Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

“Jenis dan Prinsip Belajar”

Dosen : Dr. Andi Hudiah, M.Pd

DISUSUN OLEH :

ARNI IDHAM (1928040007)

MILANI MANNA (1928040006)

MIFTAHUL JANNAH (1928042046)

PENDIDIKAN KESEAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena
pengalaman.,Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu,
yakni mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
perubahan kelakuan, kegiatan belajar dapat dihayati (dialami ) oleh orang yang
sedang belajar dan juga dapat diamati oleh orang lain.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
siswa.
Proses belajar dapat dikatagorikan beberapa jenis: belajara abstrak, belajar
keterampilan, belajar sosial, belajar pemecahan masalah, belajar rasioanl, belajar
kebiasaan.
Untuk menciptakan dan menghasilkan kegiatan belajar dan pembelajaran
yang berprestatif dan menyenangkan, perlu diketahui berbagai landasan yakni
prinsip-prinsip maupun teori belajar.
Prinsip belajar adalah landasan berpikir,landasan berpijak, dan sumber
motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik
dengan peserta didik.
Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi
siswa maupaun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan Pengertian Belajar?
2. Menjelaskan Jenis- jenis belajar?
3. Menjelaskan Prinsip-Prinsip Belajar?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Pengertian Belajar.
2. Mengetahui Jenis- jenis belajar.
3. MengetahuiPrinsip-Prinsip Belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar
Belajar diartikan sebagai sebuah perubahan yang relatif permanen dalam
perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari sebuah pengalaman atau latihan
yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respon.
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena
pengalaman.,Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu,
yakni mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan
perubahan kelakuan, kegiatan belajar dapat dihayati (dialami ) oleh orang yang
sedang belajar dan juga dapat diamati oleh orang lain.
(Walra, rochmat, 1999:24) : Belajar ialah Suatu aktifitas atau pengalaman
yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat
permanen.
Moh. Surya (1997) : “belajar diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan
oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalamberinteraksi dengan
lingkungannya”.
Witherington (1952) : “belajar merupakan perubahan dalam
kepribadianyang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru
berbentukketerampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
Gage & Berliner : “belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang
muncul karena pengalaman”.
Wingkel, 1987 : “belajar adalah suatu aktifitas mental & psikis dalam
berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku pada diri
sendiri.”Belajar adalah suatu proses/usaha sadar yang dilakukan olehindividu untuk
menghasilkan perubahan tingkah laku baik dalam aspek kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap dan nilai) maupun psikomotor (keterampilan) sebagai hasil
interaksinyadengan lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu.
B. Jenis-Jenis Belajar
Dalam proses belajar mengajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan
yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam
aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah
laku yang diharapkan. Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia
pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga bermacam-
macam.
Jenis-jenis belajar antara lain sebagai berikut :
a. Belajar Abstrak
Belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir
abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan
masalah-masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari hal-hal yang abstrak
diperlukan peranan akal yang kuat di samping penguasaan atas prinsip,
konsep, dan generalisasi. Termasuk dalam jenis ini misalnya belajar
matematika, kimia, kosmografi, astronomi dan juga sebagian materi bidang
studi agama seperti tauhid.
b. Belajar Keterampilan
Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-
gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-
otot (neuromuscular). Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai
keterampilan jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan-latihan
intensif dan teratur amat diperlukan. Termasuk belajar jenis ini misalnya
belajar olahraga, musik, menari, melukis, memperbaiki benda-benda
elektronik, dan juga sebagian materi pelajaran agama seperti ibadah shalat
dan haji.
c. Belajar Sosial (Social Learning)
Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan memperoleh keterampilan
dan pemahaman terhadap masalah – masalah sosial, penyesuaian terhadap
nilai – nilai sosial dan sebagainya. Termasuk belajar jenis ini misalnya
belajar memahami masalah keluarga, masalah penyelesaian konflik
antaretnis atau antarkelompok, dan masalah – masalah lain yang bersifat
sosial.
d. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar untuk
memperoleh keterampilan atau kemampuan memecahkan berbagai masalah
secara logis dan rasional. Tujuannya ialah memperoleh kemampuan atau
kecakapan kognitif guna memecahkan masalah secara tuntas. Untuk itu,
kemampuan individu dalam menguasai berbagai konsep, prinsip, serta
generalisasi, amat diperlukan.
e. Belajar Rasional (Rational Learning)
Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan
berpikir secara logis atau sesuai dengan akal sehat. Tujuannya ialah
memperoleh beragam kecakapan menggunakan prinsip – prinsip dan
konsep – konsep. Jenis belajar ini berkaitan erat dengan belajar pemecahan
masalah. Dengan belajar rasional, individu diharapkan memiliki
kemampuan rational problem solving, yaitu kemampuan memecahkan
masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akan sehat, logis,
dan sistematis
f. Belajar Kebiasaan (Habitual Learning)
Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan baru untuk
perbaikan kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan, selain
menggunakan perintah, keteladanan, serta pengalaman khusus, juga
menggunakan hokum dan ganjaran. Tujuannya agar individu memperoleh
sikap dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan lebih positif,
dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu atau bersifat
kontekstual.
g. Belajar Apresiasi (Appreciation Learning)
Belajar apresiasi pada dasarnya adalah belajar mempertimbangkan nilai
atau arti penting suatu objek. Tujuannya agar individu memperoleh dan
mengembangkan kecakapan ranah rasa (effective skills), dalam hal ini
kemampuan menghargai secara tepat, arti penting objek tertentu, misalnya
apresiasi sastra, apresiasi music, dan apresiasi seni lukis.
Dalam mengapresiasi mutu karya sastra, misalnya, seorang individu
perlu mengetahui “hakikat keindahan” (estetika) di samping mengetahui
hal – hal lain, seperti bentuk ungkapan, isi ungkapan, bahasa ungkapan, dan
nilai ekspresinya.
Bidang studi agama juga memungkinkan untuk digunakan sebagai alat
pengembangan apresiasi individu. Misalnya dalam hal seni baca tulis Al –
Quran.
h. Belajar Pengetahuan (Study)
Belajar pengetahuan dimaksudkan sebagai belajar untuk memperoleh
sejumlah pemahaman, pengertian, informasi, dan sebagainya. Belajar
pengetahuan juga dapat diartikan sebagai sebuah program belajar terencana
untuk menguasai materi pelajaran dengan melibatkan kegiatan investigasi
atau penelitian dan eksperimen. Tujuan belajar pengetahuan ialah agar
individu memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap
pengetahuan tertentu, yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat
khusus dalam mempelajarinya, misalnya dengan menggunakan alat – alat
laboratorium dan penelitian lapangan.

C. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip Belajar Menurut Gestalt  : Adalah suatu transfer belajar antara
pendidik dan peserta didik sehingga mengalami perkembangan dari proses interaksi
belajar mengajar yang dilakukan secara terus menerus dan diharapkan peserta didik
akan mampu menghadapi permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori dan
pengalaman-pengalaman yang sudah diterimanya.
Prinsip Belajar Menurut Robert H Davies : Suatu komunikasi terbuka antara
pendidik dengan peserta didik sehingga siswa termotivasi belajar yang bermanfaat
bagi dirinya melalui contoh-contoh dan kegiatan praktek yang diberikan pendidik
lewat metode yang menyenangkan siswa.
Berdasarkan Pendapat para Ahli, disimpulkan bahwa :
Prinsip Belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi
agar Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik
dengan peserta didik.
Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang
satu dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan. Dari berbagai prinsip
belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat kita
pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu
meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam apaya meningkatkan
mengajarnya.
Berikut ini prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal A.B. (1961)
adalah :
1) Prinsip Kesiapan (Readinees)
Proses belajar dipengaruhi kesiapan siswa. Yang dimaksud dengan kesiapan
siswa ialah kondisi yang memungkinkan ia dapat belajar.
2)  Prinsip Motivasi (Motivation)
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi
adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah
kegiatan itu dan memelihara kesungguhan.
3) Prinsip Persepsi
Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaiman ia memahami
situasi. Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu
melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini
mempengaruhi perilaku individu.
4) Prinsip Tujuan
Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh para pelajarpada
saat proses terjadi. Tujuan ialah sasaran khusus yang hendak dicapai
olehseseorang.
5)  Prinsip Perbedaan Individual
Proses pengajaran semestinya memperhatikan perbedaan individual dalamkelas
dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar setinggi-tingginya.
Pengajaran yang hanya memperhatikan satu tingkat sasaran akan
gagalmemenuhi kebutuhan seluruh siswa
6) Prinsip Transfer dan Retensi
Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan
hasil belajar dalam situasi baru. Apapun yang dipelajari dalam suatu situasi pada
akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain.Proses tersebut dikenal sebagai
proses transfer. Kemampuan sesesoranguntuk menggunakan lagi hasil belajar
disebut retensi.
7) Prinsip Belajar Kognitif
sBelajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan penemuan. Belajarkognitif
mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep,penemuan masalah dan
keterampilan memecahkan masalah yangselanjutnya membentuk perilaku baru,
berpikir, bernalar, menilai danberimajinasi.
8)  Prinsip Belajar Afektif
Proses belajar afektif seseorang menemukan bagaimana ia
menghubungkandirinya dengan pengalaman baru. Belajar afektif mencakup nilai
emosi,dorongan, minat dan sikap
9) Prinsip Belajar Evaluasi
Jenis cakupan validitas evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saatini dan
selanjutnya pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagiindividu untuk
menguji kemajuan dalam pencapaian tujuan.
10) Prinsip Belajar Psikomotor
Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia
mampumengendalikan aktivitas ragawinya. Belajar psikomotor mengandung
aspekmental dan fisik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Belajar diartikan sebagai sebuah perubahan yang relatif permanen dalam


perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari sebuah pengalaman atau
latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon.
2. Dalam proses belajar mengajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan
yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik
dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan
perubahan tingkah laku yang diharapkan.
3. Pengertian Prinsip Yaitu Sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang
utama (Badudu&Zein, Sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir,
berpijak dsb (Syah Djanilus, 1993), Sesuatu kebenaran yang kebenarannya
sudah terbukti dengan sendirinya (Dardiri, 1996)
4. Berdasarkan Pendapat para Ahli, disimpulkan bahwa :
Prinsip Belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber
motivasi agar Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik
antara pendidik dengan peserta didik
5.
DAFTAR PUSTAKA

ü  Dr. H. M. Mochlis Sholihin, M.Ag, Psikologi belajar, Salsabila Putra Pratama, 2013.

ü  Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja


Rosda Karya, 2002

Anda mungkin juga menyukai