Anda di halaman 1dari 18

PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang masalah

Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi


seseorang,terutama bagi seorang anak remaja.Pendidikan dalam keluarga
sangat berperan dalam mengembangkan watak,karakter,dan kepribadian
seseorang.Menurut Zakiah Drajat (1987),terdapat tiga lingkungan yang
bertanggung jawab dalam mendidik anak.Ketiga lingkungan tersebut adalah
keluarga,sekolah,dan masyarakat.Ketiga lingkungan tersebut tidak dapat di
pisahkan satu dengan lainnya.Tetapi,dari ketiganya,lingkungan keluarga
memiliki tanggung jawab utama dan pertama dalam bidang pendidikan.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa masalah terbesar pada umur remaja


ialah kurangnya pengertian orang tua terhadap remaja.Orang tua sering
dikejutkan oleh perubahan tiba-tiba,misalnya yang tadinya patuh dan
penurut,tiba-tiba menjadi keras kepala,dan tidak mau mengindahkan perintah
orang tuanya.Demikian pula orang tua yang sering kali tidak memahami
perilaku anak pada saat melewati tahap-tahap perkembangan,terutama pada
saat anak melewati tahap remaja.

Oleh karena itu,pendidikan dalam keluarga perlu diberdayakan secara


serius.Mengingat masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak
goncangan ,maka orang tua dan keluarga harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman tentang remaja.Dengan bekal tersebut orang tua dan keluarga
akan dapat memahami dan menghadapi sikap dan perilaku remaja,sehingga
dapat mengadaptasikan proses tahapan anak remaja tersebut dengan baik dan
benar,tanpa terjadinya masalah besar,yaitu kenakalan remaja.

1
B.Rumusan masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan keluarga dan apa saja fungsi dari
keluarga?
2. Bagaimanakah yang dimaksud dengan fase remaja?
3. Bagaimanakah pertumbuhan dan perkembangan remaja sebagai
peserta didik ?
4. Bagaimanakah karakteristik remaja ?
5. Bagaimana kiat khusus dalam mendidik karakter remaja di dalam
keluarga?

C.Tujuan penulisan

1. Mengetahui dan memahami pengertian dari keluarga serta fungsinya !


2. Mengetahui dan memahami fase remaja !
3. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan remaja
sebagai peserta didik !
4. Mengetahui dan memahami karakteristik remaja !
5. Mengetahui dan memahami kiat khusus dalam mendidik karakter
remaja dalam keluarga !

D.Manfaat penulisan

1. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai keluarga dan


fungsinya.
2. Menambah pengetahuan mengenai fase remaja.
3. Dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan remaja sebagai
peserta didik.
4. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai karakteristik remaja.

2
5. Menambah pengetahuan mengenai kiat khusus dalam mendidik
karakter remaja dalam keluarga.

BAB II

PEMBAHASAN

A.KELUARGA DAN FUNGSINYA

1).Pengertian keluarga

Secara etimologis,keluarga adalah orang-orang yang berada dalam seisi


rumah yang sekurang-kurangnya terdiri dari suami,istri,dan anak-anak
(Poerwadarminta, 2007:553).Sedangkan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2007:413),keluarga diartikan dengan satuan kekerabatan yang sangat
mendasar dalam masyarakat.Biasanya terdiri dari Ibu,bapak,dengan anak-
anaknya ,atau orang seisi rumah yang menjadi tanggung jawabnya.

3
2).Fungsi-fungsi keluarga

Adapun fungsi-fungsi keluarga tersebut antara lain :

a.Fungsi Edukasi

Fungsi edukasi keluarga adalah fungsi yang berkaitan dengan pendidikan


anak khususnya dan pendidikan anggota keluarga pada umumnya.

Pelaksanaan fungsi edukasi keluarga pada dasarnya merupakan realisasi


salah satu tanggung jawab yang dipikul orangtua terhadap anak-
anaknya .Menutut Ahmad Tafsir (2006:8) ,orangtua adalah pendidik pertama
dan utama bagi anak .Orangtua disebut pendidik pertama bagi anak,karena
melalui merekalah anak memperoleh pendidikan untuk pertama
kalinya.Orangtua disebut sebagai pendidik utama ,karena besarnya pengaruh
yang menjadi akibat pendidikan mereka dalam pembentukan watak anak.

b.Fungsi proteksi

Fungsi proteksi maksudnya keluarga menjadi tempat perlindungan yang


memberikan rasa aman,tentram lahir dan batin sejak anak-anak nerada dalam
kandungan ibunya sampai mereka menjadi dewasa dan lanjut usia.Yaitu
pertama, perlindungan fisik yang berarti melindungi anggotanya agar tidak
kelaparan,kehausan ,kedinginan,kepanasan,dan
sebagainya.kedua,perlindungan mental yang dimaksudkan agar anggota
keluarga memiliki ketahanan psikis yang kuat supaya tidak frustasi ketika
mengalami problematika hidup.Dan yang ketiga,perlindungan moral supay
anggota keluarga mampu menghindari diri dari perbuatan buruk dan
mendorong untuk dapat nelakukan perbuata yang baik sesuai dengan
nilai,norma dan tuntunan masyarakat dimana mereka hidup.

c.Fungsi Afeksi

4
Yaitu didalam keluarga terbentuk suatu rasa kebersamaan,rasa kasih
sayang ,rasa keseikatan dan keakraban yang menjiwai anggotanya

d.Fungsi sosialisasi

Fungsi sosialisasi keluarga terkait erat dengan tugas mengantarkan anak ke


dalam kehidupan sosial yang lebih nyata dan kuas.

e.Fungsi Reproduksi

Keluarha sebagai sebuah organisme memiliki fungsi reproduksi,dimana


setiap pasangan suami istri yang diikat dangan tali perkawinan yang syah dapat
memberi keturunan yang berkualitas ,sehingga dapat melahirkan anak
keturunan yang akan mewarisi dan menjadi penerus tugas kemanusiaan.

f.Fungsi religi

Artinya keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak serta anak


anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama.

B.FASE REMAJA

1).Makna remaja

Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat


penting,yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik(seksual) sehingga
mampu bereproduksi.Menurut Konopka(Pikunas,1976)masa remaja ini
meliputi :

a.Remaja awal : 12 - 15 tahun

b.Remaja madya (pertengahan ) : 15 - 18 tahun

c.Remaja akhir : 19 - 22 tahun

5
C.PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA SEBAGAI PESERTA DIDIK

Secara psikologi diketahui bahwa masa remaja adalah masa yang penuh
gejolak goncangan jiwa bagi remaja.Gejolak dan goncangan jiwa terjadi karena
remaja sedang dalam pencarian identitas diri dan menjalani eksplorasi yang
menyebabkan para remaja ingin mencoba terhadap segala hal yang diketahui
melalui proses membaca dan mengalami dalam kehidupannya sehari - hari di
masyarakat.Gejolak dan goncangan jiwa juga terjadi karena remaja sedang
mengalami masa pubertas.

1).Pihak - pihak yang terkait dalam dalam mendidik remaja

Adapun pihak - pihak yang terkait dalam mendidi remaja ialah seperti pihak
wali kelas,guru pembimbing atau konselor
sekolah,psikolog,sosiolog,orangtua,kepala sekolah dan masyarakat.Pihak-
pihak tersebut juga harus perlu ikut serta dalam proses pendidikan remaja di
lingkungan sekolah,keluarga,dan masyarakat.Melalui kerjasama berbagai
pihak tersebut akan dapat membantu remaja mencapai aktualisasi diri ke arah
yang inovatif dan priduktif demi untuk perkembangan
mental,sosial,sikap,perilaku,dan moral remaja seoptimal mungkin.

D.REMAJA DAN KARAKTERISTIKNYA

Remaja adalah masa di mana perkembangan psikologi manusia sedang pada


tahap pancaroba.

