Laporan Praktikum
Disusun Oleh :
NUR IZZAH
NIM : 18134050029
BANDA ACEH
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan kasus ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan sebagai laporan
guna memenuhi tugas praktek kerja lapangan di Rumah Sakit Pertamedika Ummi
Rosnati Banda Aceh program studi diploma III Akademi Teknik Radiodiagnostik
Dan Radioterapi Yayasan Sihat Beurata Banda Aceh.
Nim : 18134050029
¬NIP. NTK.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan
rahmatNya penulis akhirnya dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan II
yang berjudul GENU (OSTEOARTHRITIS)” tepat pada waktunya Laporan ini
disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan PKL (Praktek
Kerja Lapangan) di Klinik Bunda Thamrin Banda Aceh.
3. Orang tua penulis yang telah memberika dorongan, motivasi, moral, material,
serta do’a kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3. Tujun Penulisan............................................................................................................2
1.4. Metode Pengumpulan Data..........................................................................................2
1.5. Manfaat Penulisan........................................................................................................3
1.6. Sistematika Penulisan...................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
DASAR TEORI.......................................................................................................................4
2.1. Anatomi....................................................................................................................4
2.2. Osteoartritis..............................................................................................................7
2.3. Patologi....................................................................................................................7
2.4. Teknik Radiografi..................................................................................................10
2.5 Proteksi radiasi.......................................................................................................13
BAB III..................................................................................................................................15
PROFIL KASUS DAN PEMBAHASAN..............................................................................15
3.1 Identitas pasien...................................................................................................15
3.2 Riwayat Pasien...................................................................................................15
3.3 Prosedur Pemeriksaan........................................................................................16
3.4 Hasil Expertise Dokter Radiograf.......................................................................20
3.5 Pembahasan Kasus.............................................................................................20
4.1 Kesimpulan........................................................................................................21
4.1 Saran..................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud Osteoartritis ?
1.2.2. Bagaimana teknik pemeriksaan radiografi genu ?
1.2.3. Apa saja gejala dari osteoartritis?
2
1.5. Manfaat Penulisan
1.5.1. Manfaat Teori
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai anatomi,
patologi dan teknik pemeriksaannya.
1.5.2. Manfaat Praktik
Agar kita mengetahui bagaimana teknik pemeriksaan genu
dengan suspect osteoartritis.
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Anatomi
2.1.1. Genu (Knee Joint)
Sendi atau artikulasio, adalah istilah yang digunakan untuk
menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang kerangka. Ilmu yang
mempelajari persendian disebut artrologi. Suatu hubungan antara dua buah
tulang atau lebih yang dihubungkan melalui jaringan ikat pada bagian luar
dan bagian dalam disebut persendian. Sendi lutut terletak di extremitas
inferior dan menghubungkan tungkai atas (femur) dengan tungkai bawah
(tibia) serta termasuk dalam jenis sendi engsel.Pada dasarnya sendi ini
terdiri atas tiga buah sendi, yaitu antara condylus femoris medialis dan
lateralis dengan condylus tibia yang bersesuaian serta antara patella dan
facies patellaris femoris. Gerakan yang dapat dilakukan oleh sendi ini,
yaitu gerakan fleksi, ekstensi dan sedikit rotasi (Umam et al., 2012).
Penyusun Sendi Lutut atau tulang- tulang pembentuk sendi lutut
adalah: 1) Os. Femur 2) Os. Tibia 3) Os. Patella, otot – otot yang
mempunyai fungsi pada sendi lutut.
Genu, knee joint atau sendi lutut merupakan sendi terbesar dalam
tubuh manusia. Sendi lutut terdiri dari dua articulatio kondilaris yaitu,
antara kondilus femoralis dan kondilus tibia serta sebuah sendi plana antara
fasies patelaris femoris dan patella. Sendi fibular tibial tidak terlibat
langsung. Kondilus femoralis melebar kearah distal dan posterior.
Kondilus ini dibentuk oleh kondilus lateralis femoralis dan kondilus
medialis femoralis. Sedangkan pada kondilus tibial dibentuk oleh kondilus
medialis tibial dan kondilus lateralis tibial yang dipisahkan oleh eminentia
interkondiloidea. Pada permukaan dari sendi terdapat patella. Patella adalah
4
tulang sesamoid yang paling besar pada tubuh manusia dan terletak pada
tendon dari otot quadriceps femoralis. Pada bagian inferior
Sendi lutut merupakan suatu sendi yang disusun oleh beberapa
tulang , ligament beserta otot, sehingga dapat membentuk suatu kesatuan
yang disebut dengan sendi lutut atau knee joint. Anatomi sendi lutut terdiri
dari:
Femur
Merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar di dalam tulang
kerangka pada bagian pangkal yang berhubungan dengan acetabulum
membentuk kepala sendi yang disebut caput femoris. Di sebelah atas
dan bawah dari columna femoris terdapat taju yang disebut
trochantor mayor dan trochantor minor, di bagian ujung membentuk
persendian lutut, terdapat dua buah tonjolan yang disebut condylus
medialis dan condylus lateralis, di antara kedua condylus ini terdapat
lekukan tempat letaknya tulang tempurung lutut (patella) yang disebut
dengan fosa condylus
Tibia
Tulang tibia bentuknya lebih kecil, pada bagian pangkal melekat
pada os fibula, pada bagian ujung membentuk persendian dengan
tulang pangkal kaki dan terdapat taju yang disebut os maleolus
medialis
Fibula
Merupakan tulang pipa yang terbesar sesudah tulang paha yang
membentuk persendian lutut dengan os femur pada bagian ujungnya.
Terdapat tonjolan yang disebut os maleolus lateralis atau mata kaki
luar.
Patella
5
Pada gerakan fleksi dan ekstensi patella akan bergerak pada
tulang femur. Jarak patella dengan tibia saat terjadi gerakan adalah
tetap dan yang berubah hanya jarak patella dengan femur. Fungsi
patella di samping sebagai perekatan otot-otot atau tendon adalah
sebagai pengungkit sendi lutut. Pada posisi flexi lutut 90 derajat,
kedudukan patella di antara kedua condylus femur dan saat extensi
maka patella terletak pada permukaan anterior femur.
keteranagan :
1. Permukaan patella
2. Ligamen cruciatum posterior
3. Ligamen cruciatum anterior
4. Meniscus medial
5. Meniscus lateral
6. Ligamen kollateral fibular
7. Ligamen kollateral tibial
6
2.2. Osteoartritis
Osteoarthritis atau juga disebut dengan penyakit sendi degeneratif yaitu
suatu kelainan pada kartilago (tulang rawan sendi) yang ditandai perubahan
klinis, histologi dan radiologis. Atau Osteoartritis adalah suatu penyakit sendi
menahun yang ditandai dengan adanya kemunduran pada tulang rawan
(kartilago) sendi dan tulang di dekatnya, yang bisamenyebabkan nyeri sendi dan
kekakuan. Pada umumnya osteoarthritis terjadi padawanita usia lanjut. Gejala
biasanya timbul secara bertahap dan pada awalnya hanyamengenai satu atau
sedikit sendi. Sendi yang sering terkena adalah sendi jari tangan, pangkal ibu jari,
leher, punggung sebelah bawah, jari kaki yang besar, panggul danlutut. Nyeri
biasanya akan bertambah buruk jika melakukan aktivitas dalam waktuyang lama.
Kekakuan pada sendi juga terjadi ketika bangun tidur atau pada kegiatannon-
aktif lainnya, tetapi kekakuan ini biasanya menghilang dalam waktu 30
menitsetelah mereka kembali menggerakkan sendinya. Kerusakan karena
orteoartritissemakin memburuk, sehingga sendi menjadi sukar digerakkan dan
pada akhirnyaakan terhenti pada posisi tertekuk.
2.3. Patologi
Patologi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan perubahan yang
berkaitan dengan penyakit, kelainan atau cedera (Sloane,2007). Osteoarthritis
adalah peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan.
Osteoarthritis adalah jenis arthritis (peradangan sendi) yang paling sering terjadi.
Kondisi ini menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak.
osteoarthritis adalah salah satu jenis radang sendi yang sering terjadi pada
orang lanjut usia. Oleh karena itu, penyakit ini digolongkan menjadi gangguan
kesehatan degeneratif. Osteoarthritis genu lebih banyak menyerang wanita
daripada pria.
7
Sclerosis yang berarti pengerasan merupakan tanda osteoatritis, yang
terlihat sebagai peningkatan daerah putih ditulang pada persendian
Grade I : penyempitan ruang sendi, bisa terdapat osteophytes
Grade II : terlihat adanya osteophytes yang kecil, bisa terdapat
penyempitan
Grade III : osteophyte berukuran sedang dan multiple, penyempitan
ruang sendi, beberapa sclerotic area, bisa terdapat deformasi tulang
Grade IV : Osteophyte luas dan multiple, penyempitan ruang sendi yang
parah, sclerosis dan terjadinya deformitas
Selain karena usia, penyakit ini juga dapat dipicu beberapa faktor,
di antaranya:
8
Obesitas. Berat badan tidak ideal yang cenderung gemuk bisa
membuat sendi, terutama yang ada di lutut, mendapat tekanan lebih
banyak
Cedera. Kondisi ini bisa disebabkan oleh aktivitas fisik berlebihan,
terutama yang bertumpu pada lutut, seperti mengangkat beban dan
jongkok Penyakit lain. Orang-orang yang memiliki riwayat penyakit
lain, terutama radang sendi, mempunyai risiko lebih tinggi untuk
terserang OA genu.
9
juga berkurang. Ini menyebabkan tiap gesekan antar sendi akan
terasa sangat menyakitkan.
10
Posisi pasien berdiri diatas step stool agar pasien terangkat sehingga
cukup untuk sinar horizontal
2) Posisi objek :
a) Posisikan kaki lurus di depan dengan tekanan pada kedua kaki.
b) Sediakan pengganjal sebagai kestabilan pasien.
c) Pusatkan sendi lutut pada pertengahan meja pemeriksaan.
11
d) Soft tissue terlihat, tampak trabekula tulang yang tajam,
mengindikasikan tidak ada pergerakan.
12
GAMBAR. 4 Posisi Objek proyeksi lateral teori
13
1. Pemeriksaan dengan sinar x hanya dilakukan atas permintaan dokter
2. Mengatur luas lapangan pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan
3. Menggunakan faktor eksposi yang tepat untuk menghindari
pengulangan foto
4. Tidak boleh terjadi pengulangan foto karena kesalahan
5. Waktu penyinaran sesingkat mungkin
6. Pasien harus menggunakan apron
7. Melindungi organ-organ vital dengan apron
8. Pasien hamil pada triwulan pertama harus ditunda pemeriksaannya
14
BAB III
15
Nama Pasien : Mr S
Umur : 38 tahun
Tanggal Pemeriksaan : 18 Agustus 2020
Dokter Pengirim : dr. Irsan Abubakar.SpOT
16
GAMBAR. 7 Posisi objek proyeksi AP secara praktikum
17
GAMBAR. 8 Hasil gambaran proyeksi AP praktikum
b. Proyeksi Lateral
1) Posisi Pasien : erec
2) Posisi Objek : pasien berdiri lateral
Kaki sebelah kanan menempel pada kaset dan kaki sebelah kiri
ditempatkan diatas pengganjal.
atur genu pada pertengahan kaset
Beban tumpuan harus berada pada kaki yang sakit
18
GAMBAR. 9 Posisi pasien lateral secara praktikum
19
GAMBAR. 10 hasil gambaran proyeksi lateral praktikum
20
BAB IV
PENUTUP
.1 Kesimpulan
Persendian atau artikulasio adalah suatu hubungan antara dua buah tulang
atau lebih yang dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat pada bagian luar
dan pada bagian dalam terdapat rongga sendi dengan permukaan tulang yang
dilapisi oleh tulang rawan. Fungsi dari sendi secara umum adalah untuk
melakukan gerakan pada tubuh Sendi lutut merupakan bagian dari extremitas
inferior yang menghubungkan tungkai atas (paha) dengan tungkai bawah. Fungsi
dari sendi lutut ini adalah untuk mengatur pergerakan dari kaki.
.1 Saran
Pemintaan foto rontgen sendi lutut pada kasus osteoartitis sebaiknya radio
grafermeminimalisir radiasi yang diberikan pada pasien dengan menggunakan ap
ron danmengecilkan kolimasi sesuai objek yang difoto
21