PPh Pasal 21
Nama Kelompok :
Reza Afrizal
17013010297
Kintan Amelia Kuntjoro
18013010098
Jayanti Dwi Lestari
18013010123
Bima Sakti Anggoro P.
18013010178
Emilia Nur H.
18013010179
Soffi Marisha Y. 18013010188
Apa itu PPh 21 ??
PPh 21 merupakan pajak pemotong an yang
dikenakan atas peng has ilan yang diterima
oleh s eorang Wajib Pajak Orang Pribadi
(WPOP) dalam neg eri atas pe kerjaan, jas a
atau keg iatan yang dilakukannya . PPh 21
akan dipotong dari peng has ilan yang
diterima oleh s es eorang .
“
Perlakuan atas PPh 21 s ang at bervarias i terg antung pada je nis
pe ng has ilannya. Ada berbag ai kateg ori jenis peng has ilan yang
dikenakan PPh 21 :
Pe ng has ilan
yang Pe ng has ilan
dikenakan Lainnya
PPh 21 Final
Pegawai.
Wajib Pajak PPh 21 Penerima uang pesangon, pensiun atau
uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua,
atau jaminan hari tua, termasuk ahli
Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, warisnya juga merupakan wajib pajak PPh
penyuluh, dan moderator; Pasal 21.
Pengarang, peneliti, dan penerjemah; Wajib pajak PPh 21 kategori bukan
Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk pegawai yang menerima atau memperoleh
teknik, komputer dan sistem aplikasinya, penghasilan sehubungan dengan
telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, pemberian jasa, meliputi:
dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan
kepanitiaan; bebas, yang terdiri dari pengacara,
Agen iklan; akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris,
Pengawas atau pengelola proyek; penilai dan aktuaris;
Pembawa pesanan atau menemukan langganan Pemain musik, pembawa acara, penyanyi,
atau yang menjadi perantara; pelawak, bintang film, bintang sinetron,
Petugas penjaja barang dagangan; bintang iklan, sutradara, kru film, foto
Petugas dinas luar asuransi; dan/atau model, peragawan/peragawati, pemain
Distributor perusahaan multilevel marketing atau drama, penari, pemahat, pelukis dan
direct selling dan kegiatan sejenis lainnya seniman lainnya;
Olahragawan;
Objek Pajak PPh Pasal 21
A. Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21
1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai tetap, baik berupa penghasilan yang
bersifat teratur maupun tidak teratur.
2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima pensiun secara teratur berupa uang
pensiun atau penghasilan sejenisnya.
3. Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan sehubungan
dengan pensiun yang diterima secara sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun,
tunjangan hari tua atau jaminan hari tua, dan pembayaran lain sejenis.
4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah mingguan,
upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan.
5. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalan
sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan.
6. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi, uang rapat,
honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan
sejenis dengan nama apapun.
B. Penghasilan yang Tidak Dipotong PPh Pasal 21
01 SPT 1770
02 SPT 1770S
03 SPT 1770SS
Bagaimana cara pelaporan pajak
online dengan E-Filing?
Adapun persyaratan untuk menggunakan E-Filing pajak adalah :
Setelah daftar dan memiliki akun, sekarang Wajib Pajak tinggal melakukan proses pelaporan pembayaran pajak
dan upload SPT.
1. Login ke situs https://djponline.pajak.go.id/account/login 2. Klik “E-Filing” untuk diarahkan ke laman “Daftar SPT”. Lalu
dengan memasukkan nomor kartu NPWP dan password Anda. klik “Buat SPT” untuk menuju ke laman selanjutnya. Anda akan
menemukan ada pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk
menentukan jenis formulir SPT Anda (1770, 1770-S, atau 1770-
SS).
3. Kemudian Wajib Pajak bias memilih apakah
hendak mengisi STP dengan formulir atau
pertanyaan panduan. • Dengan panduan
• Bentuk Formulir
4. Isi semua halaman sampai dengan halaman terakhir.
Kemudian klik “disini” untuk meminta kode verifikasi. Kode
verifikasi akan dikirimkan ke email.
Pembayaran PPh 21
nama dan kode formulir SPT 4 Bukti Pemotongan PPh 21 bagi PNS atau Anggota TNI atau 1721-A2
1 Induk SPT Masa PPh 21 dan/atau PPh 26 1721 Proses pelaporan SPT PPh 21 harus dilakukan melalui e-
2 Daftar Pemotongan PPh 21 bagi Pegawai Tetap dan Penerima 1721-I filling sesuai dengan yang diwajibkan oleh
Pensiun atau THT/JHT Berkala serta bagi PNS, Anggota TNI, PMK.09/PMK.03/2018. Setelah melakukan pelaporan
Anggota Polisi RI, Pejabat Negara dan Pensiunannya
melalui e-filling, pemberi kerja akan memperoleh Bukti
3 Daftar Bukti Pemotongan PPh 21 (Tidak Final) dan/atau PPh 1721-II
26 Penerimaan Elektronik (BPE).
4 Daftar Bukti Pemotongan PPh 21 (Final) 1721-III
Batas Pembayaran Batas Pelaporan
5 Daftar SSP dan/atau Bukti Pemindahbukuan (Pbk) untuk 1721-IV
Pemotongan PPh 21 dan/atau PPh 26
Tanggal 10 Bulan Berikutnya Tanggal 20 Bulan Berikutnya
6 Daftar Biaya 1721-V
Perhitung an & Tarif
PPh 21 = Tarif Pajak x (Penghasilan - Pengurang)
Pada das arnya tarif pajak untuk PPh 21 adalah tarif pajak s ebag aimana yang diatur dalam UU PPh
Pas al 1 7 ayat 1 , kecuali ditetapkan lain oleh Peraturan Pemerintah. Tarif yang ditetapkan pada UU PPh
Pas al 1 7 merupakan jenis pajak prog res if yang dirincikan s ebag ai berikut:
• Penghasilan bagi pegawai tetap berupa • Penghasilan bagi pegawai tetap selain
gaji atau upah,segala macam tunjangan, penghasilan yang bersifat teratur, yang
dan imbalan dengan nama apapun yang diterima sekali dalam satu tahun
diberikan secara periodik berdasarkan atauperiode lainnya, antara lain berupa
ketentuan yang ditetapkan oleh pemberi bonus, THR, jasa produksi, tantiem,
kerja,termasuk uang lembur. gratifikasi,atau imbalan sejenis lainnya
dengan nama apa pun.
PPh 21 bagi pegawai tetap merupakan jenis pajak yang dikenakan per bulan, namun
perhitungannya dilakukan baik per bulan (berupa perhitungan estimasi) maupun pada akhir
tahun (berupa perhitungan aktual).
PPh 21 setahun = Tarif Pasal 17 UU PPh x PKP disetahunkan
○ tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara,
akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris;
○ pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang
sinetron,
bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain
drama, penari, pemahat, pelukis, dan seniman lainnya;
○ olahragawan;
○ penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator;
○ pengarang, peneliti, dan penerjemah;
○ pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem
aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial serta
pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan;
○ agen iklan;
○ pengawas atau pengelola proyek;
sejenis lainnya.
Perlakuan PPh 21 bagi Bukan Pegawai dibagi menjadi dua bagian, yaitu atas penghasilan
berkesinambungan dan tidak berkesinambungan.
○ Memiliki NPWP
Penghasilan yang dibayarkan hanya Penghasilan yang dibayarkan berkali- ○ Penghasilan
satu kali dan apabila terjadi kali dan tidak harus berturut-turut. berasal dari
pembayaran Pada perhitungan pajak atas hubungan kerja
berikutnya, maka akan langsung penghasilan ini, terdapat persyaratan ○ Tidak
untuk memperoleh memperoleh
diperlakukan sebagai penghasilan
pengurang PTKP, sebagai berikut: penghasilan
berkesinambungan.
lainnya, dan
○ Menyerahkan
fotokopi kartu
NPWP (bagi
wanita kawin
ditambah surat
nikah dan Kartu
Keluarga)
Perhitungan Tarif Pajak untuk Bukan Pegawai
Penghasilan berupa imbalan yang diterima atau diperoleh dalam kondisi berikut:
a. Imbalan berupa uang saku, uang representasi, uang rapat, uang honorarium, hadiah atau penghargaan, dan
imbalan sejenis lainnya kepada peserta kegiatan yang meliputi:
○ peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain perlombaan olah raga, seni, ketangkasan, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan perlombaan lainnya;
○ peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau kunjungan kerja;
○ peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kegiatan tertentu;
○ peserta pendidikan dan pelatihan; atau
○ peserta kegiatan lainnya.
b. Honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur yang diterima atau diperoleh anggota dewan komisaris
atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama.
c. Jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang bersifat tidak teratur yang diterima atau
diperoleh mantan pegawai .
d. Penarikan dana pensiun oleh peserta program pensiun yang masih berstatus sebagai pegawai, dari dana
pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan.
Perhitungan PPh 21 untuk Penghasilan Lainnya
Penyelesaian:
DPP = 50% x Rp5.000.000 = Rp2.500.000
PPH Pasal 21 = 5% x Rp2.500.000 = Rp125.000