Anda di halaman 1dari 39

PENDIDIKAN AGAMA

KRISTEN
1 Samuel 3:19, 2:26, 1 Korintus 3:1-9
Hari Ulang Tahun yang paling mengesankan?
PERBEDAAN APA YANG KAMU TEMUKAN?
Apakah pertumbuhan secara
fisik itu sudah dengan
sendirinya merupakan tanda
bahwa orang itu sudah
menjadi dewasa dalam
pemikiran dan karakternya?
“Growing old is mandatory;
growing up is optional.”
Chili Davis, seorang pelatih bisbol Amerika Serikat
Setiap orang pasti bertambah usianya.
Setiap hari, minggu, bulan, dan tahun, usia kita terus
berjalan. Kita tidak mungkin menghentikannya sampai
tiba waktunya ketika kita menutup mata dan meninggal
dunia kelak.
Namun bertumbuh menjadi dewasa dalam pemikiran,
sikap, dan perilaku, adalah pilihan. Tidak setiap
orang yang dewasa umurnya juga dewasa pemikiran,
sikap dan perilakunya
“Yang penting bukanlah tahun-tahun
di dalam hidupmu, melainkan hidup
yang kamu jalani di dalam tahun-
tahun usiamu itu.”
Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat
Di sini kembali kita melihat bahwa bukan
panjangnya usia, atau sejauh mana umur kita
sekarang, melainkan bagaimana kita
mengisi tahun-tahun usia itu dengan hal-hal
yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun
orang lain.
Ironis…
• Sebuah studi pada tahun 2004, misalnya, mencatat
bahwa pada usia remaja (10 – 24 tahun), tingkat
kematian di kalangan remaja terjadi paling banyak di
negara-negara berpenghasilan rendah hingga
menengah (97%), mayoritas di antaranya berada di
Asia Tenggara dan di Afrika sub-Sahara.
• Dari jumlah itu, 11% kematian disebabkan oleh HIV
dan AIDS dan tuberkulosis (TB). Sebanyak 14% remaja
laki-laki dan 5% remaja perempuan meninggal karena
kecelakaan lalu lintas. Sementara itu, kekerasan
menyebabkan 12% kematian di kalangan remaja laki-
laki, dan bunuh diri menyebabkan 6% dari kematian.
Ironis…
• Angka kematian yang tinggi di kalangan remaja juga
disebabkan oleh perilaku mereka yang berisiko tinggi,
seperti misalnya:
– perilaku yang menyebabkan luka atau kecelakaan yang
tidak disengaja;
– penggunaan tembakau;
– penggunaan minuman keras dan obat-obat terlarang;
– hubungan seks yang menyebabkan kehamilan yang tak
diinginkan dan
– penularan PMS (penyakit menular seksual), termasuk
HIV;
– makanan yang tidak sehat;
– kegemukan, dll.
BULLYING
• Bullyingtelah menjadi salah
satu faktor yang paling
Banyak menimbulkan
depresi dan juga bunuh diri
di beberapa negara maju.
• Antara 15 dan 25 anak-anak
setiap tahun bunuh diri
karena dibully
DEWASA
Dalam bahasa Inggris ada dua kata yang bisa
digunakan untuk “dewasa”, yaitu “adult” dan
“mature.” Kata “adult” lebih menunjuk kepada
usia seseorang, sementara kata “mature”
menunjuk kepada kematangan pribadi dan
jiwa seseorang.
Orang yang matang pribadi dan jiwanya mestinya tahu
apa yang baik dan yang buruk, apa yang benar dan
salah.

