Ubabuddin*
ABSTRAK
Belajar merupakan aktivitas yang sengaja dilakukan agar terjadi perubahan kemampuan diri,
dengan belajar anak yang tadinya tidak tahu, tidak terampil, menjadi tahu dan terampil.
Sedangkan pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik,
dan sumber belajar pada satuan lingkungan pendidikan. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi perolehan ilmu, pengetahuan, dan penguasaan.
Pemanfaatan berbagai sumber belajar di lembaga pendidikan memang selalu dipengaruhi oleh
berbagai faktor, yaitu faktor internal yang berpengaruh dominan dalam proses belajar dan
pembelajaran seperti kesadaran, semangat, sikap, minat, metakognisi, kemampuan, keteram-
pilan dan kenyamanan diri bagi penggunanya; Sedangkan faktor eksternal ádalah yang ber-
pengaruh terhadap ketersediaan sumber belajar yang bervariasi, kemudahan akses terhadap
sumber belajar, proses pembelajaran, ruang, sumber daya manusia, serta tradisi dan sistem yang
sedang berlaku di sekolah/ lembaga pendidikan.
*
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Muhammad Syafiuddin Sambas, E-
mail ubabuddin@gmail.com, Hp. 085245130896
Jurnal Edukatif - 18 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
Jurnal Edukatif - 19 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
2. Belajar ditandai dengan adanya peru- ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan
bahan tingkah laku jangka pendek, jangka menengan, mau-
Menurut Sudjana (2001) kemampuan pun jangka panjang.
yang dimiliki siswa setelah ia menerima h. Perubahan perilaku secara keseluruhan.
pengalaman belajarnya. Hasil peristiwa Perubahan perilaku belajar bukan hanya
belajar dapat muncul dalam berbagai jenis sekedar memperoleh pengetahuan semata,
perubahan atau pembuktian tingkah laku tetapi termasuk memperoleh pula peru-
seseorang. Sedangkan menurut W. Gulo bahan dalam sikap dan keterampilannya.
(2002: 23), belajar adalah suatu proses yang 3. Hasil belajar diperoleh dari pengalaman
berlangsung di dalam diri seseorang yang Belajar adalah mengalami, dalam arti
mengubah tingkah laku, baik tingkah laku belajar terjadi karena individu berinteraksi
dalam berpikir, bersikap, dan berbuat. Dari dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik
beberapa pengertian belajar tersebut diatas, maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik
kata kunci dari belajar adalah perubahan adalah lingkungan disekitar individu baik
tingkah laku. Dalam hal ini, Moh Surya dalam bentuk alam sekitar maupun dalam
(2004) mengemukakan cirri-ciri dari peruba- bentuk hasil ciptaan manusia. Macam-ma-
han perilaku, yaitu: cam lingkungan fisik yang bersifat alamiah
a. Perubahan yang disadari dan disengaja antara lain, pantai, hutan, sungai, udara, air,
(intensional). Perubahan perilaku yang dan sebagainya. Bersifat budaya seperti bu-
terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja ku, media pembelajaran, gedung sekolah,
dari individu yang bersangkutan. Begitu perabot sekolah, dan sebagainya. Adapun
juga dengan hasil-hasuilnya, individu yang lingkungan sosial peserta didik diantaranya
bersangkutan menyadari bahwa dalam guru, orang tua, pustakawan, pemuka masya-
dirinya telah terjadi perubahan. rakat, pemuka agama, kepala sekolah dan
b. Perubahan yang berkesinambungan (konti- sebagainya. Lingkungan yang baik adalah
nyu). Bertambahnya pengetahuan atau lingkungan yang merangsang dan menantang
keterampilan yang dimiliki pada dasarnya peserta didik untuk belajar. Guru yang me-
merupakan kelanjutan dari keterampilan ngajar tanpa menggunakan alat peraga tentu
yang telah diperoleh sebelumnya. kurang merangsang peserta didik dalam
c. Perubahan yang fungsional. Setiap peru- mengikuti proses belajar mengajar.
bahan perilaku yang terjadi dapat diman- Belajar dapat dilakukan melalui peng-
faatkan untuk kepentingan hidup indi- alaman langsung maupun pengalaman tidak
vidu yang bersangkutan, baik untuk kepen- langsung. Peserta didik yang melakukan eks-
tingan masa sekarang mupun masa yang perimen adalah contoh belajar dengan penga-
akan datang. laman langsung, sedangkan peserta didik
d. Perubahan yang bersifat positif. Perubahan yang belajar dengan mendengarkan penje-
perilaku yang terjadi bersifat normative lasan guru atau membaca buku adalah con-
dan menunjukkan kearah kemajuan. toh belajar melalui pengalaman tidak lang-
e. Perubahan yang bersifat aktif. Untuk mem- sung.
peroleh perilaku baru, individu yang ber- Crow dan Crow dalam Surya (2004:
sangkutan aktif berupaya melakukan pe- 32) Proses belajar terjadi apabila individu
rubahan. dihadapkan pada situasi di mana ia tidak
f. Perubahan yang bersifat permanen. Pe- dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa,
rubahan perilaku yang diperoleh dari atau apabila ia harus mengatasi rintangan-
proses belajar cenderung menetap dan rintangan yang mengganggu kegiatan-kegiat-
menjadi bagian yang melekat dalam an yang diinginkan. Proses penyesuaian diri
dirinya. mengatasi rintangan terjadi secara tidak
g. Perubahan yang bertujuan dan terarah. In- sadar, tanpa pemikiran yang banyak terhadap
dividu melakukan kegiatan belajar pasti apa yang dilakukan.
Jurnal Edukatif - 20 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
Jurnal Edukatif - 21 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
nya dalam upaya pencapaian pembelajaran. 2) Menentukan alokasi waktu yang dibutuh-
Dengan demikian aspek yang terlibat pada kan untuk pertemuan
diri siswa bukan sekedar fisik tetapi juga 3) Menentukan standar kompetensi dan kom-
mental. Terlebih kalau guru memperhatikan petensi dasar, serta indikator yang akan
betul prinsip-prinsip optimalisasi otak manu- digunakan terdapat dalam silabus yang
sia dalam kegiatan pembelajaran, yakni op- telah disusun.
timalisasi otak kanan dan otak kiri secara 4) Merumuskan tujuan pembelajaran ber-
seimbang. dasarkan standar kompetensi dan kom-
2. Komponen Pembelajaran petensi dasar, serta indikator yang telah
Interaksi merupakan cirri utama dari ditentukan.
kegiatan pembelajaran, antara yang belajar 5) Mengidentifikasi materi standar berdasar-
dengan lingkungan belajarnya, baik itu guru, kan materi pokok/pembelajaran yang ter-
teman-temannya, tutor, media pembelajaran dapat dalam silabus.
adalah yang berhubungan dengan komponen- 6) Menentukan metode pembelajaran yang
komponen pembelajaran. Sumiati dan Asra akan digunakan.
(2009: 3) mengelompokkan komponen- 7) Menentukan langkah-langkah pembelajar-
komponen pembelajaran dalam tiga kategori an
utama, yaitu: guru, isi atau materi pembelaja- 8) Menentukan sumber belajar yang akan
ran, dan siswa. Interaksi antara tiga komponen digunakan
utama melibatkan metode pembelajaran, me- 9) Menyusun kriteria penilaian, lembar peng-
dia pembelajaran, dan penataan lingkungan amatan, contoh soal, dan teknik penskoran.
tempat belajar, sehingga tercipta situasi pem- Dari penjelasan diatas dapat disimpul-
belajaran yang memungkinkan terciptanya kan bahwa perumusan tujuan pembelajaran
tujuan yang telah direncanakan. harus berdasarkan standar kompetensi dan
a. Tujuan Pembelajaran kompetensi standar, serta indikator yang telah
Tujuan pembelajaran pada dasarnya ditentukan.
merupakan harapan, yaitu apa yang diharap- b. Materi Pembelajaran
kan dari peserta didik sebagai hasil dari Materi pembelajaran pada dasarnya
belajar. Menurut Daryanto (2005: 58) tujuan merupakan isi dari kurikulum, yakni berupa
pembelajaran adalah tujuan yang menggam- mata pelajaran atau bidang studi dengan to-
barkan pengetahuan, kemampuan, keterampil- pik/sub topik dan rinciannya. Isi dari proses
an, dan sikap yang harus dimiliki siswa pembelajaran tercermin dalam materi pem-
sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang belajaran yang dipelajari oleh siswa. Syaiful
dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang Bahri Djamarah, dkk (2006: 43) menerangkan
dapat diamati dan diukur. Suryosubroto (1997: materi pembelajaran adalah substansi yang
23) menegaskan bahwa tujuan pembelajar- akan disampaikan dalam proses belajar meng-
an adalah rumusan secara terperinci apa ajar. Tanpa materi pembelajaran proses be-
saja yang harus dikuasai oleh siswa sesudah lajar mengajar tidak akan berjalan.
ia melewati kegiatan pembelajaran yang Materi pembelajaran berada dalam
bersangkutan dengan berhasil. ruang lingkup isi kurikulum. Karena itu,
Tujuan pembelajaran tercantum dalam pemilihan materi pembelajaran tentu saja
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). harus sejalan dengan ukuran-ukuran yang
RPP merupakan komponen penting dalam digunakan untuk memilih isi kurikulum
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang bidang studi yang bersangkutan.
pembangannya harus dilakukan secara pro- Dari pengertian diatas dapat disimpul-
fessional. Menurut E. Mulyasa (2010. 222) kan bahwa materi pembelajaran merupakan
berikut ini adalah cara pengembangan RPP komponen pembelajaran yang sangat penting.
dalam garis besarnya. Tanpa materi pembelajaran proses pembela-
1) Mengisi kolom identitas jaran tidak dapat dilaksanakan. Oleh karena
Jurnal Edukatif - 22 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
Jurnal Edukatif - 23 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
Jurnal Edukatif - 24 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
Jurnal Edukatif - 25 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
dikan dasar adalah jembatan upaya pening- yang tidak mengalami menjadi mengalami
katan pengembangan SDM untuk dapat dan merasakan sesuatu yang berbeda.
berkompetisi dalam skala regional maupun Sedangkan pembelajaran pada hakikat-
internasional. Oleh karena itu, pada tingkat nya adalah proses interaksi antara peserta
sekolah dasar sangat memungkinkan untuk didik dengan lingkungan, sehingga terjadi
dikembangkan usaha dalam perubahan mutu perubahan perilaku kea rah yang lebih baik.
pendidikan, hal ini dilakukan melalui pena- Dan tugas guru/pendidik adalah mengkoor-
taan kelembagaan, pengelolaan, dan pening- dinasikan lingkungan agar menunjang ter-
katan mutu pendidikan. jadinya perubahan perilaku peserta didik.
Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
PENUTUP usaha sadar pendidik untuk membantu peserta
Belajar pada hakikatnya adalah proses didik agar mereka dapat belajar sesuai de-
interkasi/komunikasi terhadap semua situasi ngan kebutuhan dan minatnya
yang ada di sekitar individu seseorang. De- Pembelajaran di tingakat dasar sangat
ngan berinteraksi individu diarahkan untuk penting yang bertujuan untuk memberikan
mendapatkan pengalaman melalui proses bekal dan pengalaman kepada peserta didik
melihat, mendengar, mengamati, dan mema- agar nantinya peserta didik mampu mengikuti
hami sesuatu. Belajar merupakan suatu akti- pendidikan di jenjang yang lebih tinggi diatas-
vitas yang disengaja dilakukan oleh indi- nya. Pengembangan mutu pendidikan di ting-
vidu agar terjadi perubahan peningkatan ke- kat dasar harus selalu diupayakan agar tu-
mampuan individu, karena dengan belajar juan dari pendidikan itu sendiri dapat ter-
seorang individu akan mengalami peruba- capai.
han dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari
yang tidak paham menjadi paham, dari
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui
Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam. Cet. II, Bandung: Refika Aditama.
Jamarah, Syaiful Bahri, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyasa, A 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Naim, Ngainun dan Achmad Patoni. 2007. Materi Penyusunan Desain Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (MPDP-PAI). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jurnal Edukatif - 26 -
IAIS Sambas Vol. V No. 1 Januari – Juni 2019
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Surya, Mohammad, 2004, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Bandung: Pustaka Bani
Quraisy.
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima.
Tilaar, H.A.R. 2002. Pendidikan. Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia; Strategi
Reformasi Pendidikan Nasional. Cet. III, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Yamin, Martinis dan Maisah. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Jurnal Edukatif - 27 -