A. PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan salah satu fase dalam rentang perkembangan manusia yang
terentang sejak anak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia (life span
development). Masa remaja mempunyai ciri yang berbeda dengan masa sebelumnya atau
sesudahnya, karena berbagai hal yang memengaruhinya sehingga selalu menarik untuk
dibicarakan. Kata remaja di terjemahkan dari kata dalam bahasa
Inggris adolescence atau adoleceré (dalam bahasa latin) yang berarti tumbuh atau tumbuh
untuk masak, menjadi dewasa. Dalam pemakaiannya istilah remaja
dengan adolecen disamakan. Adolecen maupun remaja mengambarkan seluruh
perkembangan remaja baik perkembangan fisik, intelektual, emosi dan social.
3. Mulai menyadari bahwa sikap aktif, mengkritik, waktu ia puber itu mudah tetapi
untuk melaksanakannya relatif sulit.
4. Ia mulai memiliki rencana hidup yang jelas dan mapan.
5. Ia mulai senang menghargai sesuatu yang bersifat historis dan tradisi, agama, kultur,
etis dan estetis serta ekonomis.
Sifat-Sifat Adolesence
a) Ia sudah tidak lagi berdasarkan nafsu seks belaka dalam menentukan calon teman
hidup, akan tetapi atas dasar pertimbangan yang matang dari berbagai aspek.
b) Ia mulai mengambil atau menentukan sikap hidup berdasarkan sistem nilai yang
diyakininya.
c) Pandangan dan perasaan yang semakin menyatu atau melebar antara erotik dan
seksualitas, yang sebelumnya (pubertas) antar keduanya terpisah.
d) Pada periode adolescence ini mereka mulai menemukakan hal-hal yang bermakna
dalam hidup mereka, antara lain:
e) Dalam memilih teman
f) Saling mencintai dan saling menepati janji antara teman
g) Saling memberi ucapan selamat antara kawan
h) Saling tolong menolong antara teman.
1. Perkembangan Sosial
Salah satu tugas perkembangan remaja yang sulit adalah yang berhubungan dengan
penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan
yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa diluar
lingkungan keluarga dan sekolah.
Karena remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman sebaya
sebagai kelompok, maka dapat dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap,
pembicaraan, minat, penampilan, emosi dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh
keluarga.
D.
Dan karena keremajaan itu selalu maju, maka pengaruh kelompok sebayapun mulai akan
berkurang. Hal ini disebabkan karena ada dua faktor, yaitu:
1. Sebagian besar remaja ingin jadi individu yang dan ingin dikenal sebagai individu
yang mandiri.
2. Timbul dari akibat pemilihan sahabat.
2. Perkembangan Moral
Istilah moral berasal dari kata latin “mos” (moris), yang berarti adat istiadat, kebiasaan,
peraturan/nilai-nilai atau tatacara kehidupan. Moral merupakan standar baik buruk yang
ditentukan bagi individu olen nilai-nilai sosial budaya dimana individu sebagai anggota
sosial.
Karakteristik perkembangan moral yaitu mampu berpikir abstrak dan mampu memecahkan
masalah-masalah yang bersifat hipotesis, maka pemikiran remaja terhadap suatu
permasalahan tidak lagi hanya terikat pada waktu, tempat, dan situasi, tetapi, juga pada
sumber moral yang menjadi dasar hidup mereka.
Lima perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh remaja yaitu:
1. Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak.
2. Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah,
keadilan moral sebagai kekuatan moral yang dominan.
3. Penilaian moral menjadi semakin kognitif.
4. Penilaian moral menjadi kurang egosentris.
5. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian
moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan emosi.
Sikap orangtua yang harus diperhatikan sehubungan dengan perkembangan moral anak
a) Konsisten dalam mendidik anak
b) Sikap orang tua dalam keluarga
3. Perkembangan Seksual
Seksualitas pada remaja timbul karena faktor-faktor berikut, yaitu:
a) Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual (libido
seksualitas) remaja.
b) Penyaluran itu tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia
perkawinan.
c) Sementara usia kawin ditunda, norma-norma agama tetap berlaku dimana seseorang
dilarang untuk melakukan hubungan seks sebelum menikah.
d) Kecenderungan pelanggaran makin meningkat.
e) Orang tua sendiri, masih mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak tidak
terbuka terhadap anak.
f) Dipihak lain tidak dapat diingkari adanya kecenderungan pergaulan.
1. Perkembangan Inteligensi
Tahapan perkembangan inteligensi menurut Piaget diperjelas oleh Agus Salim Daulay adalah
sebagai berikut:
1. Periode atau Masa Sensoris Motoris (0-2,5 tahun);
2. Periode atau Masa Pra-Operasional (2,0-7,0 tahun);
3. Periode atau Masa Konkrit Operasional (7,0-11 tahun);
4. Periode atau Masa Formal Operasional (11 tahun-dewasa);
2. Perkembangan Emosi
Menurut Crow & Crow, emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai dengan
perubahan-perubahan fisik. Pada saat emosi, sering terjadi perubahan-perubahan pada fisik
seseorang, seperti:
1. Reaksi elektris pada kulit meningkat bila terpesona.
2. Peredaran darah bertambah cepat bila marah.
Menurut Andi Mappiare, hal-hal yang mempengaruhi perkembangan inteligensi antara lain:
1. Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu
berpikir reflektif.
2. Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah.
Remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke dewasa, dimana secara psikologis
kedewasaan tentunya bukan hanya tercapainya usia tertentu, secara psikologis kedewasaan
ialah keadaan dimana sudah ada ciri-ciri psikologis tertentu pada seseorang.
Ciri-ciri psikologis menurut G.W Alport adalah:
1. Pemakaran diri sendiri (extension of the self),
2. Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif (self objectivication),
G. KESIMPULAN
1. Masa remaja akhir yaitu ketika seseorang berusia 17 – 21 tahun.
2. Pengaruh teman sebaya lebih besar dari pada pengaruh keluarga.
3. Makin tinggi tingkat penalaran makin tinggi moral seseorang.
4. Sebagai orang yang berada pada usia remaja, peserta didik menemukan berbagai cara
untuk mengekspresikan diri mereka secara seksual.
5. Inteligensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak
secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.
6. Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai dengan perubahan-perubahan
fisik.
7. Remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke dewasa.
G. KESIMPULAN
H. DAFTAR PUSTAKA