Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut media atau agen sosialisasi keluarga merupakan kelompok primer
yang memiliki intensitas tinggi untuk mengawasi perilaku anggota keluarganya
secara maksimal. Disamping itu keluarga atau orang tua berperan penting mendidik
anak agar kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat. Dengan proses solialisasi
yang diberikan oleh orang tua kepada anak agar membentuk ciri khas kepribadiannya
yang baik. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “peranan keluarga dalam
pendidikan” sebagai makalah ini. Dengan adanya makalah ini penulis berharap agar
pembaca dapat mengetahui seberapa pentingnya peran keluarga dalam pendidikan
anak.

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian keluarga?
2) Apa pengertian pendidikan?
3) Apa tujuan pendidikan?
4) Bagaimana peran keluarga dalam pendidikan anak?

C. Tujuan Penulis
1) Untuk mengetahui apa itu keluarga.
2) Untuk mengetahui apa itu pendidikan.
3) Untuk mengetahui tujuan pendidikan.
4) Untuk mengetahui peran keluarga dalam pendidikan anak.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sebuah lingkungan rumah tangga yang terdapat beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan
terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif
keluarga bagi para anggota yang berada dalam suatu jaringan.
Istilah keluarga dalam sosiologi menjadi salah satu bagian ikon yang
mendapat perhatian khusus, secara umum keluarga juga di anggap penting sebagai
bagian dari masyarakat.
Dalam keluarga setiap anggotanya memiliki peran masing-masing yang
mengimplikasikan kewajiban dan hak. Tertunaikannya masing-masing peran tersebut
menjamin terciptanya sebuah keluarga yang tentram, damai, dan menyenangkan.
Kondisi ini akan membuahkan sebuah karakter rumah tangga yang membetahkan.
Pakar moral dan etika klasik, Confucius, seperti yang dikutip William J.
Goode menyatakan bahwa suatu masyarakat akan kehilangan kekuatannya manakala
orang sudah gagal memenuhi kewajiban-kewajiban keluarganya. Kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat hanya akan terwujud apabila setiap orang sebagai anggota
keluarga mau berperilaku benar, dalam arti berhasil memenuhi kewajiban-kewajiban
keluarganya.

B. Konsep Keluarga Dalam Islam


Pemikiran sosial dalam islam setuju dengan pemikiram sosial modern yang
mengatakan bahwa keluarga itu adalah unit pertama dan institusi pertama dalam
masyarakat di mana hubungan-hubungan yang terdapat di dalamnya, sebagian
besarnya, bersifat hubungan-hubungan langsung. Di situlah berkembang individu
dan di situlah terbentuknya tahap-tahap awal proses pemasyarakatan (socialization),
dan melalui interaksi dengannya ia memperoleh pengetahuan, ketrampilan, minat,
nilai-nilai, emosi dan sikapnya dalam hidup dan dengan itu ia memperoleh
ketentraman dan ketenangan.

2
Pembentukan keluarga dalam islam bermula dengan terciptanya hubungan
suci yang menjalin seorang lelaki dan seorang perempuan melalui perkawinan yang
halal, memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat sahnya. Oleh sebab itu kedua suami
isteri itu merupakan dua unsur utama dalam keluarga. Jadi keluarga dalam
pengertiannya yang sempit merupakan suatu unit sosial yang terdiri dari seorang
suami dan seorang isteri, atau dengan kata lain keluarga adalah perkumpulan yang
halal antara seorang lelaki dan seorang perempuan yang bersifat terus-menerus di
mana yang satu merasa tenteram dengan yang lain sesuai dengan yang ditentukan
oleh agama dan masyarakat. Dan ketika kedua suami isteri itu dikaruniai seoarang
anak atau lebih, maka anak-anak itu menjadi unsur utama ketiga pada keluarga
tersebut disamping dua unsur sebelumnya.

C. Pengertian Pendidikan
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta
ke-terampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pengertian pendidikan di sini menegaskan bahwa dalam pendidikan
hendaknya tercipta sebuah wadah di mana peserta didik bisa secara aktif
mempertajam dan memunculkan ke permukaan potensi-potensinya sehingga menjadi
kemampuan-kemampuan yang dimilikinya secara alamiah. Definisi ini juga
memungkinkan sebuah keyakinan bahwa manusia secara alamiah memiliki dimensi
jasad, kejiwaan, dan spi-ritualitas. Di samping itu, definisi yang sama memberikan
ruang untuk berasumsi bahwa manusia memiliki peluang untuk bersifat mandiri,
aktif, rasional, sosial, dan spiritual.