Ia menjadi orang yang mandiri, mampu mengambil keputusannya


sendiri. Kalaupun ia meminta nasihat, ia tidak akan begitu saja
menjalankan segala sesuatu yang dikatakan oleh temanteman atau
orang yang memberikan nasihat kepadanya. Ia akan berusaha untuk
berpikir masak-masak sebelum ia mengambil keputusan. Ia
tidak akan mudah dipengaruhi orang lain untuk berubah pendapat
dan pikirannya. Ia pun tidak mementingkan diri sendiri,
melainkan menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan
orang lain.
ASPEK FISIK ATAU JASMANI
ASPEK FISIK ATAU JASMANI
Secara fisik terlihat jelas bahwa dengan bertambahnya usia,
badan seseorang mengalami pertambahan baik dalam hal
tinggi maupun dalam hal berat. Selain itu, terjadi juga
penguatan otot-otot dan perubahan bentuk badan menjadi
semakin menyerupai orang dewasa. Termasuk dalam aspek
fisik ini adalah hal-hal seksual, yaitu berkembangnya organ
seksual maupun ciri-ciri seksual yang semakin membedakan
antara pria dengan wanita
ASPEK INTELEKTUAL
ASPEK INTELEKTUAL
Menjadi dewasa secara intelektual berarti
menggunakan akal budi untuk melakukan
penilaian tentang benar tidaknya sesuatu
sehingga terjadi pertimbangan yang
matang dalam menghadapi masalah atau
mengambil keputusan.

Orang dengan kemampuan intelektual


yang tinggi bukan sekedar diharapkan
mengambil keputusan dengan cepat, ia
diharapkan memiliki hikmat sehingga
keputusan yang diambil bukan sesuatu
yang akan disesali di kemudian hari.
ASPEK EMOSI
ASPEK EMOSI
Emosi berkaitan dengan bagaimana perasaan
muncul dan diekspresikan. Dewasa secara
emosi artinya mampu mengendalikan
perasaan dengan cara yang tepat untuk alasan
yang tepat dan ditujukan pada orang yang
tepat.

Para ahli mulai melihat peranan dari


kedewasaan emosi ini dalam keberhasilan
mencapai sukses. Berbagai penelitian
menunjukan bahwa orang yang sukses dalam
bisnis dan kariernya, adalah orang yang
memiliki kemampuan mengendalikan
emosinya dengan baik.
ASPEK EMOSI
Dalam mengembangkan emosi yang sehat
dibutuhkan pengenalan yang benar tentang
diri sendiri serta kesediaan untuk bertumbuh
dan berkembang menjadi pribadi yang
matang dan bertanggung jawab.
Matang, artinya tidak berpikir kekanak-
kanakan, hanya peduli akan kepentingan dan
keuntungan dirinya sendiri.
Bertanggung jawab, artinya
memperhitungkan setiap tindakannya, apa
untung rugi dari tindakan yang akan saya ambil
ini? Apakah saya akan menyakiti orang lain
dengan keputusan yang saya ambil?
ASPEK SOSIAL
ASPEK SOSIAL

Orang yang dewasa dalam aspek ini mampu berhubungan dengan baik dan
benar dengan orang lain walaupun berbeda dari sudut usia, pendidikan,
kedudukan atau status sosial. Artinya, ia mampu menempatkan dirinya
sedemikian rupa sehingga berhasil menjalin komunikasi dua arah dengan orang
lain.
ASPEK MORAL
ASPEK MORAL
Moral berasal dari bahasa latin yaitu moralis. Arti istilah ini adalah
karakter, tata cara atau perilaku yang tepat. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa moral merupakan penilaian terhadap suatu hal yang baik dan
buruk.

Keputusan baik dan buruknya suatu hal ini merupakan kesepakatan


bersama dalam sebuah masyarakat atau kelompok tertentu. Dan
landasan dalam penilaian tersebut biasanya adalah agama dan budaya
yang dianut. Singkatnya, moral merupakan aturan untuk menjalani
kehidupan yang baik.

Pada usia kanak-kanak, seseorang bertingkah laku baik karena disuruh,


diimingi-imingi hadiah, atau diancam hukuman. Namun, pada usia
dewasa, seseorang diharapkan sudah memiliki pedoman mengenai apa
yang benar dan baik untuk dilakukan. Kebanyakan perilaku moral
seseorang bersifat normative, yaitu sesuai dengan norma-norma yang
diharapkan masyarakat tentang apa yang pantas atau tidak pantas,
sesuatu yang biasa atau tidak biasa dilakukan.
ASPEK SPIRITUAL
Spiritualitas adalah hubungan
yang terjalin dengan Allah yang
mahakuasa, atau lebih tepatnya,
bagaimana penghayatan
seseorang terhadap apa yang
terbaik bagi Tuhan dan apa yang
dikehendakiNya, itulah yang
mewarnai standar moral yang
dimiliki seseorang.
CIRI-CIRI UMUM KEDEWASAAN
DEWASA (FISIK) TIDAK DEWASA (FISIK)
• Menerima hal-hal yang • Tidak puas dengan ciri-ciri
tidak bisa diubah dari ciri- fisik yang ada sejak lahir:
ciri fisik yang ada sejak warna kulit, kondisi
lahir dari ujung rambut rambut, bentuk muka, dan
sampai ujung jari kaki. sebagainya. (Iri melihat
Catatan: Kondisi fisik yang ada tidak penampilan fisik orang
mengganggu berfungsinya individu sebagai
manusia yang tetap dapat berkarya lain)
CIRI-CIRI UMUM KEDEWASAAN
DEWASA (FISIK) TIDAK DEWASA (FISIK)
• Menempatkan seks pada • Memiliki sikap tidak sehat
proporsi yang wajar terhadap seks: mengagungkan
(hubungan seks terjadi secara seks, diperbudak oleh seks.
legal dengan orang yang • Tidak dapat memilih makanan
dikasihi dan mengasihi) yang memenuhi persyaratan gizi
• Dapat memilih makanan yang yang baik.
memenuhi persyaratan gizi • Tidak memiliki keseimbangan
yang baik antara bekerja dengan istirahat:
• Memiliki keseimbangan terlalu banyak bekerja atau
antara bekerja dan istirahat terlalu banyak istirahat/santai.
CIRI-CIRI UMUM KEDEWASAAN
DEWASA (INTELEKTUAL) TIDAK DEWASA (INTELEKTUAL)
• Dipimpin oleh akal sehat • Tidak dipimpin oleh akal sehat:
curiga, berpikiran negatif dan
• Dapat bekerja sampai pesimis
selesai/tekun • Menunda pekerjaan dengan
alasan yang dibuat-buat
• Hidup dalam dunia realitas • Hidup dalam dunia mimpi
• Melihat ke masa depan • Terpaku pada masa lampau
• Menarik manfaat dari • Tidak mau belajar dari
kegagalan/kesalahan
kegagalan/kesalahan
• Malas, menunggu perubahan
• Rajin, mau berusaha nasib terjadi dengan sendirinya
• Memiliki inisiatif • Tidak memiliki inisiatif
CIRI-CIRI UMUM KEDEWASAAN
DEWASA (EMOSI) TIDAK DEWASA (EMOSI)
• Dapat mengontrol emosi, • Tidak dapat mengontrol emosi, tetapi
mengekspresikan emosi dengan cara dikontrol emosi, mudah tersingung/merasa
yang tepat, terhadap orang yang pahir, mengekspresikan emosi dengan cara
tepat, dengan alasan yang tepat pada yang merusak diri sendiri atau orang lain
waktu yang tepat • Kurang percaya diri
• Iri hati
• Percaya pada diri sendiri
• Apa yang diinginkan mau di dapatkan pada
• Bebas dari iri hati saat itu juga
• Dapat menunggu untuk mendapatkan • Memiliki emosi yang tidak wajar: malu
