A. Sejarah Keprotokolan
Sejarah protokol berawal dari tata krama kerajaan pada zaman dahulu. Peranan
protokol kerajaan tersebut adalah untuk mengatur hierarki. Protokol kerajaan merupakan
sebuah kebiasaan yang berkembang menjadi hukum kebiasaan dan harus dipatuhi karena
menyangkut harga diri kerajaan tersebut.
Peranan protokol juga untuk menjaga hubungan antar kerajaan, sebab pada umumnya
terdapat perbedaan kebiasaan antara satu kerajaan dengan kerajaan lainnya. Berhubungan
dengan hal ini, jika suatu kerajaan hendak berkunjung ke kerajaan lain, maka harus mengikuti
aturan dan tata krama yang ada di kerajaan yang dikunjunginya. Hal tersebut dirundingkan
sehingga pihak yang bersangkutan merasa nyaman.
Masalah protokol dianggap penting dalam hubungan antar negara. Pada tahun 1815,
hal mengenai keprotokolan tersebut diundangkan melalui Vienna Convention. Perundangan
tersebut terus berkembang hingga melahirkan Vienna Convention of Diplomatic Relation
yang berisikan tentang aturan berkunjung ke suatu negara.
Walaupun mempunyai kekebalan diplomatik, kita tidak dapat bebas bertindak di negara
tersebut. Karena hal tersebut telah diatur, maka kita dituntut untuk menghargai hukum
setempat dan orang yang mengatur semua itu adalah protokoler.
Secara etimologis kata protokol berasal dari bahasa Yunani protos yang artinya “yang
pertama,” dan kolla yang artinya “lem atau perekat.’ Berdasarkan asal katanya, protokol dapat
didefinisikan sebagai lembaran perintah atau keputusan raja kepada rakyatnya. Di Indonesia,
kata protokol dibawa dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Belanda.
Istilah protokol dalam bahasa Inggris adalah protocol, bahasa Perancis protocole
dan bahasa Latin protocoll(um). Awalnya istilah protokol berarti “halaman pertama yang
dilekatkan pada sebuah manuskrip atau naskah.” Sejalan dengan perkembangan zaman,
Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan Kelas XII untuk SMK/MAK 3
Humas & Keprotokolan untuk SMK kelas XII 1
pengertiannya berkembang semakin luas tidak hanya sekedar halaman pertama dari suatu
naskah, melainkan keseluruhan naskah yang isinya terdiri dari catatan, dokumen persetujuan,
perjanjian, dan lain-lain dalam lingkup secara nasional maupun internasional.
Perkembangan selanjutnya, protokol merupakan kebiasaan-kebiasaan dan peraturan-
peraturan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan, dan etiket diplomatik. Aturan-
aturan protokoler ini menjadi acuan institusi pemerintahan dan berlaku secara universal.
B. Pengertian Keprotokolan
Mengacu pada Undang-Undang nomor 9 tahun 2010, pasal 4 disebutkan bahwa ruang
lingkup keprotokolan terdiri dari: (1) tata tempat; (2) tata upacara; dan (3) tata penghormatan.
Akan tetapi, dalam undang-undang tersebut memang dikhususkan pada acara-acara yang
bersifat kenegaraan (state/government protocol).
Pengaturan tersebut diberlakukan hanya dalam acara kenegaraan atau acara resmi
bagi pejabat negara, pejabat pemerintahan, perwakilan negara asing dan/atau organisasi
internasional, serta tokoh masyarakat tertentu.
1. Tata Tempat
Tata tempat berlangsungnya suatu acara disesuaikan dengan jenis acaranya,
misalnya acara resmi, acara semi hiburan, dan lain sebagainya. Tata penempatan benda
berharga dilakukan berdasarkan fungsi dan nilai historis benda tersebut, misalnya
bendera merah putih, lambang-lambang negara, pataka, dan lain sebagainya.
Dalam bahasa Perancis, tata tempat disebut dengan “preseance” yang berarti
“didahulukan.” Sementara itu, secara etimologis tata tempat dapat diartikan sebagai
penataan atau pengaturan bagi orang-orang yang layak didahulukan. Pada hakikatnya
tata tempat mengandung unsur:
2. Tata Upacara
Mengacu pada Undang-Undang RI nomor 9 tahun 2010 tentang keprotokolan,
menjelaskan bahwa tata upacara adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara
kenegaraan atau acara resmi. Tata upacara adalah tata urutan kegiatan, yaitu bagaimana
suatu acara harus disusun sesuai dengan jenis aktivitasnya, terutama jenis kegiatan, bahasa
pengantar yang dipergunakan, dan materi aktivitas.
Secara umum, tata upacara terbagi menjadi dua, yaitu (1) tata upacara bendera; dan (2) tata
upacara bukan bendera.
1. Tata Upacara Bendera
Tata upacara bendera adalah aturan untuk melaksanakan upacara yang di dalamnya
terdapat pengibaran bendera dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Upacara
bendera dilaksanakan dalam rangka acara:
a. Peringatan hari ulang tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
b. Peringatan hari besar nasional.
c. Hari ulang tahun lahirnya lembaga negara.
d. Peringatan hari ulang tahun lahirnya instansi pemerintah.
e. Hari ulang tahun lahirnya provinsi dan kabupaten/kota.
2. Tata Upacara Bukan Bendera
Tata upacara bukan bendera adalah aturan mengenai upacara dalam acara-acara
yang tidak terdapat pengibaran bendera, walaupun harus terdapat bendera, bendera
tersebut sudah dalam keadaan berkibar pada tiang. Acara yang merupakan upacara
bukan bendera meliputi:
a. Pelantikan pejabat negara/pemerintah/lembaga instansi.
b. Upacara serah terima jabatan.
3. Tata Penghormatan
Tata penghormatan adalah aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi
pejabat negara, pejabat pemerintahan, perwakilan negara asing, dan/atau organisasi
internasional, dan tokoh masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi.
Penghormatan yang dimaksud meliputi:
1. Penghormatan dengan bendera negara.
2. Penghormatan dengan lagu kebangsaan.
3. Bentuk penghormatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Tata Cra
1. Tata cara adalah hal yang menentukan tindakan yang harus dilakukan dalam suatu acara
tertentu. Perbuatan atau tindakan tersebut sesuai menurut aturan atau adat kebiasaan
tertentu yang sudah ditetapkan dan harus ditaati dengan saksama oleh peserta upacara.
Tata Krama
2. Tata krama adalah etiket tertentu yang pada prinsipnya harus diikuti dan mencerminkan
tata sopan santun dalam pergaulan. Oleh karena itu, pada setiap acara dipergunakan
kata-kata yang baik, benar, dan tepat menurut tinggi rendahnya jabatan seseorang
atau kedudukan seseorang.
Petugas
3. Petugas protokol merupakan petugas pelaksana yang terlibat dalam penyelenggaraan
acara kenegaraan atau acara resmi. Petugas protokol mempunyai peran yang sangat
penting agar acara bisa berjalan tertib, khidmat, rapi, lancar, dan teratur dengan
memperhatikan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku, baik secara nasional maupun
internasional.
Tujuan Protokol
Kegiatan-Kegiatan Protokol
Rangkuman
Keprotokolan akan menciptakan penyelenggaraan acara yang berjalan tertib dan khidmat.
Hal-hal tersebut di antaranya seputar acara yang akan diselenggarakan dan dihadiri oleh
para pimpinan atau pejabat, serta bagaimana cara memperlakukan para pejabat dalam
aktivitas kedinasan. Dalam perkembangan selanjutnya, protokol seolah-olah menunjuk
kepada seseorang yang diserahi tugas untuk mengurus acara-acara kenegaraan atau
kepada suatu lembaga tertentu, sehingga pada saat tertentu pula, kata tersebut dapat
juga diartikan sebagai tata cara untuk menyelenggarakan suatu acara.
Pada Undang-Undang nomor 9 tahun 2010 pasal 4 disebutkan bahwa ruang lingkup
keprotokolan terdiri dari: (1) tata tempat; (2) tata upacara; dan (3) tata penghormatan.
Akan tetapi, dalam undang-undang tersebut dikhususkan pada acara-acara yang bersifat
kenegaraan (state/government protocol).
Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Secara etimologis kata protokol berasal dari bahasa Yunani yang artinya “yang pertama”
dan “lem atau perekat” terdapat pada kata …
a. Kolla dan Sparta d. Kealla dan
b. Protos dan Kealla e. Protos
c. Protos dan Kolla Sparta
2. Istilah potokol dalam bahasa latin adalah …
a. Protos d. Protocoll(um)
b. Protocole e. Protocole(um)
c. Protocol
3. Protokol adalah sebuah aturan yang membimbing bagaimana sebuah aktivitas selayaknya
dijalankan terutama dalam bidang diplomasi merupakan pengertian protokol menurut
…
a. Wikipedia d. Undang-Undang RI No. 9 Tahun 2010
b. KKBI e. Pedoman Keprotokolan Negara
c. An English Indonesia
Dictionary
Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan Kelas XII untuk SMK/MAK
Humas 10
& Keprotokolan untuk SMK kelas XII 8
a. Tata upacara
b. Tata krama
c. Tata cara
d. Tata laksana
e. Tata penghormatan
11. Etiket tertentu yang pada prinsipnya harus diikuti dan mencerminkan tata sopan santun
dalam pergaulan merupakan unsur protokol …
a. Tata krama
b. Tata upacara
c. Tata penghormatan
d. Tata cara
e. Tata pergaulan
12. Unsur-unsur dalam kegiatan resmi protokol yang harus diperhatikan adalah…
a. Tata cara, tata krama, petugas
b. Petugas, tata cara, tata pergaulan
c. Tata penghormatan, tata krama, petugas Petugas
d. upacara, petugas protokol, tata tempat Tata
e. upacara, tata krama, tata penghormatan
13. Keprotokolan harus memperhatikan asas timbal balik yang saling menguntungkan
antara beberapa pihak yang mengadakan hubungan, baik dalam negeri maupun luar
negeri. Hal ini merupakan azas keprotokolan…
a. Kebangsaan
b. Reciprocity
c. Keseimbangan
d. Keserasian
e. Keselarasan
14. Memberikan penghormatan kepada pejabat negara, pejabat pemerintahan, perwakilan
negara asing dan/atau organisasi internasional, serta tokoh masyarakat tertentu, dan/
atau tamu negara sesuai dengan kedudukan dalam negara, pemerintahan, dan
masyarakat merupakan … protokol.
a. Azas
b. Tujuan
c. Tata laksana
d. Etika
e. Penghormatan
15. Pelayanan bagi para diplomat terdiri dari, kecuali …
a. Kekebalan dan kelonggaran diplomatik
b. Fasilitas pelabuhan
c. Pemberian hak-hak tertentu
d. Penyusunan daftar diplomatik dan konsulat
e.
Pembebasan undang-undang
Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan Kelas XII untuk SMK/MAK 11
Humas & Keprotokolan untuk SMK kelas XII 9
B. Soal Jawaban Singkat
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!
1. Surat-surat resmi yang memuat hasil perundingan (persetujuan dan sebagainya),
peraturan upacara di istana kepala negara atau berkenaan dengan penyambutan tamu-
tamu negara dan sebagainya merupakan pengertian protokol menurut …
2. Masalah protokol dianggap penting dalam hubungan antarnegara, maka pada tahun
1815 hal mengenai keprotokolan tersebut diundangkan melalui …
3. Istilah protokol dalam bahasa latin adalah …
4. Ruang lingkup keprotokolan terdiri dari: (1) tata tempat; (2) tata upacara; dan (3) tata
penghormatan. Hal ini termaktub dalam Undang-Undang …
5. Penataan atau pengaturan bagi orang-orang yang layak didahulukan disebut …
6. Tata urutan kegiatan bagaimana suatu acara harus disusun sesuai dengan jenis
aktivitasnya, terutama jenis kegiatan, bahasa pengantar yang dipergunakan dan materi
aktivitas, dinamakan …
7. Etiket tertentu yang pada prinsipnya harus diikuti dan mencerminkan tata sopan santun
dalam pergaulan disebut …
8. Keprotokolan harus memperhatikan keragaman penduduk, agama, suku dan golongan,
kondisi khusus daerah serta budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara dengan tetap menjaga prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, hal ini
sesuai dengan azas keprotokolan …
9. Menciptakan hubungan baik dalam tata pergaulan antarbangsa merupakan … protokol.
10. Pengaturan rapat dan pertemuan merupakan salah satu contoh dari … protokol.
C. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!
1. Kedudukan protokol sangat penting dalam penyelenggaraan acara resmi dan kenegaraan.
Uraikan tujuan protokol menurut Undang-Undang RI nomor 9 tahun 2010!
2. Mengacu pada Undang-Undang nomor 9 tahun 2010, berikan penjelasan tentang ruang
lingkup keprotokolan!
3. Tata penghormatan dilaksakan untuk memberikan hormat bagi pejabat negara, pejabat
pemerintahan, perwakilan negara asing, dan/atau organisasi internasional, dan tokoh
masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi. Sebutkan bentuk
penghormatan yang dimaksud berdasarkan pernyataan tersebut!
4. Dalam melakukan kegiatan keprotokolan terdapat beberapa unsur-unsur protokol yang
harus ada. Sebutkan dan jelaskan masing-masing unsur-unsur keprotokolan tersebut!
5. Kegiatan keprotokolan dilaksanakan dalam acara resmi dan acara kenegaraan. Sebutkan
dan jelaskan lima macam kegiatan-kegiatan protokol!