Anda di halaman 1dari 6

BAB VII

MASA REMAJA

A.
Konsep Dasar Masa Remaja

Masa remaja atau yang sering di kenal dengan istilah “Adolesense”yang berarti
“tumbuh” atau tumbuh menjadi dewasa. secara psikologis, masa remaja adalah usia
dimana individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa.mempunyai banyak aspek
yang lebih berhubungan dengan masa puber. transformasi intelektual yang khas dari
cara berfikir remaja ini memungkinkan untuk mencapai integritas dalam hubungan
social orang dewasa.

B. Ciri Khas Perkembangan Remaja


Adapun ciri khas masa remaja sebagai berikut:

1. Masa remaja sebagai periode yang penting

Tanner mengatakan: Bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam
belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut
pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai
dengan cepatnya perkembangan mental, terutama pada awal masa remaja. Semua
perkembangan itu menimbulkan penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap
nilai dan minat baru.

2. Masa remaja sebagai periode peralihan

Peralihan tidak berarti terputus dengan atau perubahan dari apa yang telah terjadi
sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan
ketahap berikutnya. Artinya, apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang, seperti
dijelaskan oleh Osterrieth.”Struktur psikis anak remaja berasal dari masa kanak-
kanak, dan banyak ciri yang umumnya dianggap sebagai ciri khas masa remaja sudah
ada pada akhir masa kanak-kanak”.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan

Selama awal remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat perubahan perilaku
dan sikap juga berlangsung pesat. Ada empat perubahan yang hampir bersifat
universal antara lain:

a. Meningginya emosi.
b. Perubahan, tubuh,minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial.
c. Dengan berubahnya minat dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga beruba
yang terjadi pada masa kanak-kanak dianggap penting dan setelah dewasa,
semua itu tidak penting lagi.
d. Sebagai besar remaja bersikap baik terhadap setiap perubahan.
4.
Masa remaja sebagai usia bermasalah

Masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik anak laki-laki
mau pun anak perempuan. ada beberapa alasan bagi kesulitan itu, yaitu sepanjang
masa kanak-kanak masalah di selesaikan orang tua dan guru-guru, sehingga remaja
sulit untuk mengatasi masalahnya sendiri dan ada pula remaja itu sudah merasa
mendiri, sehingga tidak membuktikan bantuan orng tua atau guru-guru untuk
menyelesaikan masalah.

5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Penyesuaian diri dengan kelompok adalah lebih penting bagi anak yang telah besar
dari pada individualitas, seperti dalam hal berpakaian, berbicara dan perilaku. pada
tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap
penting.

6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan

Anggapan Stereotip budaya, bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih yang
tidak dapat di percaya dan cenderung merusak, menyebabkan orang dewasa yang
harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja muda.

7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu. Ia


melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagai mana yang ia inginkan. semakin tidak
realistik cita-citanya, maka ia akan semakin marah.

Remaja juga akan semakin sakit hati dan kecewa, apabila orang lain mengeluarkannya
atau kalau ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya sendiri.
8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotip belasan tahun. Berpakaian
dan bertindak seperti orang dewasa ternyata belum cukup. Seperti merokok, minum-

minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perbuatan sex. karena
mereka menganggap dengan melakukan yang dimiliki akan memberikan citra yang
mereka inginkan.
C.
Pertumbuhan Fisik Remaja
Masa remaja merupakan salah satu diantara 2 masa rintangan kehidupan individu.
dimana terjadi perkembangan fisik yang sangat pesat.
1.
Hormon-hormon seksual
Dalam perkembangan hormon-hormon seksual remaja,ditandai dengan ciri-ciri yaitu
ciri-ciri seks primer dan sekunder.
a.
Ciri-ciri seks primer
pada remaja pria. Primer ditandai dengan sangat cepat pertumbuhan testis yaitu pada
tahun pertama dan kedua. Kemudian tumbuh secara lebih lambat, dan mencapai
memungkinkan remaja pria (sekitar 14-15 tahun) mengalami “mimpi basah”.
pada remaja wanita. Kematangan seksnya ditandai dengan tumbuhnya rahim vagina
dan ovarium secara cepat pada masa sekitar 11-15 tahun untuk pertama kalinya
mengalami “menarche”(menstruaasi pertama). Menstruasi awal sering disetai dengan
sakit kepala, sakit punggung dan kadang-kadang kejang serta merasa lelah, depresi
dan mudah tersinggung.
b.
Ciri-ciri seks sekunder
Wanita Pria
1.Tumbuh rambut publik/bulu kapok 1.Tumbuh rambut pubik/bulu kapok di
di sertai kemaluan dan ketiak. sekitar kemaluandan ketiak.
2.Bertambah besar buah dada. 2.Terjadi perubahan suara.
3.Bertambah besar pinggul. 3.Tumbuh kumis.
4.Tumbuh gondok laki/jakun.
c. Pubertas
1)
Perubahan eksternal

Perempuan Laki-laki
1.Tinggi Usia 17 dan 18 tahun Rata-rata anak laki-laki
mencapai tinggi yang setahun sesudahnya.
matang.
2.Berat Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan
perubahan tinggi.
3.Proporsi tubuh Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan
tubuh yang baik.
2)
Perubahan internal
a) Sistem pencernaan.
b) Sistem peredaran darah.
c) Sistem pernapasan.
d) Jaringan tubuh.
D.
Perkembangan Emosi Remaja
Berdasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan menjadi tiga
yaitu:
a) Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah). Misalnya
perasaan dingin, panas, hangat, sejuk, dan sebagainya. Munculnya emosi seperti
ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca,
kondisi ruangan dan tempat dimana individu itu berada.
b) Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan
sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor
kesehatan.
c) Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, benci dan
sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak di rasakan karena faktor
hubungan dengan orang lain.

Ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu 12-15 tahun dan usia 15-18
tahun sebagai berikut:
a)
Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun
1) Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka.
2) Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri.
3) Kemarahan biasa terjadi.
4) Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri.
5) Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif.
b) Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun
1) Pemberontakan remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang unsiversal

dari masa kanak-kanak menuju dewasa.


2) Banyaknya remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka.
3) Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka.
E.
Perkembangan Sosial Remaja
Perkembangan sosial remaja merupakan puncak dari perkembangan sosial dari fase-
fase perkembangan sosial remaja lebih mementingkan kehidupan sosial diluar ikatan
sosial dalam keluarga.

Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial remaja yaitu:


a) Keluarga.
b) Kematangan.
c) Status sosial ekonomi.
d) Pendidikan.
e) Mental, emosi dan intelegensi.
F.
Perkembangan Moral Remaja
Istilah moral berasal dari kata latin “mos” (Moris) yang berarti adat, kebiasaan,
peraturan/nilai-nilai atau cara kehidupan. Moral merupakan suatu kebutuhan penting
bagi remaja, terutama sebagai pedoman menemukan identitas dirinya,
mengembangkan hubungan personal yang harmonis, dan menghindari konflik-konflik
peran yang selalu terjadi dalam masa transisi.

Dalam psikologi remaja mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Lawrence


E.Koblberg mengemukakan adapun tahap-tahap perkembangan moral yang dikenal
diseluruh dunia yaitu:
1) Tahap Prakonvensional.
2) Tingkat konvensional.
3) Tingkat Pascakonvensional, Otonom, atau Berlandaskan Prinsip.
1.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral
Perkembangan moral seorang anak bnyak dipengaruhi oleh lingkungan. Anak
memperoleh nilai-nilai moral dari lingungan nya, terutama dari orang tuanya. Dia
belajar untuk mengenal nilai-nilai dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

Beberapa sikap orang tua yang perlu di perhatikan berhubungan dengan


perkembangan moral anak, di antaranya sebagai berikut:
1) Konsisten dalam mendidik anak.
2) Sikap orang tua dalam keluarga.
3) Penghayatan dan pengalaman agama yang dianut.
4) Sikap konsisten orang tua dalam menerapkan norma.
G. Perkembangan Konsep Diri Remaja
Pada remaja konsep diri akan berkembang terus hingga memasuki masa Dewasa.
Huurlock (1999) Mengatakan bahwa konsep diri bertambah stabil pada periode
remaja.

Menurut hurlock (1999) Terdapat delapan kondisi-kondisi yang mempengaruhi


konsep diri remaja yaitu :
1. Usia kematangan
Remaja yang matang lebih awal, yang dilakukan oleh anak-anak, merasa salah
dimengerti dan bernasib kurang baik sehingga cendrung berperilaku kurang dapat
menyesuaikan diri.
H.
Perilaku Menyimpang
Ada sejumlah perubahan pandangan dunia luar yang dapat menyebabkan konflik-
konflik atau penyimpangan dalam diri remaja, yaitu sebagai berikut:
a) Sikap dunia luar terhadap remaja sering tidak konsisten.
b) Dunia luar atau masyarakat masih menerapkan nilai-nilai yang berbeda untuk
remaja laki-laki dan perempuan.
c) Seringkali kekosongan remaja dimanfaatkan oleh pihak luar yang tidak
bertanggung jawab.

Perilaku sosial yang menyimpang bagi para remaja:


a) Pesta malam yang menimbulkan sisi negatif remaja.
b) Minum-minuman keras.
c) Obat-obat telarang, banyak remaja mencoba obat-obat telarang karena “ HARUS
DICOBA”, meskipun beberapa saat kemudian menjadi kecanduan.

Anda mungkin juga menyukai