Anda di halaman 1dari 37

Tugas Manajemen Organisasi Kepemimpinan

dan Inter Profesional Education

Disusun Oleh :
1. Ananda Fadila Nisa (P27224017 117)
2. Elisabet Dyah Ayu W. (P27224017 125)
3. Fatmawati (P27224017 128)
4. Ilmi Khoirun Nisa` (P27224017 132)
5. Latifah Mar`atun S. (P27224017 135)
6. Mahreni Darojatin K. (P27224017 138)
7. Nazario Nita Andini (P27224017 141)
8. Premilenia Mardatillah (P27224017 147)
9. Ridha Maghfirotunnisa (P27224017 150)
10. Rulita Ayu R. (P27224017 153)
11. Tri Wahyuni (P27224017 156)
12. Widi Wulandari (P27224017 160)
13. Yuni Widyastuti (P27224017 163)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
A. PENGERTIAN REMAJA
Masa remaja adalah masa datangnya
pubertas (11 -18 tahun),merupakan masa transisi
yang kanak kanak ke dewasa yang selalu
merupakan masa yang sulit bagi remaja sendiri
maupun orang tua ,karena masa ini adalah remaja
ingin bebas dan kadang menciptakan ketegangan
dan perselisihan . Remaja adalah fase mudah
dipengaruhi teman dan berkurang menerima
pengaruh orang tua. Remaja mengalami perubahan
fisik yang laur biasa ,baik pertumbuhan maupun
seksualitasnya. Perasaan seksual yang muncul
dapat menakutkan,membingungkan dan menjadi
sumber perasaan salah dan frustasi. Remaja sering
menjadi terlalu percaya diri dan ini bersama
dengan emosinya yang biasanya meningkat
mengakibatkan ia sukar menerima nasehat orang
tua.
Beberapa kesulitan atau bahaya yang
mungkin dialami remaja, antara lain :
1. Variasi kondisi kejiwaan suatu saat dia terlihat
pendiam,kecemberut dan mengasingkan diri
tetapi saat yang lain terlihat sebalikya
periang ,dan berseri seri .perilau yang sukar
ditebak ini bukan abnormal. Ini perlu
diperhatikan bila ia terjerumus dalam kesulitan
di sekolah atau dengan teman
2. Rasa ingin tau seksual dan coba coba, hal ini
normal dan sehat .Rasa ingin tau dan
bangkitnya birahi normal dan sehat
.ingat,bahwa tertarik pada seks sendiri juga
merupakan ciri normal masa remaja. Rasa
ingin tahu seksual akan menimbulkan perilaku
seksual .
3. Membolos , malas ke sekolah
4. Perilaku anti sosial, seperti suka
mengganggu ,berbohong, kejam dan agresif
.sebabmya mungkin bermacam macam
tergantung pada budaya. Akan tetapi,penyebab
yang mendasar adalah pengaruh buruk teman
dan kedisiplinan yang salah dari orang tua
terutama bila terlalu keras atau terlalu lunak
dan tidak ada pendisiplinan sama sekali
5. Penyalah gunaan obat bius
6. Psikosis ,bentuk psikosis yang paling dikenal
orang ialah skizofrenia
B. LANGKAH BILA REMAJA MENGALAMI
KECEMASAN :
1. Bertanya pada diri sendiri apakah perilaku
yang mencemaskan itu batas normal
misalnya ,pemurung ,suka melawan, lebih
senang sendiri atau temannya dari pada
bersama keluarga .
2. Remaja ingin menunjukkan bahwa dia berbeda
dengan orang tuannya, hal ini dilakukan
dengan berpakaian menurut mode mutakhir,
begitupula dengan kesenangannya pada
penampilan dirinya. Hal ini normal asal
perilaku tersebut tidak membahayakan, tidak
perlu dicemaskan. Menetapkan batas dan
mempertahankannya. Menetapkan batas ini
sanget penting, tetapi batas ini cukup lebar
untuk memungkinkan eksplorasi yang sehat
Secara umum, masalah yang terjadi pada
remaja dapat diatasi dengan baik jika orang
tuannya termasuk yang cukup baik. Donal seorang
psikoanalisis dari Inggris memperkennalkan istilah
“Good enough mothering” ia menggunakan istilah
ini untuk mengacu pada kemampuan seorang ibu
untuk mengenali dan memberi respon terhadap
kebutuhan anaknya tanpa harus menjadi ibu yang
sempurna. Laki laki perlu diikutsertakan, sehingga
cukup beralasan untuk membicarakan tentang
“Menjadi orang Tua yang cukup baik “
Tugas –tugas yang dilakukan orang tua yang
baik , secara garis besar adalah
1. Memenuhi kebutuhan fifik yang paling pokok
sandang,pangan,dan kesehatan
2. Memberi ikatan dan hubungan
emosional,hubungan yang erat merupakan
bagian penting dari perkembangan fisik dan
emosional yang sehat dari seorang anak
3. Memberikan suatu landasan yang kukuh, ini
berarti memberi suasana rumah dan kehidupan
keluarga yang stabil.
4. Membimbing dan mengendalikan perilaku
5. Memberikan berbagai pengalaman hidup yang
normal, hal ini diperlukan untuk membantu
anak matang dan mampu menjadi seorang
dewasa yang mandiri. Sebagian besar orang tua
tanpa sadar telah memberikan pengalaman
pengalaman ini secara alami.
6. Mengajarkan cara berkomunikasi ,orang tua yg
baik mengajarkan anak untuk mampu
menuangkan pikiran ke dalam kata-kata dan
memberi nama setiap gagasan, mengutarakan
gagasan –gagasan yang rumit dan bicara tentang
hal yang terkadang sulit untuk dibicarakan
seperti ketakutan dan amarah
7. Membantu anak menjadi bagian keluarga
8. Memberi teladan
Perkembangan remaja masa kini sangat
mengakhawatirkan karena arus mordenisasi dan
perkembangan teknologi serta menurunnya moral
serta keimanan. Hal ini dapat telihat dari tingginya
anggka pengguna narkoba dan maraknya seks
bebas yang menimbulkan kehamilan tidak
diinginkan dan berbagai penyakit menular seksual.
Untuk itu diperlukan upaya pendidikan formal
yang didalamnya ada pendidikan keimanan ,dan
juga pendidikan moral serta budi pekerti.
Pendidikan juga harus memberikan pemahaman
tentang bahaya NAPZA,dan bahaya seks bebas.
Orang tua harus memperhatikan dan mengawasi
anaknya namun tidak juga otoriter . meningkatkan
rasa cinta serta kasih sayang dalam keluarga dan
mengajarkan budi pekerti baik sangat penting.
C. ASPEK PERKEMBANGAN REMAJA
MELIPUTI
1. Perkembangan fisik , pertumbuhan fisik fase
remaja sangat pesat terutama pertumbuhan otot
dan tulang serta organ reproduksinya
2. Perkembangan Kognitif ,menurut Piaget remaja
mampu menerima informasi dan menilai
informasi yang dianggap penting dan mampu
memunculkan ide baru dari berbagai informasi
yang diterimanya . Menurut piaget dan Olds
2001 ,remaja mengalami kematangan kognitif
yaitu interaksi struktur otak yang sempurna dan
lingkungan sosial yang luas untuk
eksperimentasi memungkinkan remaja untuk
berfikir abstrak . dengan ini remaja mampu
mencapai tahap operasi formal, dimana remaja
mampu berfikir fleksibel dan komplek . Tahap
ini remaja mampu menjelaskan tentang suatu
hal dan memungkinkan menemukan suatu
alternatif jawaban . Remaja mampu memikirkan
situasi rencana atau suatu bayangan (Santrok
2001). Tahap ini emaja mampu berspekulasi
tentang sesuatu dan membayangkan sesuatu
yang diinginkan dimasa depannya. Tetapi
remaja belum sepenuhnya meninggalkan
berfikir egosentris di masa kanak kanak (piaget
dan Olds 2001), remaja masih berfikir bahwa
diri mereka unik dan tidak terpengaruh hukum
alam , secara magik terlindung dari bahaya
misalnya dia berfikir tidak hamil meski
melakukan seks bebas atau tidak celaka bila
melakukan hal hal berbahaya ,menurut Elkind
perasaan ini disebut invulnerability .
3. Perkembangan Kepribadian dan Sosial
,perkembangan cara individu berhubungan
dengan dunia dan menyatakan emosinya dan
perkembangan sosial adalah cara berhubungan
dengan orang lain .Masa remaja adalah fase
meningkatkan hubungan dengan dunia luar
seperti kegiatan sekolah dan lainnya . walaupun
proses kognitif yang memadahi namun banyak
halyang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya
(Conger 2001),
D. TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA
Salah satu periode dalam rentang
kehidupan individu adalah masa remaja ,masa
ini merupakan segmen kehidupan yang penting
dalam siklus perkembangan individu,dan
merupakan masa transisi yang dapat diarahkan
kepada perkembangan masa dewasa yang sehat.
Menurut Konapka, pikunas 1976, masa remaja
ditandai dengan :
a. Berkembangnya sikap dependent kepada
orang tua kearah Independent .
b. Binat seksualitas .
c. Kecenderungan untuk merenung atau
memperhatikan diri sendiri,nilai –nilai
etika,dan isu isu moral.
William kay mengemukakan tugas
perkembangan remaja adalah sebagai berikut
a. Menerima fisiknya sendiri berikut
keragaman kualitasnya
b. Mencapai kemandirian emosional dari
orang tua atau figur-figur yang mempunyai
otoritas
c. Menggembangkan ketrampilan komunikasi
interpersonal dan belajar bergaul dengan
teman sebaya atau orang lain,baik secara
individual atau kelompok
d. Menemukan manusia model yang dijadikan
identitasnya
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki
kepercayaan terhadap kemampuannya
sendiri .
f. Memperkuat self kontrol (kemampuan
mengendalikan diri atas dasar skala nilai,
prinsip – prinsip, atau falsafah hidup
(Weltanschauung )
g. Mampu meninggalkan reaksi dan
penyesuaian diri (sikap atau perilaku)
kekanak kanakan.
Klasifikasi tugas perkembangan menurut Luella
cole :
a. Kematangan emosional
b. Pemantapan minat heteroseksual
c. Kematangan sosial
d. Emansipasi kontrol keluarga
e. Kematangan intelektual
f. Memilih pekerjaan
g. Penggunaan waktu senggang yang tepat
h. Memiliki filsafat hidup dan identifikasi diri
POSYANDU REMAJA

