Anda di halaman 1dari 3

HAKIKAT BELAJAR DAN

PEMBELAJARAN
HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Latar Belakang

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS


adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.

Revolusi dibidang teknologi komunikasi dan informasi ternyata telah


mempengaruhi hampir seluruh sendi-sendi kehidupan manusia modern, termasuk
dalam dunia pendidikan dengan munculnya istilah-istilah seperti e-learning, e-book
sampai e-education. Revolusi ini juga berpengaruh pada paradigma pendidikan
akan tempat belajar, di mana gedung sekolah yang berdiri tegak dengan atap dan
dinding akan semakin tak populer karena manusia bisa belajar di mana saja dengan
bantuan teknologi. Di sini yang terpenting adalah interaksi manusia itu dengan
materi pelajaran dan proses seterusnya, pemahaman dan penguasaan ilmu.

Pengertian

Wawasan Belajar

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting
dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Nana Syaodih Sukmadinata
(2005) menyebutkan bahwa sebagian besar perkembangan individu berlangsung
melslui kegiatan belajar. Proses belajar pada hakekatnya juga merupakan kegiatan
mental yang tidak dapat dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri
seseorang yang be;ajar tidak dapat disaksikan. Manusia hanya mungkin dapat
menyaksikan dari adanya gejala-gejala perubahan perilaku yang tampak. Peserta
didik yang kedudukannya sebagai murid harus dianggap sebagai makhluk atau
manusia yang dinamis, sehingga harus diberi kesempatan untuk menetukan harapan
dan tujuan mereka dan guru (pendidik) lebih berperan sebagai penasehat, penunjuk
jalan dan rekan seperjalanan. Guru bukanlah satu-satunya orang yang paling tahu.
Oleh karena itu, pembelajaran harus berpusat pada peserta didik, tidak tergantung
pada teks buku atau metode pengajaran tekstual.

Proses hakekat belajar dapat disimpulkan dengan beberapa ciri belajar sebagai
berikut, yaitu :
Belajar dapat ditandai dengan perubahan tingkah laku.

Perubahan perilaku relatif permanent.Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku


yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.

Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar
sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

Pengalaman atau latihan itu dapat member penguatan.

Di dalam melaksanakan tugas proses belajar mengajar, seorang guru perlu


memperhatikan beberapa prinsip belajar, yaitu :

Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar bukan orang lain.

Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada
setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.

Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan
membuat proses belajar lebih berarti.

Motifasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberikan tanggung jawab
dan kepercayaan penuh atas belajarnya.

Hakikat Pembelajaran

Hakekat pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu proses kegiatan interaksi


antara peserta didik yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah
laku peserta didik berubah kearah yang lebih baik (Darsono, 2000:24). Dengan kata
lain proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana suatu generasi belajar
atau dengan sarana belajar itu secara efektif digunakan. Tugas guru adalah
mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi
peserta didik.

Proses pembelajaran membutuhkan hubungan dialogis yang sungguh-sungguh


antara guru dan peserta didik, di mana penekanannya adalah pada proses
pembelajaran oleh peserta didik (student of learning) dan bukan pengajaran oleh
guru (teacher f teaching) (Suryosubroto, 1997:34). Proses pembelajaran berfokus
atau lebih ditekankan pada keaktifan peserta didik sehingga proses yang terjadi
dapat menjelaskan sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dapat dicapai oleh peserta didik. Keaktifan peserta didik tidak hanya dituntut secara
fisik saja tetapi juga dari segi kejiwaan atau pikiran dan mentalnya juga harus
mendukung dari proses pembelajaran.

Pembelajaran sebagai proses merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam
rangka membuat siswa belajar. Ciri-ciri dari pembelajaran itu, sebagai berikut :

Merupakan upaya sadar dan disengaja.

Pembelajaran harus membuat siswa belajar.

Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan.

Pelaksanaannya terkendali baik isinya, waktu, proses maupun hasil.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan singkat di atas, maka dapat disimpulkan sebagai


berikut :

Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku mental karena adanya interaksi
individu dengann lingkungan yang disadari.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan


sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Cet. IV.
Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai