Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PELAYANAN PRIMA
“PELAYANAN PRIMA BERDASARKAN KONSEP SIKAP
(ATTITUDE )”

Dosen Pengampu : Dra. Ratnawati T, M.Hum.

DI SUSUN OLEH :

Rani Hafidzah Shaleha MK (1928040008)


Sri Rajmi Arinih Talib (1928040011)
Safira Musrina (1928040012)
Irma (1928040016)
Wahyu Setya Ningsih (1928042036)

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA 01


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep
Sikap (Attitude )”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah yang berjudul “Pelayanan Prima
Berdasarkan Konsep Sikap (Attitude)” ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Makassar, 7 September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI…….......……………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….... 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………. 1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………….. 1
[

BAB II PEMBAHASAN…..…………………………………………….... 3
A. Pengertian Pelayanan Prima………………………………………. 3
B. Pengertian Attitude dan Aspek Pokok Attitude.……......……….… 3
C. Fungsi Attitude ………………………………………………….. 4
D. Konep Attitude dalam Pelayanan Prima……....……......……….… 5
E. Prinsip Pokok Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep
Sikap (Attitude) ………………………………………………….. 6

BAB III PENUTUP……………………………………………………….. 10


A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 10
B. Saran………………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan
dengan individu lainnya. Sikap (attitude) merupakan konsep paling
penting dalam psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik
sebagai individu maupun kelompok. Banyak kajian dilakukan untuk
merumuskan pengertian sikap, proses terbentuknya sikap, maupun
perubahan. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap
kaitannya denganefek dan perannya dalam pembentukan karakter
dan sistem hubungan antarkelompok. Attitude atau sikap juga dalam
sebuah bisnis, khususnya jasa pelayanan, akan sangat menentukan
kesuksesan dari bisnis yang dijalankan. Itulah mengapa sebaiknya
para karyawan memiliki sikap yang baik, terutama dalam memberikan
pelayanan kepada konsumen. Sikap yang baik dapat terlihat dari
bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan tutur kata yang santun dalam
menerima dan melayani konsumen.
Sikap yang baik ini penting untuk ditampilkan setiap waktu,
karena konsumen bisa memiliki kesan pertama yang mereka lihat.
Beberapa sikap baik untuk memberi pelayanan prima antara lain:
Menjaga nama baik perusahaan, memiliki loyalitas terhadap
perusahaan, merasa bangga terhadap pekerjaan yang sedang
digelutinya, memberikan yang terbaik untuk perusahaannya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian pelayanan prima?
2. Pengertian attitude dan aspek pokok attitude?
3. Apa saja fungsi attitude?
4. Bagaimana konsep attitude dalam pelayanan prima?
5. Apa saja prinsip pokok pelayanan prima berdasarkan konsep sikap
(attitude)?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk engetahui pengertian pelayanan prima.
2. Untuk mengetahui pengertian attitude dan aspek pokok attitude.

4
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi attitude.
4. Untuk memahami bagaimana konsep attitude dalam pelayanan prima.
5. Untuk mengetahui apa saja prinsip pokok pelayanan prima berdasarkan
konsep sikap (attitude).

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pelayanan Prima


Excellent service atau disebut juga Pelayanan Prima adalah melakukan
pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan, sehingga pelanggan
menjadi merasa puas. Atau definisi pelayanan prima yaitu melakukan
pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan atau konsumen sehingga
menimbulkan rasa yang puas. Secara umum tujuan pelayanan prima yaitu
memberikan pelayanan sehingga bisa memenuhi dan memuaskan para
pelanggan sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Manfaat dari pelayanan prima salah satunya untuk upaya meningkatkan
kualitas pelayanan perusahaan atau pun pemerintah kepada para pelanggan
atau masyarakat, serta dapat menjadi acuan untuk pengembangan penyusunan
standar pelayanan. Standar pelayanan dapat diartikan sebagai tolak ukur atau
patokan yang digunakan untuk melakukan pelayanan dan juga sebagai acuan
untuk menilai kualitas suatu pelayanan. Pelayanan disebut prima jika
pelanggan sudah merasa puas dan sesuai dengan harapan pelanggan. (T.
Magdalena, 2017).
B. Pengertian Attitude dan Aspek Pokok Attitude
Sikap atau disebut juga dengan attitude pengertiannya adalah sikap
terhadap obyek tertentu yang disertai dengan kecenderungan untuk bertidak
sesuai dengan sikap terhadap obyek tadi atau dengan kata lain yang lebih
singkat sikap atau attitude adalah sikap dan kesediaan bereaksi terhadap suatu
hal.

Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa sikap adalah kesadaran


individu yang menentukan perbuatan nyata dan perbuatan-perbuatan yang
akan terjadi, jadi merupakan suatu hal yang menentukan sikap sifat, hakikat
baik perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan datang.

Rupanya pengertian diatas sesuai dengan pendapat ahli psikologi yang


bernama W.J. Thomas yang memberi batasan sebagai berikut : "Sikap adalah
sebagai suatu kesadaran individu yang menentukan perbuatan-perbuatan yang
nyata ataupun yang mungkin akan terjadi dalam kegiatan- kegiatan sosial
sosial".

Nampaknya kalau kita amati dari tiga definisi diatas tidak terlihat
perbedaan yang menyolok antara satu dengan yang lainnya bahkan Nampak
adanya saling menguatkan, sehingga malah terlihat menjadi satu definisi yang

6
lebih sesuai. Terlepas dari itu semua yang jelas attitude atau sikap itu selalu
terarahkan pada suatu hal atau suatu obyek. Tidak ada satu sikappun yang
tanpa obyek, begitu kata W.J. Thomas. Dan obyek ini dapat berupa benda-
benda, orang-orang, peristiwa-peristiwa, lembaga- lembaga atau organisasi,
dapat juga berupa norma- norma, nilai-nilai atau lainnya.

Attitude atau sikap ini di dalamnya sedikitnya mempunyai 3 (tiga)


aspek pokok, yaitu:
1. Aspek Kognitif. Aspek yang berhubungan dengan gejala yang mengenai
fikiran yang merupakan pengolahan, pengalaman dan keyakinan serta
harapan-harapan individu tentang obyek atau sekelompok obyek .
2. Aspek Afektif. Aspek yang merupakan suatu proses yang menyangkut
perasaan-perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati,
antipasti dan sebagainya yang ditujukan pada obyekobyek tertentu.
3. Aspek Konatif. Suatu aspek yang berwujud suatu proses tendensi atau
kecenderungan untuk berbuat sesuatu pada obyek. Itulah 3 (tiga) aspek
pokok yang ada dalam attitude atau sikap yang dapat kita lihat dalam
buku psikologi sosial karangan Ahmadi.
C. Fungsi Attitude
Setelah kita ketahui arti, ciri-ciri serta macam- macam attitude maka
kita secara sepintas dapat gambaran bahwa peranan attitude atau sikap ini
sangat penting sekali dalam bermasyarakat atau bersosialisasi. Atau dengan
kata lain berhasil atau tidaknya kita bersosialisasi atau bermasyarakat dan
berinteraksi dengan mereka itu tergantung dengan sikap yang ada pada diri
kita. Berkenaan dengan itu maka disini penulis juga cantumkan fungsi dari
attitude atau sikap, tentunya kaitannya dalam hidup bermasyarakat.

Pada dasarnya fungsi atau tugas attitude ini dibagi menjadi 4 (empat)
bagian dalam hidup bermasyarakat:
1. Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri

Bahwa sikap adalah sesuatu yang bersifat communicable artinya


sesuatu yang mudah menjalar, sehingga mudah pula menjadi milik
bersama, justru karena itu sesuatu golongan yang berdasarkan atas
kepentingan bersama dan pengalaman bersama biasanya ditandai oleh
adanya sikap anggotanya yang sama terhadap sesuatu obyek. Sehingga
dengan demikian sikap bisa menjadi rantai penghubung antara orang
dengan kelompok. Oleh karena itu anggota kelompok yang mengambil
sikap sama terhadap obyek tertentu dapat meramalkan tingkah laku
terhadap anggota-anggota lainnya.
2. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku

7
Kita tahu bahwa tingkah laku anak kecil dan binatang pada
umumnya merupakan aksi-aksi yang spontan terhadap sekitarnya. Antara
perangsang dan reaksi tak ada pertimbangan, tetapi pada anak dewasa
dan anak yang sudah lanjut usia perangsang itu pada umumnya tidak
diberi reaksi secara spontan, namun terdapat proses secara sadar untuk
menilai perangsang- perangsang itu, jadi antara perangsang dan reaksi
terdapat sesuatu yang disisipkanyaitu sesuatu yang berwujud
pertimbangan-pertimbangan terhadap perangsang tadi, dan penilaian
terhadap perangsang itu sebenarnya bukan hal yang berdiri sendiri,namun
merupakan sesuatu yang erat hubungannya dengan cita-cita orang, tujuan
hidup orang, peraturanperaturan kesusilaan yang ada dalam masyarakat,
keinginan pada orang itu dan sebagainya.
3. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman
Dalam hal ini perlu dikemukakan bahwa manusia dalam menerima
pengalaman-pengalaman dari dunia luar sikapnya tidak pasif, tetapi
diterima secara aktif, artinya semua pengalaman yang berasal dari dunia
luar itu tidak semuanya dilayani oleh manusia, tetapi manusia memilih
mana yang perlu dan mana-mana yang tidak dilayani. Jadi semua
pengalaman ini diberi penilaian, lalu dipilih.
Tentu saja pemilihan itu ditentukah atas tinjauan apakah
pengalaman-pengalaman itu mempunyai arti baginya atau tidak, jadi
manusia setiap saat mengadakan pilihan-pilihan dan semua perangsang
tidak semuanya dapat dilayani. Sebab kalau tidak demikian akan
mengganggu manusia. Tanpa pengalaman tak ada keputusan dan tak
dapat melakukan perbuatan. Itulah sebabnya maka apabila manusia tidak
dapat memilih ketentuan-ketentuan dengan pasti akan terjadi kekacauan.
4. Sikap, berfungsi sebagai pernyataan kepribadian
Sikap sering mencerminkan pribadi seseorang, ini disebabkan
karena sikap tidak pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya oleh
karena itu dengan melihat sikapsikap pada obyek-obyek tertentu,sedikit
banyak orang bisa mengetahui pribadi, apabila kita akan mengubah sikap
seseorang, kita harus mengetahui keadaan yang sesungguhnya dari pada
sikap orang tersebut dan denganmengetahui keadaan sikap itu kita akan
mengetahui pula mungkin tidaknya sikap tersebut diubah dan bagaimana
cara mengubahnya sikap- sikap tersebut.
D. Konsep Attitude dalam Pelayanan Prima
Calon pelanggan ataupun juga pembeli selalu mengharapkan perilaku
serta sikap yang menyenangkan dan juga baik dari pelayanan petugas yang
ada ditoko atau perusahaan tempat anda mendirikan usaha sehingga kepuasan
dari pembeli bisa dapat terpenuhi sesuai dengan harapan.

8
Dan dengan pelayanan yang baik juga bisa terjadi kemungkinan
pelanggan sebelumnya tersebut akan menceritakan pengalamannya kepada
orang lain dan memberikan promosi gratis bagi perusahaan/usaha anda. Dan
pelayanan berdasarkan sikap (Attitude) terdiri dari beberapa hal berikut ini:

1. Pelayanan dengan berpikiran positif


 Tidak bersikap apriori kepada pelanggan
 Melayani pembeli secara terhormat
 Tidak mencari ataupun juga memanfaatkan kesalahan si calon
pembeli
2. Melayani pelanggan dengan sikap menghargai
 Mendengarkan dan juga mencatat setiap pesanan dari pembeli
 Mengusahakan untuk bisa memenuhi kebutuhan si pembeli
 Bisa berikap konsisten dalam melayani pembeli
 Tutur bahasa yang baik disertai dengan senyum yang ramah
 Sikap yang sopan santun
 Melayani dengan memuaskan
 Mendengarkan pendapat, saran, dan juga kritik dari pembeli
3. Pelayanan pelanggan dengan penampilan serasi
 Penampilan serasi dengan cara berbusana
 Penampilan serasi dengan ekspresi wajah
 Penampilan serasi dengan cara berhias
E. Prinsip Pokok Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Sikap (Attitude)
a. Pelayanan Prima Berdasarkan Sikap
Pelayanan prima berdasarkan sikap adalah pemberian pelayanan
kepada para pelanggan dengan berfokus pada pemberian sikap (attitude)
tenaga pelayanan. Pelayanan prima berdasarkan sikap ini meliputi
pelayanan dengan penampilan serasi, pelayanan dengan pikiran positif,
dan pelayanan dengan sikap menghargai. Ketiga hal tersebut dapat
dijelaskan seperti berikut ini.

1. Pelayanan dengan penampilan serasi


Penampilan serasi merupakan suatu hal yang penting bagi
setiap orang, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun di
tempat pekerjaan. Dengan selalu berpenampilan serasi dan menarik
maka kita akan dihormati, disegani, dan dipercayai oleh orang lain.
Sebaliknya kepada orang-orang dengan penampilan seronok, tidak
menarik, dan tidak serasi biasanya orang lain tidak menyukainya.
Orang dapat dikatakan berpenampilan serasi apa bila
memenuhi persyaratan berikut ini.
 Model, corak dan warna bahan pakaian yang dikenakan sesuai
dengan warna kulit si pemakai.

9
 Model pakaian yang digunakan haruslah sesuai dengan usia si
pemakai.
 Memilih busana yang sesuai dengan waktu pemakaian.
 Berbusana sesuai dengan tempat dan keadaan cuaca.
 Kombinasi pakaian secara keseluruhan sesuai dengan model,
warna, corak, dan lain-lain.

Pada umumnya kepribadian seseorang dapat dinilai dari cara orang


tersebut berpakaian dan berpenampilan. Dan didalam kenyataannya
orang yang berkepribadian baik cenderung memperhatikan
penampilannya. Berpenampilan serasi ini tercermin dari cara berhias
yang menarik, cara berbusana yang rapi, dan ekspresi wajah yang
menarik.

Untuk lebih jelasnya berikut ini diuraikan prinsip-prinsip


berpenampilan serasi.

1. Penampilan serasi dengan cara berhias


Penampilan serasi dapat terlihat dari cara seseorang dalam
berhias. Didalam berhias hendaknya tidak berlebihan, agar tidak
terkesan norak atau kampungan. Berpenampilan serasi dengan cara
berhias adalah menjadi keharusan bagi setiap orang, terlebih lagi
bagi tenaga pemasaran, atau pelayan yang berhubungan langsung
dengan pelanggan. Seorang pelayan atau sekretaris yang
berpenampilan serasi dengan cara berhias diharapkan dapat menarik
simpatik dari para kolega dan pelanggan.

2. Penampilan serasi dengan cara berbusana yang baik


Berpenampilan serasi dapat pula dilihat dari cara berpakaian
atau berbusana. Agar dapat berbusana yang rapi maka seseorang
harus memperhatikan mode, warna, corak, jenis pakaian, dan
perlengkapan pakaian yang dikenakan. Dalam hal ini yang perlu
diperhatikan adalah mengenakan perlengkapan busana, karena
perlengkapan busana ini berfungsi memperindah atau menambah
keindahan. Perlengkapan busana tersebut diantaranya adalah sepatu,
kaos kaki, topi/kopiah, tas, dasi, ikat pinggang, sarung tangan dan
lain-lain.
3. Penampilan serasi dengan ekspresi wajah
Berpenampilan serasi akan bertambah indah dan menarik
apabila disertai dengan ekspresi wajah yang simpatik, sopan, ramah
murah senyum dan sebagainya. Oleh karena itu dalam berhubungan
dengan pelanggan seorang pelayan sebaiknya melakukan hal-hal
berikut ini.

10
 Melakukan kontak mata langsung dengan disertai senyum agar
menun- jukkan kesiapan dan keseriusan dalam melayani kolega
dan pelanggan
 Menghindari ekspresi wajah yang murung dengan mata menatap
kebawah atau kepada suatu benda
 Menghindari ekspresi wajah dengan mata yang berkerut atau
menyipit, karena hal itu menunjukkan sikap yang tidak
bersahabat serta terkesan tidak memperhatikan pelanggan
 Menampilkan senyuman manis dengan menghindari bibir yang
rapat dan kaku atau digigit-gigit
 Menengakkan posisi wajah atau kepala agar menunjukkan
kesiapan dan keseriusan dalam melayani kolega dan pelanggan.

b. Melayani pelanggan dengan berpikiran posistif


Kenyataan menunjukkan bahwa dengan selalu berpikiran positif
(positive thinking) maka segala permaslahan hidup akan dapat diatasi dan
dipecahkan secara adil dan bijaksana. Demikian pula dalam melayani
kolega dan pelanggan setiap pelayan atau penjual harus selalu berpikiran
positif, logis, dan tidak emosional. Pelayanan yang selalu berpikiran
positif akan mampu menjalin hubunhan interpersonal yang baik antara
kolega dan pelanggannya.

Melayani kolega dan pelanggan dengan berpikiran positif


merupakan proses pelayanan yang dilakukan berdasarkan akal pikiran
yang sehat dan logis. Seorang pelayan atau penjual yang menerapkan
konsep pelayanan seperti ini akan lebih mudah untuk mendapatkan
informasi tentang harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan demikian
seorang pelayan atau penjual hendaknya melakukan pendekatan terhadap
pelangan dengan cara selalu berpikiran positif, yaitu pendekatan yang
masuk akal, rasional, logis, dan intelektual.

Melayani pelanggan dengan berpikiran positif terdiri dari:

1. Melayani pelanggan secara terhormat


Melayani pelanggan dengan sikap terhormat, artinya setiap
pelanggan diperlakukan sebagi tamu istimewa yang harus diterima,
dilayani, dihormati, dan dipuaskan harapan dan kebutuhannya.

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melayani


pelanggan secara terhormat, adalah sebagai berikut.
 Menyapa pelanggan yang baru datang dengan sikap ramah dan
penuh rasa hormat.

11
 Mempersilakan pelanggan untuk menunggu atau duduk apabila
terjadi antrian dan kondisi ruangan syarat oleh pembeli.
 Bertanya, mendengarkan, dan mencatat semua kebutuhan
pelanggan secara ramah, sopan, dan menggunakan tata bahasa
yang baik agar tidak menyinggung perasaan pelanggan.
 Bersikap sabar dalam memberikan pelayanan, menunjukkan
contoh barang, atau tempat barang yang diperlukan pelanggan.
 Melayani pelanggan dengan sungguh-sungguh sampai akhir
transaksi tetap berfikir positif tanpa harus mencurigai
pelanggan.
2. Melayani pelanggan dengan menghindari sikap apriori
Pelayan atau pedagang yang melayani pelanggan dengan sikap
apriori menunjukkan bahwa ia tidak menggunakan cara berpikiran
yang positif. Sikap seperti acuh tak acuh, masa bodoh, atau tidak
perhatian dapat menyebabkan kolega atau pelanggan menjadi
tersinggung, kecewa atau merasa jengkel. Oleh karena merasa tidak
dihargai maka kolega atau pelanggan tidak mau datang lagi.
Sikap apriori yang perlu dihindari dalam melayani kolega atau
pelanggan adalah sebagai berikut:
 Sikap acuh tak acuh atau masa bodoh terhadap kolega dan
pelanggan.
 Sikap angkuh dan tidak sabar dalam melayani kolega atau
pelanggan.
 Sikap membiarkan kolega atau pelanggan menunggu lama tanpa
menyapa sedikitpun.
 Sikap mendahulukan kolega atau pelanggan yang dianggap
menguntungkan dan mempunyai status sosial yang lebih tinggi.
 Sikap meremehkan kolega atau pelanggan yang dianggap
kurang menguntungkan dan berdaya beli rendah.

Sikap-sikap apriori tersebut harus dihindari oleh pelayan atau


penjual apabila tidak ingin ditinggalkan oleh kolega dan
pelanggannya. Mutu pelayanan yang rendah akan menimbulkan imej
dan opini publik yang bersifat negatif.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Excellent service atau disebut juga Pelayanan Prima adalah melakukan
pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan, sehingga pelanggan
menjadi merasa puas. Atau definisi pelayanan prima yaitu melakukan
pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan atau konsumen
sehingga menimbulkan rasa yang puas.
b. Sikap atau disebut juga dengan attitude pengertiannya adalah sikap
terhadap obyek tertentu yang disertai dengan kecenderungan untuk
bertidak sesuai dengan sikap terhadap obyek tadi atau dengan kata lain
yang lebih singkat sikap atau attitude adalah sikap dan kesediaan
bereaksi terhadap suatu hal.
Attitude atau sikap ini di dalamnya sedikitnya mempunyai 3 (tiga) aspek
pokok, yaitu:
1. Aspek Kognitif.
2. Aspek Afektif.
3. Aspek Konatif.
c. Pada dasarnya fungsi atau tugas attitude ini dibagi menjadi 4 (empat)
bagian dalam hidup bermasyarakat:
1. Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri.
2. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku.
3. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman
4. Sikap, berfungsi sebagai pernyataan kepribadian.
d. pelayanan berdasarkan sikap (Attitude) terdiri dari beberapa hal berikut
ini:
1. Pelayanan dengan berpikiran positif.
2. Melayani pelanggan dengan sikap menghargai.
3. Pelayanan pelanggan dengan penampilan serasi
e. Pelayanan prima berdasarkan sikap adalah pemberian pelayanan kepada
para pelanggan dengan berfokus pada pemberian sikap (attitude) tenaga
pelayanan.
Pelayanan prima berdasarkan sikap meliputi :
1. Pelayanan dengan penampilan serasi
2. Penampilan serasi dengan cara berbusana yang baik
3. Penampilan serasi dengan ekspresi wajah

13
B. Saran
Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna dalam pembelajaran
dikelas, dan penulis berharap pula agar pembaca bisa menyempurnakan
makalah ini agar bisa menjadi pedoman kepada guru dalam melakukan
pembelajaran di kelas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Magdalena T. 2017. Bab I pendahuluan. Online

Anonim. 2018. Pelayanan Prima Beserta Konsep A3 (Attitude, Attention, Dan


Action). www.mariobd.com(diakses tanggal 10 September 2019).

15

Anda mungkin juga menyukai