Oleh
LISA WULANDARI
Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberi nikmat, rahmat,dan petunjuk sehingga makalah ini dapat
selesai tepat pada waktunya. Laporan ini memuat uraian tentang”Kekerasan dalam
Manusia tidak terlepas dari kesalahan seperti hal nya laporan ini tentu masih
banyak kekurangan dan kami menyadari itu.Oleh karena itu kritik dan saran yang
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan dan
dan perlu kepala rumah tangga sebagai tokoh penting yang memimpin keluarga
Ayah, ibu, dan anak merupakan sebuah satu kesatuan yang memiliki hubungan
yang sangat baik. Hubungan baik ini ditandai dengan adanya keserasian dalam
keluarga disebut harmonis apabila seluruh anggota keluarga merasa bahagia yang
terhadap keadaan (fisik, mental, emosi dan sosial) seluruh anggota keluarga.
Ketegangan maupun konflik antara suami dan istri maupun orang tua
dengan anak merupakan hal yang wajar dalam sebuah keluarga atau rumah
tangga. Tidak ada rumah tangga yang berjalan tanpa konflik namun konflik dalam
rumah tangga bukanlah sesuatu yang menakutkan. Hampir semua keluarga pernah
masing. Apabila masalah diselesaikan secara baik dan sehat maka setiap anggota
keluarga akan mendapatkan pelajaran yang berharga yaitu menyadari dan
kepentingan pribadi, mencari akar permasalahan dan membuat solusi yang sama-
sama menguntungkan anggota keluarga melalui komunikasi yang baik dan lancar.
Disisi lain, apabila konflik diselesaikan secara tidak sehat maka konflik akan
seperti ini dapat dikatakan pada tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Rumah Tangga.
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan dan
dan perlu kepala rumah tangga sebagai tokoh penting yang memimpin keluarga
Ayah, ibu, dan anak merupakan sebuah satu kesatuan yang memiliki hubungan
yang sangat baik. Hubungan baik ini ditandai dengan adanya keserasian dalam
keluarga disebut harmonis apabila seluruh anggota keluarga merasa bahagia yang
terhadap keadaan (fisik, mental, emosi dan sosial) seluruh anggota keluarga.
2. Peranan Keluarga
kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai
psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.
3. Tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
masing-masing.
anak.
perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan
setelah dunia.
rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta
Ketegangan maupun konflik antara suami dan istri maupun orang tua
dengan anak merupakan hal yang wajar dalam sebuah keluarga atau rumah
tangga. Tidak ada rumah tangga yang berjalan tanpa konflik namun konflik dalam
rumah tangga bukanlah sesuatu yang menakutkan. Hampir semua keluarga pernah
masing. Apabila masalah diselesaikan secara baik dan sehat maka setiap anggota
kepentingan pribadi, mencari akar permasalahan dan membuat solusi yang sama-
sama menguntungkan anggota keluarga melalui komunikasi yang baik dan lancar.
Disisi lain, apabila konflik diselesaikan secara tidak sehat maka konflik akan
seperti ini dapat dikatakan pada tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
C. BIMBINGAN
yang ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari
setidaknya sejak awal abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun
1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan perkembangan
pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang ditekuni oleh para
peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli
ditempuh, yaitu:
2. Diagnosa
Diagnosa adalah suatu langkah untuk menetapkan masalah yang dihadapi serta
latar belakangnya.
3. Prognosa
akan diberikan
berawal ketika S yang memergoki suaminya selingkuh dan membawa wanita lain
kerumah. S kemudian langsung masuk kerumah dan ternyata suami nya S lagi
mengelak kalau dia tidak selingkuh dan wanita itu saudari nya. S pun tidak
percaya kalau itu saudari dari suaminya dan S pun sedih dan ingin minta cerai
sampai babak belur dan hampir pingsan lalu suaminya dan perempuan tersebut
tindakan kekerasan itu kepada pihak yang berwajib dan mengajukan gugatan
perceraian terhadap T.
Dari contoh kasus diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa seorang
percaya kepada pasangannya. Namun kejadian ini tidak akan terjadi apabila sang
suami tidak bercumbu buta dengan wanita lain tanpa adanya status perkawinan hal
C. PROGNOSA
1. Perlunya keimanan yang kuat dan akhlaq yang baik dan berpegang teguh
pada agamanya sehingga Kekerasan dalam rumah tangga tidak terjadi dan
karena didalam agama itu mengajarkan tentang kasih sayang terhadap ibu,
3. Harus adanya komunikasi yang baik antara suami dan istri, agar tercipta
Dalam langkah ini sudah barang tentu pelaksanaan dari apa-apa yang
karena, itu perlu diatur langkah yang sistematis agar tercapainya penyelesaian
3. Konseling psikologi
4. Terapi keluarga
(pengembangan)
Nama/Inisial : S
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
masuk
Konseli Iya
gimana kabarnya?
Konseli Baik
kesini ?
diluar
menceritakan masalah
saudarinya. Tiba-tiba
suami saya sangat marah
berselingkuh dengan
wanita lain?
Sebelum kita
Lead
menyelesaikan masalah
terselesaikan?
mengabulkan segala
menyelesaikan masalah
anda lakukan?
secepatnya.
menyelesaikannya?
menyelesaikan masalah
dingin.
melakukanya ?
Konseli Secepatnya.
menyelesaikan masalah
segera terkabulkan.
membicarakan
mengatasi masalah
permasalahan tersebut
sungguh.
selamat siang?
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Di dalam sebuah rumah tangga butuh komunikasi yang baik antara suami dan
istri, agar tercipta sebuah rumah tangga yang rukun dan harmonis. Jika di dalam
sebuah rumah tangga tidak ada keharmonisan dan kerukunan diantara kedua belah
pihak, itu juga bisa menjadi pemicu timbulnya kekerasan dalam rumah tangga.
Maka dari itu, di dalam sebuah rumah tangga kedua belah pihak harus sama-sama
menjaga agar tidak terjadi konflik yang bisa menimbulkan kekerasan. Tidak hanya
satu pihak yang bisa memicu konflik di dalam rumah tangga, bisa suami maupun
istri. Sebelum kita melihat kesalahan orang lain, marilah kita berkaca pada diri
kita sendiri. Sebenarnya apa yang terjadi pada diri kita, sehingga menimbulkan
B. SARAN
Dalam bagian ini, ada beberapa saran yang ingin penulis kemukakan
1. Kita sebagai umat beragama sebaiknya, dalam rumah tangga itu kalau ada
masalah sebaiknya dibicarakan dari hati ke hati dengan tanpa emosi dan
2. Didalam sebuah rumah tangga kedua belah pihak sebaiknya harus sama-sama
3. Sebuah rumah tangga sebaiknya harus didasari rasa percaya satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA
Rochmat Wahab, KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA : perspektif
hal 3-4.