Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN BELAJAR PEMBELAJARAN DAN

TEORI BELAJAR
Oleh :
MANSUR
Nim: 80100321024

A. Latar Belakang
Belajar mengajar adalah pembelajaran yaitu interaksi yang bemilai
normatif. Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan dengan sadar dan
bertujuan. Tujuan adalah sebagai pedoman kearah mana akan dibawa proses
belajar mengajar. Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu
membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-
nilai dalam diri anak didik..1
Pembelajaran adalah interaksi pendidik, peserta didik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan dari pendidik
kepada peserta didik agar terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.2
Sementara itu, teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat
tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara pendidik dan peserta
didik, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun
di luar kelas.

B. Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi terhadap situasi yang
ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan
kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Dalam aktivitas
1
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Diilik ilalam lnteraksi Edulatif (Iakarta:
Rineka Cipta 2000), h. 12
2
Wardana dan Ahdar Jamaluddin, Belajar dan Pembelajaran; Teori, Desain, Model
Pembelajaran dan Prestasi belajar ( Cet. II; Pare-pare, Kaaffah Learning Center, 2021),h.13
1

kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan
belajar, baik ketika seseorng melaksanakan aktivitas sendiri, sesungguhnya
sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan
belajar sehingga tidak ada ruang dan waktu di mana manusia dapat melepas
dirinya dari kegiatan belajar, dan bahwa belajar juga tidak pernah dibatasi usia
tempat maupun waktu, oleh karena itu aktivitas belajar tidak pernah berhenti
sampai sekarang.
Rumusan tentang apa bagaiman belajar itu sesungguhnya sangat bervariasi.
Perbedaan tersebut tergantung dari cara pandang masing-masing ahli. Dan untuk
lebih jelasnya perhatikan arti belajar yang dikemukakan oleh para ahli sebagai
berikut:
1. J. Neweg seperti yang dikutif oleh Suardi M menyebutkan bahwa:
belajar adalah suatu proses dimana perilaku seseorang mengalami
perubahan sebagai akibat pengalaman unsur. Paling tidak ada 3 unsur yaitu
pertama dia melihat belajar itu sebagai suatu proses yang terjadi dalam diri
seseorang. Sebagai suatu proses berarti ada tahap-tahp yang dilalui
seseorang. Kedua adalah pengalaman. Belajar itu terjadi kalau proses yang
dialami sendiri oleh yang bersangkutan. Belajar itu sesungguhnya adalah
mengalami. Ketiga adalah perubahan tingkah laku. Muara dari proses yang
dialami oleh seseorang adalah terjadinya perubahan tingkah laku bagi yang
bersangkutan.3

2. Menurut M. Sobry Sutikno seperti yang dikutif oleh Wardana dan Ahdar

Djamluddin bahwa:

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini, perubahan
adalah sesuatu yang dilakukan secara sadar (disengaja) untuk memperoleh
suatu yang lebih baik dari sebelumnya.4

Menurut Muhibbin Syah, belajar mempunyai arti tahapan perubahan


seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.5 Sedangkan
menurut Sardiman pengertian belajar dibagi menjadi dua yaitu pengertian luas dan
3
Suardi, M.  Belajar & pembelajaran. (Jakarta: Deepublish, 2018), h. 19
4
Wardana dan Ahdar Jamaluddin, Belajar dan Pembelajaran;.................h..6
5
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, h. 92
2

khusus. Dalam pengertian luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik
menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar
dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang
merupakan sebagaian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.6
Durton seperti dikutip oleh Muhtadi mengartikan belajar adalah suatu
perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksi lingkungannya untuk
memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan lingkungan
secara memadai. “Learning is a change the individual due to interaction of that
individual and his environments which fills a need and makes him capable of
dealing adequality with his environmen.7
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua
unsur, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga ditunjukkan harus sejalan dengan proses
jiwa untuk mendapatkan perubahan. Tentu saja perubahan yang didapat itu bukan
perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa dengan sebab masuknya kesan-kesan yang
baru.8
Menurut Hilgrad dan Bower, dalam Baharuddin bahwa belajar (to learn)
memiliki arti : to gain knowledge, comprehension, or mastery of trough
experience or study, to fix in the mind or memory; memorize; to acquire trough
experience, to become in forme of to find out. Menurut definisi tersebut, belajar
memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan
melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan
informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya
aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.9
Dari definisi menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Perubahan tersebut relatif konstan dan berbekas. Belajar ialah proses

6
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2000, h. 20-21
7
Mutadi, Pendekatan Efektif dalam Pembelajaran Matematika (Semarang : Balai Diktat
Keagamaan Semarang, 2007), h. 12
8
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011), h 12-13
9
Baharuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jogjakarta: Arruz Media,2010), h.13
3

perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau latihan. Perubahan


tingkah laku akibat belajar itu dapat berupa memperoleh perilaku yang baru atau
memperbaiki perilaku sebelumnya.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuan, keterampilan, sikap,, kecakapan,dan kebiasaan serta perubahan
aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
Jadi sejatinya, belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian
seseorang dimana perubahaan tersebut dalam bentuk peningkatan kualitas
perilaku, seperti peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman,
sikap, dan berbagai kemampuan lainnya.
Slameto mengungkapkan enam kriteria perubahan tingkah laku dalam
pengertian belajar, yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan terjadi secara wajar. Seseorang yang belajar akan menyadari
terjadinya perubahan, atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi suatu
perubahan dalam dirinya.
2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. Sebagai hasil belajar,
perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara
berkesinambungan, tidak statis.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktiv. Dalam perbuatan belajar,
perubahan-perubahan senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh
sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan yang bersifat
sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja dan tidak dapat
digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar seperti berkeringat, keluar air
mata, bersin, menangis, dan sebagainya.
5. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. Perubahan tingkah laku terjadi
karena ada tujuan yang akan dicapai.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang diperoleh
seseorang setelah melalui suatu proses belajar, meliputi perubahan keseluruhan
4

tingkah laku jika seseorang belajar sesuatu.10


Ciri umum belajar adalah pertama belajar menunjukkan aktivitas pada diri
seseorang yang disadari atau disengaja. Kedua belajar merupakan interaksi dengan
lingkungannya. Ketiga hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku.
Menurut belajar menurut Aunurrahman ciri umum belajar dalah Pertama, belajar
menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atudisengaja. Kedua,
belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Ketiga, hasil belajar
ditandai dengan perubahan tingkah laku.11
A. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua
aspek yaitu, belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar
berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran
adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang didalamnya terdapat interaksi positif
antara guru dengan siswa dengan menggunakan segala potensi dan sumber yang
ada untuk menciptakan kondisi belajar yang aktif dan menyenangkan.
Menurut Warsita pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta
didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Menurut
Corey pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara
disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu
dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu,
pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.12
Sedangkan menurut Degeng, sebagaimana dikutip oleh Hamzah B. Uno
bahwa pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa.13 Dalam
pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih,
menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang
diinginkan
Pada dasarnya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang

10
Sahrani, P. S. dan S. Psikologi Belajar dalam Perspektif Islam. (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011), h. 15
11
Aunurrahman. . Belajar dan Pembelajaran ( Bandung: Alfabeta,2009), h. 9
12
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta: Kencana,2009),
hl85
13
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Bumi Aksara, Jakarta, 2012, h. 2.
5

mengkondisisikan atau merangsang agar seseorang agar bisa belajar dengan baik
agar sesuai tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran akan
bermuara pada dua kegiatan pokok. Pertama, bagaimanaaa melakukan tindakan
perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar. Kedua bagaimanaaa orang
melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan melaui pembelajaran.
Dengan demikian makna pembelajaran merupakan kondisi external kegiatan
belajar yang antara lain dilakukan seorang guru dalam mengkondisikan untuk
belajar.14
Berdasarkan pengertian di atas bahwa proses pembelajaran bukan sekedar
transfer ilmu dari guru kepada siswa, melainkan suatu proses kegiatan, yaitu
terjadinya interkasi antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa.
Pembelajaran hendaknya tidak sekedar transfer ilmu, yang mengandung makna
bahwa siswa merupakan objek dari belajar. Tapi upaya untuk membelajarkan
siswa yang ditandai dengan memilih, menetapkan dan mengembangkan model
untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan pemilihan, penetapan, dan
pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada.
Pembelajaran memilki hakekat perencanaan atau perancangan sebagai upaya
untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar siswa tidak
berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi berinteraksi
dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Oleh Pembelajaran menaruh perhatian pada bagaimana
membelajarkan siswa, dan bukan apa yang dipelajari siswa dan dipahami siswa.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran
dapat diartikan sebagai suatu proses ataupun usaha yang dilakukan oleh guru
untuk membantu siswa dalam proses belajar sehingga mempermudah siswa
mendapatkan pemahaman ataupun kemampuan baru dalam hidup. Melakukan
pembelajaran sebagai seorang guru harus memperhatikan komponen pembelajaran
guna mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Kesiapan guru untuk dapat
mengenal karakteristik masing-masing siswa dalam pembelajaran merupakan
modal utama penyampaian bahan ajar serta mempermudah tercapainya tujuan

