KELOMPOK 1
INOVASI PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH :
Dosen Pengampu :
Bismillah hirrohmanirrohim.
Ta’ala berkat Ridho-Nya kami mampu merampungkan makalah ini dengan tepat
waktu. Tidak lupa juga kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
semua ummatnya yang selalu istiqomah sampai akhir zaman `Penulisan makalah ini
memiliki tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran dengan
Akhirul kalam, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat berharap kritik dan saran konstruktif demi
penyempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat memenuhi
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah swt menciptakan manusia untuk menjadi khalifatullah fil ardh dengan
berbagai kapasistas dan kemampuan yang dimiliki. Kemampuan yang ada pada diri
manusia berupa suatu keunggulan dan kelebihan jika dibandingkan dengan mahluk
Proses berpikir atau bernalar nya manusia merupakan bentuk kegiatan untuk
mendapatkan pengetahuan dan ini dapat dikatakan sebagai bentuk proses belajar dan
pembelajaran.
aktivitas utama bagi setiap manusia. Sebegitu pentingnya belajar bagi manusia
sehingga hampir tidak ada manusia yang lepas dari kegiatan belajar.
Belajar itu sendiri tidak harus melalui pendidikan formal seperti sekolah atau
tingkat pendidikan lainnya. Proses belajar juga dapat dilakukan dalam pencarian nilai-
nilai kehidupan di rumah, di lingkungan sekitar, bahkan di dalam sebuah tempat yang
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan. Perubahan perilaku terhadap hasil
belajar bersifat continiu, fungsional, positif, aktif, dan terarah. Dari tahapan tahapan
proses interaksi belajar tersebut maka lahirlah yang di sebut dengan pembelajaran.
Istilah pembelajaran sudah mulai dikenal luas dalam masyarakat, lebih- lebih
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar”. Pembelajaran sebagai suatu konsep pedagogik secara teknis dapat diartikan
sebagai upaya sistematik dan sistemik untuk menciptakan lingkungan belajar yang
Dengan demikian Belajar dan Pembelajaran adalah dua kegiatan yang tidak
Norma- norma. Antara belajar dan pembelajaran satu sama lain memiliki keterkaitan
pada simpul terjadinya perubahan perilaku dalam diri individu. Keterkaitan fungsional
Oleh karena itu, dapat pula dikatakan bahwa akuntabilitas belajar bersifat internal-
1.1 Belajar
memiliki arti "berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu". Definisi ini memiliki
pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau
pengalaman dan latihan, dari belum tahu menjadi tahu, dari pengalaman yang sedikit
kemudian bertambah.
suatu ketrampilan baru, memahami pengetahun baru hingga bisa merubah sikap dan
perubahan. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat incidental namun bersifat alami
perilaku baik buruk seseorang untuik menjadi perilaku yang lebih baik, yaitu
lainnya.
Dari pengeritian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
Propses perubahantingkah laku secara keseluruhan, bersifat positif dan bertujuan serta
tampak jelas dikemukakan oleh para ahli tentang defenisi belajar ,antara lain:
ganjaran (funnistment) dan pujian (rewards) dari guru atas hasil bela-
R).
b. Matthew H.Olsson dan B.R Hergenhahn dalam bukunya : An Introductiob
dari pengalaman).
c. Menurut Moh. Surya : Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
menetap dalam tingkah laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan
atau pengalaman.
perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mampu
aktivitas, baik fisik maupun psikis yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang
baru pada diri individu yang belajar dalam bentuk ke-mampuan yang relatif konstan
dan bukan disebabkan oleh kematangan atau sesuatu yang bersifat sementara.
Dari perubahan tingkah laku itulah. Manusia akan mendapatkan kebahagiaan
duniawi dan ukhrawi .Kebahagiaan duniawi diperoleh karena dalam belajar diperoleh
tiga ranah yang menjadi tujuan pendidikan, yaitu ranah kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.
1.2 Pembelajaran
dengan pendidik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan
belajar.
upaya sistematik dan sistemik untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial
individu sebagai peserta didik. Dari pengertian tersebut tampak bahwa antara belajar
dan pembelajaran satu sama lain memiliki keterkaitan substantif dan fungsional.
proses belajar atau dengan kata lain belajar merupakan parameter pembelajaran.
Pembelajaran dipandang secara nasional sebagai suatu proses interaksi yang
belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar. Dengan demikian, proses
pembelajaran merupakan suatu sistem, yaitu satu kesatuan komponen yang satu sama
lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang
diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Pembelajaran
dengan karakteristik tertentu. Pertama, melibatkan proses mental siswa secara mak-
simal dalam proses pembelajaran. Kedua, membangun suasana dialogis dan proses
tanya jawab secara terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan mening-
katkan kemampuan berpikir siswa yang pada gilirannya dapat membantu siswa untuk
pendidik dan peserta didik dalam mempelajari suatu meteri pelajaean yang
guru.
bersifat internal.
didik agar dapat belajar dengan baik. Sehingga dengan demikian untuk
meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena
erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Belajar dan
pembelajaran merupakan dua konsep yang saling berhubungan dan tidak dapat
prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan
mengajar dengan belajar, sebenarnya berada pada suatu kondisi yang unik, sebab
secara sengaja atau tidak, masing-masing pihak berada dalam suasana belajar. Jadi
pendidik walaupun dikatakan sebagai pengajar, sebenarnya secara tidak langsung juga
yang dapat menjadi landasan pelaksanaan pembelajaran. Terdapat 3 terori belajar dan
Behaviorisme dari kata behave yang berarti berperilaku dan isme berarti
proposisi (gagasan awal) bahwa perilaku dapat dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah.
seseorang, bukan pikiran, perasaan, ataupun kejadian internal lain dalam diri orang
mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku
perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila
bentuk laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan pada
keterampilan yang terisolasi atau akumulasi fakta mengikuti urutan dari bagian ke
aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks/ buku wajib dengan
5) Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik harus dihindari.
Salah satu unsur pendidik bagi seorang guru yang profesional adalah
membentuk karakter peserta didik. Untuk dapat memahami proses belajar yang terjadi
pada diri siswa, guru perlu menguasai hakikat dan konsep dasar belajar. Dengan
menguasai hakikat dan konsep dasar tentang belajar diharapkan guru mampu
adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik.
b. Teori Kognitivisme
persamaan dengan “knowing” yang berarti mengetahui. Dalam arti yang luas
kognitivisme lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri.
Baharudin menerangkan teori ini lebih menaruh perhatian dari pada peristiwa-
peristiwa Internal Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan
respon sebagaimana dalam teori behaviorisme, lebih dari itu belajar dengan teori
Baharuddin dkk. (2008: 87) menurut aliran kognitif, belajar adalah sebuah proses
mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan.
Menurut Menurut teori ini, ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang anak
melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak
dan menyeluruh. Teori kognitif ini muncul dipengaruhi oleh psikologi gestalt. Asumsi
yang mendasari teori ini adalah, bahwa setiap anak telah mempunyai pengalaman dan
pengetahuan di dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk
struktur kognitif. Proses belajar akan berjalan dengan baik bila materi pelajaran yang
baru beradaptasi (bersinambung) secara “klop” dengan struktur kognitif yang sudah
dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup
demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak
kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi
masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena
mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih paham
dan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara
langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. Menurut asalnya,
teori konstruktivime bukanlah teori pendidikan. Teori ini berasal dari disiplin filsafat,
khususnya filsafat ilmu. Pada tataran filsafat, teori ini membahas mengenai
berikut:
1) Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan siswa dari apa yang
mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi makna ini dipengaruhi
seumur hidup.
4) Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skemata seseorang dalam
5) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman belajar dengan dunia fisik dan
lingkungan siswa. 6. Hasil belajar siswa tergantung pada apa yang sudah
diketahuinya.
Bagi kaum konstruktivis, belajar adalah suatu proses organik untuk menemukan
sesuatu, bukan suatu proses mekanis untuk mengumpulkan fakta. Dalam konteks
yang demikian, belajar yang bermakna terjadi melalui refleksi, pemecahan konflik
siswa dengan realitas baik realitas pribadi, alam, maupun realitas sosial. Proses
2) Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan
4) Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi
berjalan lancer
KESIMPULAN
Dari uraian diatas daapt disimpulkan bahawa : Belajar adalah sebuah kegiatan
untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Belajar merupakan proses perubahan tingkah
laku manusia berdasarkan pengalaman dan latihan, dari belum tahu menjadi tahu, dari
pengalaman yang sedikit kemudian bertambah. Belajar merupakan proses manusia
untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap.
Teori- teori belajar dalam pembelajaran merupakan sebuah sistem yang dapat
diuji kebenaranya oleh siapa pun dan terbuka untuk dikaji ulang dalam perspektif
yang sama, dan mungkin dapat digantikan dengan sebuah sistem baru, yang sudah
mengalami kajian dan penelitian lain. Sedangkan belajar merupakan proses perubahan
tingkah laku manusia berdasarkan pengalaman dan latihan, dari belum tahu menjadi
tahu, dari pengalaman yang sedikit kemudian bertambah.
1. Teori Belajar Kognitivisme . Teori ini Menurut teori ini, ilmu pengetahuan
dibangun dalam diri seorang anak melalui proses interaksi yang
berkesinambungan dengan lingkungan. Proses ini tidak berjalan terputus-
putus, tetapi melalui proses yang mengalir, sambungmenyambung, dan
menyeluruh. Teori kognitif ini muncul dipengaruhi oleh psikologi gestalt.
Asumsi yang mendasari teori ini adalah, bahwa setiap anak telah mempunyai
pengalaman dan pengetahuan di dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan
ini tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar akan berjalan dengan
baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi (bersinambung) secara “klop”
dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki oleh anak.
2. Teori Belajar Behaviorisme Behaviorisme. Menurut Teori ini belajar adalah
pemahaman terhadap kejadian-kejadian di lingkungan untuk memprediksi
perilaku seseorang, bukan pikiran, perasaan, ataupun kejadian internal lain
dalam diri orang tersebut. Fokus behaviorisme adalah respons terhadap
berbagai tipe stimulus.
3. Teori Belajar Kontruktivisme . Dengan teori konstruktivisme siswa dapat
berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan.
Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina
pengetahuan baru, mereka akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya
dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif,
mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
DAFTAR PUSTAKA
https://psikologi.uma.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/TEORI-TEORI-
BELAJAR.pdf.
http://repository.unpas.ac.id/30379/2/BAB%20II%20pdf.PDF.
https://karyatulisku.com/konsep-dasar-belajar-dan-pembelajaran/.
https://scholar.google.co.id/scholar?
q=konsep+dasar+belajar+dan+pembelajaran&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholar
t.