OLEH
YONATAN GAMALIEL WELAN
MALANG,INDONESIA
22 NOVEMBER 2021
PERAN ORANG TUA BAGI PERKEMBANGAN
REMAJA
PENDAHULUAN
masa dimana semua aspek dalam dirinya sedang berkembang dari kanak-kanak menjadi
dewasa. Sering kali ditemui adanya ketidakcocokan antara anak remaja dengan orang
tuanya1. Dari sudut pandang perkembangan fisik, remaja adalah saat dimana organ-organ
tubuh terutama organ reproduksi berkembang hingga tingkat kematangannya, atau yang
Definisi Sosial-Psikologis
Pada masa remaja ini biasanya mereka akan merasa stres karena mengalami banyak
perkembangan dalam dirinya, baik yang mereka sadari maupun yang tidak mereka sadari
dalam berbagai aspek. Terjadinya perkembangan psikologis dalam hal pola pikir dan mental
dari kanak-kanak menjadi dewasa. Perkembangan tersebut secara otomatis terjadi pada setiap
remaja.
Perkembangan fisik
Perubahan utama yang dialami oleh remaja adalah perubahan fisik atau biologis. Atau sering
disebut dengan masa pubertas yang diartikan sebagai usia di mana reproduksi seksual telah
memungkinkan, dimulai pada usia 8 tahun bagi anak perempuan dan 9 tahun bagi anak laki-
2
Jane Brooks,Process Of Perenting(Yogyakarta :Pustaka Belajar.2011),540
Ada beberapa ciri fisik yang membedakan perubahan yang terjadi pada perempuan maupun
laki-laki. Ciri pubertas pada remaja perempuan yang paling utama adalah menstruasi
pinggul membesar, tumbuh bulu pada kemaluan dan ketiak, suara menjadi lebih nyaring dan
lembut dan muncul jerawat. Ciri pubertas pada remaja laki-laki, terjadinya perubahan dalam
organ kelamin mulai berfungsi menghasilkan sperma dalam testis, tumbuh jakun pada leher,
tumbuh bulu halus pada organ tertentu, tumbuh kumis dan jenggot, dada menjadi bidang,
Perkembangan emosional
Perubahan emosional pada remaja lebih mudah timbul daripada emosi lainnya. Hal-hal yang
biasanya memicu timbulnya emosi mereka yaitu pada saat mereka dilecehkan, dipermalukan,
dihina ataupun dipojokkan dihadapan teman-temannya3. Keadaan emosi remaja masih labil
karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu saat si remaja bisa sedih sekali, di
lain waktu remaja itu bisa marah sekali. Hal ini terlihat pada remaja yang baru putus cinta
atau remaja yang tersinggung perasaannya misalnya ketika dipelototi. Emosi remaja lebih
kuat dan lebih menguasai diri mereka daripada pikiran yang realistis4. Seseorang sikatakan
sudah mencapai kematangan emosi apabila pada akhir masa remajanya ia tidak lagi
“meledakkan” emosinya di hadapan orang lain melainkan menunggu saat dan tempat yang
tepat untuk meluapkan emosinya. Petunjuk lain yang menunjukkan kematangan emosi
seseorang adalah bahwa seseorang menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum
bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi tanpa pertimbangan yang kurang matang
Perkembangan sosial
3
Zulkifli.L, Psikologi Perkembangan(Bandung PT Rosdakarya.1986),66
4
Ibid.,213
5
Zulkifli.L, Psikologi Perkembangan(Bandung PT Rosdakarya.1986),215
Untuk mencapai pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyak penyesuaian baru.
Yang tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya,
perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam
seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial, dan nilai-nilai
baru dalam seleksi pemimpin6. Karena remaja lebih banyak diluar rumah bersama dengan
teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-
teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada
pengaruh keluarga.
Biasanya anak perempuan pada usia ini lebih banyak menaruh perhatian kepada anak laki-
laki dari pada yang sebaliknya. Oleh karena itu, biasanya anak perempuan usia ini lebih
tertarik pada anak laki-laki yang lebih dewasa. Akan tetapi, beberapa anak laki-laki mulai
tertarik pada anak perempuan. Khususnya anak tunas remaja membutuhkan teman karib
Perkembangan Rohani
Perkembangan rohani anak remaja sangatlah bersifat pribadi. Ia tidak berdoa atau berbakti di
gereja hanya sebab itu merupakan kebiasaan. Jika diberikan kebebasan untuk memilih
sendiri, maka dia akan terus ke gereja atau berhenti karena keyakinannya sendiri8.
Pada usia ini pertobatan yang jelas dan pernyataan iman yang terbuka pada Kristus akan
membuka jalan bagi kelangsungan kesaksian dan pertumbuhan rohani selama masa sisa
remajanya9. Kaum muda membutuhkan kemauan dan tujuan yang diperoleh dari penyerahan
hidup kepada Allah yang pribadi. Teman sebaya yang sudah menjadi orang Kristen dapat
menantang dia untuk menyerahkan hidupnya kepada Allah melalui kesaksian pribadi dan
6
Ibid.,215
7
J,Omar dan Robert E Blank, Memahami Sesama Kita :Kanak-kanak,Kaum Muda,Orang Dewasa
(Malang: Gandum Mas,1972),81
8
Zulkifli.L, Psikologi Perkembangan(Bandung PT Rosdakarya.1986),82
9
Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan
(Jakarta :Erlangga,1969),83
hidupnya yang konsekuen. Para remaja adalah seorang pejuang yang memberikan tanggapan
terhadap setiap tantangan dan dorongan dan dia menginginkan kekristenan yang aktif dan
memiliki kesempatan menjadi dan bertindak sebagai orang Kristen 10.Pada masa remaja ini
biasanya tingkat keragu-raguan mereka akan keberadaan Allah meningkat dan mereka mulai
ditanyakan kepada oang tua, guru atau pembina kadang tidak mendapatkan jawaban yang
memuaskan. Atau imannya mungkin hanya sebatas perasaan bukan berdasarkan firman
Tuhan.
Peran serta orang tua bagi perkembangan anak remaja sangat berpengaruh bagi pembentukan
Anak usia remaja awal menghabiskan hampir dari setengah waktunya bersama dengan orang
tuanya ketika masih di sekolah dasar dan meskipun memiliki sedikit waktu bersama, orang
tua tetap menjadi sosok utama dalam kehidupan anak. Di banyak negara yang telah diteliti
mencatat hubungan hubungan positif antara dukungan orang tua dan perhatian serta
kemampuan kognitif, emosional, dan sosial remaja. Di Amerika Serikat, dukungan ayah
lebih memprediksikan kemampuan sosial dan inisiatif remaja, sedangkan dukungan ibu lebih
Tugas orang tua berkembang saat mereka tidak hanya menjadi pengasuh dan penerjemah
dunia sosial, tetapi juga menjadi pengajar sejumlah perilaku di dunia yang berada di luar
rumah. Ada beberapa tugas orang tua dalam mengasuh anak antara lain: terus menjadi satu-
10
Ibid.,92
11
Zulkifli.L, Psikologi Perkembangan(Bandung PT Rosdakarya.1986),556
satunya pengaruh terpenting dalam kehidupan anak; mencontohkan kontrol diri; perilaku
yang bertanggung jawab; bersifat peka terhadap kebutuhan dan perasaan anak; mengawasi
kegiatan dan perilaku anak; mengomunikasikan informasi dan nilai yang penting tetapi sulit
siap berbincang ketika anak siap untuk berbicara; memberi anak lebih banyak kewenangan
untuk membuat keputusan; memberikan dukungan saat anak menjalani perubahan fisik dan
tantangan sosial, sehingga rumah menjadi tempat yang penuh pemahaman, dan berbagi waktu
yang menyenangkan12. Dari uraian di atas jelas terlihat bahwa sekalipun remaja adalah
pribadi yang beranjak dewasa namun masih bersifat labi dan butuh banyak pengalaman dari
lingkungan sekitar oleh sebab itu sangat penting peran orang tua dalam membantu tumbuh
kembang remaja sehingga kelak bisa menjadi pribadi yang mandiri dan siap berada di tengah-
tengah masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
12
Hendrawan wijoyo, “Persahabatan: Sumbangsi Moralitas Tradisi Kristen Bagi Moralitas Bangsa
Indonesia”veritas16 No.2,(Desember 2017),177
Wijoyo Hendrawan, “Persahabatan: Sumbangsi Moralitas Tradisi Kristen Bagi Moralitas
,Jakarta :Erlangga,1969.