Anda di halaman 1dari 7

FUNGSI PROTOKOL

1. FUNGSI PROTOKOL SECARA UMUM


Secara umum fungsi protokol adalah sebagai penghubung dalam komunikasi data
sehingga proses penukaran data bisa berjalan dengan baik dan benar.

2. FUNGSI PROTOKOL SECARA KHUSUS


 Fragmentasi dan Re-assembly
Pembagian informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data dari sisi pengirim.
Jika telah sampai di penerima, paket data tersebut akan digabungkan menjadi paket
berita yang lengkap.

 Enkapsulasi
Enkapsulasi (Encaptulation) adalah proses pengiriman data yang dilengkapi dengan
alamat, kode-kode koreksi, dan lain-lain.

 Kontrol Konektivitas
Membangun hubungan komunikasi berupa pengiriman data dan mengakhiri
hubungan dari pengirim ke penerima.

 Flow Control
Fungsi dari Flow Control adalah sebagai pengatur jalannya data dari pengirim ke
penerima.

 Error Control
Tugasnya adalah mengontrol terjadinya kesalahan sewaktu data dikirimkan.

 Pelayanan Transmisi
Fungsinya adalah memberikan pelayanan komunikasi data yang berhubungan
dengan prioritas dan keamanan data.

 Untaian kegiatan dalam mengatur tugas protokol dan MC , pada pokoknya


mencakup enam fungsi, yaitu:
a. Perancanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Penggerakkan (actuating)
d. Pengawasan (controlling)
e. Pengkoordinasian (coordinating)
f. Pengambilan keputusan (decision making)
 Fungsi perencanaan
Fungsi ini mencakup kegiatan, memilih dan mengkaitkan fakta untuk
menciptakan dan memfornulasikan serangkaian kegiatan yang diusulkan dalam
rangka mencapai suatu tujuan tertentu sesuai dengan kehendak yang telah
ditetapkan bersama.
Dari fungsi perencanaan ini akan didapat manfaat bahwa seluruh kegiatan diarahkan
kepada suatu tujuan tertentu, menurut tata urutan yang tepat, sehingga seluruh
kegiatan akan serasi dan mencapai keberhasilan.

 Fungsi Pengorganisasian
Kegiatan yang termasuk fungsi ini adalah menentukan sub fungsi. Fungsi
yang dianggap penting untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dengan melimpahkan
wewenang dan tanggung jawab seperlunya kepada orang-orang yang dapat diserahi
ataupun dapat dipercaya melaksanakannya.
Dari fungsi ini dapat dicapai manfaat:
 Setiap petugas protokol dan MC mengetahui kegiatan atau sikap apakah yang
harus dilakukan
 Hubungan kerja antara petugas dapat ditentukan secara jelas
 Kegiatan para petugas terkoordinasikan, terarah dan menghasilkan kesatuan
tindakan
 Para petugas beserta peralatan yang tersedia dapat didayagunakan dan mencapai
hasil guna yang optimal

 Fungsi Penggerakkan
Kegiatan penggerakkan dimaksudkan untuk supaya segenap petugas dapat
mencapai tujuan yang tepat sesuai dengan fungsi perencanaan, pengorganisaisian
sebagai mana yang telah dilakukan oleh pemimpin.
Manfaat dari adanya fungsi ini adalah penting artinya, karena berprinsip meletakkan
perhatian hanya kepada orang-orang sekeliling terkait, sebab, orang memiliki
kepribadian, dapat berfikir, percaya diri, berpengawasan atas pekerjaannya sendiri.