1).Identitas remaja

Secara umum perubahan masa kanak-kanak menjadi remaja dapat dikenali


melalui kriteria atau identitas yang melekat pada mereka,diantaranya adalah

a.Usia

6
Salah satu cara untuk mengenali remaja adalah usia mereka.Meskipun
belum terdapat kesepakatan baku terhadap usia remaja,namun sesuai dengan
perkembangan fisik dan perkembangan mentalnya,mereka dapat dikenali
berdasarkan pengelompokan usia manusia bahwa :

 Remaja awal,yaitu usia 12-17 tahun.


 Remaja akhir ,yaitu 17-20 tahun.

Dengan demikian terlihat bahwa kelompok remaja adalah mereka yang


berusia antara dua belas sampai dua puluh tahun ,atau antara tiga belas
sampai dua puluh empat tahun (menurut Zakiah Daradjat).

b.Perubahan fisik/Biologis yaitu perubahan menuju ke arah pematangan dan


kedewasaan

c.Perubahan psikologis yang diikuti oleh perkembangan pemikiran,perasaan


dan penalaran,maupun emosional yang semakin kompleks.Berikut beberapa
aspek yang menjadi ciri mereka :

 Prestasi belajar sering tidak stabil bahkan cenderung menurun


 Kurang peduli dengan lingkungannya
 Sering melakukan penentangan
 Cenderung mudah tersinggung dan menarik diri (isolasi)
 Sering gelisah dan murung
 Cenderung menhindari tanggung jawab
 Kurang menhargai tata aturan

d.Perkembangan potensial, yang mana sekelompok remaja juga dikenali dari


potensinya yang dahsyat dan energi yang seakan - akan tidak pernah habis
sehingga tidak kenal lelah.

7
e.Perkembangan Intelektualisasi,yang mana pada usia remaja seseorang
sedang mengalami kematangan intelektual sehingga mampu melahirkan karya
- karya bermutu.

2).Kebutuhan - kebutuhan remaja

a.Kebutuhan Jasmani,yaitu kebutuhan pertama yang disebut juga dengan


kebutuhan primer, seperti makan, minum, tidur dan sebagainya.

b.Kebutuhan Rohani

Kebutuhan inilah yang membedakan manusia dengan makhluk Allah SWT


lainnya.Yang termasuk kebutuhan rohaniyah adalah sebagai berikut:

 Kebutuhan terhadap agama


 Kebutuhan terhadap kasih sayang
 Kebutuhan terhadap rasa aman
 Kebutuhan terhadap penyesuaian diri
 Kehidupan terhadap kebebasan
 Kebutuhan terhadap pengendalian diri, dan
 Kebutuhan terhadap penerimaan sosial

3).Problematika kenakalan remaja

Pada hakikatnya, kenakalan remaja bukanlah suatu problem sosial yang


hadir dengan sendirinya di tengah-tengah masyarakat , akan tetapi problem
tersebut akan muncul karena beberapa keadaan yang berkaitan, bahkan
mendukung kenakalan itu.Kehidupan keluarga yang hancur lebur (broken
home ) dan tidak harmonis (quasi home ) memberi dorongan yang kuat
sehingga anak menjadi nakal (delinguent ). Bukan hanya lingkungan terdekat
yang buruk dapat mendorong anak menjadi nakal ,akan tetapi kondisi lembaga
pendidikan formal yang buruk pun dapat berpengaruh terhadap terjadinya
kenakalan remaja.Di lembaga-lembaga pendidikan formal, terdapat anak-anak

8
baik kemudian menjadi nakal karena pengaruh teman-teman di sekolah yang
memang sudah nakal duluan. Demikian pula keadaan lingkungan dengan
kondisi negatif akan memberi dukungan dalam proses terjadinya kenakalan
remaja.

Anak - anak atau remaja dikatakan melakukan kenakalan (delinguent)


apabila melakukan tindakan - tindakan tercela yang bertentangan dengan nilai-
nilai susila dan agama,antara lain:

1. Berbuat zina (free sex ),yaitu hubungan seksual yang tidak sah.
2. Melakukan kekerasan (perkelahian)
3. Pornografi
4. Terjerat Narkoba
5. Penentangan / Durhaka kepada Orang Tua
6. Melakukan tindakan kriminal ,seperti penodongan
,penganiayaan,pemerasan,perampasan,pemerkosaan,pelecehan,
dan pembunuhan.

