Disusun oleh:
Siti Aisyah
TRO/14/01027
Laporan kasus ini telah diterima, diperiksa dan disetujui untuk memenuhi tugas
Clinical Instructure
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena
atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan mengenai “TEKNIK
Rumah sakit TK. II 03.05.01 Dustira, Saya mengucapkan terima kasih yang
2. Ibu Dr. Hj. Sri Djatnika, SA, SE., M.Si selaku Direktur Politeknik Al-islam
Bandung.
8. Orangtua dan kakak-kakak saya yang selalu memberikan doa dan dukungan.
Bandung.
Bandung.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar selanjutnya
dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, kami berharap agar laporan ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Dustira ?
1. Bagi Penulis
Dapat dijadikan sebagai bahan kajian karyawan atau bahan acuan bagi
03.05.01 Dustira.
3. Bagi Institusi
4. Bagi Pembaca
TINJAUAN PUSTAKA
A. Radius
Radius adalah tulang di sisi lateral lengan bawah. Merupakan tulang
pipa dengan sebuah- batang dan dua ujung dan lebih pendek dari pada ulna.
1. Ujung Atas Radius
Radius kecil dan memperlihatkan kepala berbentuk kancing dengan
permukaan dangkal yang bersendi dengan kapitulum dari humerus. Sisi-sisi
kepala Radius bersendi dengan takik Radial dari Ulna. Di bawah kepala terletak
leher, dan di bawah serta di sebelah Medial dari leher ada Tuberositas Radii,
yang dikaitkan pada Tendondari Insersi otot bisep.
2. Batang Radius
Di sebelah atas batangnya lebih sempit dan lebih bundar daripada di
bawah dan melebar makin mendekati ujung bawah. Batangnya melengkung ke
sebelah luar dan terbagi dalam beberapa permukaan, yang seperti pada ulna
memberi kaitan kepada Flexor Pronator yang letaknya dalam di sebelah
Posterior memberi kaitan pada Extensor dan Supinator di sebelah dalam lengan
bawah dan tangan Ligamentum Interosa berjalan dari Radius ke ulna dan
memisahkan otot belakang dari yang depan lengan bawah.
3. Ujung Bawah Radius
Agak berbentuk segi empat dan masuk dalam formasi dua buah sendi.
Persendian Inferior dari ujung bawah Radius bersendi dengan Skafoid (Os
Navikular Radi) dan tulang Semilunar (Linatum) dalam formasi persendian
pergelangan tangan. Permukaan di sebelah medial dari ujung bawah bersendi
dengan kepala dari Ulna dalam formasi persendian Radio-Ulnar Inferor.
Sebelah Lateral dari ujung bawah diperpanjang ke bawah menjadi Prosesus
Stiloid Radius.
B. Ulna
Ulna atau tulang hasta adalah sebuah tulang pipa yang mempunyai
sebuah batang dan dua ujung. Tulang itu adalah tulang sebelah Medial dan
lengan bawah dan lebih panjang dari Radius atau tulang pengumpil. Kepala
Ulna ada di sebelah ujung bawah.
2. Batang Ulna
A. Trauma (Kecelakaan)
1. Fraktur Fraktur adalah Patah pada tulang.
2. Fisura Fisura adalah retak pada tulang.
3. Dislokasi Dislokasi adalah tulang keluar dari mangkok sendi.
4. Luksasi Luksasi lebih ringan dari dislokasi.
5. Ruptur Ruptur adalah sobeknya jaringan ikat.
B. Artheritis Artheritis adalah suatu radang pada persendian.
C. Osteoma Osteoma adalah suatu kanker pasa tulang.
D. Benda Asing (Corpus Alienum)Benda asing yatu benda yang tidak
seharusnya ada dalam sistem Fisiologi dan mengganggu sirkulasi tubuh
atau sistem Fisiologi tubuh
2.2 TINJAUAN UMUM TEKNIK PEMERIKSAAN
2. Posisi Obyek : Tekuk Sendi Siku 90°. Atur Lenga Posisi Lateral.
sisnstra masih tampak sedikit garis lusen pada 1/3 distal os radius
3.3 Pembahasan
Pada kasus ini sesuai dengan surat Pada kasus ini sesuai dengan
dengan persetujuan dari dokter pasien pada saat itu duduk di kursi tepat
dan msec.
Pada hasil radiograf tampak celah faktur pada 1/3 distal os radius,kalus
dilakukan melalui alat mobilisasi dengan pemasangan pen hal ini untuk
pada tubuh.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Teknik pemeriksaan Ossa Antebrachii di Radiologi Rumah Sakit TK
>II 03.05.01 Dustira Cimahi disesuaikan dengan kondisi pasien yang
Kooperatif sehingga menggunakan proyeksi AP dan Lateral sebagai penunjang
diagnosa suatu penyakit.
4.2 Saran
1. Perlunya penjelasan tentang persiapan pemeriksaan pada pasien agar
pasien paham maksud dan tujuan dari pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Sebaiknya memperhatikan Faktor Eksposi dan Kolimasi agar
meminimalisasi radiasi yang diterima pasien, petugas, dan masyarakat
umum