Perkembangan Remaja
Berkenalan dengan Remaja
Remaja itu…
Dan...
kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi
perubahan yang terjadi.
Masa Prapubertas
organ-organ seksual dan organ-organ reproduksi mulai
berkembang
lebih berani mengutarakan keinginan hatinya,
mempertahankan pendapatnya sekuat mungkin.
perkembangan intelektualitas yang sangat pesat --
cenderung bersikap suka mengkritik, membangkang
menentang peraturan-peraturan yang tidak beralasan
tetapi,
pada saat yang sama, remaja ini juga butuh pertolongan
dan
bantuan yang selalu siap sedia dari orang tuanya
Masa Remaja Awal
Remaja pada masa ini, sukar diselami
perasaannya
perkembangan fisik emosi labil masa pengenalan diri
menonjol
emosi sangat labil pengertian yang baik
muncul kecemasan akibat dan benar tentang
terkait dari perkembangan seksualitas agar
perkembangan hormon-hormon pengenalan
fisiknya, sekaligus seksualnya. Keinginan diri/gender dan
bangga bahwa ia terkait seksual juga seksualitasnya tidak
bukan mulai terganggu
anak-anak lagi. kuat muncul
Remaja yang mampu melewati masa
Masa Akhir
sebelumnya dengan baik, cenderung puas Pubertas
dengan diri dan memiliki harga diri yang
baik.
Kematangan fisik dan seksualitas sudah
tercapai meskipun kematangan psikologis
belum tercapai sepenuhnya.
Banyak remaja tertarik pada hubungan
romantis dan pengalaman terkait seksualitas
-- hal ini bisa menjadi sumber stress
tersendiri
Masa Remaja Akhir
Pada periode ini umumnya remaja sudah mencapai kematangan yang
sempurna, baik segi fisik, emosi, maupun psikisnya.
Sikapnya terhadap kehidupan mulai terlihat jelas, seperti cita-citanya,
minatnya, bakatnya, dan sebagainya. Fokus pada masa depan, sifat-
sifat yang menonjol akan terlihat jelas
Hubungan pertemanan dan romantis mulai stabil
Lebih mandiri, sebagai partner diskusi di dalam keluarga
Mengapa Remaja perlu mengenal diri?
Pengenalan Diri
Konsep Diri
Remaja dan Konsep Diri
Menurut Atwater (1987), konsep diri adalah keseluruhan
gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang
tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang
berhubungan dengan dirinya.
Harter (dalam Papalia, 2007) juga menjelaskan bahwa konsep
diri diperoleh dari hasil belajar, oleh karena itu konsep diri
biasanya menetap dan konsisten.
Persepsi tentang diri mengarahkan perilaku seseorang, dan
individu akan berperilaku sesuai dengan persepsinya tersebut
(Purkey dalam Adams, 1997).
Mengapa konsep diri penting bagi Remaja?
McElhaney & Allen, 2012; Steinberg & Collins 2011 mengemukakan bahwa
reaksi orangtua/orang dewasa terhadap keinginan remaja dapat
mempengaruhi kemampuan mereka dalam hal memperoleh otonomi dan
kontrol perilaku ==> mempengaruhi relasi orangtua-remaja
Remaja mulai mempertanyakan hal-hal yang dikatakan orangtua
Remaja memiliki otonomi untuk mengambil keputusan ==> orang tua
membantu remaja untuk mengambil keputusan yang matang
Remaja memiliki keinginan untuk mandiri, namun mereka masih harus
terhubung dengan keluarga mereka
Jika anak secara konsisten terfasilitasi kelekatan amannya, pada umumnya
hubungan pertemanan dan regulasi emosi pun cukup baik.
Konflik Remaja dan Orang tua
Chum
(sahabat karib)
s
Cliques (klik) 4 – 6 orang
Gang
Kontroversi tentang sikap remaja
Disrespectf
Remaja, ul
adalah sosok Kurang Sopan
yang... disruptive immoderate yg
mengganggu/mengac melewati
aukan/memecah- batas/tidak
belah wajar/luar baisa
Peningkatan
emosi dari
kondisi biasa,
Heightened
Emotionalit Munculkan
perilaku agresif,
y (HE) menarik diri,
tidak peduli, dll
Manifestasi
Heightened
Emotionality
(HE)
Tidak ada Kurang
nafsu bergairah
makan
Melepaska
n diri dari
masalah
Remaja dan Pengalaman Romantis
Culture and Adolescent Development
Cross-Cultural Comparison
s
Perilaku
NAPZA
Menyimpang
Remaja dan Regulasi Diri
Regulasi Diri adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan “kontrol” terhadap dirinya. “Kontrol” disini
kaitannya erat dengan pengaturan emosi dan perilaku terhadap
perubahan situasi apapun, yang mampu dilakukan seseorang
secara mandiri.
Kemampuan meregulasi diri inilah yang membuat seseorang
mampu untuk melakukan sesuatu yang kadang berlawanan
dengan apa yang dirasakan.
Apakah self regulation terbentuk dengan sendirinya,
atau bisa dilatih?
01 02
Menentukan tujuan Pemecahan Masalah dan
Motivasi
03
Atasi Distraksi dan Impuls
Bagaimana cara menumbuhkan self
regulation ?
2016 2018 2019
latihan terbaik
adalah dengan latihan untuk salah, Libatkan remaja
menunjukkan adalah latihan dalam kegiatan
bahwa remaja regulasi diri yang sehari-harinya
memiliki kontrol baik
terhadap banyak
hal dalam hidupnya
siklus : planning, doing, review,
Mendampingi Anak
Melewati Masa Remaja
Bantu anak menghadapi perubahan sejak mulai memasuki masa remaja.
Mulailah untuk berbicara atau berdiskusi mengenai hal-hal yang penting mereka
ketahui.
Jaga agar perbincangan tetap positif, fokus pada kekuatan/kelebihan, dan hargai
setiap pencapaian
Suportif namun sampaikan batasan yang jelas
diskusikan perilaku beresiko dan konsekuensinya. hal ini akan membantu remaja
mengambil keputusan pada saat situasi sulit atau dilematis
Dorong untuk mandiri dan yakin dengan diri.
Ingatkan pada remaja bahwa kita selalu ada saat mereka memerlukan kita.