I. KONSEP DASAR POSYANDU REMAJA


a. Pengertian posyandu remaja adalah
pemberdayaan masyarakat adalah segala
upaya fasilitasi yang bersifat non instruktif ,
guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat,agar mampu
mengidentifikasi masalah yang
dihadapi,potensi yang dimiliki,merencanakan
dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat
b. Pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
adalah proses pemberian informasi kesehatan
pada individu,keluarga atau kelompok secara
terus menerus dan berkesinambunagan
mengikuti perkembangan klien serta proses
membantu klien agar klien menjadi tau ,sadar
dan mau melaksanakan perilaku yang
dikenalkan .
c. Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari,oleh,untuk dan bersama masyarakat
termasuk remaja dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan bagi remaja untuk meningkatkan
derajad kesehatan dan ketampilan hidup sehat
remaja
d. Remaja adalah kelompok usia 10-18 tahun
(Permenkes 25 tahun 2014)
e. Kader Kesehatan remaja yang dimaksud
adalah remaja yangdipilih atau secara sukarela
mengajukan diri dilatih untuk melaksanakan
upaya kesehatan remaja , teman sebaya,
keluargadan masyarakat
II. TUJUAN KEGIATAN POSYANDU REMAJA
a. Tujuan Umum : mendekatkan akses dan
meningkatkan cakupan layanan kesehatan
bagi remaja
b. Tujuan khusus
1) Meningkatkan peran Remaja dalam
perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi
Posyandu Remaja
2) Meningkatkan Pendidikan Ketrampilan
hidup sehat (PKHS)
3) Meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan remaja tentang kesehatan
reproduksi bagi remaja
4) Meningkatkan pengetahuan terkait
kesehatan jiwa dan pencegahan
penggunaan Napza
5) Mempercepat upaya perbaikan Gizi
remaja
6) Mendorong remaja untuk melakukan
aktivitas fisik
7) Melakukan deteksi dini dan
pencegahan penyakit tidak menular
8) Meningkatkan kesadaran remaja dalam
pencegahan kekerasan

