Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

DEWASA MUDA

Oleh:

Adinda Muthiah
ishartono

NPM
08210100056
A. Tahap Perkembangan Dewasa Muda (18-25 tahun) menurut teori
perkembangan psikososial erik erikson (Intimacy Vs. Isolation)
a. Pengertian
Perkembangan psikososial individu dewasa muda adalah tahapan
perkembangan individu mampu melakukan interaksi yang akrab dengan
orang lain, terutama lawan jenis, dan mempunyai pekerjaan. Pada tahap
ini, individu mencoba untuk mandiri dan mencukupi kebutuhan dirinya
dengan bekerja. Interaksi yang dilakukan mengarah pada bekerja,
perkawinan, dan mempunyai keluarga yang menjadi bagian dari
masyarakat. Kegagalan dalam berhubungan akrab dan memperoleh
pekerjaan dapat menyebabkan individu menjauhi pergaulan dan merasa
kesepian kemudian menyendiri.
Pada masa dewasa muda, individu mempunyai kesempatan untuk
terjun dan membaur dengan kehidupan masyarakat. Kebutuhan identitas
diri individu akan terpenuhi dalam hubungan interpersonal dengan
pasangan atau teman sebaya. Belajar menetapkan hubungan dengan
rekan dan mengungkapkan hubungan social yang memuaskan merupakan
tugas pada fase ini yang terlihat dari perilaku menghargai oranglain,
konsekuen dan bersahabat. Kegagalan akan membuat individu tidak
bersahabat, selalu berprasangka dan mengisolasi diri dari lingkungan
(Azizah dkk., 2016).
Erikson (1963) menggambarkan tahap perkembangan psikososial
dewasa muda sebagai periode keakraban versus pengucilan. Inilah
saatnya individu berusaha membentuk hubungan penuh kepercayaan,
memuaskan, dan permanen dengan orang lain. Mereka berusaha keras
membentuk komimen dengan orang lain dalam kehidupan pribadi,
pekerjaan, dan sosial mereka. Kemandirian dan kecukupan diri yang
mereka usahakan didapat di masa remaja kini mereka usahakan untuk
dipertahankan.
Dewasa muda menghadapi banyak tantangan saat mereka berupaya
menguasai hidup mereka. Banyak peristiwa yang mereka alami adalah
peristiwa yang membahagiakan dan meningkatkan pertumbuhan dari
perspektif emosi dan sosial, tetapi peristiwa itu juga dapat
mengeecewakan dan secara psikologis memberikan tekanan. Pengalaman
baru dan banyaknya keputusan yang mereka buat mengenai pilihan
karier, perkawinan, menjadi orang tua., dan pendidikan tinggi cukup
membuat stres. Dewasa muda menyadari bahwa kesempatan yang
mereka pilih akan berdampak pada kehidupan mereka bertahun-tahun
selanjutnya (Bastable, 2002).

b. Ciri-ciri dewasa muda


Masa dewasa muda adalah masa dimana terjadi perubahan fisik dan
psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Ciri-
ciri tahap perkembangan pada usia ini adalah (Azizah dkk., 2016):
1. Masa pengaturan
Berakhirnya hari-hari kebebasan mereka telah berakhir dan saatnya
telah tiba untuk menerima tanggungjawab sebagai orang dewasa.Ini
berarti bahwa pria muda mulai membentuk bidang pekerjaan yang
akan ditanganinya sebagai kariernya, sedangkan wanita muda
diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan
pengurus rumah tangga.
2. Masa usia reproduktif
Usia seseorang mempunyai keturunan. Bagi orang yang cepat
mempunyai anak dan mempunyai keluarga besar pada awal masa
dewasa atau bahkan pada tahun-tahun terakhir masa remaja
kemungkinan seluruh masa dewasa pertemgahan merupakan masa
reproduksi.
3. Masa bermasalah
Bermasalah terhadap penyesuaian peran, lingkungan dan pekerjaan
karena kurang persiapan, mempunyai banyak skill dan tidak
maksimal, serta tidak ada bantuan solusi.
4. Masa ketegangan emosional
Masih sekolah, melihat dunia dari jauh, tidak suka problem dan ingin
merubah karena emosi yang bergelora. Sekitar awal atau
pertengahan umur tigapuluhan, kebanyakan orang muda telah
mampu memecahkan masalah-masalah mereka dengan cukup baik
sehingga menjadi stabil dan tenang secara emosional. Apabila emosi
yang merupakan ciri tahun-tahun awal kedewasaan masih tetap kuat
pada usia tigapuluhan , maka hal ini merupakan tanda bahwa
penyesuaian diri pada kehidupan orang-orang dewasa belum
terlaksana secara memuaskan.
5. Masa keterasingan sosial Dengan berakhirnya pendidikan formal dan
terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu
karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-
temankelompok sebaya masa remaja menjadi renggang, dan
berbarengan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok di
luar rumah akan terus berkurang. Sebagai akibatnya, untuk pertama
kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang populerpun, akan
mengalami keterpencilan sosial apa yang disebut Erikson sebagai
“krisis keterasingan”. Keterasingan diintensifkan dengan adanya
semangat bersaing dan hasrat kuat untuk maju dalam karir dengan
demikian keramahtamahan masa remaja diganti dengan persaingan
dalam masyarakat dewasa dan mereka juga harus mencurahkan
sebagian besar tenaga mereka untuk pekerjaan mereka, sehingga
mereka hanya dapat menyisihkan waktu sedikit untuk sosialisasi
yang diperlukan untuk membina hubungan-hunungan yang
akrab.Akibatnya, mereka menjadi egosentris dan ini tentunya
menambah kesepian mereka.
6. Masa komitmen
Peralihan perubahan tanggung jawab seorang pelajar menjadi
dewasa mandiri dengan komitmen dan sebagainya.
7. Masa ketergantungan
Tergantung pada orang tua, lembaga pendidikan, pemerintah.
8. Masa perubahan nilai
Perubahan dari kanak-kanak menjadi dewasa karena pengalaman dan
hubungan sosial.
9. Masa penyesuaian diri
10. Masa kreatif
- Periode yang sangat ditakuti
- Masa transisi
- Masa Pencapaian sukses
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian tahap perkembangan dewasa meliputi :
1. Perkembangan yang normal: Akrab dengan orang lain
a. Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan orang lain
b. Mempunyai hubungan dekat dengan orang – orang tertentu
(pacar,sahabat)
c. Mempunyai hubungan heteroseksual dan membentuk keluarga
d. Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi
e. Merasa mampu mandiri untuk kehidupan ( sudah bekerja)
f. Memperlihatkan tanggung jawab secara ekonomi, sosial dan
emosional
g. Mempunyai konsep diri yang realistis/sesuai kenyataan
h. Menyukai dirinya dan mengetahui tujuan hidupnyan
i. Berinteraksi baik dengan keluarga
j. Mampu mengatasi stress akibat perubahan dirinya
k. Menganggap kehidupan sosialnya bermakna
l. Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupnya
2. Penyimpangan perkembangan : Menyendiri
a. Ketakutan/tidak siap menerima akibat perbuatannya
b. Sulit untuk memulai suatu hubungan
c. Tidak mempunyai teman dekat
d. Menghindari komitmen dalam beriteraksi
e. Mudah beralih dalam bekerja/ karier atau gaya hidup, mudah
terpengaruh
f. Tidak mempunyai nilai sebagai pedoman hidup
g. Tidak mempunyai hubungan akrab dengan orang lain
i. Tidak mampu mengatasi stress
3. Format Pengkajian Dewasa Muda
N Kemampuan Ya Tidak
o
Kemampuan Klien
1 Mempunyai konsep diri dan pedoman hidup yang realistis
2 Mengerti arah dan tujuan hidup yang diinginkan
3 Merasa mampu untuk mandiri, bertanggung jawab secara
ekonomi dan sosial
4 Memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan orang lain
5 Mempunyai hubungan dekat dengan pacar atau sahabat
6 Memiliki kehidupan sosial yang berarti
7 Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan
berinteraksi
8 Mampu mengendalikan emosi secara konstruktif dan
bertanggung jawab
9 Membentuk keluarga baru
10 Menyukai dirinya, mampu mengatasi stress dalam
kehidupannya
11 Tidak menjadi pelaku tindak kriminal atau terlibat dalam
masalah narkoba
Kemampuan keluarga
1 Membantu individu memilih nilai dan pedoman hidup yang
positif
2 Membimbing individu menentukan pilihan pekerjaan sesuai
bakat dan kemampuan
3 Membimbing individu menentukan pasangan hidup
4 Membimbing individu mengambil keputusan penting dalam
hidup, menikah dan punya anak
5 Membimbing individu untuk mandiri dengan kehidupannya
sendiri
6 Memfasilitasi individu menentukan tujuan hidup
7 Segera menghubungi pusat layanan kesehatan bila menjumpai
masalah dengan kesehatannya
8 Membimbing secara bijak bila terlibat tindak kriminal atau
masalah narkoba

2. Diagnosa
a. Normal : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia
Dewasa (Produktif)
b. Penyimpangan : Resiko Ketidaksiapan Peningkatan Perkembangan
Usia Dewasa (Produktif)

3. Intervensi
a. Individu
Tujuan tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa
muda adalah:
1. Individu dewasa muda mampu memahami karakteristik
perkembangan psikososial yang dan menyimpang
2. Individu dewasa muda mampu memahami cara mencapai
perkembangan psikososial yang normal.
a. Berinteraksi dengan banyak orang , termasuk lawan jenis
b. Mempunyai pekerjaan
3. Individu dewasa muda mampu melakukan tindakan untuk mencapai
perkembangan psikososial yang normal

Tindakan Keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa muda,


adalah sebagai berikut.
1. Diskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang
2. Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal.
a. Menetapkan tujuan hidup
b. Berinteraksi dengan banyak orang, termasuk lawan jenis
c. Berperan serta / melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat
d. Memilih calon pasangan hidup
e. Menetapkan karier / pekerjaan
f. Mempunyai pekerjaan
3. Motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan
tindakan yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya.

b. Keluarga

Tujuan tindakan keperatawatan untuk keluarga adalah :


1. Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan
perkembangan dewasa muda yang normalenyimpang
2. Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan
dewasa muda
3. Keluarga mampu melakukan tindakan untukmenstimulasi
perkembangan dewasa muda
4. Keluarga mampu merencanakan cara menstimulasikan
perkembangan dewasa
Tindakan keperawatan untuk keluarga, adalah sebagai berikut :
1. Jelaskan kepada keluarga tentang perkembangan psikososial dewasa
muda yang normal dan menyimpang
2. Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi
perkembangan psikososial dewasa muda yang normal
3. Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial
dewasa muda yang normal
DAFTAR PUSTAKA
Bastable, Susan B. 2002. Perawat sebagai pendidik : prinsip pengajaran dan
pembelajaran. Jakarta : EGC.
Azizah, Lilik M., Zainuri, imam., dan Amar Akbar. 2016. Buku Ajar
Keperawatan Jiwa : Teori dan Praktik Aplikasi Klinik. Yogyakarta : Indomedia
Pustaka

Anda mungkin juga menyukai