BAB I
PENDAHULUAN
A. Belajar.
Belajar Belajar merupakan kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja oleh
setiap individu, sehingga terjadi perubahan dari yang
tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak dapat berjalan
menjadi dapat berjalan, tidak dapat membaca menjadi
dapat membaca dan sebagainya.
B. Pembelajaran
Istilah pembelajaran sudah mulai dikenal luas
oleh masyarakat, lebih-lebih Pada saat setelah
diundangkannya UU RI No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, yang secara legal
memberi pengertian tentang pembelajaran.
Pembelajaran sebagai konsep pedagogik secara teknis
dapat diartikan sebagai upaya sistematik dan sistemik
untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial
untuk menghasilkan proses belajar yang bermuara pada
berkembangnya potensi individu sebagai peserta didik.
Dari pengertian tersebut tampak bahwa antara belajar
Teori Pembelajaran dan Belajar
1
Gusnarib, Gusnarib, and Rosnawati Rosnawati. "Teori-teori belajar dan
pembelajaran." (2021).
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB II
HAKIKAT BELAJAR
A. Pengertian Belajar.
1. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli.
James O. Whittaker, merumuskan belajar
sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.
Crinbach berpendapat bahwa learning is
shown by change in behavior as a result of
experience. Belajar sebagai aktivitas yang
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman.
Howard L. Kingskey mengatakan bahwa
learning is the process by which behavior (in
the broader sense) is originated or changed
through practice or training. Belajar adadalah
Teori Pembelajaran dan Belajar
B. Hakikat Belajar.
Dari sejumlah pengertian belajar yang telah
diuraikan, ada kata yang sangat penting untuk dibahas
yaitu kata “perubahan” atau “Change”.
2
Syah, Muhibbin.2003. psikologi belajar. Jakarta: PT.RajaGrafindo pesada.
Musari dan Fakhri, Muhammad. 2009. Bahan ajar psikologi belajar. Mataram:Fak.
Tarbiyah.
Teori Pembelajaran dan Belajar
3
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB III
4
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Teori Pembelajaran dan Belajar
B. Ciri-ciri Belajar.
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku,
maka ada beberapa perubahan tertentu yang
dimasukkan kedalam cirri-ciri belajar:
C. Jenis-jenis Belajar.
Walaupun belajar dikatakan berubah, namun
untuk mendapatkan perubahan itu bermacam-macam
caranya. Setiap perbuatan belajar mempunyai cirri-ciri
masing-masing. Para ahli dengan melihat ciri-ciri yang
ada di dalamnya, mencoba membagi jenis-jenis belajar
antara lain :
2. Belajar Kognitif
3. Belajar Menghafal
4. Belajar Teoritis
5. Belajar Konsep
6. Belajar Kaidah
7. Belajar Berpikir
9. Belajar Estetis
5
Gintings Abdorrakhman. 2010. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora
Teori Pembelajaran dan Belajar
D. Aktifitas Belajar.
1. Mendengarkan
2. Memandang
5. Membaca
9. Mengingat
10. Berpikir
E. Gaya Belajar.
Kolb mengklasifikasikan Gaya Belajar Siswa
ke dalam empat kecenderungan utama yaitu:
6
Gredler, Bell, Margareth E. 1991. Belajar dan Membelajarkan (terjemahan
Munandir).
Teori Pembelajaran dan Belajar
7
Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:
RinekaCipta.
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB IV
MOTIVASI BELAJAR
8
Zakky. 2020. PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR. Online.
Teori Pembelajaran dan Belajar
9
Maslow, Abraham. 1954. MOTIVATION AND PERSONALITY. Imam,
Nurul1084. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Teori Pembelajaran dan Belajar
10
Ibid hal 67-70
Teori Pembelajaran dan Belajar
11
Ahmad dan Joko, 2014. MODEL BELAJAR MENGAJAR. Bandung: Pustaka
Setia.
Teori Pembelajaran dan Belajar
cita - cita.
b) Kemampuan peserta didik
12
A.M., Sardiman. 1988. INTERAKSI DAN MOTIVASI BELAJAR
MENGAJAR.Jakarta; Rajawali Press.
Teori Pembelajaran dan Belajar
13
Dimyati dan Mudjiono. 1994. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Jakarta:
Dirjen Dikti.
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB V
14
Asfar, A. M. I. T., A. M. I. A. Asfar, and Mercy F. Halamury. "Teori
Behaviorisme." Makasar: Program Doktoral Ilmu Pendidikan. Universitas
Negeri Makassar (2019).
Teori Pembelajaran dan Belajar
15
Tauhid, Rachmatia. "Dasar-Dasar Teori Pembelajaran." JURNAL PENDAS
(Pendidikan Sekolah Dasar) 2.2 (2020): 32-38.
Teori Pembelajaran dan Belajar
1. Reinforcement (Penguatan)
Penerapan penguatan positif (hadiah) dan
penguatan negatif (penghindaran hukuman)
dalam pendidikan dapat memotivasi siswa
Teori Pembelajaran dan Belajar
2. Punishment (Hukuman)
Penggunaan hukuman dalam
pendidikan bisa menjadi cara untuk
mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.
Namun, hukuman harus digunakan dengan
bijaksana dan harus memenuhi kriteria
tertentu agar efektif dan etis. Hukuman yang
terlalu keras atau tidak proporsional dapat
berdampak negatif pada motivasi siswa dan
iklim belajar di kelas.
Teori Pembelajaran dan Belajar
3. Modeling (Pemodelan)
Konsep pemodelan dalam
behaviorisme mengacu pada pembelajaran
melalui pengamatan dan imitasi. Guru dapat
menjadi contoh yang baik bagi siswa dengan
menunjukkan perilaku yang diharapkan
dalam situasi tertentu. Dengan melihat guru
atau teman sebaya melakukan tindakan yang
benar, siswa dapat memahami bagaimana
perilaku tersebut seharusnya dilakukan.
4. Drill and Practice (Latihan Berulang)
Pendekatan ini melibatkan
memberikan latihan berulang kepada siswa
untuk memperkuat pembelajaran. Latihan ini
membantu siswa menguatkan keterampilan
dan pengetahuan melalui repetisi, sehingga
mereka dapat menguasai konsep atau
keterampilan tertentu dengan lebih baik.
Teori Pembelajaran dan Belajar
16
Shahbana, Elvia Baby, and Rachmat Satria. "Implementasi Teori Belajar
Behavioristik Dalam Pembelajaran." Jurnal Serunai Administrasi
Pendidikan 9.1 (2020): 24-33.
Teori Pembelajaran dan Belajar
1. Stimulus.
Stimulus adalah segala hal dari lingkungan
yang dapat memengaruhi individu dan
memicu respons. Stimulus bisa berupa objek
fisik, peristiwa, atau kondisi tertentu.
2. Respons
Respons adalah perilaku atau tanggapan yang
muncul sebagai hasil dari stimulus. Respons
bisa bersifat motorik (perilaku fisik) atau
kognitif (pikiran atau emosi).
Teori Pembelajaran dan Belajar
3. Penguatan (Reinforcement)
Penguatan merujuk pada konsep bahwa
perilaku yang diikuti oleh konsekuensi positif
cenderung akan diperkuat dan diulang.
Penguatan dapat berupa hadiah atau
konsekuensi positif lainnya, yang
meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut
akan muncul lagi di masa depan.
4. Hukuman (Punishment)
Hukuman adalah konsekuensi negatif yang
mengikuti perilaku tertentu, dengan tujuan
untuk mengurangi kemungkinan perilaku
tersebut terjadi lagi di masa depan.
5. Generalisasi
Generalisasi adalah kemampuan individu
untuk merespons stimulus yang serupa
dengan stimulus asli. Misalnya, jika
seseorang takut pada anjing yang berbulu
hitam, mereka mungkin juga merasa takut
terhadap anjing-anjing berbulu lain.
Teori Pembelajaran dan Belajar
6. Diskriminasi
Diskriminasi adalah kemampuan individu
untuk membedakan antara stimulus-stimulus
yang berbeda dan merespons hanya pada
stimulus yang spesifik.
7. Pembentukan (Shaping)
Pembentukan adalah proses di mana perilaku
kompleks diajarkan melalui penguatan
bertahap terhadap perilaku yang semakin
mendekati perilaku yang diinginkan.
8. Ekstinksi (Extinction)
Ekstinksi terjadi ketika respons yang
sebelumnya diperkuat tidak lagi diikuti oleh
penguatan. Hal ini dapat mengakibatkan
meredupnya perilaku tersebut.
Teori Pembelajaran dan Belajar
17
Fathurrohman, Muhammad. Belajar dan pembelajaran modern: konsep
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB VI
18
Ekawati, M. (2019). Teori belajar menurut aliran psikologi kognitif serta
implikasinya dalam proses belajar dan pembelajaran. E-TECH: jurnal ilmiah
teknologi pendidikan ,hlm1-12.
Teori Pembelajaran dan Belajar
19
Sulianto, Joko. "Teori Belajar Kognitif David Ausubel” Belajar Bermakna”,
Zoltan P Dienes” Belajar Permainan”, Van Heille” Pengajaran
Geometri”." SEMINAR NASIONAL IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
TEMATIK DALAM MENGOPTIMALISASI KURIKULUM 2013. 2014.
Teori Pembelajaran dan Belajar
20
Farnham-Diggory, S. (1994). Paradigms of knowledge and instruction.
Review of Educational Research, 64 hlm,, 463-477
Teori Pembelajaran dan Belajar
21
Mu'min, S. A. (2013). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Al-
TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, hlm,, 89-99.
Teori Pembelajaran dan Belajar
22
Ganda, Y. (2004). Petunjuk praktis cara mahasiswa belajar di perguruan
tinggi. Jakarta: Grasindo.
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB VII
TEORI BELAJAR
KONTRUKTIVISME
23
Masgumelar, Ndaru Kukuh, and Pinton Setya Mustafa. "Teori belajar
konstruktivisme dan implikasinya dalam pendidikan dan
pembelajaran." GHAITSA: Islamic Education Journal 2.1 (2021): 49-57.
Teori Pembelajaran dan Belajar
24
Ibid,Hlm 60-73
Teori Pembelajaran dan Belajar
25
Aghni, Rizqi Ilyasa. "IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR
KONTRUKTIVISME ." Jurnal Pendidikan Indonesia 20.2 (2022): 136-144
Teori Pembelajaran dan Belajar
26
Ibid,Hlm 165-168
Teori Pembelajaran dan Belajar
27
Ibid,.hlm 186-187
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB VIII
1. Abraham Maslow.
2. Carl Rogers.
28
Omon Abdurrakhman, Radif Khotamar Rusli. Teori Belajar dan
Pembelajaran.Dunia Sejarah. 2015. “Teori Belajar Humanistik”.hlm,45-51
Teori Pembelajaran dan Belajar
29
Ibid hlm,.60-63
Teori Pembelajaran dan Belajar
30
Abd. Qodir. 2017. Teori Belajar Humanistik Dalam Meningkatkan
PrestasiBelajar Siswa. Jurnal Paedagogik. Vol 04 (02). 188-202.
Teori Pembelajaran dan Belajar
31
Atrisna. Implikasi Teori Belajar Carl Rogers Dalam Pendidikan. Digilib
MANMuara Enim.
