Anda di halaman 1dari 61

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM DAN

PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS THE


GADE COFFEE & GOLD SAMARINDA

SKRIPSI

Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh


gelar Sarjana Akuntansi

Oleh :

Abdul Hamid
1301035143
S1 - Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pegadaian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang bergerak pada sektor keuangan dan memiliki tiga lini bisnis usaha yang

diantaranya adalah pembiayaan, jual beli emas dan berbagai jasa lainnya. Awal

mula terbentuknya pegadaian ialah pada jaman Pemerintah Belanda yang

mendirikan Bank bernama Van Leening berfungsi sebagai badan pengurusan

keuangan dengan memberi kredit melalui sistem gadai, badan ini didirikan di

Kota Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Kemudian 13 Desember 2011,

bentuk badan hukum Pegadaian berkembang menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero) hal tersebut telah sesuai dengan Peraturan Republik Indonesia pada saat

itu dengan dasar nomor 51 Tahun 2011.

Tahun 2018 Pegadaian menunjukkan kinerja yang baik. Pegadaian juga

pernah membukukan kinerja bagus pada tahun buku 2018 dengan keuntungan

mencapai Rp. 2,7 triliun, dari laba bersih tersebut pegadaian menyetorkan dividen

sebagai penerimaan negara sebesar 50% atau Rp 1,3 triliun kepada pemerintah.

Perseroan Pegadaian juga memiliki prioritas saran dan rekomendasi dari Dewan

komisaris mereka maupun para auditor baik internal maupun eksternal demi

kebaikan unit usaha tersebut, adapun kebijakan tersebut dibuat agar dapat terus

meningkatkan kinerja unit usaha dengan pengembangan organisasi budaya

modern baik secara efektif maupun produktif, untuk menjalankan proses digitalis

1
2

dalam proses bisnis tersebut, adapun kenaikan kualitas Sumber Daya Manusia

perlu dilakukan juga mengutamakan pelayanan prima pada pelanggan unit usaha

tersebut atau pelanggan perseroan pegadaian. Perseroan Pegadaian sendiri telah

melakukan proses digitalisasi sistem dan produknya agar makin cepat dan efisien

sehingga dengan adanya digitalisasi maka bisnis gadai semakin berkembang.

Hingga saat ini pegadaian terus mencoba membuat inovasi baru demi

memudahkan pelayanan kepada nasabah baik dalam melakukan transaksi maupun

hanya sekedar untuk mengetahui produk pegadaian dengan meluncurkan aplikasi

Pegadaian Digital Service(PDS), investasi emas, gadai emas tanpa bunga, strategi

ini merupakan inovasi untuk menarik minat nasabah dan untuk memperbanyak

jumlah agen sehingga dapat memperkuat inklusi keuangan, adapun strategi

tersebut dinamakan dengan G5star yang terdiri dari Grow core, Grooming Talent,

Grab New Business Opportunity, Generation Ztechnology atau The Latest

Technology dan Great Culture.

Di era yang semakin berkembang ini Pegadaian terus mencoba melakukan

inovasi-inovasi baru dengan mencoba bertransformasi.Satu dari beberapa

strateginya adalah mendirikan unit usaha The Gade Coffee and Gold. Kini sudah

ada lebih dari 32 outlet di seluruh Indonesia.Uniknya adalah cafe tersebut

letaknya selalu bergandengan dengan cabang Pegadaian di kota-kota

besar.Mulanya The Gade Coffee and Gold dibuat untuk menarik minat anak

muda agar lebih mengenal Pegadaian. Karena mayoritas nasabah pegadaian

hampir 70 persen merupakan usia produktif di bawah 45 tahun.


