A. Latar Belakang
Inti dari proses pendidikan adalah belajar dan pembelajaran. Menyadari hal itu,
untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional berbagai upaya telah dilakukan oleh
pemerintah dengan tujuan meningkatkan proses belajar dan pembelajaran. Agar dapat
berkembangnya proses ataupun system pembelajaran untuk menciptakan peserta didik yang
berkualitas, maka diperlukan adanya pemahaman tentang hakikat belajar dan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Belajar
Belajar akan selalu kita alami sepanjang hidup kita dan terjadi di sekitar kita.
Belajar itu sendiri tidak hanya melibatkan kemampuan pengetahuan atau kognitif saja,
melainkan emosi, sikap, interaksi, kepribadian dan masih banyak lagi yang dapat
dikembangkan dalam diri kita.
Menurut Atkinson, Atkitson, Smith, dan Bem, inti dari belajar adalah kemampuan
organisme untuk mempresentasikan aspek dunia secara mental, kemudian beroperasi pada
representasi mental tersebut ketimbang pada dunia itu sendiri. (Afgani, 2011)
Lalu ada menurut Hilgard, “Learning is the process by which an activity originates or
changed through training procedures (wether in the laboratory or in the natural
environment) as distinguished from changes by factors not attributable to training.” Bagi
Hilgard, belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik
latihan di dalam laboraturium maupun dalam lingkungan alamiah. (Sanjaya, 2011)
2. Pengertian Mengajar
Kemudian pengertian mengajar juga diungkapkan oleh Gagne (Sanjaya, 2011) yang
menyatakan bahwa “instruction is a set of event that effect learners in such a way that
learning is facilitated”. Sehingga mengajar atau “teaching” menurut Gagne disini guru
berperan penting selama mengajar dimana guru berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing selama terjadinya pembelajaran. Kembali kepada pengertian yang
diungkapkan oleh Gagne tadi. Jadi, guru harus tahu bagaimana merancang atau
mengkreasikan berbagai macam sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau
dimanfaatkan siswa dalam belajar sesuatu. Guru juga melakukan kontak dengan siswa
sehingga tidak adanya salah paham serta salah pengertian selama proses penyampaian
materi dalam mengajar.
3. Pengertian Pembelajaran
Mengajar adalah sebuah kegiatan yang memancing siswa untuk belajar, maka tidak
akan ada yang namanya belajar jika tidak ada tindakan mengajar. Kedua kegiatan ini saling
berkaitan dan bagian dari pembelajaran. Ketiganya sama-sama saling mendukung untuk
perubahan tingkah laku siswa ke arah yang positif serta mengembangkan potensi yang ada
dalam diri siswa dan berlangsung dalam satu waktu dan satu lingkungan yang sama.
Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan
terjadinya perubahan tingkah laku. Dengan pengertian demikian, maka pembelajaran dapat
dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau seorang pendidik sedemikian
rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik . Adapun yang dimaksud
dengan proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana suatu generasi belajar, atau
dengan kata lain bagaimana sarana belajar itu secara efektif digunakan. Hal ini tentu berbeda
dengan proses belajar yang diartikan sebagai cara bagaimana para pembelajar itu memiliki
dan mengakses isi pelajaran itu sendiri .
Dari pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa pembelajaran membutuhkan
hubungan dialogis yang sungguh-sungguh antara guru dan peserta didik, dimana
penekanannya adalah pada proses pembelajaran oleh peserta didik(student of learning), dan
bukan pengajaran oleh guru(teacher of teaching) . Konsep seperti ini membawa konsekuensi
kepada fokus pembelajaran yang lebih ditekankan pada keaktifan peserta didik sehingga
proses yang terjadi dapat menjelaskan sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dapat dicapai oleh siswa.
Pada hakikatnya belajar, mengajar, dan pembelajaran saling berkaitan satu sama lain.
Seperti yang kita ketahui bahwa belajar dapat dilakukan secara individu atau interaksi satu
arah. belajar merupakan suatu proses yang tanpa kita sadari berjalan terus dari kita lahir
hingga akhir hayat.
Sama halnya dengan mengajar, apabila pendidik pasif dalam menyampaikan informasi
sedangkan peserta didik tidak merespon apa saja yang diinformasikan, maka hal tersebut juga
dapat disebut interaksi satu arah. Lain halnya dengan pembelajaran. Pembelajaran dapat
terjadi apabila ada proses timbal balik dari belajar-mengajar, yaitu adanya interaksi dan
komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Nah hal inilah yang dikatakan hubungan
belajar, mengajar, dan pembelajaran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang berlangsung sejak
lahir hingga akhir hayat, dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat
relatif permanen, hasil belajar ditunjukan dengan tingkah laku,dalam belajar ada aspek yang
berperan yaitu motivasi, emosional, sikap,dan yang lainnya. Unsur utama dalam belajar
adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, situasi
belajar, yang memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://gitacahyaningtyas.blogspot.com/2015/10/hakikat-belajar-mengajar-dan.html (online) 3
september 2020
http://klik-sini-sob.blogspot.com/2013/10/konsep-belajar-mengajar-pembelajaran.html (online) 3
september 2020