KEGIATAN KEPROTOKOLAN
Oleh:
Dede Nurasiah, S.E.
KATA PENGANTAR
• Kegiatan keprotokolan harus dilaksanakan disemua lini penyelenggaraan
instansi dari karyawan hingga pimpinan. Didalam kegiatan keprotokolan
dibutuhkan orang-orang yang memahami aturan/tata cara protokoler,
sehingga kesahalan sekecil apapun yang mengganggu jalannya acar dapat
dihindari.
• Pada setiap jenis kegiatan memiliki perbedaan yang cukup je;as baik acara
bersifat formal dan semi formal, aturan penggunaan baju pun memiliki
peraturan yang berbeda pula.
A. Sifat Kegiatan Protokoler
1. Acara formal
2. Acara semi formal
3. Acara non formal
4. Acara kombinasi
Acara formal
• Acara yang memiliki aturan baku dan harusdipatuhioleh orang yang
dating.
• Acara formal ditandai dengan adnya susunan acara yang detail dan pasti
• Waktu, acara dan petugas yang terlibat disusun secara pastiagar jalnnya
acara berjalan lancer.
• Menggunakan bahasa formal(bahasa Indonesia yang baik & benar)
• Orang yang hadir menggunakan pakaian resmi (batik, jas, celana kain,
sepatu)
Contoh acara formal
• Sarasehan
• Lokakarya
• Diskusi panel
• Seminar
• Peringatan hari besar nasional
• Pelantikan pejabat
• Penagmbilan sumpah staff
• Kunjungan pimpinan perusahaan dsb
Karakteristik acara formal
• Mc/pembawa acara tidak boleh beriomprovisasi apabila tidak menguasai
materi, hal ini bertujuan agar MC tidak salah berbicara.
• MC harus bisa menjaga citra baik instansi maupun sendiri, karena
audience sangat memperhatikan kata-kata yang diucapkan MC
Acara semi formal
• Acar yang aturan di dalamnya tidak terlalu baku.
• Acara disusun dengan runtut namun tidak kaku
• Bahasa yang digunakan tetap baik dan sopan
• Pada acara-acara tertentu memiliki aturan berpakaian namun ada pula
pakaian bebas.
• Contoh acara semi formal; launching produk, peresmian gedung,
syukuran perusahaan dsb.
Karakteristik acara semi formal