PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mulai dari pembuahan, menjadi janin, bayi, lahir, dewasa, dan akhirnya mati.
Saat bayi lahir, belum memiliki kemampuan apapun kecuali menangis. Dengan
sampai menjadi lebih seimbang. Seiring berjalannya waktu, bayi tersebut terus
berkembang.
perkembangan manusia yaitu disaat manusia belum lahir atau masih berada di
rahim Ibu. Namun, masih banyak orang yang cenderung menganggap bahwa
1
Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk karakter dan tingkah laku
maka dari itu dalam makalah ini penulis mencoba menjelaskan mengenai masa
bayi dan balita, dengan harapan dapat menambah pengetahuan yang berguna
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masa bayi melalui pendekatan aspek psikologi dan sosial budaya
2. Apa saja masa balita melalui pendekatan aspek psikologi dan sosial budaya
C. Tujuan
2
3. Untuk menegtahui pembahasan jurnal menegenai masa bayi.
3
BAB II
PENDAHULUAN
A. Masa Bayi Melalui Pendekatan Aspek Psikologi Dan Sosial Budaya Dalam
Asuhan Kebidanan.
beberapa masa.
Yakni fondasi dari berbagai pola perilaku, sikap dan emosinya. Masa bayi
juga merupakan usia yang rapuh, baik untuk fisik, penyakit maupun
pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi
4
terbentuk. Ada empat alasan yang menyebabkan mengapa dasar-dasar
yang diletakkan pada masa bayi itu penting. Alasan tersebut yaitu:
apakah itu sifat yang baik atau buruk, berbahaya atau bermanfaat.
2) Kedua, kalau pola perilaku yang kurang baik atau kepercayaan dan
sifat yang buruk mulai berkembang, maka semakin cepat hal-hal itu
baik.
pesat.
5
pertumbuhan dan perubahan fisik. Sebelum masa bayi berakhir, bayi
pada saat akhir masa bayi. Individualitas tampak dalam penampilan dan
macam cara yang dapat dilakukannya. Salah satu cara adalah dengan
sayang ibu dari pada orang lain.Dari pemuasan prilaku akrab inilah
6
f. Masa bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran seks.
7
psikologis dapat terwujud kalau diletakkan dasar-dasar yang buruk pada
masa ini.
a. Belajar berjalan
c. Belajar berbicara
g. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain.
tahu. Dari sudut teori kognitif dari J.Piaget dikatakan bahwa bayi berada
dan jari-jari). Tidak jarang terlihat bayi memasukkan jari-jari tangan dan
8
benda yang menjadi obyek rasa ingin tahunya ia mendapatkan pengalaman
pada orang lain. Rumah merupakan pusat tempat bayi dibesarkan dan untuk
Beberapa respons social bayi pada orang dewasa dapat disebutkan sebagai
berikut :
1) Pada usia 2-3 bulan bayi sudah dapat membedakan antara orang dan
9
merasa tidak puas jika ditinggal sendirian namun bayi belum
2) Pada usia 4-5 bulan bayi mau digendong oleh siapa saja yang
yang keras maupun bereaksi secara berbeda terhadap suara yang keras
3) Pada usia 6-7 bulan bayi dapat membedakan antara temanya dan orang
Bayi mulai memasuki usia malu-malu (shy age). Ia mulai terikat secara
4) Pada usia 8-9 bulan bayi berusaha untuk berbicara, bergerak-geraik dan
orang lain.
6) Pada usia 16-18 bulan bayi menunjukkan sikap negatifnya atau keras
10
mengurangi rebutan mainan dengan bayi lain dan mau membagi serta
7) Pada usia 22-24 bulan bayi mulai bekerja sama dengan sejumlah kegiatan
Erikson menyebut setiap tahapan tersebut sebagai krisis atau konflik yang
Pada masa bayi atau tahun pertama adalah titik awal pembentukan
11
tentang lingkungannya karena penolakan dari orangtua atau pengasuh
memandang dunia sekelilingnya sebagai tempat yang jahat. Pada tahap ini
Konflik yang dialami anak pada tahap ini ialah otonomi vs rasa
kemampuan yang ada dalam dirinya dengan harapan atau tujuannya. Itu
yang ada pada dirinya. Konflik yang terjadi adalah Inisiatif atau
Konflik pada tahap ini ialah kerja aktif vs rendah diri, itu sebabnya
12
teman sebaya terjadi pada tahap ini. Anak belajar mengenai ketrampilan
Pada tahap ini anak mulai memasuki usia remaja dimana identitas
diri baik dalam lingkup sosial maupun dunia kerja mulai ditemukan. Bisa
dikatakan masa remaja adalah awal usaha pencarian diri sehingga anak
atau kesendirian. Agen sosial pada tahap ini ialah kekasih, suami atau isteri
sehingga tercipta rasa cinta dan kebersamaan. Bila kebutuhan ini tidak
berharga.
13
pekerjaannya serta tuntutan untuk berhasil mendidik keluarga serta melatih
keterhambatan perkembangan.
kebutuhannya adalah untuk dihargai. Konflik utama pada tahap ini ialah
kehidupan.
adalah nonmoral, yaitu perilakunya tidak pandu oleh standar moral. Belajar
untuk berperilaku secara social merupakan suatu proses yang panjang dan
lambat. Namun, bagaimana hal ini dibentuk sejak masa bayi ? keterbatasan
salah dan bntul melalui sakit atau tidaknya ia rasakan dari akibatnya bagi
orang lain. Seorang bayi belum memiliki rasa bersalah karena ia belum
mempunyai kemampuan untuk menilai hal tersebut. Hal ini disebut oleh
14
piaget sebagai morality by constraint. Peranan disiplin amat penting pada
masa bayi agar bayi tahu persis perilaku yang salah dan betul yang
mengenal apa yang benar dan apa yang salah sebelum memberikan hadiah
lebih pada usia dini. Perkembangan jiwa keagamaan pada anak hampir
pada diri mereka dipengaruhi oleh faktor dari luar diri mereka.
jika dipelihara dan dilatih. Akal dan fungsi mental lainnya pun baru akan
orang yang ada dalam lingkungannya, yang pada awalnya diterima secara
15
acuh. Tuhan bagi anak pada permulaan tidak adanya perhatian terhadap
sekelilingnya yang disertai oleh emosi atau perasaan tertentu yang makin
lama makin meluas, maka mulailah perhatiannya terhadap kata Tuhan itu
tumbuh.
keagamaan pada anak dan remaja akan memiliki ciri yang berbeda, baik
itu dipengaruhi oleh faktor intern maupun faktor ekstren. Pada usia anak-
dipengaruhi oleh faktor dari luar diri mereka”. Ini dapat dimengerti bahwa
nilai-nilai keagamaan dari luar diri mereka. Mereka melihat dan mengikuti
apa yang dikerjakan dan diajarkan orang dewasa dan orang tua mereka
16
kejiwaannnya seperti perkembangan berpikir. Ini juga berarti bahwa orang
merupakan kebisaan yang menjadi milik mereka yang mereka pelajari dari
para orang tua maupun guru mereka. Bagi mereka sangat mudah untuk
: 1) The Fairy Tale Stage ( Tingkatan Dongeng). Pada tingkat ini dimulai
pada usia 3-6 tahun. Anak dalam tingkatan ini, konsep mengenai
ketuhanan lebih banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosi. Konsep ini
(Tingkatan Kenyataan). Tingkatan ini dimulai sejak SD. Pada masa ini ide
tingkat ini anak memiliki kepekaan emosi yang tinggi sejalan dengan
agama kepada anak usia dini, yaitu anak mulai minat, semua perilaku anak
pada anak tumbuh subur, harus dilatih dengan cara menyenangkan agar
17
yang anak miliki, ide keagamaan anak hampir sepenuhnya otoritas.
dari luar diri mereka. Bagi mereka sangat mudah menerima ajaran dari
anak sejak dini. Nilai kegamaan itu sendiri bisa berarti perbuatan yang
18
berhubungan antara manusia dengan Tuhan atau hubungan antar-sesama
Beberapa bahaya psikologis dalam masa bayi disebabkan oleh beberapa hal
berikut.
pengendalian motorik menjadi serius dalam masa bayi karena pada masa
pertama).
b. Bahaya emosi
2) Tekanan
c. Bahaya social
19
hubungan sosial dapat mempengaruhi perkembangannya dalam pola
sifat ini terbawa sejak bayi dimana mereka dihadapkan pada terlalu
d. Bahaya moralitas
depan terjadi bila bayi lebih banyak mendapatkan perhatian kalau dia
f. Bahaya bermain
selanjutnya.
20
alami.umumnya kondisi dalam rahim ideal bagi perkembangan anak yang
benda yang dapat melukai dan masuk melalui aliran darah plasenta dapat
atau sementara.
a) Gizi Ibu
Makanan bayi yang belum di lahirkan berasal dari aliran darah ibu
b) Kekurangan Vitamin
c) Kesehatan Ibu
d) Faktor Rh
21
Ketidaksesuaian antara tipe darah ibu dan ayah menyebabkan
e) Obat-Obatan
saja obat yang aman digunakan wanita hamil dan yang dapat
tujuan diag nosi - untuk menentukan ukuran dan posisi janin dalam
g) Alkohol
h) Tembakau
22
Merokok paling berbahaya bagi anak yang belum lahir bila ibu
k) Kesesakan Rahim
23
B. Masa Balita Melalui Pendekatan Aspek Psikologi dan Sosial Budaya
Masa balita, yaitu saat menginjak usia satu tahun. Dimasa balita
24
Perkembangan gerakan motorik merupakan perkembangan
motorik kasar dan motorik halus. motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
sebagainya.
namun landasan awal itu mungkin meninggalkan bekas yang tetap pada
25
juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengaitkan arti dengan
sudah ada pada bayi yang baru lahir karna emosi memainkan peran yang
penting dalam menentukan cara penyesuaian pribadi dan sosial yang akan
dilakukan anak, tidak hanya dalam masa kanak-kanak tetapi juga setelsh
yang sesuai dengan tuntutan sosial Pada semua tingkatan umur, orang
26
3. Perubahan Psiokologis Masa Balita
a. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif anak merupakan kelanjutan dari fase egonsentris
tanggapan dan penegrtian objek, seperti saat anak berkata kursi, maka dia
kursi atau ayah duduk di kursi . di sini anak memakai simbol dan kata
anak tidak dapat membedakan antara simbol dan arti dan antara
banyak tertuju pada objek benda-benda mati atau hidup sebagai simbol
pada objek yang baru di kenal dan interprestasi pada objek benda-benda
analogikan sebagai kereta api, kuda-kudaan atau mobil. Ada pun benda
pola eksplorasi anak terlihat dari perilaku mengutk atik benda benda
permainannya.
b. Perkembangan Bicara
Usia dua tahun anak telah mampu berkomunikasi prabicara. Disini
anak tidak lagi mengoceh dan tangisannya berkurang . anak akan terus
27
belajar berkomunikasi dengan orang lain sebagai bentuk ungkapan emosi
marah, cemburu, takut, ingin tahu, iri hati, gembira atau sedih, kasih
28
Fase perkembangan seksual awal kanak-kanak di sebut fase falis,
yakni perkembangan seks yang engarah pada agresi, fungsi dan alat
pada orang tua yang berjenis kelamin berbeda dengan dirinya dan
Oedipus complex anak pria tertuju pada ibu dan Oedipus kataksis pada
demikian pada anak lai-laki tetap, namun pada anak perempuan berubah.
Dorongan Oedipus complex pda anak laki-laki adalah timbulnya
perilau seks incest pada ibu dan sikap menentang pada ayah sehingga
perasaan cinta kepada ayah karena ayah di anggap memiliki organ seks
yang di inginkan.
bicara yang buruk akibat salah ucap, dampak buruk dari penggunaan dua
29
bahasa, pembicaraan sebatas etnis dan bicara egonsentris, yakni pola
pembicaraan yang hanya yang di mengeri anak itu sendiri tanpa di ketahui
sanksi saat anak melakukan kesalahan dan adanya tekanan psikis yang
menimbulkan rasa takut, tidak percaya diri, sikap menentang dan pemarah.
Kondisi ini akan di perburuk lagi jika hubungan keluarga tidak harmonis
yang membuat anak merasa tidak aman, tidak nyaman, tidak betah berad
orang tua yang melakukan penganiyaan fidik dan psikis pada anak.
30
5. Gejala tomboy masa balita
matematika)
wajar bahkan dianggap menarik, tetapi sebaliknya, ini adalah ciri-ciri dari
dewasa, ini terbukti bahwa para gadis yang menyukai olah raga yang
31
psikologis untuk me'normalkan' dan memperbaiki presisi sebagaimaa
layaknya perempuan.
sedikit banyaknya efek psikologis ini akan mencetak semakin kuat dalam
orientasi menyimpang.
merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang sangat penting, karena
32
bergaul dengan anggota keluarga dan anak-anak tetangga, sedangkan
alam akan memberikan perasaan santai dan rileks. Kondisi inilah yang
anak yang disebut agen sosial, yaitu setiap orang yang berhubungan dengan
seorang anak misalnya ayah dan ibunya, pengasuh, teman sebaya, guru dan
33
Jurnal : Pratek Budaya Suku Kampung Yepase Terkait Perawatan Kehamilan,
Suku yapase hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat. Suatu
tertentu sesuai dengan tradisi mereka, karena kebudayaan atau kultur dapat
kebiasaan hidup dan adat istiadat dibentuk untuk mempertahankan hidup diri
bayi yang bertujuan supaya kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan bayi
selamat dan sehat. Ada tradisi yang selalu dilakukan sebagai masyarakat
sebagai pengobatan tradisional. Adapun ibu pada masa kehamilan, nifas dan
memberikan pada dukun, pertama kali dengan kopi kental dicampur air
34
kemudian diminumkan, setelah itu bayi ditidurkan dengan posisi tengkurap
Meskipun diberikan ASI pertama, jika ASI kurang maka akan ditambah
dengan air kelapa muda yang diambil dari atas pohon dan tidak boleh di
jatuhkan ke bawah karena nanti anak minum bisa sakit atau buah ketepeng
hutan yang tumbuh dipinggir pantai dengan mengambil air perasan sarinya
Untuk MP ASI bayi diberikan sagu dan betatas. Perawatan tali pusat dukun
atau orang tua menggunakan bakaran bekas tempurung kelapa dan daun-
daunan lalu panas api di panaskan pada tangan kosong dan diraurau di pusat
dan sekitar pusat anak sampai dengan tali pusatnya jatuh. Untuk
tempurung kelapa dalam ruangan kamar, agar bayi tidak kedingin menurut
mengeluarkan kotoran yang tertelan saat berada pada pintu rahim, Bayi
diberikan air kelapa muda dan ketepeng hutan serta papeda cair sebagai
35
penggati ASI saat ibu kekurangan air susu pasca melahirkan atau selama
ibu dalam perawatan. Semestinya ini tidak bisa di lakukan karena yang
paling utama yan bisa di minum oleh bayi hanya adalah asi karena asi kaya
akan nutrisi, jika di bayi di berikan minuman lain bisa saja menimbulkan
masalah lain, karena usus dari bayi masih kecil dan belum bisa menerima
semua minuman.
b) Tradisi masyarakat kampung Yepase bayi lahir sampai dengan usia satu
bulan akan dihangatkan dengan sisa bakaran bara api yang diletakan di
samping bayi agar bayi tetap merasa hangat. Menurut WHO (2012), polusi
kayu bakar, batu bara atau bakaran bahan-bahan lain dapat menyebabkan
kematian 1,6 juta jiwa pertahun sebagian besar terjadi pada bayi.
penelitian juga mengatakan sebelum pusat anak jatuh maka bayi tidak
menyeka pada bagian tertentu dilakukan 2 kali sehari sampai dengan pusat
(2008).
36
d) Perawatan tali pusat yang dilakukan secara tradisional yaitu hanya
dan sekitar pusat bayi sampai sudah agak kering setelah itu di ikat dengan
mereka perawatan tali pusat yang dilakukan lebih cepat kering dan jatuh.
baik, karena ibu tidak menggunakan daun-daun, ramuan atau obat bubuk,
kurang bersih. Kemudian juga untuk perawatan tali pusat sekarang yaitu
perawatan tali pusat terbuka, yaitu dengan tidak membukus tali pusat
dengan apapun.
yang dipercaya jika dilakukan oleh ibu dan ayah (suami) dapat berdampak
1) Ibu nifas tidak boleh bekerja berat sebelum pusat bayi terlepas,
tali pusat anak terlepas karena darah bisa keluar dari pusat anak.
terlambat jalan.
37
5) Bayi biar kuat dan tidak menangis harus diberi makan seperti; sagu,
Padahal secara logika semua yang berkaitan dengan di atas tidak ada sama
sekali. Hanya saja suku yapase masih erat sekali dengan mitos-mitos jaman
seminggu dicampur nasi agar tidak kelaparan faktanya salah ; pasalnya usus
bayi di usia ini belum punya enzim yang mampu mencerna karbohidrat dan
karena makanan padat pertama adalah di usia 4 bulan yakni bubur sun dan 6
BAB III
PENUTUP
38
A. Kesimpulan
Dari bulan ke bulan perkembangan sang buah hati semakin pesat. Dia
akan jadi menakjubkan ketika masuk masa balita, yaitu saat menginjak usia
satu tahun. Dimasa balita ini,sel-sel otak manusia berkembang begitu pesat,
sampai ada istilah golden age atau masa emas.seorang balita diibaratkan seperti
dengannya.
B. Saran
39
Kita sebagai tenaga kesehatan harus lebih meningkatkan pengetahuan dan
memahami tentang psikologi tentang bayi dan balita. Hal ini sangat penting
dalam memberikan asuhan kepada klien. Karena masa bayi dan masa balita
adalah periode kehidupan yan sesunguhnya karena pada saat ini banyak pola
40