Anda di halaman 1dari 8

MENJADI PRIBADI YANG MATANG DAN DEWASA

A. CIRI-CIRI ORANG DEWASA

Batasan orang dewasa secara kronologis terentang dari usia 20-70 tahun yang dapat dikelompokkan
menjadi 3 masa, yaitu :

1. Masa dewasa muda (20-40 tahun)

2. Masa tengah baya (41-55 tahun)

3. Masa tua/usia lanjut (56-70 tahun)

Ciri-ciri psikologis orang dewasa menurut Gordon Allport (dalam Hall and Lindzey, 1985), antara lain :

Ø Adanya usaha pribadi pada salah satu lapangan yang penting dalam kebudayaan, seperti; pekerjaan,
politik, agama, seni, dan ilmu pengetahuan.

Ø Kemampuan untuk mengadakan kontak yang hangat dalam hubungan-hubungan yang fungsionsl dan
tidak fungsional.

Ø Adanya suatu stabilita batin yang fundamental dalam dunia perasaan dan dalam hubungannya dalam
penerimaan diri sendiri.

Ø Pengamatan, pikiran, dan tingkah laku menunjukkan sifat realitas yang jlas, tetapi masih ada
relativitasnya.

Ø Dapat melihat diri sendiri seperti adanya dan melihat segi kehidupan yang menyenangkan.

Ø Menemukan suatu bentuk kehidupan yang sesuai dengan gambaran dunia atau filsafat hidup yang
dapat merangkum kehidupan menjadi suatu kesatuan.

B. MACAM-MACAM KEDEWASAAN

Ø Kedewasaan Fisik

Secara fisik, seseorang dapat dikatakan dewasa jika memiliki ukuran berat, kekuatan keterampilan dan
koordsinasi yang cukup sesuai dengan umur dan jenis kelaminnya. Antara remaja satu dengan lainnya
berbeda apalagi antara laki-laki dan perempuan. Biasanya secara fisik permpuan lebih cepat
berkembang disbanding laki-laki.

Ø Kedewasaan Intelektual
Secara intelektual, seseorang dapat dikatakan dewasa jika memiliki pendirian yang kuat dan prinsip yang
jelas sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hal yang akan berdampak negatif, bisa menerima
pendapat orang lain, mampu memberi saran konstruktif dan mampu mengambil keputusan dengan
bijaksana serta dapat mengatasi masalah tanpa menimbulkan masalah baru, berfikir logis dan realistis.

Ø Kedewasaan Emosional

Secara emosional seseorang dikatakan dewasa dapat ditandai dengan adanya kemampuan menerima
emosi dan menguasainya secara wajar. Artinya, apapun emosi yang sedang anda alami, anda tetap
dapat menguasai dan mengelolanya dengan baik. Tanpa dipengaruhi rasa takut dan gelisah. Anda bisa
mengontrol emosi sehingga tidak merugikan orang lain. Oleh karena itu, pada dasarnya orang dewasa
juga harus memiliki kecerdasan emosi yang cukup tinggi.

Ø Kedewasaan Sosial

Secara sosial kedewasaan tampak dari keterbukaan terhadap orang lain. Sanggup menjalin, dan
membangun persahabatan. Tidak bergantung pada siapapun, tapi bukan berarti anda tidak
membutuhkan orang lai. Anda dapat menyesuaikan diri hormat dengan huku, kebiasaaan dan adat
istiadat masyarakat dimanapun anda berada.

Ø Kedewasaan Moral dan Spiritual

Secara moral kedewasaan brarti kesetiaan anda pada asas-asas moral dan mengamal kannya dalma
kehidupan sehari-hari. Secara spiritual, kedewasaanberarti kesadaran untuk melaksanakan kewajiban-
kewajiban ibadah dan meninggalkan larangan-larangan agama, saling menghargai dan membina
hubungan yang baik dengan sesame bahkan bahkan orang-orang yang berbeda keyakinan.

C. PENGHAMBAT KEDEWASAAN

Kedewasaan tidak selalu berkaitan dengan usia, kadangkala ada orang yang umurnya boleh di bilang tua,
tapi sikapnya seperti anak-anak, mau menang sendiri, pemarah dan egois. Namun, ada yang sebaliknya
meskipun usianya masih muda, tetapi dia mampu menjadi panutan temen-temannya.

Kedewasaan merupakan proses perkembangan kepribadian. Karena proses, jadi tidak bisa instant.
Bukan hanya dengan berdandan ala orang dewasa terus kamu menjadi dewasa. Kedewasaan itu lebih ke
sikap kamu dalam menghadapi apapun. Seharusnya yang umurnya lebih banyakakan lebih dewasa
karena telah mengalami banyak hal dalam hidup dan lebih banyak belajar dari pengalaman. Tapi
kenyataan tidak selalu begitu, karena pendewasaan dalam prosesnya bisa mengalami kemajuan,
mandeg, bahkan mundur. Orang yang selalu belajar dari pengalaman dan suka introspeksi diri biasanya
proses pendewasaannya makin maju. Artinya, makin hari ia makin tumbuh menjadi manusia yang lebih
bijaksana. Sebaliknya, orang yang cepat merasa puas sehingga merasa tidak perlu belajar lagi, manja,
tidak mau di kritik dan lari dari masalah, akan mengalami hambatan dalam proses pendewasaan.
Pengaruh lingkungan dan pendidikan dari orang tua juga dapat mempengaruhi proses pendewasaa
Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Dewasa

Firman Hidayat Januari 22, 2017 Konseling Comment

Firman-inside.id - Untuk artikel kali ini Firman akan membahas tentang apa saja yang perlu ditegaskan
untuk menjadi pribadi yang matang dan dewasa. Mungkin buat sebagian orang hal ini bukanlah hal yang
serius, namun jika setiap poin dalam artikel berikut ini di terapkan dengan baik, maka akan membentuk
pribadi yang tidak hanya dewasa saja namun juga matang dan berkualitas.

Apa yang terjadi saat datang kedewasaan?

Masa dewasa merupakan masa yang paling penting dari semua periode perkembangan manusia, karena
pada masa inilah ditentukan sejarah hidup seseorang yang sesungguhnya. Menentukan identitas diri,
membangun keluarga, menjadi pemimpin, mewujudkan kreatifitas, serta menjalankan komitmen adalah
beberapa jenis aktivitas yang menjadi tugas perkembangan pada masa dewasa. Sebagai periode yang
paling penting, masa dewasa juga penuh dengan kompleksitas yang saling berbenturan.

Baca juga: Siapakah pemilik masa depan?

Pengertian Masa Dewasa Awal

Menjadi Pribadi Yang Matang Dan Dewasa

Dewasa berasal dari kata adult-adultus adolescene-adolescere (Latin) yang berarti tumbuh manjadi
kedewasaan; telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa.
Menurut Hurlock, dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhan (secara fisik) dan siap
menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Baca juga Ciri-ciri dan
macam-macam kedewasaan
a. Ciri kematangan yang dimiliki dewasa

Berorientasi pada tugas (tanggung jawab), bukan pada diri atau ego.

Tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan kerja yang efisien.

Mengendalikan perasaan pribadi. Keobjektifan (objektif terhadap segala sesuatu).

Menerima kritik dan saran. Bertanggung jawab terhadap usaha-usaha pribadi.

Penyesuaian terhadap situasi baru.

b. Karakteristik dewasa awal

Usia reproduktif: dewasa awal ingin mengembangkan karirnya terlebih dahulu sebelum menikah.

Masa pengaturan: mulai menentukan pola hidup yang diyakininya, memulai berumah tangga dan
menentukan pekerjaan yang tepat, mengembangkan pola-pola perilaku sikap dan nilai-nilai yang
cenderung menjadi kekhasan selama sisa hidupnya.

Usia bermasalah: sulit memilih pekerjaan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya,
menyesuaikan diri sebagai orang tua muda, berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan
dari orang lain.

Ketegangan emosi: emosi menggelora, penyesuaian diri pada kehidupan orang-orang dewasa belum
terlaksana secara memuaskan, ketegangan berasal dari dalam (bukan dari luar), kekhawatiran terhadap
pekerjaan, dan masalah perkawinan/peran sebagai orang tua.

Keterasingan sosial: mengalami keterpencilan sosial (kesulitan diri dengan lingkungan baru), adanya
persaingan dan hasrat yang kuat untuk maju dalam karir.

Masa perubahan nilai: lebih mementingkan pendidikan untuk masa depannya, perubahan pengalaman
dan hubungan sosial yang lebih luas, berusaha mengubah penampilan yang acak-acakan dan sikap suka
memberontak aturan dan tata cara, nilai-nilai dewasa awal bergeser dari egosentris ke sosial.

Masa komitmen: mengalami perubahan tanggung jawab, membuat komitmen-komitmen baru dan pola
hidup baru.

Masa penyesuaian diri: dengan cara hidup baru, perubahan gaya hidup baru di bidang perkawinan dan
peran orang tua.

Masa kreatif: bebas berbuat apa saja yang mereka inginkan, menyalurkan kreativitasnya melalui hobi
dan pekerjaan sesuai dengan minat dan bakatnya.
c. Tugas perkembangan dewasa awal

Memilih teman bergaul.

Belajar hidup bersama dengan pasangan hidup.

Mulai hidup berkeluarga.

Belajar mengasuh anak.

Mengelola rumah tangga.

Mulai bekerja dalam suatu jabatan.

Mulai bertanggung jawab sebagai warga negara yang layak (ikut dalam kegiatan masyarakat).

Memperoleh kelompok yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya.

d. Perkembangan fisik dewasa awal

Puncak kekuatan (strength), energi, dan ketekunan (endurance).

Puncak dari pertumbuhan dan perkembangan fisiologis (pertumbuhan fisiknya tidak tumbuh lagi).

Perubahan fisik, tumbuh bulu halus, perubahan suara, kemampuan reproduksi.

e. Kesehatan dewasa awal

Sehat menurut WHO adalah kondisi sehat sejahtera fisik, psikologis dan sosial.

Perilaku sehat, antara lain:

makan teratur,

konsumsi makanan sehat,

aktivitas seimbang,

pola tidur sehat dan normal,

no smooking and no drugs,

no Cholesterol.
Survei kematian terbesar dewasa awal, antara lain:

AIDS,

jantung,

kanker,

stroke.

f. Masalah kebiasaan dan kesehatan

Obesitas, menumpuknya lemak yang sangat berlebihan.

Faktor penyebab antara lain:

faktor genetik (keturunan),

faktor psikologis (gangguan emosi),

kurang melakukan aktivitas fisik, kelebihan makanan,

kemajuan teknologi yang membuat orang males.

Diet dan olahraga.

Drugs abuser (penyalahgunaan narkotika).

Perkembangan proses drugs abuser, antara lain:

kontak pertama, coba-coba, rasa ingin tahu, rasa ingin diakui;

Eksperimental, ingin mencoba-coba zat yang kadarnya lebih tinggi;

rekreasional digunakan dalam kesempatan/situasi tertentu dengan . teman-temannya;

situasional, ketika menghadapi masalah dan ketegangan psikis;

intensif penyalahgunaan (dependensi), digunakan secara teratur;

kompulsif/ketergantungan adiksi, sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Penanggulangannya, antara lain:

preventif-promotif, usaha menangulangi/mencegah dengan penyuluhan-penyuluhan ke segala lapisan


masyarakat;

kuratif, menyembuhkan diri dari ketergantungan secara fisik dan psikis;


rehabilitasi, mengembahkan si penderita kepada masyarakat.

Merokok

Life style, bagian dari hidupnya, ingin diakui dalam masyarakat lingkungannya.

Alasan merokok, antara lain:

kebiasaan

pengaruh negatif

ketergantungan psikologis

pengaruh positif (rasa nyaman, tenang)

Tipe perokok, perokok aktif dan perokok pasif.

Strategi mengatasi, antara lain:

self-monitoring, pemantauan/memonitor diri sendiri;

stimulus control, upaya individu untuk mengontrol rangsangan yang muncul dari dalam/luar individu;

change respons, ketika muncul keinginan merokok, dialihkan dengan kegiatan lain;

appointment with the other, melakukan perjanjian dengan orang lain (orang tua, arang yang lebih ahli).

g. Minat dewasa awal

Minat pribadi dan sosial

Minat terhadap penampilan.

Minat terhadap pakaian dan perhiasan.

Minat terhadap uang.

Minat terhadap agama.

Minat terhadap rekreasi.

Minat terhadap perbincangan.

Minat terhadap olahraga dan permainan.

Minat sosial dan mobilitas sosial


Perkembangan pemilihan karir dan perkawinan.

Pemilihan jabatan dan kesulitan pemilihan pekerjaan.

Penyesuaian diri terhadap jabatan dan pekerjaan.

Penyesuaian diri terhadap perkawinan atau rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai