Anda di halaman 1dari 7

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA SATYA BHAKTI

PERAN ORANG TUA BAGI PERKEMBANGAN


REMAJA

JUDUL MAKALAH DI SERAHKAN KEPADA


INDRIANA YN,STh,MPd
UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MATA KULIAH
METODOLOGI PENELITIAN

OLEH
YONATAN GAMALIEL WELAN

MALANG,INDONESIA
22 NOVEMBER 2021
PERAN ORANG TUA BAGI PERKEMBANGAN
REMAJA

PENDAHULUAN

Devinisi remaja secara umum


Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Remaja adalah

masa dimana semua aspek dalam dirinya sedang berkembang dari kanak-kanak menjadi

dewasa. Sering kali ditemui adanya ketidakcocokan antara anak remaja dengan orang

tuanya1. Dari sudut pandang perkembangan fisik, remaja adalah saat dimana organ-organ

tubuh terutama organ reproduksi berkembang hingga tingkat kematangannya, atau yang

sering disebut dengan masa pubertas.

Definisi Sosial-Psikologis

Pada masa remaja ini biasanya mereka akan merasa stres karena mengalami banyak

perkembangan dalam dirinya, baik yang mereka sadari maupun yang tidak mereka sadari

dalam berbagai aspek. Terjadinya perkembangan psikologis dalam hal pola pikir dan mental

dari kanak-kanak menjadi dewasa. Perkembangan tersebut secara otomatis terjadi pada setiap

remaja.

Aspek perkembangan remaja

Perkembangan fisik

Perubahan utama yang dialami oleh remaja adalah perubahan fisik atau biologis. Atau sering

disebut dengan masa pubertas yang diartikan sebagai usia di mana reproduksi seksual telah

memungkinkan, dimulai pada usia 8 tahun bagi anak perempuan dan 9 tahun bagi anak laki-

laki dan berkembang hingga mendekati awal tahun 20-an2.


Hendrawan wijoyo, “Persahabatan: Sumbangsi Moralitas Tradisi Kristen Bagi Moralitas Bangsa
1

Indonesia”veritas16 No.2,(Desember 2017), 170.

2
Jane Brooks,Process Of Perenting(Yogyakarta :Pustaka Belajar.2011),540
Ada beberapa ciri fisik yang membedakan perubahan yang terjadi pada perempuan maupun

laki-laki. Ciri pubertas pada remaja perempuan yang paling utama adalah menstruasi

kemudian diikuti perkembangan organ yang lainnya seperti berkembangnya payudara,

pinggul membesar, tumbuh bulu pada kemaluan dan ketiak, suara menjadi lebih nyaring dan

lembut dan muncul jerawat. Ciri pubertas pada remaja laki-laki, terjadinya perubahan dalam

organ kelamin mulai berfungsi menghasilkan sperma dalam testis, tumbuh jakun pada leher,

tumbuh bulu halus pada organ tertentu, tumbuh kumis dan jenggot, dada menjadi bidang,

suara menjadi berat, mengalami mimpi basah dan muncul jerawat.

Perkembangan emosional

Perubahan emosional pada remaja lebih mudah timbul daripada emosi lainnya. Hal-hal yang

biasanya memicu timbulnya emosi mereka yaitu pada saat mereka dilecehkan, dipermalukan,

dihina ataupun dipojokkan dihadapan teman-temannya3. Keadaan emosi remaja masih labil

karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu saat si remaja bisa sedih sekali, di

lain waktu remaja itu bisa marah sekali. Hal ini terlihat pada remaja yang baru putus cinta

atau remaja yang tersinggung perasaannya misalnya ketika dipelototi. Emosi remaja lebih

kuat dan lebih menguasai diri mereka daripada pikiran yang realistis4. Seseorang sikatakan

sudah mencapai kematangan emosi apabila pada akhir masa remajanya ia tidak lagi

“meledakkan” emosinya di hadapan orang lain melainkan menunggu saat dan tempat yang

tepat untuk meluapkan emosinya. Petunjuk lain yang menunjukkan kematangan emosi

seseorang adalah bahwa seseorang menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum

bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi tanpa pertimbangan yang kurang matang

seperti anak-anak atau orang yang tidak matang5.

Perkembangan sosial

3
Zulkifli.L, Psikologi Perkembangan(Bandung PT Rosdakarya.1986),66
4
Ibid.,213
5
Zulkifli.L, Psikologi Perkembangan(Bandung PT Rosdakarya.1986),215
Untuk mencapai pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyak penyesuaian baru.

Yang tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya,

perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam

seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial, dan nilai-nilai

baru dalam seleksi pemimpin6. Karena remaja lebih banyak diluar rumah bersama dengan

teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh teman-

teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada

pengaruh keluarga.

Biasanya anak perempuan pada usia ini lebih banyak menaruh perhatian kepada anak laki-

laki dari pada yang sebaliknya. Oleh karena itu, biasanya anak perempuan usia ini lebih

tertarik pada anak laki-laki yang lebih dewasa. Akan tetapi, beberapa anak laki-laki mulai

tertarik pada anak perempuan. Khususnya anak tunas remaja membutuhkan teman karib

yang sejenis dengannya7.

Perkembangan Rohani

Perkembangan rohani anak remaja sangatlah bersifat pribadi. Ia tidak berdoa atau berbakti di

gereja hanya sebab itu merupakan kebiasaan. Jika diberikan kebebasan untuk memilih

sendiri, maka dia akan terus ke gereja atau berhenti karena keyakinannya sendiri8.

Pada usia ini pertobatan yang jelas dan pernyataan iman yang terbuka pada Kristus akan

membuka jalan bagi kelangsungan kesaksian dan pertumbuhan rohani selama masa sisa

remajanya9. Kaum muda membutuhkan kemauan dan tujuan yang diperoleh dari penyerahan

hidup kepada Allah yang pribadi. Teman sebaya yang sudah menjadi orang Kristen dapat

menantang dia untuk menyerahkan hidupnya kepada Allah melalui kesaksian pribadi dan

6
Ibid.,215
7
J,Omar dan Robert E Blank, Memahami Sesama Kita :Kanak-kanak,Kaum Muda,Orang Dewasa
(Malang: Gandum Mas,1972),81
8
Zulkifli.L, Psikologi Perkembangan(Bandung PT Rosdakarya.1986),82
9
Elizabeth B.Hurlock, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan
(Jakarta :Erlangga,1969),83
hidupnya yang konsekuen. Para remaja adalah seorang pejuang yang memberikan tanggapan

terhadap setiap tantangan dan dorongan dan dia menginginkan kekristenan yang aktif dan

memiliki kesempatan menjadi dan bertindak sebagai orang Kristen 10.Pada masa remaja ini

biasanya tingkat keragu-raguan mereka akan keberadaan Allah meningkat dan mereka mulai

mempertanyakan keberadaan Tuhan yang nyata. Dan pertanyaan-pertanyaan yang

ditanyakan kepada oang tua, guru atau pembina kadang tidak mendapatkan jawaban yang

memuaskan. Atau imannya mungkin hanya sebatas perasaan bukan berdasarkan firman

Tuhan.

Peran Orang Tua bagi Perkembangan Remaja

Peran serta orang tua bagi perkembangan anak remaja sangat berpengaruh bagi pembentukan

karakter serta mental fisik anak.

Dukungan Orang Tua

Anak usia remaja awal menghabiskan hampir dari setengah waktunya bersama dengan orang

tuanya ketika masih di sekolah dasar dan meskipun memiliki sedikit waktu bersama, orang

tua tetap menjadi sosok utama dalam kehidupan anak. Di banyak negara yang telah diteliti

mencatat hubungan hubungan positif antara dukungan orang tua dan perhatian serta

kemampuan kognitif, emosional, dan sosial remaja. Di Amerika Serikat, dukungan ayah

lebih memprediksikan kemampuan sosial dan inisiatif remaja, sedangkan dukungan ibu lebih

memprediksikan berkurangnya depresi. Di kebanyakan negara lainnya, dukungan ibu lebih

memprediksikan kedua aspek tersebut dalam perilaku remaja11.

Tugas dan kepedulian orang tua

Tugas orang tua berkembang saat mereka tidak hanya menjadi pengasuh dan penerjemah

dunia sosial, tetapi juga menjadi pengajar sejumlah perilaku di dunia yang berada di luar

rumah. Ada beberapa tugas orang tua dalam mengasuh anak antara lain: terus menjadi satu-

10
Ibid.,92
11
Zulkifli.L, Psikologi Perkembangan(Bandung PT Rosdakarya.1986),556
satunya pengaruh terpenting dalam kehidupan anak; mencontohkan kontrol diri; perilaku

yang bertanggung jawab; bersifat peka terhadap kebutuhan dan perasaan anak; mengawasi

kegiatan dan perilaku anak; mengomunikasikan informasi dan nilai yang penting tetapi sulit

dibahas seperti seksualitas; penggunaan obat-obatan; dan diskriminasi; menyediakan waktu;

siap berbincang ketika anak siap untuk berbicara; memberi anak lebih banyak kewenangan

untuk membuat keputusan; memberikan dukungan saat anak menjalani perubahan fisik dan

tantangan sosial, sehingga rumah menjadi tempat yang penuh pemahaman, dan berbagi waktu

yang menyenangkan12. Dari uraian di atas jelas terlihat bahwa sekalipun remaja adalah

pribadi yang beranjak dewasa namun masih bersifat labi dan butuh banyak pengalaman dari

lingkungan sekitar oleh sebab itu sangat penting peran orang tua dalam membantu tumbuh

kembang remaja sehingga kelak bisa menjadi pribadi yang mandiri dan siap berada di tengah-

tengah masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

12
Hendrawan wijoyo, “Persahabatan: Sumbangsi Moralitas Tradisi Kristen Bagi Moralitas Bangsa
Indonesia”veritas16 No.2,(Desember 2017),177
Wijoyo Hendrawan, “Persahabatan: Sumbangsi Moralitas Tradisi Kristen Bagi Moralitas

Bangsa Indonesia”veritas16 No.,Desember 2017.

L. Zulkifli Penerbit: Psikologi Perkembangan.Bandung PT Rosdakarya.1986.

Hurlock. Elizabeth B, Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan

,Jakarta :Erlangga,1969.

Brooks Jane,Process Of Perenting. Yogyakarta :Pustaka Belajar.2011.

Brubaker J.Omar dan Robert E Blank, Memahami Sesama Kita :Kanak-kanak,Kaum

Muda,Orang Dewasa. Malang: Gandum Mas,1972.

Anda mungkin juga menyukai