Anda di halaman 1dari 3

B.

Pembawa Acara/MC
Istilah pembawa acara tidak ada dalam KBBI, namun ada dalam UU No. 9 Tahun 2010
te ntang Keprotokolan. Dalam Pasal 24, pembawa acara disebutkan sebagai salah satu
kelengkapan dan perlengkapan melaksanakan upacara bendera dalam acara kenegaraan
atau acara remi. Menurut UU tersebut, acara kenegaraan yaitu acara yang bersifat
kenegaraan yang diatur dan dilaksanakan secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau
Wakil Presiden serta pejabat negara dan undangan lain dalam melaksanakan acara tertentu.
Sedangkan acara resmi yaitu acara yang bersifat resmi, diatur dan dilaksanakan oleh
Pemerintah atau Lembaga Tinggi Negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan
dihadiri oleh Pejabat Negara dan/Pejabat Pemerintah seta undangan lainnya. Sebenarnya
ada perbedaan antara pembawa acara dengan MC. Pembawa acara melaksanakan tugas
sebagai MC (Master of Cremony), namun istilah MC tidak dikenal dalam acara kenegaraan
dan acara resmi. Istilah MC hanya dikenal di acara-acara hibunran atau non-resmi, seperti
konser, pelatihan, seminar, dan acara non-formal lainnya.
Secara umum, pembawa acara adalah orang yang memandu jalannya sebuah acara atau
kegiatan. Dalam acara resmi dan kenegaraan disebut Pembawa Acara (PA). dalam acara
lainnya, sebutan untuk pembawa acara berbeda-beda, anatar lain:
 MC (Master of Ceremony) atau Emsi, yaitu pembawa acara non-kenegaraan dan non-
resmi/informal/nonformal, seperti acara hiburan dan pelatihan.
 Presenter, yaitu pembawa acara di televisi atau penyiar televisi, seperti membawakan
acara kuis, talkshow, atau acara music.
 Penyiar, yaitu pembawa acara di radio. Disebut juga Radio Announcer atau Announcer
saja, Radio Dj, dan radio host.
 Moderator, yaitu pembawa atau pemandu acara diskusi, dialog, atau debat.
 Host, yaitu tuan rumah.
Untuk menjadi acara MC, presenter, penyiar, moderator, atau host, syarat utamanya
adalah piawai dalam komunikasi lisan, yaitu terlatih dan terbiasa public speaking atau
pandai bicara di depan publik.
1. Membawakan Acara
Membawakan acara adalah penyampaian susunan acara kepada peserta atau hadirin
yang mengikuti upacara. Kesuksesan sebuah acara ditentukan oleh seorang pembawa
acara. Oleh karena itu, membawakan acara harus dilakukan dengan baik. Kemampuan
berbicara di muka umum seperti berpidato, berceramah, dan menjadi pembawa acara
sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam suatu pertemuan, tiba-
tiba Anda diminta untuk menjadi pembawa acara, tentu Anda harus siap walaupun
tanpa persiapan.
Apabila permintaan dilakukan jauh hari sebelum acara dilaksanakan, Anda dapat
menyusun acara, menyusun teks, menyunting teks, menyelipkan kalimat-kalimat humor,
dan melakukan persiapan lain. Seorang pembawa acara harus mengetahui beberapa hal
berikut.
a. Acara yang akan dibawakan
b. Orang yang hadir dalam acara tersebut
c. Tempat dan waktu acara tersebut dilaksanakan.
Dalam membawakan suatu acara mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaan kegiatan harus memperhatikan hal-hal berikut.
a. Jenis dan tujuan acara yang akan dipandu
b. Peserta atau undangan yang akan menghadiri acara
c. Kondisi tempat dan waktu dilangsungkan acara
d. Penggunaan bahasa yang santun dan komunikatif
e. Mengucapkan salam, ucapan terima kasih, serta sapaan dengan tepat
f. Menyampaikan acara sesuai urutan acara dengan benar
g. Menumbuhkan kesan berkomunikasi dengan hadirin atau peserta
h. Menerapkan intonasi dan artikulasi dengan tepat
2. Membuka Acara
Acara pembukaan merupakan acara pertama pada setiap kegiatan. Kalimat pertama
yang diucapkan sebagai pembuka harus meyakinkan pendengar. Anda sebagai pembawa
acara harus tampil tenang. Pertama ucapkan salam kepada hadirin, menyapa hadirin
dengan sapaan hormat, kemudian bacakan susunan acara. Anda dapat menyapa hadirin
mulai dari orang yang kedudukannya lebih tinggi sampai ke tingkat yang lebih rendah.
Apabila membuka suatu acara yang tidak formal, Anda juga dapat menyelipkan humor-
humor segar.
Setelah acara pembukaan, pembawa acara mempersilahkan ketua panitia untuk
membacakan laporan kegiatannya, kemudian dilanjutkan dengan pemberian sambutan
secara urut.
3. Menutup Acara
Setelah membawakan acara demi acara, tibalah saatnya untuk menutup acara.
Tutuplah acara dengan kalimat yang santun dan kekeluargaan. Sebagai pembawa acara,
jangan sekali-kali mengomentari atau mengulas sambutan atau acara-acara yang sudah
dilakukan sebelumnya. Hal ini akan mengganggu suasana dan memboroskan waktu.
4. Peran Pembawa Acara
Pembawa acara mempunyai peran sebagai berikut.
a. Announcer, yaitu pemberi informasi dan pengumuman
b. Narator, yaitu narasi, sinopsis, dan deskripisi
c. Host, yaitu tuan rumah
d. Entertainer, yaitu menghibur, interaksi, komunikatif
5. Hal yang Harus Dihindari
a. Terlalu percaya diri
b. Tidak memiliki attitude yang baik, tidak memiliki tata krama
c. Monoton/membosankan, tidak nyaman didengar
Sebagai pembawa acara juga harus memperhatikan gesture/body language,
diantaranya sebagai berikut.
1. Cara berdiri: posisi berdiri tegak, membusungkan dada, dan menarik perut. Untuk
wanita, kedua kaki merapat, tumit merapat, ujung kaki terbuka membentuk segitiga.
Untuk pria, usahakan agar lebar kedua kaki tidak melebihi bahu.
2. Cara berjalan: langkah yang mantap, tidak terlaku cepat, jangan menyeret atau
berjingkat-jingkat, jangan terlalu banyak menoleh kanan kiri, arah pandangan mata
lurus ke depan, tampilkan diri kita yang percaya diri.

Anda mungkin juga menyukai