14
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013 ), h.5
6

pembelajaran. Guru pada tingkat sekolah dasar dituntut kreatif dalam


melaksanakan pembelajaran agar siswa tidak mudah bosan dan dapat dengan
mudah memahami materi pembelajaran. Pemahaman siswa juga dapat sebagai
patokan tercapainya tujuan dalam suatu pembelajaran. Tercapainya tujuan
pembelajaran tersebut merupakan keberhasilan dalam suatu pembelajaran
Karena itu, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar adalah adanya
perubahan yang terjadi secara sadar, dimana tingkah laku seseorang menjadi lebih
baik, dan sifatnya menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.
B. Teori Belajar
Teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-kejadian yang
didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat dipelajari,
dianalisis dan diuji kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori yang di
dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru
dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas
maupun di luar kelas.
Setiap teori pembelajaran memiliki suatu untuk disumbangkan. Teori-
teori tersebut bersama-sama memberikan penjelasan yang komprehensif tentang
apa yang diperlukan untuk belajar. Bagaimanakah teori-teori tersebut dapat
disintesiskan
Teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip-prinsip umum atau kerjasama
antara prinsip-prinsip yang saling terkait. Teori belajar adalah upaya untuk
menggambarkan bagaimana orang belajar dan dengan demikian membantu kita
semua memahami proses belajar yang kompleks. Pada dasarnya teori pertama
dilengkapi dengan teori kedua dan seterusnya, sehingga ada varian, gagasan
pokok atau tokoh yang tidak dapat dicantumkan secara jelas yang dimasukkan
atau bahkan menjadi teori tersendiri. Namun kita tidak perlu memperdebatkan hal
itu, yang lebih penting bagi kita adalah memahami teori mana yang baik untuk
area tertentu dan mana yang cocok untuk area lain. Pemahaman ini penting dalam
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk lebih jelasnya mengenai teori
belajar, saya akan menjelaskan beberapa teori yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
7

Beberapa teori belajar yang yang relevan dan dapat diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan antara lain yaitu:15
Pertama, menurut teori belajar behaviorisme, manusia sangat dipengaruhi
oleh kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang akan memberikan
pengalamanpengalaman belajar. Teori ini menekankan pada apa yang dilihat yaitu
tingkah laku.
Kedua, menurut teori belajar kognitif, belajar adalah pengorganisasian
aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman. Teori ini
menekankan pada gagasan bahwa bagian suatu situasi saling berhubungan dalam
konteks situasi secara keseluruhan.
Ketiga, menurut teori belajar humanisme, proses belajar harus dimulai dan
ditunjukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi
diri peserta didik yang belajar secara optimal.
Keempat, menurut teori belajar sibernetik, belajar adalah mengolah
informasi (pesan pembelajaran), proses belajar sangat ditentukan oleh sistem
informasi. Kelima, menurut teori belajar konstruktivism, belajar adalah menyusun
pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas kolaborasi, refleksi serta
interpretasi.
Teori belajar yang berkembang dari hasil berbagai pandangan dan
pemikiran yang berbeda dalam menjelaskan bagaimana manusia belajar. Semua
teori belajar tersebut memberikan sumbangan penjelasan kepada kita tentang
bagaimana siswa belajar.

15
Indah Kosmiyah, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Teras,2012), h.34-43

Anda mungkin juga menyukai