
3. Dural sinus
4. Arachnoid
Granulation
Gambar 2. Meninges dan meningeal spaces 5. Duramater
6. Arachnoidmater
(Bontrager’s 9th Edition)
7. Piamater
4
a. Duramater
Selaput terluar adalah dura mater. Selaput otak yang kuat ini terdiri
dari dua lapis yaitu lapisan endosteal dan lapisan meningeal. Kedua
yang disebut venous sinuses atau dura mater sinuses. Lapisan dalam
dari dura mater di bawah sinus ini bergabung untuk membentuk falx
serebri.
b. Arachnoid
c. Piamater
5
B. Patofis
Tumor CPA sebagian besar jinak, tumor ini tumbuh lambat dengan potensi
belum diketahui.
internal.
CPA.
1. Pengertian MRI
6
langsung (multiplanar) dengan memanfaatkan pengaruh pemberian
yang kuat.
magnet ini kutub – kutub atom akan menjadi searah dengan medan
bidang tertentu yang dipilih, maka inti atom akan menyerap energy.
(Westbrook 2019)
a. Magnet Utama
b. Magnet Permanen
posterior.
7
c. Magnet Resistif
e. Koil Gradien
dan pengkodean fase. Terdapat tiga medan yang saling tegak lurus,
pusat magnet yang terdapat tiga medan yang saling tegak lurus
8
f. Koil Radiofrekuensi
Koil radio frekuensi (RF Coil) terdiri dari 2 yaitu koil pemancar
c. Koil Linier
d. Koil Kuadrat
3. Parameter MRI
Parameter waktu terdiri dari Time Repetition (TR) dan Time Echo
9
koil. Berbeda dengan T2, T2* adalah peluruhan magnetisasi
disperse magnetik. Nilai T2* selalu lebih kecil dari pada T2.
(Westbrook, 2019)
(Westbrook, 2019)
10
pembobotan T1 maka perbedaan T1 jaringan harus maksimal dan
c. Matriks
dibentuk. Misalnya matrik 256 x 192, ini berarti bahwa ada 256
11
d. Number of Excitation (NEX)
disimpan dalam lajur K space. Data tersebut terdiri dari sinyal dan
e. Bandwidth
(Westbrook, 2019)
4. Sistem Komputer
12
sinyal hingga menjadi citra MRI yang dapat dilihat pada layar monitor,
5. Sekuen
a. Spin Echo
(Westbrook, 2019)
Spin Echo
gradient
frequency encode readout
signal
FID spin
echo
Time Echo (TE) adalah waktu antara eksitasi pulsa dengan echo
13
Waktu relaksasi T1 berkaitan kembalinya NMV ke posisi asal
14
b. Fast Spin Echo (FSE)
Fast spin echo adalah spin echo tapi dengan waktu scanning yang
lebih dari satu phase enchode per TR yang dikenal dengan echo
2019)
2) Parameter FSE
multiple pulsa 180 dalam setiap TR. Nilai ETL atau turbo
Yaitu waktu antara echo atau antar pulsa 180 atau waktu
(Westbrook, 2019)
15
weighting yang lebih gelap. Basic sekuennya 180 – 90 – 180,
Parameter STIR :
• Short TE = 10 – 30 ms
• Long TR = 2000 ms +
Parameter FLAIR :
16
• Long TI = 1700 – 2200 ms
pembobotannya.
• Long TR = 6000 ms +
(CVA)
demensia
d. Multiple sclerosis
h. Kelainan bawaan
k. Sakit kepala
l. Perdarahan
m. Trauma
n. Ataxia
17
o. Stroke Non Hemoragik
neurostimulator)
c. Kehamilan
bantu dengar.
18
5. Protokol, parameter dan planning
19
magnum. Pada irisan coronal, garis diatur agar tegak lurus
axial, garis diatur tegak lurus mid line brain. Irisan mencakup
20
Pada irisan coronal, garis diatur sejajar ventrikel ketiga dan
21
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Profil Kasus
Umur : 21 Tahun
22
benda logam lagi pada tubuh pasien seperti anting, kalung dan lain-lain,
singkat.
3. Persiapan Pasien
nama pasien, tanggal lahir, nomor RM, jenis pemeriksaan dan diagnose
4. Persiapan Alat
23
c. Computer Workstation dan Operator console
24
b. Petugas memanggil nama pasien dan mencocokkan data pasien
Patient –> Browser –> Schedule –> double klik pada nama
Brain.
25
Gambar 13. Localizer MRI Brain Sagital
aliansing.
26
27
6. Hasil Citra
28
Gambar 16. Hasil citra MRI contrast iv
7. Hasil Expertise Radiolog
MRI BRAIN :
29
dengan ujung interventrikel lateral. Tidak tampak deviasi midline.
B. Pembahasan
Namun hal tersebut bertujuan agar mendapatkan kualitas citra yang baik dan
pada pasien serta mengganti baju dengan baju yang sudah disediakan oleh
dapat mengurangi motion artifact. Telinga pasien ditutup dengan ear plug
dengan memilih tab Patient –> Browser –> Schedule –> double klik pada
30
nama pasien. Kemudian akan muncul data primer yang telah diinput dari
worklist PACS dan ada beberapa data yang harus dilengkapi seperti berat
operator. Setelah itu klik Exam –> Continue. Pilih protocol Brain NC
potongan axial, sagital dan koronal dari daerah kepala. Terdapat beberapa
dengan mengacu pada localizer yang sudah ada. Variasi parameter yang
dilakukan yaitu, menambah FOV phase dan dist factor agar objek tidak
31
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
protocol Brain NC dengan posisi pasien head first dan batas atas pada
menambah FOV phase dan dist factor agar citra tidak terpotong dan tidak
B. Saran
32
Diperlukan kombinasi yang tepat untuk mengatur parameter tersebut agar
33
DAFTAR PUSTAKA
9–72.doi:10.1007/978-3-642-35422-9_2
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559116/
34