Anda di halaman 1dari 5

PERKEMBANGAN REMAJA AKHIR

A. PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan salah satu fase dalam rentang perkembangan manusia yang
terentang sejak anak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia (life span
development). Masa remaja mempunyai ciri yang berbeda dengan masa sebelumnya atau
sesudahnya, karena berbagai hal yang memengaruhinya sehingga selalu menarik untuk
dibicarakan. Kata remaja di terjemahkan dari kata dalam bahasa
Inggris adolescence atau adoleceré (dalam bahasa latin) yang berarti tumbuh atau tumbuh
untuk masak, menjadi dewasa. Dalam pemakaiannya istilah remaja
dengan adolecen disamakan. Adolecen maupun remaja mengambarkan seluruh
perkembangan remaja baik perkembangan fisik, intelektual, emosi dan social.

B. PENGERTIAN MASA REMAJA AKHIR DAN ADOLESENCE


“Masa remaja akhir” ialah masa ketika seseorang individu berada pada usia 17/18 tahun
sampai dengan  21/22 tahun. Dimana saat usia ini rata-rata setiap remaja memasuki sekolah
menengah tingkat atas. Ketika remaja duduk dikelas terakhir biasanya orang tua
menganggapnya hampir dewasa dan berada diambang perbatasan untuk memasuki dunia
kerja orang dewasa.
Istilah adolescence atau remaja, berasal dari bahasa latin Adolescere, yang artinya “tumbuh
atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Perkembangan lebih lanjut,
Istilah Adolescence seperti yang dipergunakan saat ini sesungguhnya memiliki arti yang luas,
mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.
Pada masa adolescence ini sudah mulai stabil dan mantap, ia ingin hidup dengan modal
keberanian, anak mengenal aku-nya, mengenal arah hidupnya, serta sadar akan tujuan yang
dicapainya, pendiriannya sudah mulai jelas dengan cara tertentu. Sikap kritis sudah semakin
tumbuh dan nampak, dalam hal ini sudah mulai aktif serta objektif dalam melibatkan diri ke
dalam kegiatan-kegiatan dunia luar. Juga sudah mulai mencoba mendidik diri sendiri sesuai
pengaruh ataupun interaksi yang diterimanya.

C. MASA REMAJA AKHIR SEBAGAI MASA ADOLESENCE


1. Menunjukkan timbulnya sikap positif dalam menentukan sistem tata nilai yang ada.
2. Menunjukkan adanya ketenangan dan keseimbangan di dalam kehidupannya. 

3. Mulai menyadari bahwa sikap aktif, mengkritik, waktu ia puber itu mudah tetapi
untuk melaksanakannya relatif sulit.
4. Ia mulai memiliki rencana hidup yang jelas dan mapan.
5. Ia mulai senang menghargai sesuatu yang bersifat historis dan tradisi, agama, kultur,
etis dan estetis serta ekonomis.
Sifat-Sifat Adolesence
a) Ia sudah tidak lagi berdasarkan nafsu seks belaka dalam menentukan calon teman
hidup, akan tetapi atas dasar pertimbangan yang matang dari berbagai aspek.
b) Ia mulai mengambil atau menentukan sikap hidup berdasarkan sistem nilai yang
diyakininya.
c) Pandangan dan perasaan yang semakin menyatu atau melebar antara erotik dan
seksualitas, yang sebelumnya (pubertas) antar keduanya terpisah.
d) Pada periode adolescence ini mereka mulai menemukakan hal-hal yang bermakna
dalam hidup mereka, antara lain:
e) Dalam memilih teman
f) Saling  mencintai dan saling menepati janji antara teman
g) Saling memberi ucapan selamat antara kawan
h) Saling tolong menolong antara teman.

D. PERKEMBANGAN SOSIAL MORAL DAN SEKSUAL

1. Perkembangan Sosial

Salah satu tugas perkembangan remaja yang sulit adalah yang berhubungan dengan
penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan
yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa diluar
lingkungan keluarga dan sekolah.
Karena remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman sebaya
sebagai kelompok, maka dapat dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap,
pembicaraan, minat, penampilan, emosi dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh
keluarga.
D.
Dan karena keremajaan itu selalu maju, maka pengaruh kelompok sebayapun mulai akan
berkurang. Hal ini disebabkan karena ada dua faktor, yaitu:
1. Sebagian besar remaja ingin jadi individu yang dan ingin dikenal sebagai individu
yang mandiri.
2. Timbul dari akibat pemilihan sahabat.

3. Karakteristik perkembangan sosial remaja, yaitu:


4. Berkembangnya kesadaran akan kesunyian dan dorongan akan pergaulan.
5. Adanya upaya memilih nilai-nilai sosial.
6. Meningkatnya ketertarikan pada lawan jenis.
7. Mulai cenderung memilih karier tertentu.

2. Perkembangan Moral

Istilah moral berasal dari kata latin “mos” (moris), yang berarti adat istiadat, kebiasaan,
peraturan/nilai-nilai atau tatacara kehidupan. Moral merupakan standar baik buruk yang
ditentukan bagi individu olen nilai-nilai sosial budaya dimana individu sebagai anggota
sosial.
Karakteristik perkembangan moral yaitu mampu berpikir abstrak dan mampu memecahkan
masalah-masalah yang bersifat hipotesis, maka pemikiran remaja terhadap suatu
permasalahan tidak lagi hanya terikat pada waktu, tempat, dan situasi, tetapi, juga pada
sumber moral yang menjadi dasar hidup mereka.

Lima perubahan dasar dalam moral yang harus dilakukan oleh remaja yaitu:
1. Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak.
2. Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah,
keadilan moral sebagai kekuatan moral yang dominan.
3. Penilaian moral menjadi semakin kognitif.
4. Penilaian moral menjadi kurang egosentris.
5. Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian
moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan emosi.

Sikap orangtua yang harus diperhatikan sehubungan dengan perkembangan moral anak
a) Konsisten dalam mendidik anak
b) Sikap orang tua dalam keluarga

c) Penghayatan dan pengalaman agama yang dianut


d) Sikap konsisten orang tua dalam menerapakan norma.

3. Perkembangan Seksual
Seksualitas pada remaja timbul karena faktor-faktor berikut, yaitu:
a) Perubahan-perubahan hormonal yang  meningkatkan hasrat seksual (libido
seksualitas) remaja.
b) Penyaluran itu tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia
perkawinan.
c) Sementara usia kawin ditunda, norma-norma agama tetap berlaku dimana seseorang
dilarang untuk melakukan hubungan seks sebelum menikah.
d) Kecenderungan pelanggaran makin meningkat.
e) Orang tua sendiri, masih mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak tidak
terbuka terhadap anak.
f) Dipihak lain tidak dapat diingkari adanya kecenderungan pergaulan.

E. PERKEMBANGAN INTELIGENSI DAN EMOSI

1. Perkembangan Inteligensi
Tahapan perkembangan inteligensi menurut Piaget diperjelas oleh Agus Salim Daulay adalah
sebagai berikut:
1. Periode atau Masa Sensoris Motoris (0-2,5 tahun);
2. Periode atau Masa Pra-Operasional (2,0-7,0 tahun);
3. Periode atau Masa Konkrit Operasional (7,0-11 tahun);
4. Periode atau Masa Formal Operasional (11 tahun-dewasa);

2. Perkembangan Emosi
Menurut Crow & Crow, emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai dengan
perubahan-perubahan fisik. Pada saat emosi, sering terjadi perubahan-perubahan pada fisik
seseorang, seperti:
1. Reaksi elektris pada kulit meningkat bila terpesona.
2. Peredaran darah bertambah cepat bila marah.

3. Denyut jantung bertambah cepat bila terkejut.


4. Pernafasan bernafas panjang bila kecewa.
5. Pupil mata membesar bila marah.
6. Liur mengering kalau takut atau tegang.
7. Bulu roma berdiri kalau takut.
8. Pencernaan menjadi sakit atau mencret-mencret kalau tegang.
9. Otot menjadi ketegangan atau bergetar (tremor).
10. Komposisi darah berubah dan kelejar-kelenjar lebih aktif.

Menurut Andi Mappiare, hal-hal yang mempengaruhi perkembangan inteligensi antara lain:
1. Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu
berpikir reflektif.
2. Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah.

3. Adanya kebebasan berpikir.

F. PEMBENTUKAN KONSEP DIRI

Remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke dewasa, dimana secara psikologis
kedewasaan tentunya bukan hanya tercapainya usia tertentu, secara psikologis kedewasaan
ialah keadaan dimana sudah ada ciri-ciri psikologis tertentu pada seseorang.
Ciri-ciri psikologis menurut G.W Alport adalah:
1. Pemakaran diri sendiri (extension of the self),
2. Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif (self objectivication),

3. Memiliki falsafah hidup tertentu (unifying fhilosophy of life),

G. KESIMPULAN
1. Masa remaja akhir yaitu ketika seseorang berusia 17 – 21 tahun.
2. Pengaruh teman sebaya lebih besar dari pada pengaruh keluarga.
3. Makin tinggi tingkat penalaran makin tinggi moral seseorang.
4. Sebagai orang yang berada pada usia remaja, peserta didik menemukan berbagai cara
untuk mengekspresikan diri mereka secara seksual.
5. Inteligensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak
secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.
6. Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai dengan perubahan-perubahan
fisik.
7. Remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke dewasa.

G. KESIMPULAN
H. DAFTAR PUSTAKA

 Izzaty Rita Eka,dkk,2013,Perkembangan Peserta Didik,Yogyakarta: Uny Press


 Ali, Muhammad dan Muhammad Asrori, 2004 Psikologi Remaja (Perkembangan
Peserta Didik), Jakarta: Bumi Aksara.
 http: //rumah belajar psikologi.com/
 Yusuf syamsu, 2011,Perkembangan Peserta Didik,Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai