Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LEMBAGA KELUARGA
Untuk memenuhi tugas sosiologi

Disusun oleh :

1. Amanda Sinurat

2. Adelsiza Harianja

3. Agnes Sinaga

4. Bartolomeus Pangaribuan

5. Andreas Saragih

6. Christofel Pangaribuan

7. Boy Hutasoit

SMA BINTANG TIMUR 1 BALIGE

Tahun Ajaran 2022/2023

Guru pembimbing: Dra. Desliana Manurung


Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas rahmat-Nya, maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah sosiologi" lembaga sosial keluarga" ini dengan baik serta tepat
waktu. Penulisan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi pembelajaran mata
pelajaran sosiologi di SMA Bintang Timur 1 Balige.

Diharapkan malakah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang lembaga sosial
keluarga. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
DAFTAR ISI :

Kata
pengantar........................................................................................................................................................
......................................i

Daftar
isi.....................................................................................................................................................................
.....................................ii

BAB I
pendahuluan...................................................................................................................................................
......................................1

A. Latar
belakang......................................................................................,...................................................................
...............................1

B. Rumusan
masalah...........................................................................................................................................................
..........................1

C. Tujuan
penulisan.........................................................................................................................................................
.............................1

BAB II
Pembahasan...................................................................................................................................................
....................................2

1. Pengertian
keluarga..........................................................................................................................................................
.......................2

2. Proses terbentuknya lembaga


keluarga.......................................................................................................................................2

3. Ciri-ciri lembaga
keluarga..........................................................................................................................................................
..........3

4. Peranan lembaga
keluarga..........................................................................................................................................................
........3
5. Fungsi lembaga
keluarga..........................................................................................................................................................
.............4

BAB III
Penutup..........................................................................................................................................................
.....................................6

1.
Kesimpulan .....................................................................................................................................................
............................................6

2.Saran............................................................................................................................................................
.................................................6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Sosiologi, sebagai salah satu bidang ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan interaksinya, memiliki
banyak aspek yang harus digali. Untuk memperdalam pengetahuan serta pemahaman kita mengenai
salah satu cabang sosiologi yakni sosiologi keluarga, perlu adanya analisis teoritis (theoretical analysis)
yang membahas masalah lembaga/ institusi keluarga dan secara khusus membahas masalah jumlah dan
perbedaan umur anak, latar belakang suku, tingkat ekonomi dan pendidikan, serta komunikasi dan
interaksi keluarga dengan masyarakat dan budaya sekitarnya.
Keluarga, dalam perspektif antropologi budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan konsep
kekerabatan. Kita mengetahui bahwa Indonesia dengan beraneka ragam suku dan budayanya memiliki
tiga mazhab besar sistem kekerabatan : Sistem patrilineal, matrilineal, dan bilateral. Ketiga sistem ini
membentuk suatu hubungan yang akhirnya menjadi lembaga keluarga secara utuh.

Jika kita analisis dalam perspektif sosiologi, keluarga sebagai lembaga memiliki peranan dalam interaksi
sosial di masyarakat. Bagaimana peran institusi keluarga dalam membentuk suatu interaksi sosial kami
analisis secara gamblang dalam makalah ini.

B. Rumusan masalah

1. Mengetahui pengertian dari lembaga keluarga?

2. Mengetahui ciri-ciri dari lembaga keluarga ?

3. Mengetahui fungsi dan peran fungsi dari lembaga keluarga ?

C. Tujuan penulisan:

Adapun tujuan penulis dari penyusunan makalah ini adalah ;

1. Sebagai salah satu syarat guna untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah Konsep Dasar Ips

2. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Lembaga Keluarga.

3. Mendiskripsikan mengenai lembaga keluarga.


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian lembaga keluarga

Lembaga adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat
dipandang penting, atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada
suatu kegiatan pokok manusia.

Lembaga keluarga adalah lembaga yang bersifat universal artinya seluruh masyarakat didunia mengenal
akan lembaga tersebut. Dalam kajian sosiologi, keluarga merupakan salah satu bentuk masyarakat
dalam kesatuan sosial yang terkecil yang berfungsi untuk melangsungkan eksistensi kemasyarakatan
melalui fungsi reproduksi dan sosial lembaga . lembaga tidak terlepas dari masa lasing yang diatur
melalui perkawinan pemeliharaan anak, kekerabatan pemenuhan kebutuhan pokok pencapaian tujuan
dan pembinaan masalah kewargaan. Kelansungan hidup dalam keluarga akan tergantung dari partisipasi
seluruh anggota keluarga untuk membinanya. Ayah berfungsi sebagai kepala keluarga yang berperan
sebagai pemimpin dalam aktivitas keluarga. Ibu berperan sebagai pengayong membina anak-anak dan
sebagai tempat untuk bertukar pikiran diantara keluarga-keluarga. Begitu pula dengan anggota yang lain
anak dan kerabat menjadi satu unit keluarga, memiliki kewajiban untuk ikut menjaga keluarga dan juga
kelansungan keluarga.

2. Proses terbentuknya lembaga keluarga

Kehidupan sosial/masyarakat menginginkan adanya suatu keteraturan, ketentraman dalam berintraksi,


berkomunikasi untuk memenuhi jumlah kebutuhan dasar manusia bahkan sampai pengawasannya
tanpak adanya lembaga sosial yang mengatur kehidupan masyarakat tidak akan terkendali sesuai
kehendak bebasnya.
3. Ciri- ciri suatu keluarga adalah:

1. Merupakan suatu kelompok sosial yang terdiri dari berbagai usia dan jenis kelamin.

2. Minimal 2 orang dari mereka mempunyai hubungan sebagai suami dan istri yang diakui oleh
masyarakat dan mempunyai anggota keluarga melalui suatu pernikahan yang sah.

3. Mempunyai seperangkat aturan sosial tetentu yang diakui dan dijalankan bersama-sama
oleh seluruh anggota keluarga.

4. Mempunyai fungsi pokok, diantaranya fungsi reproduksi,ekonomi,sosialisasi dan


perlindungan.

5. Menepati tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu

4. Peranan lembaga keluarga

Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami
oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara,
merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.

Pendidikan keluarga berfungsi:

a. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak

b. Menjamin kehidupan emosional anak

c. Menanamkan dasar pendidikan moral

d. Memberikan dasar pendidikan sosial.

e. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.


5. Fungsi-Fungsi Keluarga

Setelah sebuah keluarga terbentuk ,anggota keluarga yang ada di dalamnya memiliki tugas masing-
masing. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga inilah yang di sebut fungsi.
Jadi,fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan didalam atau di luar
keluarga. Fungsi keluarga terdiri dari:

a. Fungsi biologis

Fungsi ini berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan seksual suami istri. Keluarga ialah lembaga
pokok yang secara abash memberikan uang bagi pengaturan dan pengorganisasian kepuasan seksual.
Kelangsungan sebuah keluarga, banyak di tentukan oleh keberhasilan dalam menjalani fungsi biologis
ini. Apabila salah satu pasangan kemudian tidak berhasil menjalankan fungsi biologisnya, dimungkinkan
akan terjadinya gangguan dalam keluarga yang biasanya berujung pada perceraian dan poligami. Inti
dari fungsi biologis ini yaitu bahwa funsi keluarga yaitu untuk memperkembangkan keturunan.

b. Fungsi Sosialisasi Anak

Fungsi sosialisasi menunjuk pada peranan keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui fungsi
ini keluarga berusaha mempersiapkan bekal selengkap-lengkapnya kepada anak dengan
memperkenalkan pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai yang di anut oleh
masyarakat serta mempelajari peranan yang diharapkan akan dijalankan mereka. Sosialisasi berarti
melakukan proses pembelajaran terhadap seorang anak.

c. Fungsi Afeksi

Salah satu kebutuhan dasar manusia ialah kebutuhan kasih sayang atau rasa di cinta. Kebutuhan kasih
sayang merupakan kebutuhan yang sanga penting bagi seseorang yang diharapkan bisa di perankan oleh
keluarga. Kecenderungan dewasa ini menunjukkan fungsi afeksi telah bergeser kepada orang lain,
terutama bagi mereka yang orang tuanya bekerja diluar rumah. Konskuensinya anak tidak lagi dekat
secara psikologis karena anak akan menganggap orang tuanya tidak memiliki perhatian. Sehingga
dengan fungsi ini akan menjalin keharmonisan dalam keluarga.

d. Fungsi Edukatif

Keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik manusia. Dalam hal itu dapat dilihat dari
pertumbuhan seorang anak dimulai dari bayi,belajar jalan-jlan hingga mampu berjalan. Semuanya diajari
oleh keluarga. Tanggung jawab keluarga untuk mendidik anak-anaknya sebagian besar atau bahkan
mungkin seluruhnya telah diambil oleh lembaga pendidikan formal maupun non formal. Oleh karena itu,
muncul fungsi laten pendidikan terhadap anak yaitu melemahnya pengawasan dari orang tua.

e. Fungsi Religius
Dalam masyarakat Indonesia dewasa ini fungsi keluarga semakin berkembang, diantaranya fungsi
keagamaan yang mendorong dikembangkannya keluarga dan seluruh aggotanya menjadi insan-insan
agama yang penuh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Fungsi Religius dalam
keluarga merupakan salah satu indicator keluarga sejahtera.

Model pendidikan agama dalam keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

1. Cara hidup yang sungguh-sungguh dengan menampilan penghayatan dan perilaku keagamaan
dalam keluarga

2. Menampilkan aspek fisik berupa sarana ibadah dalam keluarga berupa hubungan social antara
anggota keluarga dan lembaga-lembaga keagamaan.

Pendidikan agama dalam keluarga, tidak saja bisa dijalankan dalam keluarga, akan tetapi dapat pula
dengan menawarkan pendidikan agama, seperti pesantren,tempat pengajian,majelis taklim,dan
sebagainya.

f. Fungsi Protektif

Keluarga merupakan tempat yang nyaman bagi para anggotanya. Fungsi ini bertujuan agar para anggota
keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negatif. Dalam setiap masyarakat, keluarga memberikan
perlindungan fisik, ekonomi, dan psikologis bagi seluruh anggotanya. Sebagian masyarakat memandang
bahwa serangan terhadap salah seorang keluarga berarti serangan bagi seluruh keluarga dan semua
anggota keluarga wajib membela atau membalaskan penghinaan itu. Namun demikian, Fungsi
perlindungan dalam keluarga itu lambat laun bergeser dan sebagian telah diambil alih oleh lembaga
lainnya seperti tempat perawatan anak, anak cacat tubuh dan mental,anak nakal,anak yatim piatu,
orang-orang lanjut usia.

g. Fungsi Rekreatif

Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan. Fungsi
Rekreatif dijalankan untuk mencari hiburan. Dewasa ini tempat-tempat hiburan banyak berkembang di
luar rumah karena berbagai fasilitas dan aktivitas rekreasi berkembang dengan pesatnya. Media TV
termasuk dalam keluarga sebagai sarana hiburan bagi anggota keluarga.

h. Fungsi Ekonomis

Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan pokok, seperti :

a. Kebutuhan akan makanan dan minuman

b. Pakaian untuk menutupi tubuhnya

c. Kebutuhan akan tempat tinggal.


Pada masa lau keluarga di Amerika berusaha memproduksi beberapa unit kebutuhan rumah tangga dan
menjualnya sendiri.Keperluan rumah tangga itu, seperti seni membuat kursi, makanan dan pakaian di
kerajakan sendiri ayah, ibu, anak, dan sanak saudara yang lain untuk menjalankan fungsi ekonominya
sehingga mereka mampu mempertahankan hidupnya.

Seiring dengan perubahan waktu dan pertumbuhan perusahaan serta mesin-mesin canggih, peran
keluarga yang dulu sebagai lembaga ekonomi secara perlahan-lahan hilang. Bahkan keluarga yang ada
pada mulanya disatukan dengan pekerjaan yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri dalam rumah
tangganya. Kini keluarga merupakan suatu kesatuan konsumsi ekonomis yang di persatukan oleh
persahabatan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari analisis di atas, kami dapat kami simpulkan beberapa hal, antara lain:

1. Keluarga merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam proses alih kebudayaan, di
mana keluarga adalah elemen terkecil dan fundamental dalm pendidikan seorang individu.

2. Keluarga, baik ditinjau secara genetis maupun secara kultural, memiliki sistem interaksi
tersendiri yang membuat keluarga sebagai lembaga dapat memasuki struktur dan lapisan sosial di
masyarakat.

3. Masalah keluarga, seperti kekerasan terhadap anak dan kekerasan terhadap isteri yang
dikategorikan sebagai perilaku kriminal sudah seharusnya dijadikan isu publik sehingga persoalan
kekerasan dalam keluarga ini jika telah melampaui batas dapat memasuki ranah hukum. Akan tetapi,
perlu diingat bahwa kemelut internal keluarga sebaiknya tidak dimasukkan ke ranah hukum secara
terburu-buru, namun harus diselesaikan dulu secara internal dalam keluarga itu sendiri.

B. SARAN

Keluarga sangat penting bagi tiap individu dalam menghadapi perubahan sosial budaya. Oleh karena itu
keluarga seharusnya dapat menjadi pengontrol dan pengawas bagi anggota-anggotanya. Selain itu
kekerasan-kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga seharusnya dapat dicegah apabila ada toleransi
antar anggota keluarga. Kami mengharapkan, keluarga dapat menjalankan fungsi dan perannya masing-
masing

Anda mungkin juga menyukai