DISUSUN OLEH:
DISUSUN OLEH :
1901016040
TAHUN 2021
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat allah SWT karena berkat limpah
dan rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan study kasus
Klinis Fraktur Di Rumah Sakit Tk.Iv 02.07.04 Bandar Lampung”. Laporan study
kasus ini di ajukan sebagian salah satu syarat kelulusan praktek kerja lapangan 1
1. Ibu Irma Rahmania, S.ST., M.Kes. Selaku direktur ATRO Patriot Bangsa
Lampung
Lampung
Semoga allah SWT memberi rahmat dan balasan kebaikan kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan kasus ini. Dan semoga
ii
pula laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi pembaca,khususnya bagi mahasiswa
kasus ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Clavicula................................................................................4
2.2 Patologi ................................................................................................6
2.3 Teknik Pemeriksaan Os Clavicula........................................................10
BAB III HASIL PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pemeriksaan Radiografi Os Clavicula.........................................24
3.2 Teknik Pemeriksaan Proyeksi AP (Antero –Posterior ).......................26
3.3 Hasil gambaran radiografi ....................................................................27
3.4 Hasil Ekspertise Dokter........................................................................28
3.5 Pembahasan ..........................................................................................28
BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan............................................................................................29
4.2 Saran ......................................................................................................29\
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
ditemukan alat dan metode yang dapat digunakan untuk menegakan suatu
conrad roentgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg Jerman ,pertama kali
segera hampir semua sifat sinar-sinar roentgen merupakan sinar yang dapat
Di indonesia penggunaan sinar rontgen cukup laa ,menurut laporan ,alat rontgen
sudah digunakan sejak tahun 1898 oleh tentara colonial belamdadalam perang di
Aceh dan Lombok . Selajutnya pada awal abad ke-20 ini, sinar rontgen digunakan
di rumah sakit militer dan rumah aakit pendidikan dokter di jakarta dan surabaya .
Ahli radiologi Belanda yang bekerja pada fakultas Kedokteran di Jakarta pada
tahun sebelum perang dunia ke-2 adalah prof.B.J Van Derplts yang juga mulai
1
fraktur.fraktur merupakan suatu kondisi dimana terjadi diintegrasi
kecelakaabn lalu lintas dan sebaginya ,tetapi fraktur juga bisa terjadinya akibat
pemeriksaan ,dan salah satu pemeriksaan yang kami temukan beberapa jenis
pemeriksaan, dan salah satu pemeriksaan yang kami temukan adalah pasien yang
mengalami fraktur clavicula karena kecelakaan lalu lintas. Pemeriksaan ini kami
angkat sebagai kasus untuk di sajikan dalam bentuk laporan yang berjudul
BANDAR LAMPUNG”.
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang akan di bahas adalah sebagai
berikut :
1.3.1Tujuan umum
2
Untuk mengetahui penatalaksanaan pemeriksaan os clavicula pada klinis fraktur
tersebut .
klinis fraktur.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan tambahan ilmu
Lampung.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
medial dan di lateral tulang ini berhuungan dengan os scapula pada acrromion
yang dapat diraba sebagi tonojolan di bahu bagian lateral .tulang ini termasuk
jenis tulang pipa yang pendek ,walapun bagian lateral tulanng ini tampah
pipih .bentuknya seperi huruf S terbalik ,dengan bagian medial yang melekung jke
relatif lebih halus disbanding dengan permukaan inferior. Ujung medial atau
4
ujung sterna mempunyai facies articularis sternalis yang berhubungan dengan
1. Pengganjal untuk menjauhi anggota gerak atas dri bagian dada supaya lengan
satunya yang tidak memiliki rongga sumsum tulang seperti pada tulang panjang
lainya clavicula tersusun dari tulang tulang spons. Otot otot dan ligamentum yang
tuberculum deltodeius
Permukaan inferior
linea trapezoidea
Batas Anterior
2. Otot deltodeius,
3. Otot strenocleidomastiod.
5
4. Otot sternohyodeius,
5. Otot trapezius
2.2 Patologi
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan gambaran anatomis untuk
mendukung diagnosa kelainan pada tulang. Untuk itu pemeriksaan ossa clavicula
a. Fraktur .
Fraktur adalah Patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri, dan jaringan
lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap
atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah,
sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang.
1. Fraktur komplit
yaitu patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas sehingga tulang
terbagi menjadi dua bagian dan garis patahnya menyeberang dari satu sisi ke
2. Fraktur inkomplit
yaitu patah atau diskontinuitas jaringan tulang dengan garis patah tidak
utuh).
3. Fraktur tertutup
yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih utuh, tulang tidak menonjol
malalui kulit.
6
4. Fraktur terbuka
yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya hubungan dengan
5. Greenstick
fraktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lainnya membengkok.
6. Transversal
7. Oblique
8. Spiral
9. Komunitif
10. Depresi
fraktur dengan frakmen patahan terdorong ke dalam (sering terjadi pada tulang
11. Kompresi
12. Patologi
Fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit (kista tulang, paget,
13. Avulsi
14. Impaksi
7
15. Fisura
16. Dislokasi
17. Luksasi
18. Ruptur
8
2.2.2 Dislokasi
sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi). Dislokasi
Pada os clavicula dapat terjadi dislokasi pada dua bagian yaitu dislokasi pada
Benda yang tidak seharusnya ada dalam system fisiologi, masuknya tidak
disengaja atau menyalahi prinsip fisiologi, dan mengganggu sirkulasi tubuh atau
system fisiologi tubuh. Benda asing pada gambaran radiograf bisa berwarna lusen
atau opaq. Berwarna lusen bila berasal dari non logam, nomor atomnya lebih
rendah seperti kayu, duri, plastic, dan lain lain. Berwarna opac bila berasal dari
logam, nomor atom nya lebih tinggi dari jaringan seperti paku, jarum ,peluru, dan
lain-lain.
Merupakan penyakit yang sering terjadi pada atlet angkat besi yaitu pada
bagian sendi acromioclavicular joint karena tekanan yang tinggi pada pertemuan
merupakan resorpsi distal clavicula sebagai erosi korteks yang tak teratur,
sedangkan acromion tetap utuh. Yang mungkin terjadi pada penderita penyakit ini
tulang sendi.
9
2.2.5 Degenerasi Tulang Clavicula
kondisi tulang menjadi rapuh, keropos, dan mudah patah. Degenerasi tulang ini
1. Persiapan Pasien
area pemeriksaan (clavicula) seperti kalung, peniti, dan pakaian dalam wanita
(bra).
1. Persiapan Alat
a. Pesawat sinar-X
c. Marker R dan L
e. CR
f. Grid
2. Teknik Radiografi
Proyeksi AP (Antero-Posterior)
10
3. Posisi Pasien
4. Posisi Objek
b. Tangan di samping tubuh dan bahu rileks pada ketinggian yang sama.
menggunakan grid.
11
5. Kriteria Radiograf
Proyeksi PA (Postero-Anterior)
1) Posisi Pasien
sinar-X.
2) Posisi Objek
c. Tangan di samping tubuh dan bahu rileks pada ketinggian yang sama.
grid
12
Gambar II.6. Proyeksi PA
7) Kriteria Radiograf
1) Posisi Pasien
a. Berdiri atau duduk satu langkah di depan bucky stand, dengan menghadap
13
b. Jika pasien tidak memungkinkan untuk berdiri dalam posisi lordotic,
2) Posisi Objek
dalam posisi lordotic, dan letakkan leher dan bahu pada bucky stand.
IP.
Gambar II.7. Radiograf clavicula PA Gambar II.9. Clavicula AP axial, posisi supine
14
7) Kriteria Radiograf
sternoclavicular joint.
1) Posisi Pasien
2) Posisi Objek
a. Posisikan clavicula pada pertengahan IP. Respirasi : tahan nafas pada saat
grid.
15
Gambar II.11. Proyeksi PA axial, posisi prone
7) Kriteria Radiograf
sternoclavicular joint.
16
b Proteksi Radiasi
besar sehingga dapat menimbulkan efek pada jaringan yang terkena radiasi, oleh
a. Membatasi dosis radiasi yang diterima oleh pasien hingga sekecil mungkin
b. Membatasi dosis radiasi yang diterima oleh petugas radiasi hingga sekecil
c. Membatasi dosis yang diterima oleh masyarakat umum agar berada pada
batas normal.
mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah, begitu pula dengan
17
3) Menggunakan faktor eksposi yang tepat, serta memposisikan pasien
penyinaran.
1) Prinsip jarak
radiasi harus senantiasa berada pada jarak yang jauh dari sumber radiasi.
2) Prinsip waktu
penyinaran.
3) Prinsip perisai
radiasi.
18
d. Proteksi radiasi terhadap masyarakat umum, diantaranya :
di daerah radiasi.
imaging plate yang paling banyak digunakan adalah 18x24, 24x30, 35x35,
dan 35x43 cm. ukuran 30x40 cm tidak ada lagi karena ukuran tersebut akan
19
Pada penggunaan radiografi konvensional digunakan penggabungan antara
imaging plate, karena pada imaging plate berfungsi untuk mencatat gambar
melindungi IP.
pengikatnya.
cahaya.
gambaran.
20
g) Barcode label :digunakan untuk memberikan nomor seri dan untuk
2) Cassette
3) Image reader
tidak terpotong atau obyeknya bergerak. Pada kasus ini pemotretan harus
tersebut
4) Image console
macam pilihan gambar yang sesuai dengan bagian anatomi yang akan
21
difoto pada anatomi tertentu. Karena computed radiography merupakan
5) Imager (printer)
pencetakan ini tidak memerlukan kamar gelap lagi karena dapat dicetak
bayangan laten.
22
3) Cahaya yang dikeluarkan dari permukaan plate, akan ditangkap oleh
23
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
1. Persiapan Pasien
Tidak diperlukan persiapan khusus, hanya saja pasien diminta memakai baju
2. Identitas Pasien
Umur : 24 Thn
NO RM :-
NO RONTGEN : 147/IGD
Klinis : Fraktur
24
Gambar 1.5 Pesawat Sinar – X Konvensional
25
Gambar 1.6 ( foto kaset ukuran 35x 43 dan perlengkapan CR )
a. Posisi Pasien
26
b. Posisi Objek
2) Tangan di samping tubuh dan bahu rileks pada ketinggian yang sama
grid
1.KV : 60
2.MAS : 22
27
3.4 Hasil Ekspertise Dokter
3.5 Pembahasan
mengunakan ukuran kaset 35x 43 cm. Namun, karena kondisi pasien tidak
kooperatif sehingga tidak bida berdiri ,gunakan posisi supine untuk mengurangi
seperti kalung dan di sekitran objek pemeriksaan agar hasil tambahan tidak
dan batas bawah articulation strenoclavicula joint dengan arah sinar vertikal
vertikal (tegak lurus (AP supine ) center point pada pertengahan clavicula dan
Hasil expertise dokter pada pemeriksaan Tn. R.A umur 24 thn dengan ro – ini
clavicula tampak Ap pada hasil gambaran radiograf ,dalam teknik pemeriksaan ini
28
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
clavicula yaitu tampak fraktur kominutif bagian medial pada tulang clavicula
dextra
4.2 Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
Anggota Gerak Atas. In: Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Graha Ilmu
Elsevier.
Adiyawan.2013
http://adiyawan.blogspot.com/2013/03/proyeksi pemeriksaanclavicula.html?
Gudangmedis.2015.
http://gudangmedis.blogspot.com/2015/01/teknik-radiografi- clavicula.html?
Sobotta,2001
(Atlas of Human Anatomy Sobotta Vol I, Johannes :,(Hal 167) Diakses pada
Dwnesia,2020
30
https://www.dw.com/id/sinar-x-temuan-kebetulan-r%C3%B6ntgen-yang
Jakarta:BATAN.
30
31
LAMPIRAN
32
Surat Permintaan Dokter
33
Isi Lampiran BAB IV
34