Anda di halaman 1dari 16

DOSEN PENGAMPU: Pdt. Jefri Pomantow, M.Th, M.Pdk.

Latar Belakang

 Masa tumbuh kembang anak-anak sangat penting untuk diperhatikan, karena usia anak-anak
adalah masa yang baik untuk pembentukan jiwa dan karakter.
 Untuk membangun suatu generasi baru yang berhasil, diperlukan peran orang tua dalam
merawat dan mendidik anak-anak supaya bertumbuh dan berkembang dengan baik.
 Selama kurang lebih 18 abad, anak-anak dipandang sebagai orang dewasa lugu dalam bentuk
kecil; berbadan kecil, berakal belum sempurna, dan memerlukan waktu untuk berkembang.
 Pada abad ke-19, ilmu jiwa anak mulai dipelajari secara intensif sebagai ilmu pengetahuan.
 Di jaman sekarang ini Tidak sedikit anak-anak yang mengalami gangguan psikologis yang
memprihatinkan, meliputi perubahan emosi, fungsi fisik, perilaku dan kinerja mental. Yang
mengakibatkan anak-anak menjadi liar, pemberontak dan berbagai prilaku buruk lainnya.
Oleh karena itu, peran psikologi sangat penting untuk dipahami oleh setiap orang tua sebagai
media pertama untuk pembentukan psikologi anak.
Pengertian Psikologi Anak

1. Psikologi berasal dari kata bahasa yunani “Psychologi” yang merupakan gabungan
“psyche” yang artinya adalah jiwa, dan “logos “ yang artinya adalah ilmu pengetahuan.
2. Secara etimologi, psikologi adalah ilmu yang membahas segala sesuatu tentang jiwa, baik
gejalanya, proses terjadinya, maupun latar belakang kejadian tersebut. Secara singkat
psikologi disebut ilmu jiwa.
3. Psikologi anak adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang perilaku dan fungsi
mental anak secara ilmiah.
4. Dalam pemahaman yang ditemukan dalam buku Convention on the Right of the Child
psikologi anak adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari tentang tumbuh kembang
dan perilaku siapapun yang masih berusia di bawah 18 tahun
Pemahaman Dunia

Anak-anak
 Jika kita hendak memahami kehidupan anak bayi dan anak-anak yang masih sangat muda,
maka kita harus banyak melakukan observasi terhadap tingkah laku anak-anak tersebut.
Sebab anak-anak itu tidak bisa bercerita tentang keadaan diri sendiri,dan mampu
mengungkapkan kehidupan psikis-nya.
 Pada Anak-anak usia sangat muda ( 0-3 tahun ) Banyak peristiwa yang terjadi menjadi
jalinan dasar bagi kehidupan mental kita sekarang. Namun hal ini tidak kita sadari, atau tidak
mampu kita ingat lagi.
• Ketika anak-anak tadi menjadi lebih tuaan, kita bisa lebih banyak melakukan observasi
terhadap tingkah lakunya; dan bisa mendengarkan ceritanya tentang keadaan diri anak-anak.
Namun demikian bahwa hampir-hampir tidak ada seorang anakpun yang bersedia membukakan
segenap perasaan dan isi batinnya kepada orang lain .
Ada 3 jenjang pokok yang terdapat pada kehidupan anak manusia
menuju kedewasaan.

 Konsepsi/conceptie dirinya, ada dalam kandungan ibunya, sebagai


satu wujud atau sebagai organisme yang tumbuh.
 Kelahirannya didunia, yang memberikan kejutan, ketakutan-
kesakitan, sehingga ia mengeluarkan jerit tangis melengking ketika
harus meninggalkan rahim ibunya.
 Kemanpuan realisasi-diri menjadi pribadi. Pada fase ini setiap
individu menghayati eksistensinya sebagai pribadi yang berbeda
dengan orang lain. Tanda-tanda kesadaran diri dapat dilihat dimulai
pada tiga tahun pertama, dan makin kuat dengan bertambahnya
umur anak-anak.
Proses Pertumbuhan

 Pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses


pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat dalam waktu tertentu.
 Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambah panjangnya badan anak-
anak, tubuh bertambah berat, tulang-tulang jadi lebih besar-panjang-berat-kuat,
perubahan dalam sistem persyarafan; dan perubahan-perubahan dalam sistem
jasmaniah lainnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

 Faktor-faktor sebelum lahir: peristiwa kekurangan nutrisi pada


ibu dan janin.
 Faktor ketika lahir: pendaharaan kepada kepala bayi, disebabkan
oleh tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu dilahirkan.
 Faktor sesudah lahir: pengalaman traumatik ( luka-luka dikepala),
kekurangan nutrisi atau zat makanan dan gizi. Hal ini
menyebabkan pertumbuhan bayi dan anak sangat terganggu.
 Faktor fisiologis: bayi yang ditinggalkan ibu, ayah atau kedua
orangtuanya. Sebab lain ialah anak-anak dititipkan ( dirumah
sakit, panti yayasan dan lain-lain), sehingga mereka kurang sekali
mendapatkan perawatan jasmaniah dan cinta kasih. Anak-anak
tersebut mengalami kehampaan psikis, kering dari perasaan,
sehingga mengalami kelambatan pertumbuhan pada semua fungsi
jasmaniah
Proses Perkembangan Anak-anak

 Perkembangan adalah perubahan-perubahan psiko-fisik


sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis
dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan dan
proses belajar dalam pasage waktu tertentu, menuju
kedewasaan.
 Perkembangan dapat diartikan sebagai proses transmisi dari
konstitusi psiko-fisik yang herediter, diransang oleh faktor-
faktor lingkungan yang menguntungkan, dalam perwujudan
proses aktif-menjadi secara kontinu.
Perkembangan anak tidak berlangsung secara mekanis-otomatis. Sebab
perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor secara
serentak. Yaitu:
 Faktor herediter (warisan sejak lahir, bawaan)
 Faktor lingkungan yang menguntungkan, atau yang merugikan.
 Kematangan fungsi-fungsi organis dan fungsi-fungsi psikis
 Aktivitas anak sebagai subjek bebas yang berkemauan, kemanpuan
seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha
membangun diri sendiri
Mengenali Tahapan Perkembangan Psikologi Anak

1. Perkembangan psikologi anak berawal sejak mereka baru dilahirkan.


 Bayi yang baru lahir biasanya belum mengenal rasa takut untuk
melakukan kontak dengan orang-orang.
 Beberapa bulan pertama kehidupannya, bayi hanya mengalami perasaan
bahagia, sedih, dan marah.
 Sebuah senyum pertama bayi biasanya terjadi saat ia berusia antara 6-10
minggu. Senyum ini, dilihat dari ilmu psikologi anak, biasa disebut
dengan senyum sosial karena umumnya terjadi saat interaksi sosial.
 Pada usia sekitar 8-12 bulan, mereka akan mengalami perubahan
psikologis yang cukup cepat, yaitu mulai merasakan takut pada segala
ancaman, menyenangi keakraban dengan orang-orang, dan menunjukkan
kecemasan ketika dipisahkan dari orang-orang terdekat atau didekati
oleh orang asing.
2. Perkembangan Empati

 Kapasitas untuk berempati dan memahami aturan sosial baru dimulai pada periode usia 2-5 tahun dan
terus berkembang hingga dewasa. Pada usia 2-5 tahun, anak-anak mulai dapat mengembangkan suatu
proses berpikir, walaupun buah dari proses berpikir tersebut seringkali tidak logis bagi orang-orang
dewasa.

 Karakteristik psikologi anak pada tahap ini adalah mereka memiliki keyakinan bahwa segala benda yang
ada merupakan makhluk hidup sama seperti dirinya

 Anak pada usia ini masih memiliki sifat egosentris, karena mereka hanya dapat mempertimbangkan dan
mementingkan segala sesuatu berdasarkan sudut pandang mereka sendiri. Namun pada usia ini pula,
psikologi anak berkembang dengan pesat. Secara berangsur-angsur, si Kecil mulai mengalami penurunan
egosentris apalagi bila didukung pola pengasuhan yang tepat.
Faktor yang Mempengaruhi Psikologi Anak

1. Keterlibatan Orang Tua


 Pada masa awal kehidupannya anak mengembangkan hubungan emosi yang
mendalam dengan orang tua yang secara teratur merawatnya.
 Keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak adalah salah satu hal yang
dapat menentukan perkembangan anak secara psikologi, dapat dilakukan
dengan aktivitas bersama , seperti bermain dll.
 Dengan keterlibatan orang tua, anak akan lebih mudah berkomunikasi dan
mengutarakan segala keinginannya sehingga ia tumbuh menjadi pribadi yang
terbuka, jujur, dan lebih percaya diri.
2. Pola asuh

Pola asuh dari keluarga merupakan salah satu faktor penting, Sebab karakter dan psikologi anak
akan terbentuk dan dipengaruhi oleh bagaimana pola pengasuhan yang didapatkan dari orang tua
maupun orang yang mengasuhnya.

a. Pengalaman anak-anak yang tinggal bersama orang tuanya, selama menjalani proses tumbuh
kembangnya dalam Keluarga;
 Hubungan yang baik merupakan hal-hal pokok yang mempengaruhi perkembangan pola pikir
dan kepribadian sosial mereka.
 Hubungan baik menjadi faktor pendorong bagi perkembangan dan peningkatan pengetahuan
dan informasi, penguasaan ketrampilan dan kompetensi, dukungan emosi, dan berbagai
pengaruh lain sejak dini.
 Hubungan yang buruk dapat menimbulkan akibat berupa malas, masalah prilaku dan
psikopatologi anak.
b. Penerimaan dan penolakan orang tua
 Penerimaan orang tua membentuk dimensi kehangatan dalam pengasuhan, yaitu suatu
kualitas kehangatan yang mengikat orang tua-anak..
 Penolakan orang tua membentunk sebuah hubungan yang dingin, yang mencakup
kurangnya perasaan kasih dan adanya berbagai tindakan yang menyakitkan, secara
fisik maupun psikologis.

Menurut Hindle, hubungan orang tua-anak mengandung beberapa prinsip pokok:


 Interaksi
Menciptakan suatu hubungan.
 Kontribusi mutual
Orang tua dan anak sama-sama memiliki sumbangan dan peran dalam interaksi.
 Keunikan
Setiap hubungan orang tua dan anak bersifat unik yang melibatkan dua pihak
 Antisipasi masa depan
Hubungan orang tua-anak bersifat kekal
3. Trauma
Perkembangan anak secara psikologi dapat terhambat karena pengaruh sesuatu hal yang
menimpa dirinya, misalnya saja adanya trauma atas kekerasan fisik di masa lalu, pelecehan
seksual, kenangan buruk tentang hal-hal yang tidak menyenangkan semacam ini akan
menghambat perkembangan psikologi anak.

4. Pengaruh lingkungan
Interaksi dengan lingkungan juga dapat menyumbangkan pengaruh yang cukup besar
terhadap perkembangan psikologi anak. Jika terbiasa berada dalam lingkungan yang baik,
maka anak juga akan tumbuh menjadi seseorang yang penuh dengan kebaikan, begitu pula
sebaliknya.

5. Faktor Agama/Rohani
Anak sudah bisa mendengar sejak usia 5 bulan dalam kandungan, telinganya sudah
berfungsi. Sifat-sifat orang tua direkam melalui rangkaian DNA yang disebut pita genetik.
Selain itu perasaan dan iman orang tua, dan suasana lingkungan serta apa yang ia dengar
ketika didalam kandungan direkam oleh janin. Sejak janin diperdengarkan lagu-lagu
rohani, mendoakan, mengajaknya berbicara dan membacakan Alkitab. Dengan demikian
anak-anak dimulai dalam kandungan akan menjadi pribadi yang mengenal Tuhan. Dan
setelah lahir, dimulai dari kecil diajarkan firman Tuhan. Seperti Timotius, dari kanak-kanak
yang diajarkan nenek dan ibunya firman Tuhan, membuat Timotius menjadi anak yang
memiliki hikmat dari Tuhan yang menuntunnya kepada keselamatan oleh Iman kepada
Yesus Kristus (2 Timotius 3:15)
KESIMPULAN

 Anak merupakan generasi penerus bangsa yang perlu mendapatkan perhatian


serius. Sejak lahir, anak memiliki berbagai potensi yang dikaruniakan Tuhan.
Dalam upaya mengembangkan anak untuk mencapai potensi tersebut, perlu
diperhatikan perkembangan psikologis anak yang baik, sebab faktor psikologis
anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, sifat dan karakter anak.
 Peran orang tua sangat penting, karena itu orang tua perlu memahami anak dan
memperhatikan bagaimana perkembangan anak itu sendiri. Anak memiliki
potensi untuk dapat berkembang selama lingkungannya memberikan pengaruh-
pengaruh yang positif bagi upaya pengembangannya.
 Apa yang dilakukan oleh orangtua maupun orang lain disekitar lingkungan anak
akan membekas kuat dan tahan lama. Kesalahan sedikit dalam memberikan
stimulasi akan berdampak negatif jangka panjang yang sulit diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai