PEMOTONGAN PEMUNGUTAN
jumlah pajak yang dipotong atas jumlah pajak yang dipungut atas
jumlah penghasilan yang diberikan, sejumlah pembayaran yang berpotensi
sehingga menyebabkan berkurangnya menimbulkan penghasilan kepada
jumlah penghasilan yang diterimanya penerima pembayaran.
02 PPh pengusaha perorangan (UMKM): perubahan tarif pajak final dari 0,5% (PP
No 23 Tahun 2018) menjadi 0% atau tidak dikenai pajak untuk peredaran bruto
setahun sampai dengan Rp500 juta.
03 PPh badan: perubahan tarif tahun 2022 dari 20% kembali menjadi 22%.
04 PPh orang pribadi: perubahan lapisan tarif pajak Pasal 17 ayat (1) huruf a UU Pajak
Penghasilan No 36 Tahun 2008.
1. tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri
Subjek PPh Ps 21 dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris,
penilai, dan aktuaris;
2. pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang
Pegawai film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film,
foto model, peragawan/ peragawati, pemain drama, penari,
pemahat, pelukis, dan seniman lainnya;
3. olahragawan;
penerima uang pesangon, pensiun 4. penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan
atau uang manfaat pensiun, tunjangan moderator;
hari tua, atau jaminan hari tua, 5. pengarang, peneliti, dan penerjemah;
6. pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik,
termasuk ahli warisnya komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi,
elektronika, fotografi, ekonomi dan sosial serta pemberi
jasa kepada suatu kepanitiaan;
bukan pegawai yang menerima atau 7. agen iklan;
memperoleh penghasilan 8. pengawas atau pengelola proyek;
9. pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau
sehubungan dengan pemberian jasa yang menjadi perantara;
10. petugas penjaja barang dagangan;
11. petugas dinas luar asuransi;
12. distributor perusahaan multilevel marketing atau direct
selling dan kegiatan sejenis lainnya;
Subjek PPh Ps 21
anggota dewan komisaris atau
dewan pengawas yang tidak
merangkap sebagai Pegawai Tetap
pada perusahaan yang sama
Mantan Pegawai
peserta kegiatan yang menerima 1. peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain
perlombaan olah raga, seni, ketangkasan, ilmu pengetahuan,
atau memperoleh penghasilan teknologi dan perlombaan lainnya;
sehubungan dengan 2. peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau
keikutsertaannya dalam suatu kunjungan kerja;
kegiatan 3. peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai
penyelenggara kegiatan tertentu;
4. peserta pendidikan dan pelatihan;
5. peserta kegiatan lainnya.
Bukan Subjek PPh Pasal 21
penghasilan yang diterima Pegawai Tetap → penghasilan Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga
01 Penghasilan yang Bersifat Teratur maupun 04 Kerja Lepas, berupa upah harian, upah
Tidak Teratur mingguan, upah satuan, upah borongan atau
upah yang dibayarkan secara bulanan
penghasilan yang diterima atau diperoleh imbalan kepada Bukan Pegawai, antara lain
02 penerima pensiun secara teratur berupa 05 berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalan
uang pensiun atau penghasilan sejenisnya sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk
apapun sebagai imbalan sehubungan jasa yang
penghasilan berupa uang pesangon, uang dilakukan
03 manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain
jaminan hari tua yang dibayarkan sekaligus, 06 berupa uang saku, uang representasi, uang
yang pembayarannya melewati jangka rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan
waktu 2 (dua) tahun sejak pegawai berhenti dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan
bekerja imbalan sejenis dengan nama apapun
Objek PPh Ps 21
penghasilan berupa honorarium atau imbalan
07 yang bersifat tidak teratur yang diterima atau Termasuk pula penerimaan dalam bentuk natura
diperoleh anggota dewan komisaris atau dan/atau kenikmatan lainnya dengan nama dan dalam
dewan pengawas yang tidak merangkap bentuk apapun yang diberikan oleh:
sebagai Pegawai Tetap pada perusahaan yang
sama Wajib Pajak yang dikenakan Pajak penghasilan
penghasilan berupa jasa produksi, tantiem,
01 yang bersifat final;
08 gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang
bersifat tidak teratur yang diterima atau Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan
diperoleh mantan pegawai 02 berdasarkan norma penghitungan khusus
penghasilan berupa penarikan dana (deemed profit).
09 pensiun oleh peserta program pensiun yang
(didasarkan pada harga pasar atas barang yang
masih berstatus sebagai pegawai, dari dana
diberikan atau nilai wajar atas pemberian
pensiun yang pendiriannya telah disahkan
kenikmatan yang diberikan)
oleh Menteri Keuangan
Pemberi kerja
Pemotong 01 1. orang pribadi dan badan;
2. cabang, perwakilan, atau unit, dalam hal yang melakukan
sebagian atau seluruh administrasi yang terkait dengan
PPh Ps 21 pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan
pembayaran lain adalah cabang, perwakilan, atau unit tersebut.
05 Penyelenggara kegiatan
badan pemerintah, organisasi yang bersifat nasional dan
internasional, perkumpulan, orang pribadi serta lembaga lainnya
yang menyelenggarakan kegiatan, yang membayar honorarium,
hadiah, atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada Wajib
Pajak orang pribadi berkenaan dengan suatu kegiatan.
Ketentuan Lain
Pemotong PPh Pasal 21 dan penerima penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 wajib
mendaftarkan diri ke kantor pelayanan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pegawai, penerima pensiun berkala, serta bukan pegawai wajib membuat surat pernyataan
yang berisi jumlah tanggungan keluarga pada awal tahun kalender atau pada saat mulai
menjadi SPDN dan wajib menyerahkannya kepada Pemotong PPh Pasal 21 pada saat mulai
bekerja atau mulai pensiun.
Jika ada perubahan tanggungan keluarga bagi pegawai, penerima pensiun berkala dan bukan
pegawai wajib membuat surat pernyataan baru dan menyerahkannya kepada pemotong PPh
Pasal 21 paling lama sebelum mulai tahun kalender berikutnya.
Pemotong PPh Pasal 21 wajib menghitung, memotong, menyetorkan dan melaporkan PPh yang
terutang untuk setiap bulan kalender, dan membuat Bukti Pemotongan PPh Pasal 21
Ketentuan Lain
Ketentuan mengenai kewajiban untuk melaporkan pemotongan PPh pasal 21 untuk setiap bulan
kalender tetap berlaku, dalam hal jumlah pajak yang dipotong pada bulan yang bersangkutan nihil.
Jika terjadi kelebihan penyetoran pajak atas PPh pasal 21 yang terutang oleh pemotong,
kelebihan penyetoran tersebut dapat diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 yang terutang pada
bulan berikutnya melalui Surat Pemberitahuan Masa PPh Pasal 21
Bagi wajib pajak yang tidak memiliki NPWP dikenakan tarif 20% lebih tinggi.
Penghasilan Bruto
JKK
JKM
PREMI ASURANSI
BPJS Tenaga Objek PPh Ps 21
Kerja
JPK
JHT
IURAN PENSIUN
Bukan Objek PPh Ps 21
Pengurang yang Diperbolehkan
(Pegawai Tetap)
•
berhubungan dengan
pekerjaan
Tanpa memandang
& tingginya Rp2.400.000
setahun atau
Rp200.000 sebulan
kepada dana pensiun
yang pendiriannya
telah disahkan oleh
memiliki jabatan/tidak Menteri Keuangan
Syarat:
Menunjukkan keterangan tertulis dari pemerintah setempat
(min. kecamatan) bahwa suami tidak memperoleh penghasilan
Andika adalah seorang lulusan S1 UI yang Ya/Tidak Jumlah
mulai bekerja di PT Pratama pada tanggal 1 Wajib Pajak Y 54.000.000
Juni 2020. Andika menikah pada tanggal 30 Status Kawin T -
Mei 2023, istrinya adalah seorang guru.
Tanggungan T -
Status TK/0 PTKP 54.000.000
Tanggal jatuh tempo pembayaran, penyetoran pajak, dan pelaporan pajak untuk SPT Masa, yaitu :
• Jika tanggal jatuh tempo pembayaran pajak bertepatan dengan hari libur termasuk hari
sabtu atau hari libur nasional → pembayaran pajak dapat dilakukan pada hari kerja
berikutnya.
• Jika tanggal batas akhir pelaporan bertepatan dengan hari libur termasuk hari sabtu atau
hari libur nasional, pelaporan dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.
• Hari libur nasional termasuk hari yang diliburkan untuk penyelenggaraan Pemilihan
umum yang ditetapkan oleh Pemerintah dan cuti bersama secara nasional yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
Perhitungan PPh pasal 21 untuk pegawai Tetap
Cahya merupakan seorang karyawati bekerja di PT BCD mendapatkan gaji perbulannya
Rp5.000.000. Dia tercatat seorang fresh graduate yang baru bekerja selama satu tahun dengan
status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan.
Berapa besar pajak yang harus dibayar oleh Cahya?
Gaji Pokok Rp 5.000.000
Pengurang:
Biaya Jabatan (5% x Rp5.000.000) Rp250.000
Penghasilan Bersih Per-Bulan Rp4.750.000
Penghasilan Bersih Per-Tahun (Rp4.750.000 x 12 bulan) Rp57.000.000
PT BAP menanggung iuran JHT sebesar 3,7% dari gaji dan Juna membayar sendiri iuran JHT
sebesar 2% dari gaji setiap bulan.
PT BAP membayar iuran pensiun untuk pegawainya ke dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar Rp500.000, sedangkan Juna membayar
iuran pensiun sebesar Rp200.000.