DISUSUN OLEH :
NAMA : YERIKA TIKURARA
NIM : P10121189
KELAS : E
A. LATAR BELAKANG
Adapun hal yang melatar belakangi dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan penulis dalam mengarungi kehidupan sebagai mahasiswa selain itu juga
adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan untuk kelancaran proses belajar mengajar di ruangan
dengan maksud memahami materi tentang individu dan masyarakat serta peran keduanya dalam
kehidupan sosial.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang saling berinteraksi, saling membutuhkan
satu sama lain. Tidak ada satu pun individu yang dapat hidup tanpa individu lainnya. Walaupun
seberapa banyak harta yang dimiliki oleh seorang individu, itu sama sekali tidak berharga jika
tidak ada individu lain atau dengan kata lain tidak ada interaksi sosial yang terjadi di antara
individu atau masyarakat. Maka dari itu, jika kita ingin mengkaji tentang individu maka kita tidak
akan pernah bisa lepas dari masalah masyarakat itu sendiri. Karena keduanya, antara individu dan
masyarakat saling keterkaitan satu sama lain.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja teori-teori terkait pandangan individu dan masyarakat?
2. Apa peran keluarga?
3. Seberapa pentingnya memahami individu dan masyarakat dalam upaya kesehatan
masyarakat?
4. Apa saja kasus-kasus hubungan individu dan masyarakat dalam kehidupan sosial yang
berdampak pada masalah kesehatan ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui teori-teori terkait pandangan individu dan masyarakat
2. Untuk mengetahui peran keluarga
3. Untuk mengetahui pentingnya memahami individu dan masyarakat dalam upaya
kesehatan masyarakat
4. Untuk mengetahui kasus-kasus hubungan individu dan masyarakat dalam kehidupan
sosial yang berdampak pada masalah kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun faktor yang mempengaruhi pandangan atau persepsi seseorang yaitu sebagai berikut:
a. Faktor internal yaitu seperti perasaan, sikap, kepribadian individu, prasangka, keinginan
atau harapan, proses belajar, gangguan kejiwaan, keadaan fisik, titik fokus, kebutuhan
minat dan nilai serta motivasi.
b. Faktor eksternal yaitu seperti latar belakang keluarga, pengetahuan dan kebutuhan
sekitar, keberlawaan, infomasi yang didapat, hal-hal yang baru familiar ataupun ketidak
asingan suatu objek.
Dengan demikian pengertian pandangan dan masyarakat jika ditarik kesimpulan adalah
cara pandangan individu dalam menilai suatu objek tertentu melalui inderanya. Dalam
kehidupan social cara pandang akan selalu timbul dari individu sesuai dengan fenomena
social yang mereka alami.
B. Peran keluarga
1. Pengertian peran dan keluarga
Pengertian keluarga menurut Departemen Kesehatan RI
http://www.iokaw.blogspot.com/2012/04/pengertian dan fungsi keluarga. Keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Sedangkan menurut Slvicion dan Celis 1998 dua atau lebih dari dua individu
yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam
peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Menurut Burgess dan kawan-kawan dalam Fridem (1998) yang berorientasi pada tradisi dan
digunakan secara luas:
a. Keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi
b. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan
satu sama lain
c. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial: suami, istri, anak, kakak, dan adik
d. Mempunyai tujuan : mempertahankan budaya meningkatkan perkembangan fisik,
psikologis, dan sosial anggota
Dalam pengertian psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama
dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin
sehingga terjadi saling mempengaruhi , saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri
(Soeleman, 1994 : 5-10)
Pengertian peran menurut Soekanto (1990 : 268) peran adalah aspek dinamis dari
kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan
kedudukannya, maka dia telah menjalankan suatu peran. Sedangkan menurut R linton peran
adalah the dynamic aspect of status dengan kata lain, seseorang menjalankan suatu peran
sesuai hak dan kewajibannya.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran keluarga adalah bila anggota
keluarga menjalankan hak dan kewajibannya sebagaimana kedudukannya.
1. Ayah
Ayah berperan sebagai kepala keluarga. Sebagai kepala keluarga ayah
mempunyai tugas untuk melindungi keluarganya dari gangguan atau marabahaya.
Ayah sebagai kepala keluarga juga bertugas mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya. Ayah juga mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pendidikan anaknya.
2. Ibu
Ibu berperan sebagai kepala rumah tangga. Sebagai kepala rumah tangga maka
seorang ibu bertanggung jawab atas keluarganya terutama atas anaknya. Tugas seorang
ibu tidak mudah karena ia harus mengurus dan memperhatikan keluarga. Ibu mempunyai
tugas untuk mengasuh anak, menyediakan makanan untuk keluarga, membersihkan
rumah, mengatur keuangan keluarga dan memperhatikan pendidikan anaknya.
3. Anak
Anak mempunyai peran yaitu sebagai anggota keluarga. Tugas seorang anak
yaitu belajar dan menghormati orang tua. Anak juga mempunyai hak atas perlindungan
dan pendidikan dari orang tua.
Jika kita maknai lebih lanjut, sebenarnya ada beberapa tujuan mengapa pendidikan kesehatan itu
perlu diberikan. Antara lain:
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat, dalam membina dan
memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran aktif dalam upaya mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal.
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga dan masyarakat yang sesuai dengan
konsep hidup sehat baik fisik, mental dan social sehingga dapat menurunkan angka kesakitan
dan kematian.
Berikut ini juga ada beberapa sumber dari kalangan ahli dan institusi mengenai tujuan pendidikan
kesehatan, antara lain:
• Menurut WHO tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk mengubah perilaku perseorangan
dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan (Effendy, 1997).
• Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu menerapkan masalah dan
kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap
masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari
luar, dan mampu memutuskan kegiatan yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup
sehat dan kesejahteraan masyarakat (Mubarak, 2009).
• Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dan WHO, tujuan pendidikan
kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan; baik secara fisik, mental dan sosialnya, sehingga produktif
secara ekonomi maupun social, pendidikan kesehatan di semua program kesehatan; baik
pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan,
maupun program kesehatan lainnya (Mubarak, 2009).
Jadi tidak lain adalah tujuan pendidikan kesehatan itu sebenarnya supaya manusia
memperoleh pengetahuan dan pemahaman pentingnya kesehatan supaya tercapai perilaku
kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial, dan yang
lebih penting adalah menjadi manusia yang produktif secara ekonomi maupun sosial.
A. KESIMPULAN
Setiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki hubungan yang saling berkaitan
satu dengan yang lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara
komponen-komponen tersebut. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga
dan masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaannya. Begitu pun sebaliknya, individu
berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras
dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan
barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya
yaitu masyarakat.
B. SARAN
Penulis sadar bahwa dalam pengambilan sub bahasan dalam makalah ini masih banyak
kekurangan sehingga dalam penyusunan berikutnya dapat dilengkapi dengan materi-materi
tambahan sebab keterbatasan referensi yang penulis miliki. Penulis juga menyarankan nantinya
agar menambahkan perbedaan dari keduanya secara filosofi maksudnya adalah mana yang lebih
reel antara individu dengan masyarakat.
C. SUMBER REFERENSI
https://galihrema.wordpress.com/2016/12/23/makalah-individu-keluarga-dan-masyarakat/
http://etheses.iainkediri.ac.id/3836/3/931107117_bab2.pdf
http://repository.ump.ac.id/6335/4/ESTI%20SETYANINGSIH%20BAB%20II.pdf
https://stikeshaklismg.ac.id/pentingnya-pendidikan-kesehatan/
https://kontroversi.or.id/2021/01/21/masalah-sosial-saat-pandemi-dan-solusinya/