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB IX
HAKIKAT PEMBELAJARAN
A. Konsep Pembelajaran
Istilah “pembelajaran” memposisikan siswa
sebagai subjek belajar yang memegang peranan yang
utama, sehingga adalah setting proses belajar
mengajar siswa dituntut beraktivitas secara penuh
bahkan secara individual mempelajari bahan
pelajaran.
32
Hanafy, Muh Sain. "Konsep belajar dan pembelajaran." Lentera Pendidikan:
Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 17.1 (2014): 66-79.
Teori Pembelajaran dan Belajar
1. Kondisi Pembelajaran
a. Tujuan Pembelajaran
c. Kendala
Keterbatasan sumber-sumber, seperti
waktu, media, personalia, dan uang.
Media dapat diartikan sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyalurkan pesan atau
Teori Pembelajaran dan Belajar
d. Karakteristik si-belajar
Karakteristik siswa belajar adalah
aspek-aspek atau kualitas perseorangan
siswa seperti bakart, motivasi belajar
dan kemampuan awal(hasil belajar)
yang telah dimilikinya. Karakteristik si-
belajar berpengaruh dalam pemilihan
strategi pengelolaan, yang berkaitan
dengan bagaimana menata pengajaran,
khsususnyakomponen-komponen
strategi pengajaran, agar sesuai dengan
karakteristik perseorangan si-belajar.
Teori Pembelajaran dan Belajar
2. Metode Pembelajaran
3. Hasil Pembelajaran
Teori Pembelajaran dan Belajar
33
Husamah, Pantiwati, Y., Restian, A., & Sumarsono, P. (2018). Belajar dan
Pembelajaran. Malang: UMM Press.
Teori Pembelajaran dan Belajar
C. Strategi Pembelajaran.
1. Definisi Strategi Pembelajaran.
a. Metode Pembelajaran
b. Pendekatan (approach)
c. Teknik
d. Taktik
e. Strategi
Strategi pembelajaran harus mengandung
penjelasan tentang metode/prosedur dan
teknik yang digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Strategi
pembelajaran yang ditetapkan guru
tergantung pada pendekatan yang
digunakan, sedangkan bagaimana
menjalankan strategi itu dapat ditetapkan
berbagai metode pembelajaran. 34
34
Anitah, Sri. "Strategi pembelajaran." Jakarta: Universitas Terbuka 1 (2007).
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB X
KOMPONEN-KOMPONEN
PEMBELAJARAN
35
Sugandi, Achmad. 2005. Teori Pembelajaran. Semarang : UNNES Press.
Teori Pembelajaran dan Belajar
B. Komponen-komponen pembelajaran.
Komponen-komponen yang memungkinkan
terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya
proses mendidik minimal terdiri dari 6 komponen.
Berikut akan kami uraikan satu persatu komponen-
komponen tersebut.
a. Tujuan pendidikan
b. Peserta didik
c. Guru/pendidik disekolah
1. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode
mengajar dengan menyampaikan informasi
dan pengetahuan secara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umumnya
mengikuti secara pasif.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi dapat diartikan sebagai siasat
“penyampaian” bahan ajar yang melibatkan
peserta didik untuk membicarakan dan
menemukan alternatif pemecahan suatu topik
bahasan yang bersifat problematis.
Teori Pembelajaran dan Belajar
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pembelajaran yang
relevan dengan pokok bahasan atau materi
yang sedang disajikan.
5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode atau cara
di mana guru dan murid bersama-sama
mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan
untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari
sesuatu aksi.
Teori Pembelajaran dan Belajar
Isi pendidikan
36
Bararah, Isnawardatul. "Fungsi Metode terhadap Pencapaian Tujuan dalam
37
Dolong, Jufri. Hubungan dalam komponen pembelajaran." Inspiratif
Pendidikan 5.2 (2016): 293-300.
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB XI
KURIKULUM PEMBELAJARAN
A. Pengertian Kurikulum.
1. Pengertian kurikulum menurut bahasa
dan istilah
38
Sanjaya, Wina. (2008) Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Prenada
Media Group.
