Laporan Kasus ini disusun guna memenuhi Tugas Praktek Kerja Lapangan I
Disusun oleh:
Hilal Dhyia Rahadian
22230004
NIM : 22230004
Mengetahui
3. Seluruh Radiografer dan Staf Instalasi Radiologi Rumah Sakit Harapan Magelang
4. Kedua orang tua saya yang sudah mendoakan sehingga pembuatan laporan
kasus ini berjalan dengan baik
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................5
ABSTRAK.......................................................................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................7
A. Latar Belakang.................................................................................................................7
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................8
C. Tujuan................................................................................................................................9
D. Manfaat.............................................................................................................................9
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................................10
A. Anatomi Wrist Joint........................................................................................................10
B. Klinis Fraktur..................................................................................................................14
C. Teknik Pemeriksaan Wrist Joint.....................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................................22
A. Waktu dan Tempat..........................................................................................................22
B. Rancangan Penelitian......................................................................................................22
C. Metode Penelitian...........................................................................................................22
D. Instrumen Penelitian.......................................................................................................23
E. Alur Penelitian................................................................................................................23
F. Pengolahan dan Analisa Data.........................................................................................24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................25
A. Hasil Penelitian...............................................................................................................25
B. Pembahasan.....................................................................................................................30
BAB V PENUTUP........................................................................................................................32
A. Kesimpulan.....................................................................................................................32
B. Saran................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................33
LAMPIRAN..................................................................................................................................34
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.11 Proyeksi PA axial Scaphoid with ulnar deviation (Bontrager, 2018)
Gambar 2.12 Hasil radiograf PA axial Scaphoid with ulnar deviation (Bontrager, 2018)
Oleh
Latar belakang: Os Scaphoid merupakan salah satu tulang terbesar yang terletak pada bagian bawah
carpal dan tergolong tulang yang rentan fraktur pada arena pergelengan tangan jika terjatuh atau melakukan
gerakan tangan terlalu cepat. Untuk pemeriksaan wrist joint pada klinis fraktur scaphoid biasanya
menggunakan proyeksi PA (Postero Anterior) dan PA (Postero Anterior) Axial Scaphoid with Ulnar
Deviation dengan arah sinar 25° hingga 30° ke arah proximal. Tujuan dari penelitin ini adalah untuk
mengetahui teknik dan arah sinar yang pemeriksaan radiografi wrist joint dextra dengan klinis fraktur
scaphoid di Instalasi Radiologi RS Harapan Magelang.
Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah kualitatif pendekatan studi kasus, pengambilan data
dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2023 melalui observasi dan dokumentasi. Analisis
dilakukan dengan membandingkan kondisi lapangan dengan teori yang ada di litelature bontrager.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa teknik pemeriksaan wrist joint dengan klinis
fraktur scaphoid di Instalasi Radiologi RS Harapan Magelang menggunakan proyeksi PA (Postero
Anterior) dengan arah sinar 25° ke arah proximal karena pasien kesakitan saat akan diperiksa. Hal ini
berbeda dengan di teori pada proyeksi wrist joint dengan klinis fraktur scaphoid yang seharusnya
menggunakan proyeksi PA Axial Scaphoid with Ulna Deviation dengan arah sinar 25°.
Kesimpulan: Beradasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan oleh penulis, bahwa teknik pemeriksaan
wrist joint dengan klinis fraktur scaphoid di Instalasi Radiologi RS Harapan Magelang menggunakan
proyeksi yang berbeda pada teori yaitu PA dan Lateral dengan menyudutkan arah sinar menjadi 25° ke arah
proximal karena pada proyeksi PA tanpa penyudutan arah sinar atau 0° fraktur pada scaphoid yang di
diagnosa oleh dokter pengirim tidak terlihat.
A. Latar Belakang
Wrist Joint atau sendi pergelangan tangan adalah sendi dengan tipe episoidal
(condyloid) dan termasuk sendi yang bebas bergerak (diarthrodial) dari klasifikasi
sinovial (Bontrager, 2018). Pergelangan tangan atau wrist memiliki 8 tulang carpal,
bagian proximal terdiri dari tulang scaphoid, lunatum, triquetrum, dan pisiform.
Sedangkan bagian distal terdiri dari tulang trapezium, trapezoid, capitatum dan hamatum
(Long et al, 2017).
Kelainan yang mungkin saja terjadi pada wrist joint yaitu fraktur, dislokasi,
trauma, Carpal Tunnel Syndrom (CTS), Osteomielitis, dan Osteoporosis. Wrist joint
terdiri dari radiocarpal joint, intercarpal joint, dan carpometacarpal joint. Tulang radius,
scaphoid, dan lunatum dihubungkan oleh sendi radiocarpal joint sedangkan tulang
lunatum dan triquetrum dihubungkan oleh discus fibrocartilage yang berfungsi untuk
menyetabilkan wrist joint, menghubungkan ulna dan tulang-tulang carpal lainnya.
Radiocarpal joint membantu dalam pergerakan seperti fleksi, ekstensi, abduksi.
Intercarpal joint adalah sendi yang terhubung karena 8 tulang carpal yang terdiri dari 2
baris proximal, distal. Carpometacarpal joint menghubungkan antara tulang carpal
dengan metacarpal, sendi ini lentur dan sering disebut sendi pelana, pergerakan yang
terjadi yaitu fleksi, ekstensi, adduksi, dan abduksi (Wineski, 2019).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan infomasi mengenai prosedur
pemeriksaan radiografi wrist joint di instalasi radiologi RS Harapan Magelang dengan
klinis fraktur pada Scaphoid dan dapat menambah pengetahuan penulis serta
pembaca.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah masukan bagi
pelayanan radiologi dalam pemeriksaan radiografi wrist joint pada kasus fraktur di
area tulang carpal khususnya Scaphoid.
BAB II
LANDASAN TEORI
b. Carpal
1) Os Trapezium
2). Os Trapezoid
3). Os Capitate
Memiliki karakteristik bulat dan caputnya panjang tulang ini
bersinggungan dengan trapezoid di radial scapoid dan hamate di proksimal,
hamate di ulnar dan metacarpal di distal. (Paulsen & Waschke, 2013)
4). Os Hamate
5). Os Pisiform
6). Os Triquetrum
7). Os Lunate
8). Os Scaphoid
Bagian distal dari radius dan ulna termasuk dalam kriteria radiograf pemeriksaan wrist
joint, terutama bagian head of radius dan head of ulna. Radius dan ulna juga berperan
penting dalam “menyambungkan” sendi pergelangan tangan dan humerus.
Gambar 2.4 Anatomi Distal Radius dan Ulna (Bontrager, 2018)
B. Klinis Fraktur
a. Pengertian Fraktur
Fraktur adalah jenis patah tulang yang umum terjadi akibat trauma, kecelakaan,
atau cedera fisik lainnya. Patah tulang ini terjadi ketika tulang mengalami tekanan
atau benturan yang melebihi kekuatan tulang itu sendiri. Ini bisa terjadi pada tulang
apa pun dalam tubuh, seperti lengan, kaki, tulang rusuk, atau tulang belakang.
Gejalanya bisa berupa nyeri hebat, bengkak, dan terbatasnya gerakan pada area yang
terkena fraktur. (Court-Brown, C. M., & Caesar, B; 2006). Fraktur adalah patah
tulang, yang dapat disebabkan oleh cedera atau trauma. Fraktur dapat terjadi pada
semua bagian dari tubuh manusia dan jenisnya dapat bervariasi, dari fraktur yang
ringan hingga patah tulang yang parah (David R. 2016). Menurut Nabeel K. Siddiqui
(2013) Fraktur merupakan patah tulang, yang disebabkan oleh trauma atau cedera
pada tulang. Jenis fraktur dapat bervariasi, dari fraktur ringan hingga parah.
Klasifikasi fraktur juga dapat bervariasi, dari fraktur simple hingga fraktur complex
dan fraktur terbuka.
b. Etiologi fraktur
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tulang terkena fraktur, yang
pertama yaitu karena cedera atau trauma, seperti kecelakaan mobil, kecelakaan
olahraga, jatuh dari ketinggian, atau cedera saat beraktivitas. Faktor selanjutya adalah
penyakit ortopedi, misalnya osteoporosis yang dapat membuat tulang lebih rentan
terkena fraktur, faktor yang terakhir adalah penyakit sistemik, misalnya lupus yang
dapat menyebabkan osseous necrosis dan penyusutan tulang (John Harris, 2019)
a. Persiapan Pasien
Pada pemeriksaan Wrist joint Scaphoid tidak ada persipan khusus cukup
dengan memberikan penjelasan kepada pasie tentang pelaksanaan yang akan
dilakukan, sehingga pasien tahu tindakan apa yang akan dilakukan selama
pemeriksaan. Selain itu membebaskan objek yang akan difoto dari benda-benda
yang dapat mengganggu hasil gambaran radiograf seperti jam tangan atau gelang.
b. Persiapan Alat
c. Teknik Radiografi
7) Kriteria Radiograf
a. Metacarpal, Carpal (Schapoid, Lunatum, Triquetrum, Phisiform,
Trapezium, Trapezoid, Capitatum dan Hamatum), 1/3 Distal Radius
dan Ulna.
b. Tulang Carpal pada posisi true AP dan Adanya Space dari Radius dan
Ulna dengan Carpal.
Proyeksi Obliq
1) Posisi Pasien
Tempatkan pasien di ujung meja dengan tangan dan lengan
diluruskan. Turunkan bahu sehingga bahu, siku, dan pergelangan tangan
berada pada bidang horizontal yang sama
2) Posisi Objek
Dari posisi prone, putar pinggang dan tangan ke samping. 45°
untuk stabilitas, tekuk sebagian jari untuk melengkungkan tangan
sehingga jari- jari bertumpu erat pada IR tanpa dukungan.
7) Kriteria Radiograf
Radus distal, ulna, carpal, dan hingga metacarpal dapat dilihat. trapezium
dan scaphoid harus divisualisasikan dengan baik. dengan hanya
sedikit superposisi karpal lain pada aspek medialnya.
Proyeksi Lateral
1) Posisi Pasien
Pasien duduk disamping meja pemeriksaan dengan tangan diposisikan
untuk aspek ulna menempel pada permukaan kaset.
Sendi siku fleksi 90°, dlengan atas dan lengan lateral, tepi ulnaris
menempel pada kaset.
4) FFD : 100 cm
7) Kriteria Radiograf
Gambar 2.11 PA (Postero Arterior) Axial Scaphoid with Ulnar Deviation (Bontrager, 2018)
2) Posisi Objek
4) FFD : 100 cm
7) Kriteria Radiograf
d. Deviasi ulnaris harus terlihat jelas, tidak ada rotasi pergelangan tangan
yang dibuktikan dengan terlihatnya radius distal dan ulna, dengan minimal
superposisi sendi radioulnar distal.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Rancangan Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah pasien dengan klinis fraktur yang
melakukan pemeriksaan wrist joint di Instalasi Radiologi RS Harapan
Magelang. Lokasi penelitian pada penyusunan tugas laporan kasus ini
adalah Instalasi Radiologi RS Harapan Magelang. Waktu penyusunan dan
pengambilan data penelitian ini dimulai pada 16 Oktober 2023.
D. Metode Penelitian
a. Observasi
b. Dokumentasi
E. Instrumen Penelitian
F. Alur Penelitian
1) Teknik Pemeriksaan wrist joint dengan klinis fraktur scaphoid pada teori
b. Rumusan masalah
1) Observasi
2) Dokumentasi
4) Kesimpulan
G. Pengolahan dan Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan interaktif model menurut
A. Hasil Penelitian
a. Paparan Kasus
Nama : TN. D P
Umur : 37 Tahun
No. RM : 0020XXXX
Pada hari selasa, tanggal 16 Oktober 2023 pasien dengan nama TN. D P
dari Poliklinik dating ke Instalasi Radiologi Rumah Sakit Harapan Magelang dengan
membawa lember pengantar permintaan foto rontgen. Pasien mengeluh
sakit pada area pergelengan tangan terutama pada bagian carpal pada tulang
scaphoid, dari diagnose dokter bahwa pasien memiliki klinis fraktur pada
scaphoid.
b. Tatalaksana Pemeriksaan
Meja Pemeriksaan
c. Persiapan Pasien
d. Teknik Pemeriksaan
Proyeksi yang akan digunakan pada pemeriksaan Wrist joint dextra khusus nya
untuk melihat fraktur pada bagian scaphoid adalah proyeksi PA Axial Scaphoid with
ulnar deviation dan Lateral, tetapi di instalasi radiologi RS Harapan Magelang
menggunakan proyeksi PA (postero Anterior) dengan menyudutkan arah sinar 25°-30°
dan proyeksi lateral seperti berikut:
1) Posisi Pasien
2) Posisi Objek
Lengan bawah dan tangan dalam posisi prone, Wrist joint diatur dalam
posisi true PA.
4) FFD : 100 cm
Proyeksi Lateral
1) Posisi Pasien
Pasien duduk disamping meja pemeriksaan dengan tangan diposisikan
untuk aspek ulna menempel pada permukaan kaset.
2) Posisi Objek
Sendi siku fleksi 90°, dlengan atas dan lengan lateral, tepi ulnaris
menempel pada kaset.
3) Ukuran Kaset : 24 cm x 30 cm dibagi 2 (split)
4) FFD : 100 cm
5) Central Point : Pada Proc. Styloideus ulna dan radius
6) Central Ray : disudutkan 25° kearah proximal
7) Faktor Eksposi : kV 53, mA 100, mAs 3,20
Penyudutan 25° ke arah proximal dilakukan agar terlihatnya lebih banyak jarak
antar tulang-tulang di sekitar scaphoid. Sehingga dapat disimpulkan peranan
arah sinar 25° dapat menghasilkan gambaran klinis fraktur pada tulang scaphoid
dibandingkan dengan arah sinar 0° yang tidak dapat menghasilkan gambaran fraktur
pada scaphoid. Pemeriksaan PA (Postero Anterior) bisa dijadikan alternatif
dalam pemeriksaan wrist joint dengan kasus fraktur pada scaphoid jika pasien
tidak koorperatif atau kesakitan saat akan dilakukannya proyeksi PA Axial
Scaphoid with Ulnar Deviation karena arah sinarnya sama yaitu 25° hanya berbeda pada
posisi objek yang akan difoto.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Peranan arah sudut penyinaran dalam pemeriksaan wrist joint klinis fraktur
scaphoid di Instalasi Radiologi RS Harapan Magelang menggunakan arah
sinar penyudutan 25° ke arah proximal sehingga dapat menampakan fraktur
scaphoid pada gambaran radiograf, dibandingkan dengan arah sudut
penyinaran 0° yang tidak menampakan frakur scaphoid..
B. Saran
1. Pada pemeriksaan radiografi wrist joint dengan klinis fraktur scaphoid di Instalasi
Radiologi RS Harapan Magelang sebaiknya menggunakan proyeksi PA
Axial Scaphoid with Ulna Deviation.
2. Sebelum pemeriksaan wrist joint pastikan ada proyeksi tambahan pada klinis
fraktur di area tulang scaphoid agar meminimalisir terjadi double expose pada pasien yang
akan di periksa.
DAFTAR PUSTAKA
Long. B. W., Rollins, J. H., & Smith, B. J. (2017). Merrill's Atlas Of Radiographic Positioning &
Procedures Vol. 1 13 edition In Journal of Lightwave Technology.
Sagala, D. H., Yuriarto, H., Saleh M. R., Paturusi, I. A., Dqg, U., Zulvw, O., Vdpsohv, M., Rxqj,
R. L., & Phq, D. (2012). What is The Scaphoid view?
Moore KL, Dalley AF, Agur AM. Clinically Oriented Anatomy. 6th ed. Philadelphia,
PA: Lippincott Williams & Wilkins; 2010
Drake RL, Vogl W, Mitchell AWM. Gray's Anatomy for Students. 2nd ed. Philadelphia,
PA: Churchill Livingstone/Elsevier; 2010
Paulsen F & J Waschke. 2013. Sobatta Atlas Anatomi Manusia : Anatomi Umum dan
Muskluloskeletal. Penerjemah : Brahm U. Penerbit. Jakarta : EGC
Bone fractures: Guidelines for diagnosis and management, John Harris; 2019 Clinical
Orthopedics and Related Research
LAMPIRAN