3
D. Peran Keluarga Dalam Pendidikan anak
Pada keluarga yang memiliki tingkat kehidupan sempurna dan tinggi, maka
akan ditemukan kehidupan yang jauh berbeda. Rasa tanggung jawab akan terlihat
lebih besar yang ditanggung antara sang ayah dan ibu. Mulai dari masa mengandung,
melahirkan, menyapihkan, mereka akan memelihara serta mendidik si anak hingga
dewasa.
Kewajiban mendidik ini secara tegas dinyatakan Allah dalam surat At
Tahrim ayat 6, sebagai berikut :

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا ُقوا َأْنُفَس ُك ْم َو َأْهِليُك ْم َناًرا‬

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah diri dan keluargamu dari
api neraka”

Perkataan Quu di sini adalah kata kerja perintah atau fiil amar yaitu suatu
kewajiban yang harus ditunaikan oleh kedua orang tua terhadap anaknya. Kedua
orang tua adalah pendidik yang pertama bagi anaknya karena ia lahir dan hadir di
tengah-tengah keluarga. Sebelum orang lain mendidik anak ini, maka kedua orang
tuanyalah yang mendidiknya terlebih dahulu.
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dikatakan:

‫َرِع َّيِتِه َع ْن َم ْس ُئوٌل ُك ُّلُك ْم َر اٍع َو ُك ُّلُك ْم‬


Artinya : “ Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu
bertanggung jawab atas orang-orang yang kamu pimpin.

Islam mewajibkan keluarga untuk mendidik dan menumbuhkan segala aspek


kepribadian anak-anaknya. Di samping ia mengharuskan pertumbuhan jasmani, akal,
rasa seni, emosi, spiritual, akhlak dan tingkahlaku sosial untuk menyiapkan generasi
muda itu menghadapi hidup di masyarakat.
Bidang-bidang pendidikan di mana keluarga dapat memainkan yaitu :

4
1) Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bagi Anak-
anaknya
Keluarga mempunyai peranan penting untuk menolong pertumbuhan-
pertumbuhan anak-anaknya dari segi jasmani, baik baik aspek perkembangan
ataupun aspek perfungsian. Begitu juga untuk menciptakan kesehatan jasmani yang
baik dan kewajaran jasmani yang sesuai. Begitu juga dalam hal memperoleh
pengetahuan, konsep-konsep, keterampilan-keterampilan, ke-biasaan-kebiasaan, dan
sikap terhadap kesehatan yang harus dipunyai untuk mencapai kesehatan jasmani
yang sesuai dengan umur, menurut kematangan, dan pengamatan mereka.
Peranan keluarga dalam menjaga kesehatan anak-anaknya dapat dilaksanakan
sebelum bayi lahir, yaitu melalui pemeliharaan terhadap kesehatan ibu dan
memberinya makanan yang baik dan sehat selama mengandung, sebab itu
berpengaruh pada anak dalam kandungan. Sehingga apabila bayi telah lahir maka
tanggung jawab keluarga terhadap kesehatan anak dan ibunya menjadi berlipat
ganda. Dia dapat memperoleh banyak cara-cara dan jalan perlindungan (protection),
pengobatan, dan pengembangan untuk menunaikan tanggung jawab ini.
Di antara cara-cara yang dapat menolong untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan jasmani dan kesehatan anak-anaknya adalah: memberi peluang yang
cukup untuk menikmati susu ibu, jika kesehatan ibu mem-bolehkan yang demikian.
Sebab pada susu ibu, terkandung makanan jasmani, psikologikal, dan spiritual yang
tidak terdapat pada susu botol.

2) Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Akal (intelektual)


Walaupun pendidikan akal telah dikelolakan oleh institusi-institusi yang
khusus seenjak dari dahulu lagi, tetapi keluarga masih tetap memegang peranan
penting dan tidak dapat dibebaskan dari tanggung jawab ini. Bahkan ia memegang
tanggung jawab besar sebelum anak-anaknya memasuki sekolah. Di antara tugas-
tugas keluarga adalah untuk menolong anak-anaknya menemukan, membuka dan
menumbuhkan kesediaan-kesedian, bakat-bakat, minat dan kemampuan-kemampuan
akalnya dan memperoleh kebiasaan-kebiasaan dan sikap intelektual yang sehat dan
melatih indra kemampuan-kemampuan akal tersebut.

5
Di antara cara-cara yang dapat dilalui oleh keluarga untuk memain-kan
peranannya dalam pendidikan ini adalah; mempersiapkan rumah tangga dengan
segala macam perangsang intelektual dan budaya. Di antara berbagai perangsang ini,
yaitu meliputi permainan dan pengajaran yang bertujuan gambar-gambar, buku-buku
yang menyebabkan anak-anak gemar menelaah kandungan buku-buku dan bersedia
untuk membaca sebelum ia belajar membaca dan menulis.
Sesudah anak-anak masuk sekolah, tanggung jawab keluarga dalam
pendidikan intelektual bertambah luas. Sekarang menjadi kewajiban keluarga dalam
bidang ini adalah menyiapkan suasana yang sesuai dan menggalakkan untuk belajar,
mengulangi pelajaran, mengerjakan tugas, mengikuti kemajuan sekolah,
berkerjasama dengan pihak sekolah untuk menyelesaikan masalah pelajaran yang
dihadapinya, menggalakkan mereka untuk mengulangi pelajaran dan membimbing
mereka dengan cara yang sesuai untuk belajar jika mereka faham akan hal tersebut.

3) Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Psikologi dan Emosi


Di antara bidang-bidang di mana keluarga dapat memainkan peranan penting
adalah pendidikan psikologikal dan emosional. Melalui pendidikan itu keluarga
dapat menolong anak-anaknya dan anggota-anggotanya secara umum untuk
menciptakan pertumbuhan emosi yang sehat, menciptakan kematangan emosi yang
sesuai dengan umumnya, menciptakan penyesuaian psikologikal yang sehat dengan
dirinya sendiri dan dengan orang lain yang disekelilingnya. Begitu juga dengan me-
numbuhkan emosi kemanusian yang mulia, seperti cinta terhadap orang lain,
mengasihani orang lemah dan teraniaya, menyayangi dan me-ngasihani orang fakir-
miskin, kehidupan emosi yang rukun dengan orang lain dan menghadapi masalah
psikologikal secara positif dan dinamis.
Pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan ini adalah sebab ia
melibatkan anak-anak dalam tahap awal hidupnya, dimana hubungan-hubungan dan
pengalaman sosialnya belum cukup luas, juga belum sanggup ia berdikari untuk
menanggapi suasana dan milliu sekelilingnya.

6
Langkah pertama yang harus diambil oleh keluarga untuk mendidik dan
memelihara anak-anaknya dari segi psikologi adalah me-ngetahui segala keperluan
psikologi dan sosialnya, serta mengetahui ke-pentingan cara-cara memuaskannya
untuk mencapai penyesuaian psiko-logi bagi kanak-kanak tersebut. Begitu juga harus
mengetahui gejala-gejala dan sifat pemuasannya atau ketidak puasannya dalam
tingkah laku anak-anak. Juga harus diusahakan untuk memberi kesempatan bergerak
dan cara-cara bergaul yang akan menolong ia memuaskan kebutuhan tersebut supaya
mereka jangan merasa tidak tentram dan juga merasa tidak mendapat perhatian dan
penghargaan.

7
Bab III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga adalah sebuah lingkungan rumah tangga yang terdapat beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah atau perkawinan.
Pemikiran sosial dalam islam setuju dengan pemikiram sosial modern yang
mengatakan bahwa keluarga itu adalah unit pertama dan institusi pertama dalam
mendidik anak-anaknya.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Keluarga memiliki tingkat kehidupan sempurna dan tinggi, maka akan
ditemukan kehidupan yang jauh berbeda. Rasa tanggung jawab akan terlihat lebih
besar yang ditanggung antara sang ayah dan ibu. Mulai dari masa mengandung,
melahirkan, menyapihkan, mereka akan memelihara serta mendidik si anak hingga
dewasa. Dan berikut pendidikan di mana keluarga dapat memainkan yaitu :
a. Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Bagi Anak-
anaknya
b. Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Akal (intelektual)
c. Peranan Keluarga Dalam Pendidikan Psikologi dan Emosi
B. Saran
Berdasarkan pada uraian tersebut, maka penulis menyampaikan saran-saran
yang berkaitan dengan Peranan Keluarga Dalam Pendidikan anak:
1. Kita harus mempunyai rasa tanggung jawab dalam mendidik anak-anak.
2. Kita harus mendidik dan menumbuhkan segala aspek kepribadian anak.

8
C. Kata Penutup
Alhamdulillah, makalah ini dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini, saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Maka dari itu, saya berharap kepada bapak agar
memberi kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penyusunan makalah saya
ini bisa menjadi lebih sempurna lagi dan bermanfaat bagi kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

Latif, Abdul, 2007, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, Bandung; PT


Refika Aditama
Langgulung, Hasan, 2004, MANUSIA & PENDIDIKAN: Suatu Analisa Psi-kologi,
Filsafat Dan Pendidikan, Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru
Langgulung, Hasan, 1979 psikologi dan kesehatan mental di sekolah-
sekolah, jawatan kuasa penerbitan U.K.M., bangi
Rasyad, Aminuddin, 1992, Materi pokok dasar-dasar kependidikan, Muzayyin
Arifin-(Ed). Jakarta: Departemen Agama

[1] Abdul Latif , Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, (Bandung, PT Refika Aditama,
2007) hlm. 19
[2] “Ibid” hlm. 23
[3] Hasan langgulung, MANUSIA & PENDIDIKAN: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat Dan
Pendidikan, Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru, 2004
[4] Abdul Latif , Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, (Bandung, PT Refika Aditama,
2007) hlm.. 7
[5] Aminuddin Rasyad, Materi pokok dasar-dasar kependidikan, Muzayyin Arifin-(Ed).
Jakarta: Departemen Agama, 1992. hlm. 254
[6] “Ibid” hlm. 257
[7] “Ibid” hlm. 254
[8] Hasan langgulung, MANUSIA & PENDIDIKAN: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat Dan
Pendidikan, Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru, 2004
[9] Untuk uraian selanjutnya lihat : Hasan langgulung, psikologi dan kesehatan mental di
sekolah-sekolah, jawatan kuasa penerbitan U.K.M., bangi, 1979
[10] Hasan langgulung, MANUSIA & PENDIDIKAN: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat
Dan Pendidikan, Jakarta: PT Pustaka Al Husna Baru, 2004

10

Anda mungkin juga menyukai