Teori Pembelajaran dan Belajar
39
UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Teori Pembelajaran dan Belajar
B. Jenis-jenis kurikulum.
Kurikulum pada pembahasan dalam buku ini
kami berikan tiga contoh yaitu :
1. Kurikulum Ideal.
2. Kurikulum Aktual.
3. Kurikulum Tersembunyi .
40
Huda, Nurul. "Manajemen Pengembangan Kurikulum." Al-Tanzim: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam 1.2 (2017): 52-75.
Teori Pembelajaran dan Belajar
D. Komponen kurikulum
Komponen pembentuk kurikulum, yaitu:
41
Sukmawati, Henni. "Komponen-komponen kurikulum dalam sistem
pembelajaran." Ash-Shahabah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 7.1 (2021):
62-70.
Teori Pembelajaran dan Belajar
E. Fungsi kurikulum.
Ada empat fungsi kurikulum menurut McNeil
(1990), yaitu:
42
Elisa, Elisa. "Pengertian, peranan, dan fungsi kurikulum." Jurnal
Curere 1.02 (2018).
Teori Pembelajaran dan Belajar
4. Kurikulum 1968
5. Kurikulum 1975
6. Kurikulum 1984
43
Prastowo, Andi. "Transformasi kurikulum pendidikan dasar dan menengah
di Indonesia." Jip (Jurnal Ilmiah PGMI) 4.2 (2018): 111-125.
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB XII
PEMBELAJARAN CTL
44
Anonimus. 2014. Model Pembelajaran CTL Contextual.
Teori Pembelajaran dan Belajar
45
Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama.
Teori Pembelajaran dan Belajar
1. Problem-based learning
2. Authentic instruction
3. Inquiry-based learning
4. Project-based ledarning
5. Work-based learning
6. Service learning
7. Cooperative learning.
46
Suseno, N. (2017). Pengembangan Buku Ajar Perubahan Lingkungan
Berbasis Model Search, Solve, Create, Share (SSCS) untuk Memberdayakan
Kemampuan Berpikir Kritis. Didaktika Biologi, 1(2), 79–87.
Teori Pembelajaran dan Belajar
47
Carolina, H.S., Dewi, A., Sari, T., & Setiawan, T. (2020) Pengembangan
Instrumen Penilaian Praktikum Lapangan (Outdoor Practicum) Biologi.
BIOMA: Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi, 4(2), 133-141.
Teori Pembelajaran dan Belajar
1. Kontruktivisme
2. Menemukan (inquiry)
a) Pengamatan (observation)
b) Bertanya (questioning)
Teori Pembelajaran dan Belajar
e) Penyimpulan (conclussion)
3. Bertanya (questioning)
d) Membangun sikap
dengan siswa
5. Permodelan (modeling)
6. Refleksi (reflection)
48
Laksana, Ananda Prabu. "Model Pendidikan Karakter Dengan Landasan
Komponen Contextual Teaching And Learning." JOCER: Journal of Civic Education
Research 1.1 (2023): 16-23.
Teori Pembelajaran dan Belajar
49
Irwan, Irwan, and Hasnawi Hasnawi. "Analisis model pembelajaran contextual
teaching and learning dalam meningkatkan hasil belajar PPKn di Sekolah
Dasar." EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan 3.1 (2021): 235-245.
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB XIII
PEMBELAJARAN E-LEARNING
A. Pengertian E-Learning
50
Chusna, Nuke L. "Pembelajaran E-learning." Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan KALUNI. Vol. 2. No. 1. 2019.
Teori Pembelajaran dan Belajar
B. Sejarah E-Learning
E-learning diperkenalkan pertama kali oleh
Universitas Illionis yang berlokasi di Urbana-
Champaign. Universitas Illinois memperkenalkane-
learning yang menggunakan komputer yang disebut
PLATO, dalam sistem instruksi berbasis komputer
(computer assisted instruction). Perkembangan e-
learning sejak saat itu terus berjalan bersamaan dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi.
C. Karakteristik E-Learning
E-learning memiliki beberapa karakteristik yang
terbentuk dari sistem pelaksanaannya. Karakteristik yang
pertama, ketika kita merujuk pada bahasa secara harfiah
atau segi epistemologi dari e-learning sendiri yang
berarti pembelajaran secara online atau elektronik, maka
dapat dikatakan karakterisik e-learning adalah
memanfaatkan media digital dan jasa teknologi
elektronik.
51
Agustina, Riska, Paulus Insap Santosa, and Ridi Ferdiana. "Sejarah, tantangan, dan
faktor keberhasilan dalam pengembangan e-learning." SESINDO 2016 2016 (2016).
Teori Pembelajaran dan Belajar
E. Jenis-Jenis E-Learning
Berdasarkan waktu pelaksanaan
pembelajarannya, Clark & Mayer dalam Klinger
(2008:179) membagi e-learning ke dalam dua klasifikasi,
yaitu:
52
Tafqihan, Zuhdi. "Karakteristik Dan Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam E-Learning." Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan
Kemasyarakatan 9.2 (2011): 141-154.
Teori Pembelajaran dan Belajar
F. Manfaat E-Learning
1. Menghemat Biaya
7. Menambah Jaringan
53
Hartanto, Wiwin. "Penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran." Jurnal
Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu
Sosial 10.1 (2016).
Teori Pembelajaran dan Belajar
G. Kekurangan E-Learning
Melansir dari University of Illinois dalam Illinois
Online Network (2012), terdapat beberapa kekurangan e-
learning yang dapat menjadi pertimbangan dan perlu
diantisipasi dalam pengembangannya.
54
Pulungan, Rosmilan, Lisa Septia Dewi br Ginting, and Amanda Syahri Nasution.
"KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-LEARNING BERDASARKAN
PENGALAMAN MAHASISWA UMN AL WASHLIYAH." Prosiding Seminar
Nasional Hasil Penelitian. Vol. 4. No. 1. 2021.
Teori Pembelajaran dan Belajar
55
Sari, Pusvyta. "Memotivasi belajar dengan menggunakan e-learning." Ummul
Qura 6.2 (2015): 20-35.
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB XIV
MOTIVASI BELAJAR
56
Maslow, Abraham. 1954. MOTIVATION AND PERSONALITY.
Imam,Nurul1084. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Teori Pembelajaran dan Belajar
57
A.M., Sardiman. 1988. INTERAKSI DAN MOTIVASI BELAJAR
MENGAJAR.Jakarta; Rajawali Press.
Teori Pembelajaran dan Belajar
58
Dimyati dan Mudjiono. 1994. BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. Jakarta:
DirjenDikti.
Teori Pembelajaran dan Belajar
BAB XV
EVALUASI PEMBELAJARAN
59
Febriana, Rina. Evaluasi pembelajaran. Bumi Aksara, 2021.di akses diEvaluasi
Pembelajaran - Dr. Rina Febriana, M.Pd. - Google Buku. pada tanggal 09
September 2023
Teori Pembelajaran dan Belajar
8. Menilai kurikulum.
2. Tujuan evaluasi
Tujuan umum evaluasi pembelajaran adalah
untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan
dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan
atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik
setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam
jangka waktu tertentu, mengetahui tingkat efektivitas
dari metode-metode pembelajaran yang telah
dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka
waktu tertentu. Serta menghimpun informasi yang
dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, taraf
perkembangan, atau taraf pencapaian kegiatan belajar
siswa.
Tujuan khusus evaluasi pembelajaran adalah :
1. untuk merangsang kegiatan peserta
didik dalam menempuh program
pendidikan
6. Mengadakan seleksi
60
Elis Ratna Wulan, Elis, and A. Rusdiana. "Evaluasi pembelajaran." (2015).
Teori Pembelajaran dan Belajar
1. Evaluasi Diagnostik
Adalah evaluasi diagnostik adalah
evaluasi yang ditujukan untuk menelaah
kelemahan-kelemahan siswa beserta
faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi Selektif
Adalah evaluasi selektif adalah evaluasi
yang digunakan untuk memilih siwa yang
paling tepat sesuai dengan kriteria
program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi Penempatan
Adalah evaluasi penempatan adalah
evaluasi yang digunakan untuk
menempatkan siswa dalam program
pendidikan tertentu yang sesuai dengan
karakteristik siswa.
4. Evaluasi Formatif
Adalah evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilaksanakan untuk memperbaiki
Teori Pembelajaran dan Belajar
1. Evaluasi Konteks
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk
mengukur konteks program baik
mengenai rasional tujuan, latar belakang
program, maupun kebutuhan-kebutuhan
yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi Input
Adalah evaluasi yang diarahkan untuk
mengetahui input baik sumber daya
maupun strategi yang digunakan untuk
mencapai tujuan
3. Evaluasi Proses
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk
melihat proses pelaksanaan, baik
mengenai kalancaran proses, kesesuaian
dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam
proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi Hasil atau Produk
Teori Pembelajaran dan Belajar
b. Berdasarkan subjek :
1. Evaluasi Internal
Adalah evaluasi yang dilakukan oleh
orang dalam sekolah sebagai
evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi Eksternal
Adalah evaluasi yang dilakukan oleh
orang luar sekolah sebagai evaluator,
misalnya orangtua, masyarakat.
Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan
pengukuran dan penilaian. Proses evaluasi dilakukan
melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengolahan hasil dan pelaporan. 61
61
Farida, Ida. "Evaluasi pembelajaran berdasarkan kurikulum nasional." (2017).
Teori Pembelajaran dan Belajar
D. Teknik Evaluasi
Instrument (alat) adalah sesuatu yang dapat
digunakan untukmempermudah seseorang untuk
melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih
efektif dan efesien. Alat evaluasi tersebut dikatakan baik
apabila mampu mengevaluasi sesuatu yang dievaluasi
dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Dalam
menggunakan alat tersebut evaluator menggunkan cara
atau teknik yaitu dengan teknik evaluasi. Teknik evaluasi
terebut terbagi kedalam dua macam , yaitu teknik nontes
dan teknik tes.
1. Teknik nontes
a. Skala Bertingkat (rating scale)
Skala mengambarkan suatu nilai yang
berbentuk angka terhadap sesuatu hasil
pertimbangan. Dengan maksud agar
pencatatannya dapat objektif maka
penilaian terhadap penampilan atau
penggambaran kepribadian seseorang
disajikan dalam bentuk skala.
Teori Pembelajaran dan Belajar
b. Kuesioner (questionair)
Kuesioner (questionair) dikenal
dengan sebagai angket. Kuesioner ialah
sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang aka
diukur (responden). Dengan kuesioner ini
orang dapat diketahui tentang keadan atau
data diri, pengalaman, pengetahuan sikap
atau pendapatnya dsb.
Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi,
yaitu :
d. Wawancara
Wawancara(interview) ialah suatu
metode atau cara yang digunakan
untukmendapatkan jawaban dari responden
dengan jalan Tanya-jawab sepihak
Wawancara dapat dilakukan oleh 2 cara,
yaitu:
1. Interviu bebas, yaitu dimana responden
mempunyai kebebasan untuk
mengutarakan pendapatnya, tanpa
dibatasi oleh patokan-patokan yang telah
dibuat oleh subjek evaluasi.
2. Interviu terpimpin, yaitu dilakukan oleh
subjek evaluasi dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang sudah
disusun terlebih dahulu, sehingga
responden pada waktu menjawab
pertanyaan tinggal memilih jawaban
yang sudah dipersiapkan oleh penanya.
Teori Pembelajaran dan Belajar
e. Pengamatan (observastion)
pengamatan ialah suatu teknik yang
dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan
secara sistematis. Ada dua macam obervasi
(pengamatan), yaitu :
1. observasi partisipan, yaitu observasi
yang dilakukan oleh pengamat, tetapi
dalam pada waktu itu pengamat
memasuki dan mengikuti kegiatan
kelompok yang sedang diamati.
2. Observasi sistematik, yaitu dimana
factor-faktor yang diamati sudah didaftar
secara sistematis dan sudah diatur
menurut kategorinya. Dalam observasi
ini pengamat berada diluar kelompok.
Dengan demikian pengamat tidak
dibingungkan oleh situasi yang
melingkungi dirinya.
Teori Pembelajaran dan Belajar
2. Teknik tes
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang
sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan yang diinginkan seseorang dengan cara yang
tepat dan cepat (Amir daien indrakusuma, “evaluasi
pendidikan) tes ini ada 3 macam, yaitu :
a. Measurement model
Menurut model ini, evaluasi pada dasarnya
adalah pengukuran terhadap berbagai aspek
tingkah laku dengan tujuan untuk melihat
perbedaan-perbedaan individual atau
kelompok yang hasilnya diperlukan untuk
seleksi, bimbingan dan perencanaan
pendidikan bagi para siswa di sekolah,
Objek evaluasi dari model ini adalah tingkah
laku siswa yang mencangkup kemampuan
hasil belajar, kemampuan pembawan
(intelegensi bakat), minat, sikap dan juga
kepribadian siswa.
Pendekatan yang ditempuh model ini adalah
membandingkan hasil belajar antara 2 anak
atau lebih kelompok yang menggunakan cara
pengajaran yang berbeda sebagai variable
Teori Pembelajaran dan Belajar
d. Illuminative Model
Model ini memandang fungsi eavaluasi
sebagai bahan atau input untuk kepentingan
pengambilan keputusan dalam rangka
penyesuaian-penyesuaian dan
Teori Pembelajaran dan Belajar
62
Rukajat, Ajat. Teknik evaluasi pembelajaran. Deepublish, 2018.
Teori Pembelajaran dan Belajar
1. Validitas
Sebuah tes dikatakan valid (sahih) apabila tes
tersebut mengukur apa yang hendak diukur. (Scarvia B.
Anderson dkk. Ensyclopedia of Educational
Evaluation). Validitas sebuah tes bukan ditekankan
pada tesnya itu sendiri, tetapi lebih ditekankan pada hasil
pengetesan atau skornya.
Validitas suatu tes dapat diketahui dari hasil
pemikiran dan pengalaman. Hal pertamas diperoleh ialah
validitas logis (logical validity) dan yang kedusa ialah
validitas empitis (empirical validity). Inilah yang akan
dijadikan dasar pengelompokan validitas tes.
Secara garis besar, validitas ada dua
macam, yaitu :
Teori Pembelajaran dan Belajar
mudah dilaksanakan
mudah pemeriksaannya
dilengkapi dengan petunjuk-petrunjuk
yang jelas sehingga dapat diberikan
atau diawali oleh orang lain.
5. Ekonomis
Maksud ekonomis disini ialah bahwa pelaksanaan tes
tersebut tidak membutuhkan ongkos atau biaya mahal,
tenaga banyak, dan waktu yang lama.
6. Kemampuan Membandingkan
Tes yang baik, harus dapat membedakan
kemampuan anak sesuai dengan tingkat kepandaian
siswa. Suatu tes yang sangat sukar atau sangat mudah
bukanlah merupakan suatu evaluasi yang baik karena tes
yang demikian tidak memiliki kemamampuan untuk
membandingkan.63
63
Rukajat, Ajat. Teknik evaluasi pembelajaran. Deepublish, 2018.