7. Melailaikan tanggung jawab

8. Bermalas - malasan

9. Berfikir Utopis ,yaitu membangun angan - angan mendapatkan prestasi


yang setinggi - tingginya,tetapi tanpa usaha

10. Budaya Instan,yaitu ingin meraih sukses tanpa melalui proses kerja
keras,melainkan dengan jalan pintas.

4).SOLUSI MENGATASI KENAKALAN REMAJA

Kenakalan remaja bagaimanapun bentuknya mempunyai dampak negatif,


baik bagi masa depan remaja itu sendiri maupun bagi keluarganya dan

9
masyarakat sekitar.Oleh karena itu,setelah kita mengetahui bentuk-bentuk
kenakalan remaja dan faktor penyebabnya, maka langkah yang tepat
selanjutnya adalah mencari cara-cara terbaik untuk mengatasinya atau
mencari jalan keluarnya.

Ada tiga tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja,
yaitu tindakan preventif,tindakan Represif dan tindakan kuratif sebagai berikut
:

1.Tindakan Preventif

Yakni segala tindakan yang bertujuan mencegah timbulnya kenakalan


remaja,yang dapat dilakukan melalui pendidikan informal
(keluarga),pendidikan formal(sekolah) atau juga melalui pendidikan non
formal.

a.Pembinaan pendidikan Informal (keluarga )

Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja yang dapat dilakukan


dalam keluarga secara umum adalah :

1. Menghindari terjadinya keretakan rumah tangga (broken home ).


2. Menanamkan pendidikan agama yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
3. Memelihara hubungan kasih sayang yang adil dan merata antara
sesama anggota keluarga.
4. Melakukan pengawasan yang intensif terhadap semua aktivitas yang
dilakukan anak-anak untuk menekan kemungkinan berperilaku negatif.
5. Mengajak atau melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang bermanfaat
dan dapat menghibur mereka .sehingga mereka tidak mencari hiburan
di luar rumah dengan teman-temannya.

10
6. Memberikan pengertian pada anak-anak bahwa mereka memiliki
tanggung jawab dan kewajiban dalam kehidupan,dan kelak tanggung
jawab itu akan dipertanyakan sesudah meninggal dunia.

b.Pembinaan pendidikan formal (Sekolah )

Sekolah sebagai lingkungan kedua setelah keluarga memegang peranan


penting,terutama dalam pembinaan mental, pengetahuan dan keterampilan
anak, untuk menumbuhkan remaja - remaja yang dinamis, kritis dalam berfikir
dan bertindak.Yang mana keadaan ini akan memperkecil frekuensi terjadinya
penyimpangan.

c.Pembinaan pendidikan Non Formal ( Masyarakat )

Masyarakat adalah tempat pendidikan yang ketiga sesudah keluarga dan


sekolah.Pembinaan pendidikan kemasyarakatan dimaksudkan untuk mengisi
waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat.Hal itu dapat dilakukan
dengan jalan meningkatkan pendidikan keterampilan,penyuluhan mental
agama,pembinaan olah raga dan seni,usaha - usaha perluasan
perpustakaan ,mengaktifkan organisasi karang taruna ,remaja masjid,dan lain-
lain.

2.Tindakan Represif

Tindakan represif adalah semua tindakan secara hukum yang ditujukan kepada
remaja yang melakukan kenkalan dan melanggar hukum,atau orang yang
secara langsung membantunya atau menjadi penyebab sehingga remaja itu
melanggar hukum.

3.Tindakan Kuratif

Tindakan kuratif adalah tindakan atau usaha yang dilakukan untuk


merehabilitas remaja pasca melakukan kenakalan atau pasca mendapatkan
tindakan represif akibat kenakalannya.Tindakan ini merupakan pembinaan

11
khusus memberikan kesan yang baik,bahwa seorang remaja itu diperbaiki dan
diberikan dorongan , kesempatan dan fasilitas untuk menjadi baik kembali
sesudah melakukan sesuatu yang dianggap tidak wajar atau tercela.

