Anda di halaman 1dari 2

Landasan teori

Lingkungan Sekolah

Menurut Muhammad Saroni (2006, hlm. 82-84) “Lingkungan belajar merupakan tempat proses
pembelajaran dilaksanakan yang mencakup segala aspek”, sedangkan Lingkungan belajar oleh para ahli
sering disebut lingkungan pendidikan. Merujuk pandangan Tirtarahardja dan La Sulo (2005, hlm. 163)
dan pendapat Ki Hajar Dewantara dalam Munib (2004, hlm. 76), dapat ditegaskan bahwa lingkungan
pendidikan sebagai latar tempat berlangsungnya proses pendidikan, dapat berasal dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan teman sebaya, dan lingkungan masyarakat secara umum.

“Lingkungan sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, tempat kegiatan belajar mengajar
berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembamgkan kepada anak didik” (Tulus Tu’u, 2004, hlm.
1). Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Muhammad Saroni (2006, hlm. 82-84) lingkungan
sekolah yaitu: “Segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan”.
Lingkungan sekolah merupakan segala ruang lingkup penddiikan formal yang dapat memberikan
pengaruh dalam pembentukan sikap seseorang dan dapat mengembamkan potensi yang dimiliki oleh
siswa (Samsyu Yusuf, 2012, hlm. 30). Kemudian menurut Hasbullah (2008, hlm. 46) yang dimaksud
dengan lingkungan sekolah adalah pendidikan yang diberikan kepada seseorang dengan cara sistematis,
teratur, serta dapat mengikuti syarat-syarat yang harus diikuti dengan jelas dan ketat.

Muhammad Saroni (2006, hlm. 82-84) membagi 2 indikator lingkungan sekolah yaitu: lingkungan fisik
dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik adalah lingkungan yang memberikan peluang gerak dan segala
aspek yang berhubunfan dengan upaya penyegeraan pikiran bagi peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran yang mungkin membosankan. Lingkungan sosial berhubungan dengan pola interaksi
antarpersonil yang ada di lingkungan belajar. Lingkungan sosial yang baik memungkinkan terjadinya
interaksi para peserta didik untuk berinteraksi secara baik dalam proses pembelajaran. interaksi
dimaksud yakni interaksi antara siswa dengan siswa, guru dengatn siswa, siswa dengan sumber belajar
lainnya.

Pengertian Belajar

Belajar menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang disadari atau disengaja. Aktivitas ini
menunjuk pada keaktifan seseorangdalam melakukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya
perubahan pada dirinya. Dengan demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan
baik apabila intensitas keaktifan jasmani maupun mental seseorang semakin tinggi. Sebaliknya meskipun
seseorang dikatakan belajar, namun jika keaktifan jasmaniah dan mentalnya rendah berarti kegiatan
belajar tersebut tidak secara nyata memahami bahwa dirinya melakukan kegiatan belajar.

Kegiatan belajar juga dimaknai sebagai interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan dalam hal
ini adalah obyek-obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau
pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh atau
ditemukan sebelumnya tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga
memungkinkan terjadinya interaksi

Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan
yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik
melakukan proses belajar. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau
bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Peran dari guru sebagai pembimbing
bertolak dari banyaknya peserta didik yang bermasalah. Dalam belajar tentunya banyak perbedaan,
seperti adanya peserta didik yang mampu mencerna materi pelajaran, ada pula peserta didik yang
lambah dalam mencerna materi pelajaran. Kedua perbedaan inilah yang menyebabkan guru mampu
mengatur strategi dalam pembelajaran yang sesuai dengan keadaan setiap peserta didik. Oleh karena
itu, jika hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat pembelajaran adalah “pengaturan”.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional,
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang
berlangsung dalam suatu lingkungan belajar. 9 Secara Nasional, pembelajaran dipandang sebagai suatu
proses interaksi yang melibatkan komponen-komponen utama, yaitu peserta didik, pendidik, dan
sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar, maka yang dikatakan dengan proses
pembelajaran adalah suatu system yang melibatkan satu kesatuan komponen yang saling berkaitan dan
saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.

Proses pembelajaran ditandai dengan adanya interaksi edukatif yang terjadi, yaitu interaksi yang sadar
akan tujuan. Interaksi ini berakar dari pihak pendidik (guru) dan kegiatan belajar secara paedagogis pada
diri peserta didik, berproses secara sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan berproses melalui tahapan-tahapan tertentu. Dalam
pembelajaran, pendidik menfasilitasi peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Dengan adanya
interaksi tersebut maka akan menghasilkan proses pembelajaran yang efektif sebagaimana yang telah
diharapkan.

Menurut Trianto, pembelajaran adalah aspek kegiatan yang kompleks dan tidak dapat dijelaskan
sepenuhnya. Secara sederhana, pembelajaran dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjtan
antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pada hakikatnya, Trianto mengungkapkan bahwa
pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan peserta didiknya
(mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber belajar lain) dengan maksud agar tujuannya dapat
tercapai.

Dari uraiannya tersebut, maka terlihat jelas bahwa pembelajaran itu adalah interaksi dua arah dari
pendidik dan peserta didik, diantara keduanya terjadi komunikasi yang terarah menuju kepada target
yang telah ditetapkan

Dakpus

Dewi, Fani Cintia dan Tjutju Yuniarsih. 2020. Pengaruh lingkungan sekolah dan peran guru terhadap
motivasi belajar siswa. Jurnal pendidikan manajemen perkantoran Volume 5 no. 1 (hlm. 4). Bandung:
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Pane, Aprida dan Muhammad Darwis Dasopang. 2017. Belajar dan pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-
ilmu Keislaman Volume 3 (hlm. 3-6).

Anda mungkin juga menyukai