Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK

“PERAN KELUARGA DALAM MENCIPTAKAN KEHIDUPAN


MASYARAKAT YANG HARMONIS”

Dengan Tema ;

Keluarga Harmonis Berbasis Masyarakat Tangguh

Dosen

Dr. Hj. Syamsidah, M.Pd.

Di Susun Oleh: Kelompok 2

Narni_210208501009

Nurhabna Sahirun_210208501026

Wa Ode Salsabilah Farsan_210208501008

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA KELAS 04

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha ESA atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memeperbaiki maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Pada makalah kali ini kami mengambil Tema; Keluarga Harmonis Berbasis
Masyarakat Tangguh.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 2 September 2021

An. Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

C. Tujuan........................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 2

A. Lembaga Keluarga ...................................................................................................... 2

1. Ketahanan Keluarga ............................................................................................... 2

2. Penyebab Kekacauan Keluarga .............................................................................. 2

3. Sebab-sebab Keretakan Keluarga .......................................................................... 4

B. Program Pusaka Sakinah ............................................................................................. 4

BAB III PENUTUP......................................................................................................... 6

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Lembaga keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat.Menurut Robert


M.Z, keluarga memiliki empat karakteristik, yaitu, Terdiri atas orang-orang yang bersatu
karena ikatan perkawinan. Anggota keluarga hidup bersama dalam satu rumah dan
membentuk rumah tangga. Merupakan satu kesatuan orang yang berinteraksi dan
berkomunikasi. Melaksanakan dan mempertahankan kebudayaan yang sama.

Dari sinilah semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Sebab, lembaga
keluarga merupakan tempat paling dasar bagi individu dalam memperoleh perhatian,
perlindungan, pembelajaran, dan pembinaan.

Dalam menjalani kehidupan individu pasti akan selalu dihadapkan dengan berbagai
macam permasalahan. Begitu juga saat dalam membina rumah tangga (Keluarga), tidak akan
terlepas dari masalah, bahkan masalah yang dihadapi akan semakin kompleks. Namun
berbagai macam permasalahan itu akan dapat diminimalisir dengan upaya-upaya preventif
dari seluruh anggota keluarga, terutama orang tua agar masalah tersebut tidak mengakibatkan
konsekuensi yang berarti.

B. Rumusan Masalah

A. Lembaga Keluarga

1. Ketahanan Keluarga

2. Penyebab Kekacauan Keluarga

3. Sebab-sebab Keretakan Keluarga

B. Program Pusaka Sakinah

C. Tujuan

Mengetahui peran keluarga dalam menciptakan masyarakat yang harmonis melalui


program Pusaka Sakinah menciptakan Keluarga Harmonis Berbasis Masyarakat Tangguh

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Lembaga Keluarga

Keluarga adalah unit sosial terkecil di masyarakat, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dari
keluarga melahirkan individu dengan berbagai bentuk kepribadian dalam masyarakat.

Peran keluarga adalah membina dan membimbing anggota keluarga untuk beradaptasi
dengan lingkungan fisik dan lingkungan budaya di mana ia berada. Sehingga kehidupan
masyarakat tenang, aman dan tenteram. Keluarga terbentuk dari perkawinan sah menurut
agama, adat, dan pemerintah. Dalam keluarga diatur hubungan antaranggota keluarga
sehingga tiap anggota keluarga punya peran dan fungsi yang jelas. Contoh ayah berperan
sebagai kepala keluarga dan bertanggung jawab memberi nafkah terhadap keluarganya. Ibu
berperan sebagai pengatur, pengurus dan pendidik anak-anaknya. Anak berperan membantu
orang tua.

Keluarga sebagai agen sosialisasi pertama dan terdekat seharusnya memberikan nilai-
nilai sesuai harapan masyarakat kepada anak-anaknya. Serta berperan sebagai benteng atau
penyaring nilai-nilai di masyarakat kepada anak..

Ada beberapa poin-poin yang menjadi faktor terbentuknya Keluarga Harmonis Berbasis
Masyarakat Tangguh

1. Ketahanan Keluarga

Ketahanan Keluarga adalah kondisi dinamika suatu keluarga yang memiliki keuletan
dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materiil dan psikis mental spiritual
guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam
meningkatkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. (Pasal 1 Ayat 15 UU Nomor 10
Tahun 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga Sejahtera).

Menurut Dian Kusumawardani dalam majalah ummi; “Setiap individu yang berkeluarga
pasti mendambakan keluarga yang sakinah”. Keluarga sakinah adalah keluarga yang mampu
memberikan ketenangan, ketentraman dan kesejukan yang dilandasi oleh iman dan taqwa,
serta dapat menjalankan syariat Islam dengan sebaik-baiknya.

2. Penyebab Kekacauan Keluarga

Di era globalisasi ini ketahanan keluarga sulit untuk dipertahankan, begitu banyak
terlihat gejala perpecahan dan gejolak keluarga seperti perceraian, pertengkaran suami istri,
kenakalan anak seperti mencuri, berjudi, melanggar aturan sekolah dan masyarakat, minuman
keras dan penggunaan obat-obat terlarang hingga yang paling arak dikalangan remaja putri
yaitu hamil diluar nikah. Gejala-gejala tersebut diakibatkan beberapa faktor diantaranya:

2
a. Ketidakberfungsian Sistem Keluarga.

Sistem keluarga adalah terjadinya komunikasi dua arah (suami-istri) dan komunikasi dua
arah bagi semua anggota keluarga (ayah-ibu-anak). Setiap komponen keluarga berfungsi
dengan mengarahkan, membina, dan memberikan perhatian, dan kasih sayang kepada
anggota keluarga. Sistem keluarga berfungsi untuk saling membantu dan memungkinkan
kemandirian setiap anggota keluarga , apabila ada satu komponen keluarga yang terganggu
atau tak berfungsi, maka sistem keluarga akan terganggu pula. Sebabnya karena keluarga
diwarnai oleh kehidupan emosional dan informal.

Jika kewibawaan orang tua atau suaminya sudah hilang, dan orang tua atau suami yang
terlalu otoriter, maka keluarga itu tak akan berfungsi lagi. Masalah kewibawaan berasal sejak
dini, sejak rumah tangga mulai dibangun, atau sejak anak-anak masih kecil. Kasih sayang
yang tidak pada tempatnya adalah sumber utama merosotnya kewibawaan suami atau orang
tua. Orang tua atau suami otoriter merupakan sumber ketakberfungsian keluarga, karena
pada situasi otoriter, biasanya kreativitas akan mati, dan timbul pasif pada anggota keluarga.

b. Keluarga Materialistik

Keluarga materialistik merupakan salah satu penyebab kekacauan keluarga yang lebih
menyeramkan daripada ketidakberfungsian sistem keluarga. Pada keluarga ini menetapkan
tujuan utama dalam mengumpulkan harta benda dengan asumsi bahwa hal demikian mampu
memberikan kebahagiaan tujuh turunan. Hingga akhirnya suami yang penghasilannya kurang
membuat istri ikut bekerja keluar rumah mencari nafkah, tanpa memperhatikan kebutuhan
anak, akibatnya anak dikesampingkan dan membiarkan anak hanya mendapatkan pemdidikan
dari pembantu yang kurang berpendidikan.

Saat menginjak usia remaja, remaja yang dibesarkan dengan kurangnya perhatian dan
kasih sayang, mereka akan mencari perhatian dan kasih sayang diluar seperti ikut bergabung
dengan geng-geng jalanan yang berperilaku negatif.

c. Istri Berkuasa

Dalam islam diajarkan bahwa laki-laki adalah pemimpin terhadap perempuan atau suami
atas isteri dan anak-anaknya (Arrijaalu qawwamuuna ‘alanisaa). Namun dalam perjalanan
hidup keluarga yang materialistis, terkadang suami yang rendah pendidikan, derajat dan
penghasilan daripada istri akan menjadi bulan-bulanan seorang istri. Karena istri memiliki
kualitas yang serba tinggi, ia merasa bahwa ia adalah yang berkuasa atas suami dan rumah
tangga.

3
d Ketidakharmonisan Hubungan Individual

Rata-rata keluarga stress menyebabkan hubungan seksual tidak harmonis dan tidak
memuaskan. Mereka jarang membicarakannya karena malu, atau menganggap tidak perlu,
akibatnya jarak antara mereka makin membesar.

Faktor stress bersumber dari konflik kejiwaan antara suami-istri. Penyebab utamanya
adalah kurangnya toleransi dan penghargaan pada masing-masing, Sehingga sering
melakukan penilaian yang subjektif. Ada juga faktor impotensi klinis yang disebabkan
gangguan fatal tubuh dan sering melakukan onani diwaktu masih muda, serta disamping itu
sehubungan perkembangan zaman, sering masalah kesucian laki-laki dan wanita menjadi
pertanyaan. Jika konflik tidak terpecahkan, maka suami-istri itu akan terus-terusan stress.

3. Sebab-sebab keretakan keluarga yaitu, faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal keretakan keluarga diantaranya:

a. beban psikologi ayah atau ibu yang berat (psychological overload) seperti tekanan
(sterss) ditempat kerja, kesulitan keuangan keluarga.

b. tafsiran dan perlakuan terhadap perilaku marah-marah dan sebagainya.

c. kecurigaan suami/istri bahwa salah satu di antara mereka diduga berselingkuh.

d. sikap egoistis dan kurang demokratis.

Faktor eksternal keretakan keluarga yaitu:

a. campur tangan pihak ketiga dalam masalah keluarga.

b. pergaulan yang negatif anggota keluarga.

c. kebiasaan negatif istri bergunjing di rumah orang lain atau di acara arisan dan
kantor

d. kebiasaan berjudi.

B. Program Pusaka Sakinah Sebagai Jawaban Keluarga Harmonis Basis Masyarakat


Tangguh

Pusaka Sakinah merupakan branding terhadap berbagai layanan yang disediakan oleh
KUA Kecamatan, yang dikelompokkan ke dalam Berkah, Kompak, dan Lestari, dengan
penjelaskan sebagai berikut :

4
1. Berkah adalah akronim dari Belajar Rahasia Nikah di dalamnya memuat layanan
bimbingan remaja pra-nikah, calon pengantin, pasangan suami-isteri, maupun
masyarakat yang memerlukan bimbingan keluarga sakinah
2. Kompak merupakan akronim dari konseling, medisi, pendampingan, dan konsultasi,
yang merupakan layanan terhadap problematika perkawinan dan keluarga
3. Lestasri merupakan akronim dari layanan bersama ketahanan keluarga Indonesia,
sebagai layanan bersama antar lembaga terkait yng disediakan bagi masyarakat untuk
mengatasi persoalan keluarga yang dalam penanganannya mengharuskan kerja sama
lintas kementerian dan lembaga

Program Pusaka Sakinah adalah wujud nyata dalam memastikan pembangunan bangsa
melalui keharmonisan perkawinan yang ideal, mencakup penyediaan sumber daya dan
anggaran dalam terwujudnya keluarga harmonis basis masyarakat tangguh.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keluarga merupakan unit terkecil dalam sistem kemasyarakatan, dan merupakan tempat
kali anak memperoleh pendidikan. Memiliki keluarga harmonis dan sejahtera adalah
dambaan bagi semua orang, namun untuk menciptakan keluarga yang harmonis tidaklah
semudah membalikkan telapak tangan. Orang tua harus berusaha ekstra untuk menciptakan
keluarga yang harmonis, memberdayakan seluruh sistem anggota keluarga dengan baik,
menjalankan tugas dan peran anggota keluarga sesuai dengan fungsinya, mengembangkan
pola komunikasi, keterbukaan, kasih sayang yang seimbang, dan memegang teguh nilai-nilai
dalam keluarga.

Ketahanan keluarga sangatlah penting karena pada kondisi di era globalisasi ini begitu
banyak pengaruh negatif yang bersumber dari luar yang dapet mempengaruhi kehidupan
dalam keluarga, oleh karena itu mengembangkan prinsip ketahanan keluarga oleh orang tua
dengan melakukan upaya-upaya preventif sangat dibutuhkan agar anggota keluarga tidak
terpengaruh oleh hal-hal negatif tersebut yang dapat menimbulkan kekacauan dalam
keluarga.

Pusaka Sakinah merupakan branding terhadap berbagai layanan yang disediakan oleh
KUA Kecamatan, yang dikelompokkan ke dalam Berkah, Kompak, dan Lestari, serta wujud
nyata dalam memastikan pembangunan bangsa melalui keharmonisan perkawinan yang ideal,
mencakup penyediaan sumber daya dan anggaran dalam terwujudnya keluarga harmonis
basis masyarakat tangguh.

6
DAFTAR PUSTAKA
https://sumbar.kemenag.go.id/v2/post/56214/keluarga-harmonis-basis-masyarakat-
tangguh

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/30/191500869/lembaga-keluarga--
pengertian-peran-dan-fungsi?page=1

Anda mungkin juga menyukai