Pembinaan khusus diartikan sebagai kelanjutan usaha atau daya upaya


untuk memperbaiki kembali sikap tingkah laku remaja yang melakukan
kenakalan dengan tujuan agar remaja tersebut dapat kembali memperoleh
kedudukannya yang layak di tengah-tengah pergaulan sosial yang berfungsi
secara wajar.

E.KIAT - KIAT KHUSUS MENDIDIK KARAKTER REMAJA DALAM

KELUARGA.

Di era sekarang ini,bukan hal yang mudah bisa nengasuh dan mendidik
karakter anak remaja.Apalagi jika orangtua di keluarga tidak memiliki bekal
yang cukup dalam penguasaan ilmu agama dan parenting skill atau
keterampilan mendidik anak.

Oleh karena itu, H.Amirullah, M.Ag.mengajukan kiat - kiat khusus dalam


mendidik karakter anak remaja ,antara lain :

1).Hargai dan hormati anak

Para ahli berpendapat bahwa ada sejumlah ciri remaja yang dapat
diidentifikasikan dalam kehidupannya,salah satunya masa remaja sebagai
ambang dewasa.Semakin mendekatnya usia remaja ke masa dewasa seringkali
membuat para remaja berusaha menunjukkan dirinya bahwa mereka sudah
hampir dewasa.Oleh karena itu,mereka mulai melakukan aktivitas yang
dilakukan orang dewasa,seperti berpakaian layaknya orang dewasa,berani
berbicara di hadapan orang tua,mengajukan pendapat dan sebagainya.

Dalam kondisi seperti itu, remaja menginginkan penghargaan dan


penghormatan dari orang dewasa .Jika remaja dengan segala perilakunya tidak

12
dihargai dan dihormari,maka tidak mustahil mereka akan melakukan hal-hal
yang kurang proporsional,bahkan terkadang menganggap orang dewasa egois
dan sombong.

2).Timbulkan pada anak rasa di sayang

Kasih sayang memang sangat dibutuhkan oleh para remaja,terlebih pada


masa-masa di man mereka telah bergaul bebas bersama teman-teman
sejawatnya.Syaikh Abdul Rosyad (1995:93) berpendapat bahwa di antara
problem remaja yang perlu mendapatkan bimbingan orangtua adalah tatkala
mereka menghadapi kebimbangan dan ketidakstabilan seksual.Pada masa
inilah remaja penting mendapatkan sentuhan kasih sayang orang tuanya.

3).Bantulah anak untuk mendapatkan rasa aman di rumah

Rumah adalah tempat seorang remaja menyatakan eksistensi dan


kedaulatannya.Singkatnya, di dalam rumahlah remaja berharap mendapatkan
perlindungan dari segala macam tekanan atau ancaman yang membuatnya
merasa tidak aman dan nyaman.

Untuk itulah, setiap orang tua perlu berusaha untuk menciptakan suasana
rumah yang paling indah,intim,mesra,aman dan nyaman.Misalnya dengan
membangun atmosfer yang hangat antara sesama anggota keluarga,hubungan
yang harmonis,menjaga kebersihan,memperhatikan lingkungan,dan
bersosialisasi dengan tetangga.

Untuk menciptakan suasana " rumahku surgaku" ,tentu banyak faktor yang
harus dilibatkan.Beberapa diantaranya dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Ayah harus dapat berfungsu sebagai kepala rumah tangga.


2. Ibu harus bisa berfungsi sebagai tempat perlindungan.
3. Atmosfer yang menyenangkan
4. Komunikasi yang intim

13
5. Aturan yang jelas.
6. Bebas dari tekanan dan ancaman.
7. Tidak pilih kasih.

4). Tunjukkan pengertian dan perhatian kepada anak

Yaitu mencurahkan ,memperhatikan serta mengikuti perkembangan


akidah,akhlak,sosial anak ketika beradaptasi dengan lingkungannya.