apa yang diinginkan berlebihan atau tidak tahu malu, penakut,
• Memiliki emosi yang wajar dan dikejar rasa bersalah sampai mengganggu
fungsi sehari-hari
dengan kadar yang sesuai: malu, takut,
rasa bersalah • Mudah merasa kesepian walaupun di
tengah keramaian (alienasi)
• Tidak merasakan kesepian walaupun
sendirian
CIRI-CIRI UMUM KEDEWASAAN
DEWASA (SOSIAL) TIDAK DEWASA (SOSIAL)
• Memiliki teman baik pria maupun • Iri terhadap pria/wanita, tidak bisa
wanita bergaul akrab dengan sesama jenis
• Dapat bergaul dengan teman sebaya atau lawan jenis
maupun yang beda usia (lebih muda • Sombong, tidak bisa bergaul atau
dan lebih tua) hanya bergaul dengan kelompok usia
• Tidak terpengaruh oleh teman sebaya tertentu
(bebas dari peer pressure) • Terpengaruh oleh teman sebaya (peer
• Melihat dari sudut orang lain, dapat pressure)
merasakan sukacita/dukacita orang • Melihat hanya dari sudut pribadi, tidak
lain. mampu menghayati dinamika
• Melihat apa yang baik pada orang lain, pergumulan orang lain
memberikan pujian untuk hal-hal baik • Iri atas keberhasilan orang lain,
yang ada pada oranglain merasa terganggu ketika orang lain
menceritakan keberhasilannya
CIRI-CIRI UMUM KEDEWASAAN
DEWASA (SOSIAL) TIDAK DEWASA (SOSIAL)
• Objektif dalam menilai diri • Usil dengan persoalan orang
sendiri dan orang lain; mengakui lain, menjelek-jelekan orang lain
kalah ketika memang kalah sehingga menimbulkan kesan
hanya diri sendiri yang benar
• Menghormati orang tua, tetapi
• Bergantung pada orang tua dan
tidak bergantung pada mereka orang lain
• Memiliki rasa humor, mampu • Membuat lelucon atas diri orang
menertawakan diri sendiri lain, tetapi bukan atas diri
• Bertanggung jawab atas sendiri
kesalahan pribadi • Memaki orang lain atas kesalah
• Dapat menyesuaikan diri dan pribadi
menempatkan diri • Yakin bahwa orang-orang
menantangnya
CIRI-CIRI UMUM KEDEWASAAN
DEWASA (SOSIAL) TIDAK DEWASA (SOSIAL)
• Senang atas keberhasilan • Senang atas kegagalan orang
orang lain lain
• Tidak dapat mempercayai
• Dapat mempercayai orang orang lain
lain • Tidak sabar mendengarkan
• Sabar mendengarkan cerita cerita orang lain
orang lain • Ingin dekat dengan orang
lain, tetapi selalu
• Bisa dekat dengan orang mendendam dan
lain dan membina intimacy mencemburui
CIRI-CIRI UMUM KEDEWASAAN
DEWASA (MORAL-SPIRITUAL) TIDAK DEWASA (MORAL-SPIRITUAL)
• Menerima nilai moral yang • Mengabaikan nilai moral
berlaku universal untuk
kebaikan semua: jujur, demi kepentingan diri
tanggung jawab, keberanian, sendiri
keadilan, kebenaran,
komitmen, kepedulian,
kesetiaan, kesabaran,
toleransi, kerjasama,
integritas, menghormati hak
orang lain, pengorbanan
untuk sesuatu yang
luhur/mulia
CIRI-CIRI UMUM KEDEWASAAN
DEWASA (MORAL-SPIRITUAL) TIDAK DEWASA (MORAL-SPIRITUAL)
• Berbuat baik kepada orang • Tidak berbuat baik pada orang lain
• Lebih takut kepada manusia atau hal-
lain hal gaib dari pada kepada Tuhan
• Takut akan Tuhan • Tidak memiliki hubungan pribadi
dengan Tuhan, berhubungan dengan
• Memiliki hubungan pribadi Tuhan melalui perantara.
dengan Tuhan • Menggunakan hidupnya untuk
kesenangan diri sendiri atau menuruti
• Menggunakan hidupnya petunjuk orang lain
untuk memuliakan Tuhan • Tidak puas dengan apa yang dimiliki,,
selalu ingin memiliki lebih banyak
• Bersyukur untuk apa yang harta dan kuasa
dimiliki • Tidak mau menderita sedikitpun
(menganut prinsip Hedonisme) atau
• Tahan menderita secara wajar menikmati penderitaan (Masochis)
BELAJAR DARI ALKITAB
• Apakah bagian Alkitab tersebut
1. I Samuel 2: 11-17 berbicara tentang tingkat
kedewasaan/tidak kedewasaan
2. I Samuel 3: 1-19 seseorang?
3. Lukas 19: 1-10 • Hal apa yang bisa di refleksikan
dan di pelajari dari bagian
4. Kejadian 45: 1-15 Alkitab tersebut?
5. 2 Samuel 11: 1-17 • Bagaimana cara kamu
menerapkan hal tersebut dalam
kehidupanmu sehari-hari
BERTUMBUH MENJADI BERHIKMAT
• 1 Korintus 13: 11
• Untuk bisa bertumbuh dan menjadi dewasa,
kita harus berusaha meninggalkan sikap
kekanak-kanakan kita, cara berkatakata,
merasa, dan berpikir seperti kanak-kanak.
Kita harus bisa mengendalikan emosi kita
dan mempertimbangkan setiap keputusan
kita sebelum kita tergesa-gesa mengatakan
sesuatu dan memutuskan untuk bertindak.
Kita perlu bertanya terlebih dahulu, apakah
dampak kata-kata dan tindakan saya
itu bagi saya dan bagi orang lain?
BERTUMBUH MENJADI BERHIKMAT
• Amsal 2:6
• Amsal 2:6 mengingatkan kita TUHAN-lah yang
memberikan kita hikmat. Itu berarti, meskipun kita
belajar di sekolah, atau mendengarkan pengajaran
dan nasihat di gereja, kita harus pertama-tama
mengingat bahwa TUHAN berdiri di belakang itu
semua. TUHAN sendirilah yang mengajarkan dan
memberikan hikmat itu kepada manusia.
Bagaimanakah caranya? Caranya sangat sederhana,
yaitu mendengarkan hikmat TUHAN dengan cermat
dan menaatinya. Ini berarti, walau sepintar
apapun seseorang, bila ia menolak untuk
mendengarkan hikmat dari Allah, maka
kepintaran itu akan sia-sia.
1 Samuel 2 : 26
Kitab 1 samuel ini mengisahkan awal permulaan sejarah
bangsa israel sebagai sebuah kerajaan. Kitab ini di mulai
dengan riwayat hidup samuel, pemimpin terakhir bangsa
israel sebelum bangsa itu di pimpin oleh raja-raja, yang di
mulai oleh pengurapan Saul sebagai raja israel.
Bacaan dari 1 Samuel 2:26 melukiskan bagaimana samuel
semakin lama, semakin di sukai orang. Ia bertumbuh
menjadi menjadi matang dan bajaksana, sehingga kelak
memang sungguh layak bahwa samuel lah yang di pilih
Tuhan untuk menjadi pemimpin bangsa israel.
1 Korintus 3: 1-9
Bahan ini berbicara tentang pertumbuhan Samuel
di lanjutkan dengan bahan tentang kehidupan
jemaat di korintus, yang dalam berbagai hal tidak
menunjukkan dirinya sebagai jemaat yang dewasa.
Mereka benar-benar seperti anak kecil yang belum
dewasa, paulus ingin menunjukkan dan mendorong
supaya jemaat di korintus dapat berpikir lebih
dewasa, dan tidak seperti anak kecil yang hanya
memikirkan kepentingannya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai