Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN KESEHATAN JIWA

SEHAT PADA USIA REMAJA

Oleh:

Faradella Niken Andarike, S.Kep


(2014901054)
Kelompok 1

Pembimbing Akademik

(Ns. Amelia Susanti, M.Kep, Sp. Kep J)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Remaja
1. Pengertian
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana
individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13-20 tahun. Batasan usia remaja menurut WHO adalah
12 s/d 24 th Namun jika pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah
tergolong dalam kelompok dewasa. Istilah adolesens biasanya menunjukkan
maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukan titik di mana
reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas
mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan
mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan
dengan abstraksi.
2. Perkembangan
a. Perkembangan Kognitif Remaja
1) Abstrak (teoritis). Menghubungkan ide,pemikiran atau konsep
pengertian guna menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh
pemecahan masalah abstrak ; aljabar.
2) Idealistik. Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain
maupun masalah social kemasyarakatan yang ditemui dalam
hidupnya.
3) Logika. Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu
perencanaan untukmemecahkan suatu masalah. Kemudian mereka
menguji cara pemcahan secara runtut, tratur dan sistematis.

b. Perkembangan Psikososial Remaja


1) Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis – psikologis
2) Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita
3) Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang
dewasa lain
4) Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
5) Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis
c. Perkembangan Identitas Diri
1) Konsep diri
2) Evaluasi diri
3) Harga diri
4) Efikasi diri
5) Kepercayaan diri
6) Tanggung jawab
7) Komitmen
8) Ketekunan
9) Kemandirian
3. Masalah Kesehatan Spesifik Pada Adolesens
a. Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada adolesens
(sekitar 70%). Kecelakaan kendaraan bermotor, yang merupakan penyebab
umum terbanyak, mengakibatkan hamper setengah kematian pada usia 16
sampai 19 tahun (Edelmen da Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering
dikaitkan dengan intoksikasi alcohol atau penyalahgunaan obat.
b. Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi mereka
yang bekerja dengan adolesens. Adolesens dapat menyakini bahwa zat
yang merubah alam persaan menciptakan perasaan sejahtera atau
membuktika tingkat penampilan. Semua adolesensberada pada risiko
penggunaan zat untuk eksperimental atau kebiasaan atau berasal dari
keluarga yang tidak stabil lebih berisiko terhadap penggunaan kronik dan
ketergantungan fisik. Beberapa adolesens percaya bahwa penggunaan zat
membuat mereka lebih matur.
c. Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pad adolesens usia
antara 15 dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan dan pembunuhan
merupakan penyebab utama. Depresi dan isolasi social biasanya
mendahului

usaha diri, tetapi bunuh diri mungkin juga sebagai akibat dari kombinasi
beberapa factor.
d. Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun di bawah
usia 25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan adolesens yang
aktif seksual dilakukan skrining terhadap PMS, meskipun mereka tidak
menunjukan gejala. Kehamilan remaja merupakan kejadian umum di
Amerika Serikat; 1 dari setiap
10 wanita dibawah usia 20 tahun mengalami kehamilan, dan banyak yang
memilih untuk memelihara bayinya sendiri. Kehamilan tidak memiliki
risiko fisik pada ibu yang masih remaja kecuali mereka dibawah usia 16
tahun atau tidak menerima perawatan prenatal.

B. Pengkajian
1. Perkembangan Psikososial 
a. Memulai rasa identitas pribadi 
 Jelaskan kebutuhan untuk identitas pribadi kepada pengasuh 
 Bantu remaja menyatakan nilai pribadi 
 Dorong remaja untuk mengkaji nilai pribadi disbanding dengan
nilai kelompok sebaya 
b. Meningkatkan minat pada lawan jenis 
 Gali harapan dengan remaja 
 Sarankan pada remaja situasi dimana berkencan dapat dimulai di
lingkungan yang nyaman 
c. Menggabungkan perubahan seks sekunder ke dalam citra tubuh 
 Biarkan remaja menyatakan perasaan tentang perubahan seksual 
 Dorong pengasuh untukmenjaga komunikasi terbuka dengan
remaja 
 Permbaiki kesalahan konsepsi / mitos tentang seksualitas dan
reproduksi dengan remaja 
d. Memulai perumusan tujuan okupasional 
 Gali minat pekerjaan remaja 
 Sediakan remaja sumber tentang pekerjaan tertentu 
 Perkuat perkembangan tujuan pribadi remaja 
e. Memulai pemisahan dari autoritas keluarga 
 Gali konflik antara nilai pribadi dan keluarga dengan remaja dan
atau keluarga 
 Yakinkan remaja dan pengasuh bahwa hal ini adalah proses
normal 
 Dorong remaj untuk mengatasi masalah dan menyelesaikan
konflik 
 Gali cara untuk memenuhi kebutuhan privasi dengan remaja atau
pengasuh 
2. Perkembangan kognitif 
a. Meningkatkan pertimbangan terhadap pendapat orang lain 
 Dengarkan perhatian remaja 
 Dorong remaja untuk membandingkan pendapat diri sendiri dan orang lain
untuk memperjelas harapan dan meningkatkan kemampuan membedakan
nilai sendiri dan orang lain
b. Meningkatkan kemampuan untuk pemikiran abstrak 
 Dorong remaja untuk mengatasi masalah untuk menyelesaikan konflik 
 Dorong remaja untuk mempertimbangkan konsekuensi perilaku 
 Perkuat kemampuan pembuatan keputusan 
c. Pembelajaran peran 
Mengembangkan hubungan yang berorintasi jangka panjang 
 Dorong remaja untuk mengembangkan hubungan memperoleh dukungan
dan dorongan yang bermanfaat 
d. Mengembangkan hubungan dengan teman sebaya lawan jenis
o Dorong remaja untuk menemukan minat yang bermanfaat dengan sebaya
lawan jenis 
o Dorong remaja untuk memulai berencan untuk belajar lebih banyak
tentang diri dan orang lain dari lawan jenis sebagai dasar untuk hubungan
di masa depan 
e. Meningkatkan minat pribadi dan hobi 
 Dorong remaja untuk mengidentifikasi dan mengembangkan minat
pribadi 
 Perkuat pencapaian remaja dalam bidang yang diminati 
C. Tanda dan gejala
1. Motorik
a. Mengembangkan minat dan hobby
b. Melakukan aktifitas mandiri
c. Berbagi aktifitas dengan pasangan
d. Mengembangkan kemampuan ke arah yang lebih baik
2. Kognitif
a. Menilai pencapaian hidup
b. Inisiatif tinggi
c. Mempunyai ide-ide yang bermanfaat
d. Menerima perubahan fisik dan psikologis (proses penuaan)
3. Bahasa
a. Mampu menyampaikan pendapat dengan sopan
b. Mampu mengkritik dengan cara yang baik
c. Mampu menyampaikan penolakan dengan cara yang baik
d. Mampu menyampaikan perasaan (isi hati) kepada orang lain dengan cara
yang baik
4. Emosi
a. Arif
b. Bijaksana
c. Mempunyai kebiasaan koping adaptif
d. Mempunyai motivasi tinggi
e. Nyaman dengan pasangan hidup
f. Mampu menahan diri dari dorongan negative
5. Kepribadian
a. Mengenal kelebihan dan kekurangan diri
b. Mampu menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya
c. Mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki
d. Memanfaatkan sarana dan prasarana dalam menunjang bakat/ potensi/ karir
e. Percaya diri

6. Perilaku
a. Mengisi waktu luang dengan hal positif
b. Membimbing dan menyiapkan generasi berikutnya
c. Menyesuakan dengan orang tua yang sudah lansia
d. Melakukan hal-hal yang disenangi
7. Moral
a. Puas menjalani kehidupan
b. Mampu membedakan dan memilih mana yang baik dan buruk
c. Suka berbuat baik
d. Menolong orang lain yang mengalami kesulitan
e. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
f. Berperilaku sesuai norma yang ada
g. Mempunyai sopan santun sesuai norma di lingkungan
8. Spiritual
a. Menganut salah satu agama
b. Mempunyai nilai religi yang baik
c. Rajin menjalankan ibadah
d. Berusaha menghindari perbuatan yang dilarang agamanya
9. Sosial
a. Perhatian terhadap orang lain
b. Peduli dengan kesulitan orang lain
c. Memperhatikan kebutuhan orang lain
d. Bermanfaat bagi lingkungan
e. Mampu berhubungan secara dekat dengan lawan jenis
f. Berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat
g. Membina hubungan baik dengan pasangan dan keluarga
10. Fisiologis
a. Adanya perubahan fisik yang menurun
b. Adanya perubahan psikologis yang menurun

D. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan peningkatan perkembangan usia dewasa
E. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan Keperawatan untuk Klien
a. Tujuan
1) Individu dewasa mampu memahami karakteristik perkembangan
psikososial yang normal dan menyimpang
2) Individu dewasa mampu memahami cara mencapai perkembangan
psikososial yang normal.
3) Individu dewasa mampu melakukan tindakan untuk mencapai
perkembangan psikososial yang normal
b. Tindakan
1) Diskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang
2) Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal :
- Menetapkan tujuan hidup
- Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis
- Berperan serta/ melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat
- Memilih calon pasangan hidup
- Menetapkan karier/pekerjaan
- Mempunyai pekerjaan
- Motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan
tindakan yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya.
2. Tindakan Keperawatan untuk Keluarga
a. Tujuan
1) Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan
perkembangan dewasa yang normal dan menyimpang.
2) Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan dewasa.
3) Keluarga mampu mendemonstrasikan tindakan untuk
menstimulasi perkembangan dewasa.
4) Keluarga mampu merencanakan cara menstimulasi perkembangan dewasa.

b. Tindakan
1) Jelaskan kepada keluarga tentang perkembanga dewasa yang normal dan
menyimpang.
2) Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi perkembangan
psikososial dewasa muda yang normal.
3) Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa
muda yang normal.

Anda mungkin juga menyukai