Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

MATERI TENTANG ANAK USIA REMAJA

Disusun oleh kelompok 4 :

Rani Ditia Ningsih (23020150001)

Isti Aulia Sabrina (23020150037)

Alaikah Ubbadi (23020150049)

Laila Septiani Dini (23020150045)

Yusuh Fachry Setiawan (23020150044)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS UNIVERSITAS MOCH. SROEDJI JEMBER

2023

1
MATERI TENTANG ANAK USIA REMAJA

Lerner dan Hultsch (1983) menyatakan bahwa istilah perkembangan sering


diperdebatkan dalam sains. Walaupun demikian, terdapat konsensus bahwa yang
dimaksudkan dengan perkembangan adalah perubahan. Namun tidak semua perubahan
adalah perkembangan. Perubahan yang bersifat acak, tidak bersistem, atau tidak terorganisasi
bukanlah perkembangan. Jadi perubahan yang terjadi dalam perkembangan adalah perubahan
yang teratur,bersistem atau terorganisasi.

A. Perkembangan Fisik

1. Perkembangan Tinggi dan Berat

2. Perubahan dalam Proporsi Tubuh

3. Perubahan Pubertas

B. Perkembangan Kognitif

1. Perkembangan Kognitif Menurut Teori Pieget

2. Perkembangan Pengambilan Keputusan

3. Perkembangan Orientasi Masa Depan

4. Perkembangan Kognisi Sosial

5. Perkembangan Penalaran Moral

C. Perkembangan emosi

PERKEMBANGAN FISIK

Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh,


otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds,2001). Perubahan pada
tubuh ditandai dengan :

a. Perubahan Tinggi dan Berat Badan

b. Perubahan dalam Proporsi Tubuh

c. Perubahan Pubertas:

a. Perubahan Tinggi dan Berat Badan

 Tinggi rata-rata anak laki-laki dan perempuan pada usia 12 tahun adalah sekitar
59 atau 60 inci, sedangkan tinggi rata-rata remaja perempuan hanya 64 inci.

 Penambahan berat badan yakni sekitar 13kg bagi anak laki-laki dan 10 kg bagi
anak- anak perempuan

2
b. Perubahan dalam Proporsi Tubuh

 Perubahan-perubahan dalam proporsi tubuh selama masa remaja, terlihat pada


perubahan ciri-ciri wajah, dimana wajah anak-anak mulai menghilang, seperti
dahi yang semula sempit sekarang menjadi lebih luas.

c. Perubahan Pubertas

 Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi
pertama pada remaja perempuan dan perubahan suara pada remaja laki-laki. Saat
itu, secara biologis remaja mengalami perubahan yang sangat besar.

d. Ciri-ciri perubahan fisik pada remaja

Wanita Pria

Tumbuh rambut pubik atau bulu kubik di .Tumbuh rambut pubik atau sekitar bulu
sekitar ktiak dan kemaluan kapok kemaluan atau ketiak

Bertambah besar buah dada Terjadinya perubahan suara

Bertambah besarnya pinggul Tumbuh kumis , tumbuh jakun

a. Perkembangan Kognitif Menurut Teori Pieget

Ditinjau dari perkembangan kognitif menurut Pieget, masa remaja sudah mencapai tahap
operasi formal ( operasi = kegiatan-kegiatan mental tentang berbagai gagasan). Remaja
secara mental telah dapat berfikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Dengan
kata lain berfikir operasi formal lebih bersifat hipotesis dan abstrak, serta sistematis dan
ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berfikir kongkrit

b. Perkembangan Hubungan dengan Teman Sebaya

Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar
rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman

Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan


seorang remaja tentang perilakunya

C.Perkembangan Emosi

Dalam Encyclopedia of Social Psychology, mentakrifkan emosi sebagai hasil tindak balas
kepada sesuatu kejadian atau peristiwa termasuk tindak balas psikologikal, tindak balas
tingkah laku, tindak balas kognitif dan perasaan dialami sama ada menggembirakan atau
tidak.

3
Problema Remaja

1. Penampilan

Hal-hal yang terjadi di masa remaja dan berpotensi menimbulkan permasalahan adalah
perubahan penampilan. Di masa di mana mereka sudah mulai memperhatikan
penampilannya dan mulai tertarik dengan lawan jenis, membuat mereka ingin selalu
tampil sempurna. Nah, pada masa puber di mana perubahan hormon terjadi, membuat
perubahan pada tubuh anak-anak remaja seperti munculnya berjerawat, perubahan bentuk
pada beberapa bagian tubuh, dan lain sebagainya.

Masalah penampilan lainnya yang kerap muncul adalah masalah bentuk tubuh yang terlalu
gemuk atau obesitas. Hal ini menyebabkan anak merasa rendah diri. Untuk membuat
penampilanya seperti yang diinginkan mereka berusaha menjalankan diet. Jika tidak
didampingi dengan baik, potensi anak mengalami gangguan pola makan atau eating
disorder seperti bulimia atau anoreksia sangat rentan terjadi.

2. Akademis

Permasalahan remaja di Indonesia yang klasik dan sering sekali terjadi adalah masalah
akademis. Sering kali kasus anak remaja mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran
sehingga sering mendapat nilai jelek, prestasi menurun, tidak betah di sekolah, hingga
melakukan bolos sekolah. Hal ini juga diperparah dengan tekanan dari orangtua yang
menuntut anak-anaknya untuk berprestasi. Jika tidak dicarikan solusi yang tepat, hal ini
dapat memicu terjadinya ketidakharmonisan antara anak dan orang tua dan membuat anak
semakin terpuruk.

3. Depresi

Masalah anak muda yang menjadi salah satu masalah terbesar yang dihadapi remaja
adalah depresi. Sebuah analisis yang diadakan oleh Pew Research Centre menunjukkan
bahwa tingkat depresi di kalangan remaja mengalami peningkatan dari dekade
sebelumnya. Sumber dari depresi pada remaja biasanya bersumber pada tekanan untuk
mendapat nilai bagus, masalah dalam keluarga, atau ketidakbahagiaan dengan kehidupan
yang dimiliki. Hal ini perlu mendapat perhatian baik orang tua maupun orang sekitar anak
remaja seperti guru dan teman-temannya karena jika dibiarkan dapat berakibat fatal
seperti menyakiti diri sendiri bahkan sampai bunuh diri.

4. Komunikasi dengan Orang Terdekat

Masalah sosial remaja sering terjadi dikarenakan perasaannya yang lebih sensitif dan labil.
Masalah komunikasi yang dialami oleh remaja misalnya masalah dengan orang tua,
saudara, atau teman-temannya. Sebagai contoh anak tidak terima dan melawan ketika
dinasehati karena merasa nasehat yang diberikan sebagai bentuk menyalahkan atau
menyudutkan. Contoh lainnya antara lain ketidaksepahaman dengan teman-temannya.

5. Bullying atau perundungan

Contoh masalah yang dihadapi generasi muda saat ini adalah perundungan atau bullying.
Masalah pada remaja yang satu ini sedang marak terjadi. Bentuk perundungan yang
dialami anak remaja antara lain ejekan, intimidasi, ancaman, hingga kekerasan dari para
pelaku bullying. Bullying atau perundungan bisa saja terjadi baik di lingkungan tempat
4
tinggal anak ataupun di sekolah. Bahkan di masa serba digital seperti saat ini perundungan
juga sering terjadi di dunia maya. Hal ini tentu saja akan membuat anak remaja merasa
tertekan, stres, atau bahkan depresi.

6. Percintaan

Masalah percintaan menjadi salah satu masalah yang dihadapi remaja. Ditolak cintanya
atau dilarang untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis adalah contoh masalah yang
mungkin dihadapi remaja sehingga dapat mengganggu aspek kehidupan lainnya seperti
pendidikan dan sosial. Masalah percintaan ini juga berkaitan dengan masalah seks. Oleh
karena itu sex education dan pendampingan sangat diperlukan sehingga anak remaja tidak
terjerumus dalam pergaulan bebas yang tentu saja akan sangat merugikan mereka.

7. Kecanduan Gadget

Anak remaja yang hidup pada zaman seperti sekarang ini sangat akrab dengan yang
namanya gadget. Melihat anak yang selalu memegang gawai terlihat biasa-biasa saja, akan
tetapi orang tua perlu waspada jangan sampai anak mengalami kecanduan. Kecanduan
gawai atau gadget dapat mengurangi aktivitas fisik anak, interaksi dengan lingkungan
sekitar, atau bahkan dapat menurunkan prestasi akademik di sekolahnya.

8. Rokok, Minuman Keras, dan Obat-Obatan Terlarang

Masa remaja, saat anak melakukan pencarian jati diri membuat anak mudah sekali
terpengaruh dan mencoba hal-hal baru. Apa yang dilihat dari lingkungan pergaulannya
dan menurut mereka keren tentu saja ingin dicobanya. Pada masa ini orang tua sangat
perlu untuk memperhatikan pergaulan anak. Masalah yang sering muncul karena salah
pergaulan antara lain merokok, minuman beralkohol, atau bahkan penyalahgunaan obat
terlarang

5
SOLUSI

1. jaga komunikasi

Orang tua harus melakukan komunikasi yang intens dengan anak. Komunikasi tidak
hanya berlangsung jika ada permasalahan saja. Lakukan komunikasi dengan anak setiap
hari. Bicarakan hal-hal kecil atau apa yang mereka sukai. Dengan demikian mereka
merasa ada orang tua yang selalu ada buat mereka sehingga tidak perlu pelampiasan di
luar rumah.

2. Memberikan rasa Aman dan Perasaan dicintai.

Anak remaja yang mendapatkan cukup kasih sayang cenderung tidak akan neko-neko
untuk mencari perhatian. Rasa aman yang dibangun di rumah membuat anak tidak
sungkan untuk menyampaikan apapun termasuk masalah yang dihadapi. Dengan
demikian, segala permasalahan yang dihadapi dapat dibantu dan didampingi hingga
permasalahan tersebut selesai.

3. Berikan Kepercayaan

Anak remaja yang merasa dipercaya terlihat memiliki rasa tanggung jawab dan percaya
yang tinggi jika dibandingkan dengan anak yang merasa tidak dipercaya oleh orang
tuanya. Hal ini bukan berarti orang tua melepaskan pengawasan terhadap anaknya.
Pengawasan tetap perlu dilakukan dengan cara-cara yang tidak membuat anak terluka atau
merasa tidak dipercaya.

4. Tidak Mudah Menghakimi

Penghakiman atas apa yang dialami anak remaja sering membuat anak memberontak atau
berulah sehingga membuat orang tua kesal. Ketika anak remaja melakukan kesalahan,
tanyakan baik-baik mengapa hal tersebut terjadi dan bagaimana anak akan mengatasi hal
tersebut. Jika memang harus ditegur, berikan teguran yang tepat yang tidak membuat anak
sakit hati tetapi menyadari kesalahan yang dilakukannya.

5. Menjadi Pendengar yang Baik

Saat mengalami hal yang tidak menyenangkan, anak membutuhkan tempat untuk
menumpahkan kekesalannya. Demikian juga sebaliknya, jika anak mengalami hal yang
menyenangkan seperti mencapai prestasi tertentu, mereka juga butuh untuk mendapatkan
apresiasi. Pada saat seperti itu, hadirlah secara utuh dan dengarkan apa yang mereka
sampaikan dengan baik. Jangan mendengarkan sambil melakukan hal lain sehingga
membuat anak merasa diabaikan. Dengan menjadi pendengar yang baik, akan
memberikan pesan positif pada anak remaja bahwa mereka mendapat dukungan
sepenuhnya dari orang tua.

Anda mungkin juga menyukai