5).Kenali bakat dan minat anak.

Minat dan bakat anak berbeda- beda.Oleh karena itu,hargailah anak sengan
segala kekurangan dan kelebihannya.Minat dan bakat anak sebenarnya sudah
bisa terlihat sejak usia dini.Anak biasanya akan bereaksi lebih cepat dan aktif
terhadap stimulus yang menjadi minat dan bakatnya.

6). Luangkan waktu khusus untuk Anak

Orang tua harus adil dalam membagi waktu.Menurut Astri Faezati


Ivo ,orang tua harus memiliki waktu ksusus untuk mendisik anak.Karena sulit
mendidik anak pakai waktu sisa.Sisa arisan atau sisa kerja,akibatnya orang tua
tidak berada pada kondisi yang prima untuk memberikan anak
pencerahan,ilmu,maupun pentingnya kearifan hidup.

7).Gunakan alat bantu untuk mendidik anak

Banyak sekali alat bantu yang bisa di manfaatkan untuk menanamkan nilai-
nilai akhlak pada diri anak,mulai dari perabotan,permainan anak,sampai alat-
alat elektronik.

8).Orang tua harus kompak

Mendidik anak remaja akan berjalan efektif ,jika orang tua berjalan dan
bekerja sama dengan kompak.

14
9).Kenali teman - teman dekat anak

Orang bijak berkata,"katakanlah kepadaku siapa teman - temanmu,maka


akan aku katakan siapa engkau". Anda ingin anak yang sholeh dan berakhlak
mulia? Jangan biarkan ia bergaul dengan teman - teman yang meikiki perangai
yang buruk dan tidak bermutu.

15
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Mengetahui dan memahami maksud dan juga fungsi dari keluarga


dapat membantu keluarga dalam mencegah kenakalan remaja
2. Mengetahui dan memahami maksud dari fase remaja dapat membantu
keluarga dalam mencegah kenakalan remaja
3. Mengetahui dan memahami bagaimana pertumbuhan dan
perkembangan remaja sebagai peserta didik dapat membantu keluarga
mencegah kenakalan remaja.
4. Mengetahui dan memahami karakteristik remaja dapat membantu
keluarga dalam mencegah kenakalan remaja
5. Mengetahui dan memahami kiat khusus dalam mendidik karakter
remaja dalam keluaga dapat membantu keluarga itu juga dalam
mencegah kenakalan remaja.

B.Saran

1. Orangtua dan keluarga merupakan orang-orang yang paling dekat


dengan anak.Oleh karena itu,orang rua juga harus dapat
mendidik,mengarahkan dan mengawasi seorang anak yang berada di
masa remaja.
2. Penulis menyarankan orang tua harus mampu meluangkan waktu untuk
berbincang-bincang dan mengajak anak berkomunikasi dengan
keluarga.Supaya anak mengerti apa yang seharusnya ia lakukan dan ia
tinggalkan.

16
3. Jika orangtua tidak mampu mengawasi maupun mendidik anak karena
tidak ada waktu atau tidak ada pengetahuan dan wawasan mengenai
anak remaja,penulis sarankan agar melakukan cara lain yang dapat
menyelamatkan keamanan dan keselamatan anak dari perilaku dan
pola hidup yang kurang baik.Contohnya dengan menyekolahkan anak
ke Pesantren maupun ke tempat-tempat tertentu,atau mengasuhkan
anak kepada orang yang dapat mendisik,mengarahkan dan mangawasi
anak remaja tersebut dengan baik dan benar.

17
DAFTAR PUSTAKA

H.Amirulloh,M.Ag., 2015, Teori Pendidikan Karakter Remaja Dalam Keluarga.


Bandung : ALFABETA.

Dr.H.Syamsu Yusuf LN.,M.Pd., 2016, Psikologi Perkembangan Anak dan


Remaja. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA.

Hadis Abdul dan Nurhayati B, 2010, Psikologi Dalam Pendidikan . Bandung :


ALFABETA.

18

Anda mungkin juga menyukai