III. PENYELENGGARAAN POSYANDU


REMAJA
a. Langkah penyelenggaraan
Posyandu remaja digerakkan oleh
puskesmas atau sektor terkait .Untuk dapat
menjalankan kegiatan posyandu minimal
ada 5 kader yang bisa bertugas

Berikut langkah langkah dalam kegiatan posyandu :


Langkah Kegiatan Pelaksana
Pertama Pendaftaran Kader
1. Pengisian daftar
hadir ,untuk kegiatan
pertama bisa dengan
pengisian form
kecerdasan
Ke dua 2. Pemimbangan BB Kader
,Ukur TB ,tekanan
darah,LILA dan
lingkar perut ,periksa
Hb untuk remaja putri
Ke tiga 3. Pencatatan hasil ke Kader
buku register dan
Kartu Pemantaun
Kesehatan Remaja
Keempat 4. Pelayanan kesehatan : Kader dan
pemberian Fe dll tenaga
Kesehatan
Ke lima 5. Konseling sesuai Kader dan
masalah Tenaga
Kesehatan

b. Pelaksanaan kegiatan Posyandu bila


mungkin sebulan sekali, paling tidak 2
bulan sekali
c. Tempat
Penyelenggaraan di balai desa
d. Sarana
Perlengkapan adalah
1) Alat pengukuran BB,TB,LILA,lingkar
perut
2) Alat ukur tekanan darah
3) Alat ukur Hb
4) Buku register
5) Kartu pemantauan
6) Lembar balik KIE

A. PENGORGANISASIAN
1. Struktur Organisasi
Strukutr organisasi posyandu remaja
ditetapkan oleh musyawarah masyarakat desa
(MMD) pada saat pembentukan posyandu
remaja. Struktur organisasi tersebut bersifat
fleksibel, sehibngga dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan, kondisi,
permasalahan dan kemampuan sumber daya.
Struktur organisasi minimal terdiri dari
pembina, ketua, wakil ketua, sekteraris,
bendahara, serta anggota yang terdiri dari
kader kesehatan remaj dan seluruh remaja
wilayah terkait dibawah binaan kepala
desa/lurah setempat.
2. Pengelola Posyandu
Pengelola posyadu remaja adalah unsur
masyarakat, lembaga kemasyarakatan,
organisasi kemasyarakatan, lembaga
syawadaya masyarakat, lembaga mitra
pemerintah, dan dunia usaha yang dipilih
bersedia mampu dan memiliki waktu serta
kepedulian terhadap pelayanan kesehatan
remaja.

B. KEDUDUKAN POSYANDU REMAJA


1. Kedudukan posyandu remaja terhadap
pemerintah desa/kelurahan
Pemerintah desa/kelurahan adalah instansi
pemeritah yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan di
desa/kelurahan. Kedudukan posyandu
terhadap pemerintah desa/kelurahan adalah
sebagai wadah pemberdayaan masyarakat
dibidang kesehatan dan sosial dasar lainnya
yang secara kelembagaan dibina oleh
pemerintah desa/kelurahan.
2. Kedudukan posyandu terhadap kelompok
kerja (pokja) posyandu
Pokja posyandu adalah kelompok kerja yang
tugas dan fungsinya mempunyai keterkaitan
dalam pembinaan, penyelenggaraan/
pengelolaan posyandu yang berkedudukan di
desa/kelurahan. Kedudukan posyandu remaja
terhadap pokja adalah sebagai satuan
organisasi yang mendapat binaan aspek
dministratif, keuangan dan program dari
pokja.
3. Kedudukan posyandu relaja terhadap
berbagai UKBM
UKBM adalah bentuk umum wadah
pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan yang salah satu diantaranya adalah
posyandu. Kedudukan posyandu terhadap
kemasyarakatan/LSm desa/Kelurahan yang
bergerak dibidang kesehatan adalah sebagai
mitra.
4. Kedudukan posya du remaja terhadap forum
peduli kesehatan kecamatan
Forum peduli kesehatan kecamatan adalah
wadah pemberdayaan masyarakat dibidang
kesehatan yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat dikecamatan yang berfungsi
menaungi dan mengkoordinasi setiap UKBM.
Kedudukan posyandu remaja terhadap forum
peduli kesehatan kecamatan adalah sebagai
satuan organissi yang mendapat arahan dan
dukungan sumberdaya dari forum peduli
kesehatan kecamatan.
5. Kedudukan posyandu remaja terhadap
Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung
jawab melaksanakan pembangunan kesehatan
di kecamatan. Kedudukan posyandu remaja
terhadap puskesmas adalah sebagai wadah
pemberdayaan masyarakat dibidang
kesehatan yang secara teknis medis dibina
oleh puskesmas.
C. KADER POSYANDU REMAJA
Kader Posyandu remaja merupakan bagian dari
kader kesehatan remaja. Adapun yang bisa
dipilih menjad kader posyandu remaja adalah :
1. Remaja usia 10-18 tahun
2. Berjiwa kreatif, inovatif, dan komitmen
3. Mau secara sukarela menjadi kader
4. Berdomisili di wilayah posyandu remaja
berada
Kader posyandu remaja yang sudah tidak lagi
berusia remaja juga dapat bergabung dalam
kegiatan posyandu remaja.
Kader posyandu remaja yang sudah dapat
bergabung dengan organisasi remaja lainhya
seperti saka bakti husada/ saka lainnya dalam
gerakan pramuka, karang taruna atau organissi
lainnya.
D. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA
PELAKSANAN
Terselenggaranya pelayanan posyandu remaja
melibatkan banyak pihak. Adapun tugas dan
tanggung jawab masing-masing pihak dalam
menyelenggarakan posyandu remaja adalah
sebagai berikut:
1. Kader posyandu remaja
a. Sebelum hari pelaksanaan pisyandu
remaja antara lain:
1) Menyebarluaskan hari pelaksanaan
posyandu remaja melalui pertemuan
warga setempat atau melalui media
komunikasi yang tersedia, termasuk
media sosial.
2) Mempersiapkan tempat pelaksanaan
posyandu remaja sesuai kesepakatan
3) Mempersiapkan sarana posyandu
remaja termasuk media KIE
4) Melaksanakan pembagian tugas antar
kader posyandu remaja
5) Berkoordinasi dengan petugas
kesehatan dan petugas terkait.
b. Pada hari pelaksanaan posyandu remaja
antara lain:
1) Melaksanakan kegiatan posyandu
remaja mengacu pada system 5 (lima)
langkah
2) Setelah posyandu remaja selesai,
kader dan petugas puskesmas
melengkapi pencatatan dan membahas
hasil kegiatan.
JENIS KEGIATAN POSYANDU REMAJA

A. KEGIATAN UTAMA
1. Pendidikan Ketrampilan Hidup sehat (PKHS)
a. KIE yang diberikan :
1) Memberikan informasi dan
pengetahuan tentang kecerdasan
majemuk
2) Melakukan sosialisasi dan penanaman
10 kompetensi PKHS, yaitu :
a) Kesadaran diri
b) Empati
c) Pengambilan keputusan
d) Pemecahan masalah
e) Berfikir kritis
f) Berfikir kreatif
g) Komuniasi efektif
h) Hubungan interpersonal
i) Pengendalian emosi
j) Mengatasi stress
b. Pelayanan kesehatan yang diberikan
yaitu:
1) Identifikasi dan pengembangan
kecerdasan majemuk bagi remaja
yang pertama kali datang
2) Pelayanan kesehatan berupa konseling
2. Kesehatan Reproduksi Remaja
a. KIE yang diberikan :
1) Kesehatan reproduksi, yang
mencakup tentang pemberian
informasi tentang organ reproduksi
remaja, pubertas, proses kehamilan,
menstruasi, KB, penyakit menular
seksual, infeksi menular seksual, ge
der dan pendewasaan usia
perkawinan.
2) HIV dan AIDS. Mencakup pemberian
informasi seputar penularan,
pencegahan dan gejala HIV dan
AIDS.
b. Pelayanan kesehatan yang diberikan
1) Konseling tentang kesehatan
reproduksi (masalah atau gangguan
haid, pubertas dll)
2) Konseling HIV dan AIDS
3) VCT jika diperlukan
4) Merujuk ke fasilitas kesehatan jika
diperlukan
3. Masalah kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahguna NAPZA
a. KIE yang diberikan :
Pemberian informasi masalah kesehatan
jiwa dan NAPZA pada remaja
b. Pelayanan kesehatan yang diberikan:
1) Skrining masalah psikososial remaja
dengan menggunakan instrument
Pediatric Symptom Cheklist (PSC)
2) Konseling masalah kesehatan jiwa
dan penyalahgunaan NAPZA
3) Merujuk ke fasilitas kesehatan apabila
didapatkan permasalahan kesehatan
jiwa dan penyalahgunaan NAPZA
4. Gizi
a. KIE yang diberikan :
1) Gizi seimbang bagi remaja
2) Pencegahan masalah gizi remaja :
KEK, OBESITAS, ANEMIA
b. Pelayanan kesehatan yang diberikan :
1) Pengukuran antropometri (BB, TB,
LP, dan Lila)
2) Penilaian status gizi berdasarkan
IMT/umur
3) Penilaian anemia pada remaja
terutama remaja putri menggunakan
pemeriksaan tanda klinis dan apabila
memungkinkan dapat dilakukan
pemeriksaan kadar Hb secara
laboratorium sederhana.
4) Pemberian tablet tambah darah (TTD)
bagi remaja putri
5) Penyuluhan konseling gizi
6) Merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan jika diperlukan
5. Aktivitas fisik pada remaja
a. KIE yang diberikan
1) Pentingnya melakukan aktifitas fisik
setiap hari
2) Jenis kegiatan fisik yang dapat
dilakukan setiap hari
b. Kegiatan di posyandu remaja
Kegiatan aktifitas fisik yang dapat
dilakukan di posyandu remaja antara lain
peregangan atau senam sehat bugar secara
bersama-sama, kegiatan ini bertujuan
untuk memicu remaja meakukan aktifitas
fisik setia harinya.
6. Penyakit tidak menular
a. KIE yang diberikan:
1) Jenis penyakit tidak menular
misalnya: kanker, diabetes, stroke, dll
2) Dampak dan bahaya penyakit tidak
menular
3) Upaya pencegahan faktor resiko
penyakit tidak menular melalui
perilaku CERDIK (cek kesehatan
secara berkala, enyahkan asap rokok,
rajin aktifitas fisik, diet sehat dengan
kalori seimbang, istirahat cukup dan
kelola stress)
b. Pelayanan kesehatan yang diberikan
1) Deteksi dini faktor resiko penyakit
tidak menular:
a) Anamnesis riwayat penyakit
keluarga dan penyakit diri
b) Penguran tekanan darah
c) Pemeriksaan gula dan kolesterol
bisa ditemukan individu yang
datang tergolong obesitas dan atau
mempunyai riwayat keluarga
penyandang diabetes
d) Pemeriksaan gangguan
penglihatan dan pendengaran
minimal 1 kali dalam 1 tahun
2) Konseling faktor resiko penyakit tidak
menular
3) Merujuk ke fasilitas kesehatan bila
ditemukan satu atau lebih faktor
resiko penyait tidak menular seperti
obesitas, tekanan darah tinggi, kadar
gula tinggi
7. Pencegahan kekerasan pada remaja
a. Pelayanan kesehatan yang diberikan :
1) Melakukan rujukan kefasilitas
kesehatan pada remaja yang di duga
mengalami tindak kekerasan
2) Melakukan korban kekerasan sebelum
dan sesudah terkait (petugas
pekesmas, jejaring layanan pusat
perlindungan anak misal polisi,
pendampingan pihak bersama
rehabilitasi rumah aman, LKSA/Panti,
P2TP2A, dll)
8. Penyuluhan lain terkait isu kesehatan lain,
misalnya
a. Kecelakaan lalu lintas
b. Penyakit menular yang sedang terjadi di
masyarakat dll.
B. LANGKAH-LANGKAH DALAM
PELAKSANAAN POSYANDU REMAJA
Langkah Kegiatan Pelaksana

Pertama Pendaftaran Kader


1. Pengisian daftar
hadir
2. Untuk kunjungan
pertama kali
remaja mengisi
formulir data diri
dan pengisisan
form/kuesioner
kecerdasan
majemuk

Kedua Pengukuran: Kader


1. Penimbangan
Berat Badan (BB)
2. Pengukuran Tinggi
Badan (TB)
3. Pengukuran
tekanan darah (TD)
4. Lingkar Lengan
Atas (LILA) dan
lingkar perut
5. Pengecekan
anemia untuk
remaja putri secara
klinis, apabila ada
tanda klinis anemia
dirujuk ke fasilitas
kesehatan

Ketiga Pencatatan Kader


Kader melakukan
pencatatan hasil
pengukuran ke dalam
buku register dan buku
pemantauan kesehatan
remaja

Keempat Pelayanan kesehatan Kader atau


Pekayanan kesehatan bersama-
diberikan sesuai dengan sama
permasalahan antara petugas
lain: kesehatan
1. Konseling sesuai
permasalahan yang
dialami remaja,
dapat
menggunakan
anamnesis
HEEADSSS
2. Pemberian tablet
tanbah darah atau
vitamin
3. Memberikan
konseing atau
menjelaskan hasil
pengisian
kuesioner
kecerdasan
majemuk
4. Merujuk pada
remaja ke fasilitas
kesehatan jika
diperlukan

Kelima KIE Kegiatan dilakukan Kader


secara bersama-sama
seperti :
1. Kegiatan
penyuluhan,
pemutaran film,
bedah Buku dll
2. Pengembangan
ketrampilan (soft
skill)

C. WAKTU PENYELENGGARAAN
Posyandu remaja dilaksanakan setiap sebulan
sekali. Hari dan waktu pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila
memungkinkan, kegiatan posyandu remaja dapat
diintegrasikan dengan penyelenggaraan
posbindu, PPKS (Pusat Pelayanan Keluarga
Sejahtera), pertemuan karang taruna, atau
kegiatan remaja lainnya.

D. TEMPAT PENYELENGGARAAN
Tempat penyeenggaraan posyandu remaja
sebaiknya berada pada tempat yang mudah
dijangkau oleh remaja. Tempat penyelenggaraan
tersebut dapat di salah satu rumah warga,
halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RT?
RW/dusun, tempat karang taruna atau tempat
khusus yang dibangun secara swadaya oleh
masyarakat. Selain itu dapat juga dilakukan
dimana remaja biasa berkumpul.

E. SARANA DAN PRASARANA


Sarana yang diperlukan untuk kegoatan posyandu
remaja adalah gedung sebagai tempat
pelaksanaan kegiatan, seperti gedung kelurahan,
RW ataupun tempat lain yang layak. Prasarana
yang diperlukan anatar lain adalah :
1. Timbangan BB
2. Microtoise
3. Alat ukur LILA/ pita LILA
4. Alat ukur lingkar perut/meteran
5. Alat ukur tekanan darah
6. Buku register posyandu remaja
7. Buku rapor kesehatan / buku pemantauan
kesehatan remaja
8. Media KIE (cetak dan elektronik)
9. Set PKPR

F. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan
Pencacatan dilakukan oleh kader segera
setelah kegiatan dilaksanakan. Dilakukan
dengan menggunakan format buku sesuai
dengan program kesehatan.
System Informasi Posyandu (SIP) atau
Sistem Informasi Manajemen (SIM) yakni:
a. Register data remaja yang terdaftar di
pencactatan dapat posyandu remaja
b. Buku pemantauan kesehatan remaja
c. Buku catatan kegiatan pertemuan yang
diselenggarakan oleh posyamdu remaja
d. Buku catatan konseling
e. Buku pengelolaan keuangan
f. Buku inventaris sarana dan media KIE
dan lain-lain sesuai kegiatan yang
dilaksanakan dan kebutuhan posyandu
remaja yang bersangkutan
2. Pelaporan
Pelaporan kegiatan posyandu remaja
dilaporkana ke Desa dan Pengelola Program
Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
Pusesmas ( terintegrasi dengan catatan
pelaporan kesehatan remaja).

Anda mungkin juga menyukai