 Fungsi Pengawasan
Kegiatan pengawasan adalah penentuan suatu hal yang telah dilaksanakan,
menilai dan bila perlu mengambil langkah-langkah perbaikan agar pelaksanaan
suatu tugas/ pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana semula.
Fungsi kepengawasan tetap diperlukan dalam mengontrol beberapa kegiatan dalam
suatu rangkaian pekerjaan tertentu.
 Fungsi Pengkoordinasian
Kegiatan pengkoordinasian adalah kegiatan menyatu padukan dan
menyerasikan upaya-upaya petugas, yang menyangkut kualitas, kuantitas, waktu,
personil maupun pengarahannya, sehingga menghasilkan tindakan-tindakan yang
bersatu padu, serasi, tepat sasaran dan mencapai tujuan.
Dengan melaksanakan fungsi ini dengan baik dan benar maka dapat diperoleh hasil
kerja yang tepat, dicagah pemborosan dalam bentuk apapun. Tanggung jawab dan
wewenang yang dilimpahkan dapat tercapai sesuai sasaran, tanpa ada tumpang
tindih (over lapping). Koordinasi antara berbagai unit kerja terkait dalam acara
tertentu sangat penting guna mencapai hasil kerja yang optimal.

 Fungsi Pengambilan Keputusan


Pada pokoknya fungsi adalah kegiatan memilih satu tindakan dianta
beberapa kemungkinan untuk bertindak (alternative) dalam berbagai keadaan dalam
melaksanakan kegiatan tertentu.
Di dalam melaksanakan setiap fungsi tersebut diatas kita tentu dihdapkan pada
tindakan mengambil keputusan. Biasanya fungsi pengambilan keputusan ini berada
pada seorang ketua panitia atau pemimpin proyek sehingga kita sering mendengar
perkataan orang bahwa kewenangan untuk mengambil keputusan dilakukan dalam
rangka melaksanakan kegiatan management suatu proyek atau kegiatan.

PERTANYAAN
1. Bagaimana cara menyerasikan upaya-upaya petugas, yang menyangkut kualitas,
kuantitas, waktu, personil maupun pengarahannya? Risa ()
2. Sebutkan contoh sikap yang baik yang harus dilakukan mc? Tiara ()
3. Manfaat fungsi pengawasan? Anik (03)
4. Bagaimanakah efek yang ditimbulkan apabila salah satu fungsi tidak dilaksanakan?
Denok (09)
5. Kapan fungsi pengambilan keputusan dilaksanakan dan sebutkan contohnya? Pramita
(23)
6. Sebutkan contoh tindakan bersatu – padu? ()
7. Sebutkan kesalahan kecil yang dilakukan oleh mc? ()
8. Bagaimana komponen enkapsulasi tidak lengkap, apakah masih berjalan dengan baik?
Wuri ()
9. Apakah yang dimaksud kode koreksi? Arine (06)
10. Contoh proses penukaran data? Siti ()
11. Berikan contoh kegiatan pelayanan transmisi? Niken ()
JAWABAN

1. Dengan diakannya koordinasi / pengambilan keputusan


2. Sikap yang baik yang harus dilakukan mc adalah, sebagai contoh saat pelaksaan tugas
mc harus :
 Datang ke tempat acara jauh sebelum acara di mulai
 Sebelum dan sesudah acara berlangsung mc harus melakukan koordinasi dengan
pengelola acara agar menghindari kemungkinan – kemungkinan yang terjadi saat
acara berlangsung
 Melakukan tugas dengan santai agar menikmati setiap momen yang ada dan jangan
melakukan improvisasi
 Sesekali berikan selingan humor agar membuat suasana lebih semarak.
3. Blm
4. Efek yang akan ditimbulkan ketika salah satu fungsi tidak dilakukan maka akan
menghambat pekerjaan. Karena fungsi-fungsi tersebut saling berkaitan satu sama lain.
5. Fungsi pengambilan keputusan dilaksanakan ketika ada hal yang dirasa perlu
diselesaikan dengan musyawarah. Sebagai contoh ketika akan melakukan pengadaan
pegawai baru.
6. Blm
7. 5 Kesalahan MC/Pembawa Acara yang Sering Terjadi
Berikut akan saya rangkum setidaknya ada 5 kesalahan yang sering kita dengar dari MC.

1. Yang terhormat

Pada saat membuka acara, MC akan menyebutkan siapa-siapa yang hadir. Sebagai contoh,
dalam Kegiatan Malam Tirakatan HUT RI di Kecamatan. Hadir pada acara tersebut,
Camat, Kapolsek, Danramil, Tamu undangan dll. Biasanya pembawa acara akan mengawali
dengan menyebut:
"Yang terhormat Camat ..."

"Yang terhormat Kapolsek ..."


"Yang terhormat Danramil ..."

Nah disini terkadang kata "terhormat" diulang beberapa kali. Padahal ter- berarti paling.
Sehingga penggunaan "yang terhormat", disebutkan sekali saja, untuk yang paling tinggi
kedudukannya dalam forum, yang lainnya kita sebut "yang kami hormati.".

Sehingga, kalimatnya menjadi seperti berikut:


"Yang terhormat Camat ..."
"Yang kami hormati Kapolsek ..."
"Yang kami hormati Danramil ..."

Jikalau keadaan yang memaksa seorang pembawa acara kesulitan menentukan mana yang
ter-, maka sebut saja untuk semuanya "yang kami hormati".

2. Menginjak-injak

Ini juga seringkali kita dengar. "Menginjak acara yang pertama, pembukaann ... dst" Kata
menginjak sebaiknya kita ganti dengan kata yang lain. Atau kita hilangkan, juga tidak apa-
apa, toh tidak mengurangi esensinya. Kasihan kan, acaranya diinjak-injak.

3. Waktu dan tempat kami persilahkan

Nah bagian ini juga, misal pada acara sambutan kita dengar MC ucapkan "Sambutan yang
pertama dari Camat ..., untuk itu waktu dan tempat kami persilakan!"
Apa yang kurang pas? Tepat sekali, yang kurang pas, waktu dan tempat.

Waktu dan tempat tidak perlu dipersilakan, yang dipersilakan adalah orang yang akan
memberikan sambutan. Sehingga bisa kita rubah dengan "Sambutan yang pertama dari
Camat ..., untuk itu kepadanya kami persilakan!" Atau langsung sebut nama, "Sambutan
yang pertama dari Camat ..., untuk itu kepada Bapak/Ibu ... kami persilakan!"

Jangan sampai nanti, seseorang yang kita harapkan memberikan sambutan, diam saja. Saat
ditanya, kemudian yang bersangkutan jawab, "Kan yang dipersilakan adalah waktu dan
tempat, bukan saya". kan repot.

4. Silakan atau silahkan?

Penggunaan kedua kata tersebut, yakni silakan atau silahkan, persilakan atau persilahkan,
mana yang baku? Banyak yang sudah memperbincangkan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, yang baku adalah persilakan (tanpa h). Untuk penggunaannya, tinggal luwesnya
MC saja mau pilih silakan atau persilakan, dengan catatan tidak diberi imbuhan di-. Misal,
"kepada Camat Kartasura kami persilakan!"

5. Mempersingkat waktu

Yang ke-lima adalah "mempersingkat waktu". "Untuk mempersingkat waktu marilah


kegiatan Rapat HUT RI ini kita buka, dst." Kalimat ini juga sering kita dengar. Padahal
waktu tidak bisa dipersingkat. Bisakah diganti dengan menghemat waktu? Apakah bisa
juga waktu dihemat?

Sebaiknya kita ganti saja keduanya dengan kata yang lain, atau tidak usah dipakai. Misal,
langsung saja ucapkan, “Baiklah hadirin, mari kita mulai acara pertama, yaitu pembukaan
…” atau “Hadirin yang berbahagia, mari kita awali acara kita dengan Basmalah”

8. Ya masih. Karena kode enkapitulasi yang digunakan hanya salah satu nya saja / tidak
semua.
9. Maksud kode koreksi dalam enkapsulasi adalah sebuah alogaritma untuk mendeteksi
adanya kesalahan dalam pesan yang dikirimkan sekaligus memperbaiki pesan tersebut
shingga pesan dapat tersampaikan dengan benar melalui sistem transmisi data.

FUNGSI PROTOKOL
Disusun oleh :
1. Adelia Rahma (01)
2. Arista Nur F (07)
3. Astri Wulandari (08)
4. Lela Navita (15)
5. Nana Yulianti (18)

SMK NEGERI 1 WONOSARI


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN
GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai