19/10/2020
Pajak
Penghasilan
Pasal 21
Pasal 21 UU PPh
Peraturan Dirjen Pajak No.
PER-16/ PJ/ 2016
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21
• Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri wajib dilakukan oleh:
• pemberi kerja yang membayar gaji, dll sebagai imbalan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau bukan
pegawai;
• bendahara pemerintah yang membayar gaji, dll sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan;
• dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun dll;
• badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa
• penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan.
2
DEFINISI
Pajak yang dikenakan terhadap WP Orang Pribadi
Dalam Negeri atas penghasilan yang terkait dengan
pekerjaan, jasa, atau kegiatan.
Saat Terutang
Saat yang lebih dahulu antara akhir bulan diterimanya pembayaran atau
akhir bulan diperolehnya penghasilan.
3
Subjek Pajak
Penerima uang
pesangon, pensiun, Bukan Pegawai yang
Pegawai. Tunjangan/ Jaminan melakukan pemberian
Hari Tua (THT/ JHT), jasa.
termasuk ahli waris.
Anggota Dewan
Komisaris atau Dewan
Mantan pegawai. Peserta kegiatan.
Pengawas non
pegawai.
Subjek Pajak
(Bukan Pegawai yang Melakukan Pemberian Jasa)
Tenaga ahli yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris.
Pekerja seni.
Olahragawan.
Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator.
Pengarang, peneliti, dan penerjemah.
Pemberi jasa dalam segala bidang atau kepada suatu kepanitiaan.
Agen iklan.
Pengawas atau pengelola proyek.
Pembawa pesanan atau perantara.
Petugas penjaja barang dagangan.
Petugas dinas luar asuransi.
Distributor MLM, direct selling, atau sejenis.
PENGECUALIAN SUBJEK
• Bukan WNI.
• Di Indonesia tidak memperoleh penghasilan di luar jabatannya.
• Berasal dari negara yang memberikan perlakuan timbal balik.
6
OBJEK PAJAK (1)
7
OBJEK PAJAK (2)
8
PENGECUALIAN OBJEK
Santunan asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa,
dwiguna, dan asuransi beasiswa.
Natura yang diberikan oleh WP atau Pemerintah.
Iuran kepada dana pensiun , tunjangan hari tua
(THT), JHT dibayar pemberi kerja.
Zakat atau sumbangan keagamaan wajib yang
diterima OP.
Beasiswa.
9
KETENTUAN KHUSUS
Natura dan/ atau kenikmatan lain diperhitungkan
sebagai penghasilan, jika dan hanya jika, diberikan
oleh: bukan WPWP yang dikenai PPh final, atau WP
yang menggunakan norma penghitungan khusus.
10
11 OBJEK PPH 21 FINAL
Dana pensiun,
Pemberi kerja
Bendaharawan penyelenggara jaminan
berbentuk OP, Badan,
Pemerintah. sosial tenaga kerja,
atau BUT.
THT, atau JHT.
12
PENGECUALIAN PEMOTONG
13
KELOMPOK PENGHASILAN BRUTO DAN
PENGURANG PENGHASILAN BRUTO
PENGHASILAN BRUTO PENGURANG PENGHASILAN BRUTO
• GAJI POKOK • Biaya jabatan
• Iuran JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) yang • Iuran pension JHT yang dibayar penerima
dibayar pemberi kerja. penghasilan
• Premi asuransi yang dibayar pemberi kerja
• Tunjangan PPh
• Tunjangan Honorarium
• Natura yang dikenai PPh Pasal 21
SEKIAN TERIMA KASIH