Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PERIODE I (8 MARET – 10 APRIL 2021)

“PENATALAKSANAAN PEMERIKSAAN RADIOGRAFI OSSA CRURIS


SINISTRA DENGAN KASUS OPEN FRACTURE DI INSTALASI
RADIOLOGI RSUD CILEUNGSI”

Disusun Oleh:

Syafira Nur Fajrin Ramadhani P21130219062

DIPLOMA IV RADIOLOGI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

2020 – 2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS PRAKTEK PROGRAM STUDI DIPLOMA IV


RADIOLOGI

JUDUL Laporan : Penatalaksanaan Pemeriksaan Radiografi Ossa Cruris Sinistra dengan


Kasus Open Fracture di Instalasi Radiologi RSUD Cileungsi.

Tanggal Praktik : 8 Maret 2021 – 10 April 2021

Naama Rumah Sakit : RSUD Cileungsi

Disusun Oleh :
Syafira Nur Fajrin Ramadhani
NIM : P21130219062

Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui oleh Clinical Instructure (CI) dan akan dilaporkan
atau diujikan sebagai salah satu syarat dalam memenuhi mata kuliah Praktek Kerja Lapangan
(PKL) Program Studi Diploma IV Radiologi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
Poltekkes Kemenkes Jakarta II.

Jakarta, 30 Maret 2021

Menyetujui,
Clinical Instructure (CI)

……………………......

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat yang dilimpahkan-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan kasus “Teknik Pemeriksaan Radiografi Ossa Cruris Sinistra
dengan Kasus Open Fracture di Instalasi Radiologi RSUD Cileungsi” ini.

Laporan Kasus ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1
Semester III, Prodi D-IV Teknik Radiologi Poltekkes Kemenkes Jakarta II, yang bertempat di
Instalasi Radiologi RSUD Cileungsi.

Dalam penyusunan laporan kasus ini tidak lepas dari segala bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan
kasus ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran serta berharap laporan kasus ini
bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca.

Jakarta, 30 Maret 2021

Penulis

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................................2
LAPORAN KASUS PRAKTEK PROGRAM STUDI DIPLOMA IV RADIOLOGI..........................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................3
DAFTAR ISI....................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................5
BAB I................................................................................................................................6
PENDAHULUAN.............................................................................................................6
1.1 Latar Belakang.................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................7
1.3 Tujuan...............................................................................................................7
1.4 Metode Pengumpulan Data.............................................................................7
BAB II...............................................................................................................................9
DASAR TEORI................................................................................................................9
2.1 Anatomi Ossa Cruris........................................................................................9
2.2 Patologi Open Fracture..................................................................................10
BAB III...........................................................................................................................14
PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN......................................................................14
3.1 Identitas Pasien...............................................................................................14
3.2 Riwayat Pasien................................................................................................14
3.3 Prosedur Pemeriksaan...................................................................................14
3.4 Teknik Pemeriksaan.......................................................................................15
3.5 Hasil Pembacaan............................................................................................16
3.6 Pembahasan Kasus.........................................................................................17
BAB IV............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................18
4.2 Saran...............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................19

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Anatomi Os Tibia................................................................................9

Gambar 2. Anatomi Os Fibula...............................................................................10

Gambar 3. Tipe-tipe dari Fraktur...........................................................................11

Gambar 4. Cruris Posisi Antero Posterior (AP)....................................................12

Gambar 5. Cruris Posisi Lateral............................................................................13

Gambar 6. Foto Hasil Pemeriksaan Cruris Hermawan.Tn/35 Tahun....................17

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Radiologi adalah cabang atau spesialisasi kedokteran yang berhubungan dengan studi dan
penerapan berbagai teknologi pencitraan untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit.
Pencitraan dapat menggunakan Radiografi Konvensional, CT Scan, USG, MRI, dan PET.
Pencitraan tersebut menampilkan gambaran organ-organ manusia. Pada laporan kasus ini,
organ yang akan diamati adalah Ossa Cruris Sinistra dengan Indikasi Open Fracture.
Fraktur terbuka adalah salah satu kegawatdaruratan dalam ortopedi ditandai dengan
hilangnya kontinuitas tulang, adanya luka terbuka, serta tulang terpapar dengan lingkungan
luar sehingga memiliki risiko tinggi terjadinya infeksi. Luka terbuka disebabkan oleh
serpihan tulang yang menembus kulit saat cedera.
Penyebab terjadinya fraktur terbuka adalah trauma langsung dengan energi tinggi seperti
kecelakaan kendaraan bermotor, senjata api, dan kecelakaan industri. Diagnosis fraktur
terbuka didapatkan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan
awal (survei primer dan sekunder) dan pemeriksaan status lokalis, serta pemeriksaan
penunjang radiologi menggunakan prinsip Rule of Two.
Berdasarkan sumber data yang diperoleh penulis yaitu indikasi yang diderita
pasien dan permintaan pemeriksaan ossa cruris sinistra dengan proyeksi anterior posterior
dan lateral oleh dokter pengirim di RSUD Cileungsi, maka hal inilah yang menarik penulis
untuk mengangkat kasus pemeriksaan radiografi ossa cruris dengan proyeksi anterior
posterior dan lateral menjadi laporan kasus dengan judul “Teknik Pemeriksaan Radiografi
Ossa Cruris Sinistra dengan Kasus Open Fracture di Instalasi Radiologi RSUD Cileungsi.

6
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan, maka dapat dirumuskan data
sebagai berikut:
1. Bagaimana Teknik Pemeriksaan Ossa Cruris pada kasus Open Fracture di Instalasi
Radiologi RSUD Cileungsi?,
2. Apakah peranan pemeriksaan Ossa Cruris di Instalasi Radiologi RSUD Cileungsi?.

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan penulisan laopran
studi kasus sebagai berikut:

1. Mengetahui Teknik Pemeriksaan Ossa Cruris pada kasus Open Fracture di Instalasi
Radiologi RSUD Cileungsi,
2. Mengetahui peranan pemeriksaan Ossa Cruris di Instalasi Radiologi RSUD Cileungsi,
3. Memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL).

1.4 Metode Pengumpulan Data


Dalam penulisan laporan kasus ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data
sebagai berikut:

1. Metode Kepustakaan
Metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencetak serta mengolah bahan
penelitian. Penulis lakukan pada metode ini yaitu mengumpulkan informasi dari berbagai
buku dan media internet yang berhubungan dengan masalah yang dikemukakan untuk
mendukung pembahasan masalah.
2. Metode Observasi
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung
mengenai Teknik Pemeriksaan Ossa Cruris pada kasus Open Fracture di Instalasi
Radiologi RSUD Cileungsi.

7
3. Metode Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan mengambil data dari dokumen-dokumen antara lain
dari hasil radiograf, rekam medik dan hasil pembacaan radiograf.

8
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Anatomi Ossa Cruris


Ossa cruris terdiri dari dua anatomi tulang utuh yaitu os tibia dan os fibula.

2.1.1 Os Tibia
Tulang kering (bahasa Inggris: shinbone, shankbone) atau disebut juga tibia,
adalah satu dari dua tulang yang lebih besar dan lebih kuat yang berada di bawah lutut
pada vertebrata (tulang yang satunya lagi adalah fibula), yang menghubungkan lutut
dengan tulang pergelangan kaki. tibia atau tulang kering merupakan kerangka yang utama
dari tungkai bawah dan terletak medial dari fibula atau tulang betis.

Gambar 1. Anatomi Os Tibia.

9
2.1.2 Os Fibula
Fibula terletak di bagian samping atau lateral tulang kering (fibula). Fibula
memiliki panjang yang hampir sama dengan tibia, tapi ketebalan yang jauh lebih tipis.
Perbedaan ketebalan inilah yang membuat tibia bertindak sebagai tulang utama di kaki
bagian bawah yang menahan berat badan, sedangkan fibula bertindak sebagai pendukung
tibia.

Gambar 2. Anatomi Os Fibula.

2.2 Patologi Open Fracture


Open Facture adalah terjadinya trauma langsung dengan energi tinggi menyebabkan tekanan
langsung pada tulang dan jaringan lunak. Hal itu menyebabkan terjadinya periosteal stripping dan
kerusakan jaringan lunak sehingga terjadi fraktur, biasanya bersifat komunitif, yang merusak jaringan otot
dan neurovaskular yang signifikan. Ketika terdapat luka terbuka, semua kontaminan disekitar luka dan
bahan asing dapat masuk ke dalam korteks intramuskular dan tulang sehingga komplikasi yang paling
sering terjadi pada kasus fraktur terbuka adalah infeksi.

10
Gambar 3. Tipe-tipe dari fraktur

2.3 Teknik Radiografi Ossa Cruris


Teknik pemeriksaan radiografi ossa cruris terdiri dari dua proyeksi, yaitu proyeksi antero
posterior dan lateral.

2.5.1 Proyeksi Antero Posterior (AP)


a. Posisi Pasien
 Pasien supine di atas meja pemeriksaan
b. Posisi Objek
 Pastikan diposisikan Antero Posterior
 Kedua tungkai lurus dan kaki yang akan difoto true AP
 Atur cruris pada pada pertengahan kaset
 Pastikan cruris menempel sempurna pada kaset
 Pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong.
c. Pengaturan Sinar dan Eksposi
 CR : vertical tegak lurus
 CP : pertengahan cruris
 FFD : 100 cm
 Kaset ukuran : 30 x 40 cm.
d. Kriteria Radiografi
 Kedua persendian pergelangan kaki dan lutut pada satu atau lebih proyeksi AP
 Persendian pergelangan kaki dan lutut tanpa rotasi

11
 Articulatio proximal dan distal tibia dan fibula yang overlapping
 Detai trabecular dan jaringan lunak keseluruhan tungkai kaki

Gambar 4. Cruris Posisi Antero Posterior (AP)

2.5.2 Proyeksi Lateral


a. Posisi Pasien
 Pasien supine di atas meja pemeriksaan
b. Posisi Objek
 Atur agar pinggul tidak rotasi
 Atur supaya kaki yang akan difoto menempel kaset, pada bagian lateral
 Usahakan malleolus medialis dan lateralis sejajar
 Pastikan cruris menempel sempurna pada kaset
 Pastikan nantinya tidak ada gambambaran yang terpotong.
c. Pengaturan Sinar dan Eksposi
 CR : vertical tegak lurus
 CP : pertengahan cruris
 FFD : 100 cm
 Kaset ukuran : 30 x 40 cm
d. Kriteria Radiografi
 Kedua persendian pergelangan kaki dan lutut pada satu atau lebih gambar
 Distal fibula diatas posterior tibia
 Sedikit overlapping tibia pada kepala proximal fibula
 Persendian pergelangan kaki dan lutut tidak berotasi
 Detail trabecular dan jaringan lunak

12
Gambar 5. Cruris Posisi Lateral

13
BAB III

PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN

3.1 Identitas Pasien


Nama : Hermawan. Tn
Jenis Kelamin : Laki – laki
Umur : 35 Tahun
Alamat : Bogor
No. Foto : 3068
Dr. Pengirim : dr. Grandy
Dr. Pembaca : dr. Suhermi
Tanggal Pemeriksaan : 24 Maret 2021
Permintaan Pemeriksaan : Cruris Sinistra AP dan Lateral
Diagnosa : Open Fracture

3.2 Riwayat Pasien


Pada tanggal 24 Maret 2021, pasien mendatangi RSUD Cileungsi untuk memeriksakan
keluhan nyeri pada kaki bagian bawahnya. Pasien datang memeriksakan ke dokter dengan
balutan bebat perban, kemudian dokter menyarankan untuk melakukan foto rontgen cruris di
Instalasi Radiologi RSUD Cileungsi. Pasien datang ke instalasi radiologi dengan membawa
surat permintaan pemeriksaan radiologi dari dokter. Selanjutnya, pasien melakukan foto
rontgen cruris proyeksi AP dan lateral.

3.3 Prosedur Pemeriksaan


3.3.1 Persiapan Alat
1. Pesawat Sinar-X
 Merk : ALLENGERS-525
 Tipe : Stationary
 No. Seri : 0J0264
 kV max : 120 kV

14
 mA max : 500 Ma
2. Film Fuji ukuran 30 x 40 cm
3. Kaset ukuran 30 x 40 cm
4. Marker R dan Tanggal pemeriksaan
5. Mesin cuci film otomatis

3.3.2 Persiapan Pasien


Pada dasarnya pemeriksaan radiografi ekstremitas ossa cruris tidak memerlukan
persiapan khusus, hanya melepaskan berbagai benda asing terutama yang terbuat dari
logam. Karena pasien memakai bebat perban, maka dilepaskan pengait yang terbuat
dari besi dari bebat tersebut.
Selain itu, sebelum pemeriksaan, petugas harus memberitahukan prosedur
pemeriksaan kepada pasien agar tidak terjadi kesalahpahamaan dari pasien tersebut.

3.4 Teknik Pemeriksaan


3.4.1 Proyeksi Antero Posterior (AP)
 Posisi Pasien
Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan
 Posisi Objek
Posisikan cruris sinistra pasien true AP di atas pertengahan kaset ukuran 30 x 40
cm yang telah dibagi dua. Lakukan proteksi radiasi dengan menyesuaikan
lapangan kolimasi sesuai dengan objek yang diperiksa.
 Pengaturan Sinar dan Eksposi
Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus kaset
Central Pint (CP) : Pertengahan cruris
Focus Film Distance (FFD) : 100 cm
Ukuran kaset dan film : 30 x 40 cm
Eksposi : saat pasien tidak bergerak
kV : 50 kV
mAs : 8.0 mAs

15
Proyeksi Lateral
 Posisi Pasien
Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan
 Posisi Objek
Posisikan cruris sinistra pasien true lateral di atas pertengahan kaset ukuran 30 x
40 cm yang telah dibagi dua. Lakukan proteksi radiasi dengan menyesuaikan
lapangan kolimasi sesuai dengan objek yang diperiksa.
 Pengaturan Sinar dan Eksposi
Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus kaset
Central Pint (CP) : Pertengahan cruris
Focus Film Distance (FFD) : 100 cm
Ukuran kaset dan film : 30 x 40 cm
Eksposi : saat pasien tidak bergerak
kV : 55 kV
mAs : 8.0 mAs

3.5 Hasil Pembacaan


1. Besar, bentuk, dan struktur trabekula os tibia dan fibula dalam batas normal
2. Sela sendi dan permukaan sendi dalam batas normal
3. Tampak fraktur. Os tibia dan fibula proximal
4. Kefufukan tulang tak baik
5. Tidak tampak lesi litik maupun sklerotik

KESAN

Fraktur os tibia dan fibula proximal.

16
Gambar 6. Foto Hasil Pemeriksaan Cruris Hermawan. Tn/35 Tahun.

3.6 Pembahasan Kasus


Pada pemeriksaan radiografi ossa Cruris, proyeksi yang sering digunakan adalah antero
posterior (AP) dan lateral. Kedua proyeksi tersebut memiliki fungsi dalam menggambarkan
kondisi tulang dengan indikasi dan kelainan yang berbeda-beda.
Di Instalasi Radiologi RSUD Cileungsi, pemeriksaan ossa cruris dengan kasus open
fracture dibuat dengan proyeksi antero posterior (AP) dan lateral sesuai permintaan dan
diagnosa dari dokter pengirim. Proyeksi ini dianggap sudah dapat menegakkan diagnosa pada
kasus open fracture pada ossa cruris.
Dengan proyeksi ini, akan terlihat anatomi tulang cruris yaitu os tibia dan os fibula serta
mencakup kedua sendi yaitu persendian lutut dan pergelangan kaki. Pada proyeksi antero
posterior (AP) akan terlihat os tibia dan os fibula tidak saling superposisi, memperlihatkan
celah fraktur pada os tibia dan fibula kiri. Sedangkan proyeksi lateral, os tibia dan os fibula
saling superposisi dan memperlihatkan arah fraktur yaitu dorsal.

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pemeriksaan radiografi pada lengan bawah dengan kasus open fracture di RSUD
Cileungsi menggunakan proyeksi cruris antero posterior (AP) dan lateral sehingga os
tibia dan os fibula serta kedua persendian yaitu sendi lutut dan sendi pergelangan kaki
tampak menunjukkan kelainan dan bernilai diagnosis.

4.2 Saran
Pemeriksaan cruris sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan
pasien dan sebagaimana keadaan pasien dengan proyeksi yang sesuai, sehingga gambaran
yang dihasilkan mudah diabaca oleh radiologis dan bernilai diagnosis.

18
DAFTAR PUSTAKA

Bontranger, K.L. 2001. Text Book of Radiographic Positioning and Related


Anatomy, Fifth Edition. St. Louis Missori : The CV Mosby Company.
Frank, Eugene D, Long, Bruce W, Smith, Barbara J, 2012. Merril’s Atlas of Radiographic
Positioning and Procedures, Volume One, Twelfth Edition,  St. Louis : Mosby Elsevier.

19

Anda mungkin juga menyukai