Latar Belakang
Masa tumbuh kembang anak-anak sangat penting untuk diperhatikan, karena usia anak-anak
adalah masa yang baik untuk pembentukan jiwa dan karakter.
Untuk membangun suatu generasi baru yang berhasil, diperlukan peran orang tua dalam
merawat dan mendidik anak-anak supaya bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Selama kurang lebih 18 abad, anak-anak dipandang sebagai orang dewasa lugu dalam bentuk
kecil; berbadan kecil, berakal belum sempurna, dan memerlukan waktu untuk berkembang.
Pada abad ke-19, ilmu jiwa anak mulai dipelajari secara intensif sebagai ilmu pengetahuan.
Di jaman sekarang ini Tidak sedikit anak-anak yang mengalami gangguan psikologis yang
memprihatinkan, meliputi perubahan emosi, fungsi fisik, perilaku dan kinerja mental. Yang
mengakibatkan anak-anak menjadi liar, pemberontak dan berbagai prilaku buruk lainnya.
Oleh karena itu, peran psikologi sangat penting untuk dipahami oleh setiap orang tua sebagai
media pertama untuk pembentukan psikologi anak.
Pengertian Psikologi Anak
1. Psikologi berasal dari kata bahasa yunani “Psychologi” yang merupakan gabungan
“psyche” yang artinya adalah jiwa, dan “logos “ yang artinya adalah ilmu pengetahuan.
2. Secara etimologi, psikologi adalah ilmu yang membahas segala sesuatu tentang jiwa, baik
gejalanya, proses terjadinya, maupun latar belakang kejadian tersebut. Secara singkat
psikologi disebut ilmu jiwa.
3. Psikologi anak adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang perilaku dan fungsi
mental anak secara ilmiah.
4. Dalam pemahaman yang ditemukan dalam buku Convention on the Right of the Child
psikologi anak adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari tentang tumbuh kembang
dan perilaku siapapun yang masih berusia di bawah 18 tahun
Pemahaman Dunia
Anak-anak
Jika kita hendak memahami kehidupan anak bayi dan anak-anak yang masih sangat muda,
maka kita harus banyak melakukan observasi terhadap tingkah laku anak-anak tersebut.
Sebab anak-anak itu tidak bisa bercerita tentang keadaan diri sendiri,dan mampu
mengungkapkan kehidupan psikis-nya.
Pada Anak-anak usia sangat muda ( 0-3 tahun ) Banyak peristiwa yang terjadi menjadi
jalinan dasar bagi kehidupan mental kita sekarang. Namun hal ini tidak kita sadari, atau tidak
mampu kita ingat lagi.
• Ketika anak-anak tadi menjadi lebih tuaan, kita bisa lebih banyak melakukan observasi
terhadap tingkah lakunya; dan bisa mendengarkan ceritanya tentang keadaan diri anak-anak.
Namun demikian bahwa hampir-hampir tidak ada seorang anakpun yang bersedia membukakan
segenap perasaan dan isi batinnya kepada orang lain .
Ada 3 jenjang pokok yang terdapat pada kehidupan anak manusia
menuju kedewasaan.
Kapasitas untuk berempati dan memahami aturan sosial baru dimulai pada periode usia 2-5 tahun dan
terus berkembang hingga dewasa. Pada usia 2-5 tahun, anak-anak mulai dapat mengembangkan suatu
proses berpikir, walaupun buah dari proses berpikir tersebut seringkali tidak logis bagi orang-orang
dewasa.
Karakteristik psikologi anak pada tahap ini adalah mereka memiliki keyakinan bahwa segala benda yang
ada merupakan makhluk hidup sama seperti dirinya
Anak pada usia ini masih memiliki sifat egosentris, karena mereka hanya dapat mempertimbangkan dan
mementingkan segala sesuatu berdasarkan sudut pandang mereka sendiri. Namun pada usia ini pula,
psikologi anak berkembang dengan pesat. Secara berangsur-angsur, si Kecil mulai mengalami penurunan
egosentris apalagi bila didukung pola pengasuhan yang tepat.
Faktor yang Mempengaruhi Psikologi Anak
Pola asuh dari keluarga merupakan salah satu faktor penting, Sebab karakter dan psikologi anak
akan terbentuk dan dipengaruhi oleh bagaimana pola pengasuhan yang didapatkan dari orang tua
maupun orang yang mengasuhnya.
a. Pengalaman anak-anak yang tinggal bersama orang tuanya, selama menjalani proses tumbuh
kembangnya dalam Keluarga;
Hubungan yang baik merupakan hal-hal pokok yang mempengaruhi perkembangan pola pikir
dan kepribadian sosial mereka.
Hubungan baik menjadi faktor pendorong bagi perkembangan dan peningkatan pengetahuan
dan informasi, penguasaan ketrampilan dan kompetensi, dukungan emosi, dan berbagai
pengaruh lain sejak dini.
Hubungan yang buruk dapat menimbulkan akibat berupa malas, masalah prilaku dan
psikopatologi anak.
b. Penerimaan dan penolakan orang tua
Penerimaan orang tua membentuk dimensi kehangatan dalam pengasuhan, yaitu suatu
kualitas kehangatan yang mengikat orang tua-anak..
Penolakan orang tua membentunk sebuah hubungan yang dingin, yang mencakup
kurangnya perasaan kasih dan adanya berbagai tindakan yang menyakitkan, secara
fisik maupun psikologis.
4. Pengaruh lingkungan
Interaksi dengan lingkungan juga dapat menyumbangkan pengaruh yang cukup besar
terhadap perkembangan psikologi anak. Jika terbiasa berada dalam lingkungan yang baik,
maka anak juga akan tumbuh menjadi seseorang yang penuh dengan kebaikan, begitu pula
sebaliknya.
5. Faktor Agama/Rohani
Anak sudah bisa mendengar sejak usia 5 bulan dalam kandungan, telinganya sudah
berfungsi. Sifat-sifat orang tua direkam melalui rangkaian DNA yang disebut pita genetik.
Selain itu perasaan dan iman orang tua, dan suasana lingkungan serta apa yang ia dengar
ketika didalam kandungan direkam oleh janin. Sejak janin diperdengarkan lagu-lagu
rohani, mendoakan, mengajaknya berbicara dan membacakan Alkitab. Dengan demikian
anak-anak dimulai dalam kandungan akan menjadi pribadi yang mengenal Tuhan. Dan
setelah lahir, dimulai dari kecil diajarkan firman Tuhan. Seperti Timotius, dari kanak-kanak
yang diajarkan nenek dan ibunya firman Tuhan, membuat Timotius menjadi anak yang
memiliki hikmat dari Tuhan yang menuntunnya kepada keselamatan oleh Iman kepada
Yesus Kristus (2 Timotius 3:15)
KESIMPULAN