Proses pencarian identitas pada umumnya terbagi menjadi empat sub tahap
yang berbeda namun saling melengkapi, yaitu diferensiasi, praktis dan
eksperimentasi, penyesuaian, serta konsolidasi dari. Pada tahap awal yakni
diferensiasi dan praktis, pada umumnya remaja mulai menyadari bahwa ia berbeda
secara psikologis dari orang tuanya, dan mereka percaya bahwa ia mengetahui segala-
galanya dan dapat melakukan apapun tanpa berbuat kesalahan. Hal ini sering
membuat remaja mempertanyakan dan menolak nilai-nilai dan nasehat-nasehat orang
tuanya, walaupun nasehat tersebut masuk akal. Remaja juga akan menyangkal
kebutuhan akan peringatan dan nasihat dan menantang orang tuanya pada setiap
kesempatan.
Masa remaja adalah masa yang membutuhkan adanya teman yang dapat
memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya.
Dari pertemanan, akan muncul dorongan untuk mencari pedoman hidup, mencari
sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dihormati (Panuju
dan Umami, 1999; 12)
Kelly dan Hansen menyebutkan enam fungsi positif dari teman sebaya :
1. Mengontrol impuls-impuls agresif
2. Memperoleh dorongan emosional dan sosial
3. Meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial
4. Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah laku peran jenis kelamin
5. Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai
6. Meningkatkan harga diri
a. Faktor Internal
Kondisi fisik
Susunan syaraf
Penyakit yang diderita
b. Faktor eksternal
Lingkungan tempat tinggal
Lingkungan pertemanan
Kebudayaan
P
Daftar Pustaka :
http://etheses.uin-malang.ac.id/2195/6/08410042_Bab_2.pdf
erkembangan remaja