Laporan Kasus
Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat yang
Laporan kasus ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek
Kerja Lapangan (PKL) 1 Semester III Prodi DIII Radiologi STIKes Awal Bros
Riau.
Dalam penyusunan laporan kasus ini tidak akan lepas dari segala bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis juga mengucapkan terima
1. Mam Shelly Angella, M.Tr, Kes selaku Ketua Program Studi DIII Teknik
Provinsi Riau
laporan kasus ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang
i
membangun dari pembaca, guna memperbaiki laporan kasus selanjutnya. Penulis
juga berharap laporan kasus ini bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Hal
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 3
1.4.1 Bagi Peneliti .......................................................................... 3
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian........................................................ 3
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan..................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Hal
iv
BAB I
PENDAHULUAN
sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya dan sinar ultraviolet, tetapi
diagnosa. Oleh karena itu diperlukan suatu radiograf yang baik, sehingga
dapat untuk mendiagnosa untuk menegakkan salah satu nya adalah bagian
1
melakukan pengulangan foto yang dapat menambah dosis pada pasien
(Bawosucito, 2016).
dari os ulna dan os radius yang terletak berdampingan. Tulang radius terletak
di bagian lateral lengan bawah, sejajar dengan kedudukan ibu jari. Oleh
karena itu lengan bawah bagian lateral disebut juga dengan radial. Di pihak
lengan ini disebut juga bagian medial (Wibowo & Paryana, 2009).
sebagai berikut :
penelitian adalah :
2
1.3.2 Untuk mengetahui patofisiologi fraktur
fraktur dan kriteria gambaran yang baik dan benar pada pemeriksaan
tersebut.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
bagian lateral lengan bawah, sejajar dengan kedudukan ibu jari. Oleh karena
itu lengan bawah bagian lateral disebut juga dengan radial. Di pihak lain, os
ulna berkedudukan sejajar dengan jari kelingking sehingga bagian lengan ini
2.1.1 Radius
4
scaphoideum dan lunatum pada articulation carpalis dan dengan ulna
Evelyn, 2009).
5
2.1.1.3 Ujung bawah radius
C. Evelyn, 2009).
2.1.2 Ulna
mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Tulang itu adalah tulang
sebelah proksimal dan lengan bawah dan lebih panjang dari radius atau
2012).
6
2.1.2.2 Batang ulna
(Helen, 2012).
2.2 Fisiologi
jaringan lunak.
pergerakan).
7
4. Membentuk sel-sel darah merah didalam sum-sum tulang belakang
(hematopoiesis).
2.3 Patologi
sebagai berikut :
2.3.1 Fraktur
Fraktur adalah patah tulang. Ini dapat berkisar dari retakan tipis
ketika tulang dipengaruhi oleh kekuatan atau tekanan lebih dari yang
1. Fraktur komplit
8
2. Fraktur oblik yaitu fraktur yang arah garis patahnya
1. 1/3 Proximal
2. 1/3 Medial
3. 1/3 Distal
9
b. Posisi Obyek : Kedua lengan lurus di atas kaset, atur ossa antebrachii
dengan permukaan kaset, gunakan alat fiksasi pada ujung jari tangan,
e. FFD : 90 cm
f. Kolimasi : Batas atas 1/3 distal os humerus dan batas bawah 1/3
proksimal carpal
g. Kriteria Radiograf
2) Tampak batas bawah adalah gambaran wrist joint dan batas atas
elbow joint
3) Caput radius, ulna dan collum radius dan ulna saling overlaping
10
Gambar 2.3 Hasil Radiograf Proyeksi AP
2. Proyeksi Lateral
b. Posisi Obyek : Atur lengan bawah fleksi 90 derajat dengan lengan atas
dengan tepi ulna menempel kaset, gunakan alat fiksasi pada ujung jari
e. FFD : 90 cm
f. Kolimasi : Batas atas 1/3 distal os humerus dan batas bawah 1/3
proksimal carpal
11
Gambar 2.4 Proyeksi Lateral
g. Kriteria Radiograf
1) Radius dan ulna tampak superposisi pada bagian distal dengan batas
atas elbow joint dan batas bawah wrist joint masuk dalam film
12
BAB III
3.1 Hasil
2. kV Maksimum : 150 kV
3.1.1.2 Kaset
13
Gambar 4.2 Kaset
sebagai berikut :
14
a. Nama : Tn. FP
e. FFD : 100 cm
15
f. Kolimasi : Batas atas 1/3 distal os humerus dan batas bawah 1/3
proksimal carpal
2. Proyeksi Lateral
pemeriksaan
e. FFD : 100 cm
f. Kolimasi : Batas atas 1/3 distal os humerus dan batas bawah 1/3
proksimal carpal
a c
d
b
e
A B
Gambar 4.9 Hasil radiograf proyeksi, (A) Proyeksi PA, (B) Proyeksi
Lateral
16
Keterangan :
a. processus coronoid
b. corpus ulna
c. processus olecranon
d. caput radii
e. corpus radius
f. processus styloid
batas bawah adalah gambaran wrist joint dan batas atas elbow joint,
caput radius, ulna dan collum radius dan ulna saling overlapping,
3.2 Pembahasan
menggunakan proyeksi PA dan lateral, Hal ini tidak sejalan dengan teori
17
yang dikemukakan oleh Franket et all (2012) dalam Buku Merrill’s
18
BAB IV
4.1 Kesimpulan
1. Fraktur atau patah tulang adalah kondisi ketika tulang menjadi patah,
retak, atau pecah sehingga mengubah bentuk tulang. Kondisi ini bisa
terjadi karena adanya tekanan kuat pada tulang atau karena kondisi tulang
yang melemah.
kontaminan disekitar luka dan bahan asing dapat masuk ke dalam korteks
persiapan khusus pada pasien, pasien cukup melepaskan benda logan pada
daerah lengan seperti gelang dan jam tangan. Proyeksi yang digunakan
19
adalah proyeksi AP dan Lateral dengan posisi pasien duduk. Namun, pada
5.1 Saran
diperhatikan agar kualitas gambaran yang dihasilkan lebih baik dan tepat
20
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu, Yogyakarta