3

Saat ini kopi sudah menjadi salah satu kebutuhan penting saat sedang

ngumpul dengan teman, hanya saja masih minim nya tempat yang bias menbuat

orang merasa nyaman. Sehingga Direksi Pegadaian melakukan gebrakan baru

dengan mendirikan unit usaha baru yaitu The Gade Cofffee & Gold untuk

menciptakan tempat ngumpul yang nyaman. Untuk dapat mendekatkan diri kaum

muda atau kaum milenial maka dibuatkan tempat ngopi yang menarik karena

beberapa bagian dinding kafe dihiasi agar menarik anak muda. Nasabah saat

menunggu bisa sambil ngopi ditempat The Gade Coffee & Gold yang letaknya

selalu bersebelahan dengan PT Pegadaian. Dengan tersedianya fasilitas lain

seperti WIFI menjadi salah satu kebutuhan milenial yang bisa membantu untuk

melakukan apa saja dengan internet .

The Gade Coffee & Gold memang ditujukan untuk meningkatkan proses

kenyamanan para pelanggan ketika sedang melakukan transaksi di perseroan

Pegadaian. Namun disisi lain jika The Gade Coffee & Gold tidak mencari

keuntungan akan membuat anak usaha tersebut bangkrut. Oleh sebab itu

dibutuhkan manajemen yang baik, bersih dan handal dalam menjalankan anak

usaha tersebut agar perusahaan dapat memiliki laba.Termasuk dalam sisi

keuangannya harus benar-benar transparan dan sehat dalam pengelolaannya.The

Gade Coffee& Gold sendiri telah memiliki gerai cabang hampir ada disetiap

provinsi atau seluruh Indonesia.

Samarinda merupakan satu dari beberapa Kota terbaik di Pulau

Kalimantanselain Kota Balikpapan yang memiliki daya saing bisnis yang

tinggiterutama di sektor Kuliner, salah satu yang saat ini sedang gencar di
4

lakukan para pelaku usaha yaitu Coffee Shop, sudah begitu banyak kedai-kedai

kopi atau coffee shop yang berdiri di Samarinda yang sudah mencapai puluhan

kedai atau bahkan sampai ratusan, bagi pegadaian sendiri selaku pelaku usaha itu

merupakan peluang yang bagus dalam peningkatan kinerja karyawan untuk bisa

meningkatkan nasabah sehingga Kantor Wilayah Pegadaian Area Kalimantan

yang bertempat di Kota Balikpapan mendapat dukungan oleh Direktur Utama

Pegadaian untuk ikut dalam inovasi terbarukan ini yaitu dengan membuka Coffee

Shop by Pegadaian atau yang di kenal dengan The Gade Coffee & Gold,

sehubungan dengan itu maka sangat di harapkan dengan berdirinya The Gade

Coffee & Gold di Samarinda dapat memberikan kontribusi yang baik dalam hal

peningkatan Nasabah, The Gade Coffee & Gold sendiri tidak hanya menawarkan

produk makanan atau minuman sebagaimanapada coffee shop lainnya yang ada

di Kota Samarinda, akan tetapi The Gade juga befungsi sebagai tempat para

agent yang dapat menawarkan berbagai jenis produk pegadaian kepada

Pelanggannya.

Hingga saat ini the Gade Coffee & Gold yang sudah beroperasi hampir 2

Tahun sejak berdirinya di awal 2018 lalu layaknya usaha yang lain bukan tidak

mungkin bahwa The Gade Coffee & Gold tidak memiliki kelemahan. Hal ini

tentu saja juga dimiliki The Gade Coffee & Gold dimana ada beberapa sistem

internal yang dianggap kurang memadai terutama di sektor pengendalian kas,

baik dari sisi penerimaan maupun pengeluarannya.

Kas merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari, baik

untuk belanja keperluan operasional maupun hal yang tak terduga lainnya. Selain
5

hal tersebut kas juga adalah aktiva yang seringkali digunakan daripada aktiva

lainnya oleh karena nya kas mempunyai karakter yang tidak dimiliki oleh harta

yang lain dimana kas tidak dapat teridentifikasi oleh pemilik, wujud nya yang

suka berubah, ada yang dalam jumlah besar dan juga kecil, sangat mudah untuk

dipindahkan baik secara langsung atau dengan cara transfer antar rekening,

sehingga keinginan untuk memilikinya sangatlah besar, jadi tidaklah heran jika

kas selalu menjadi sasaran pencurian. Dalam hal tersebut dapat dilakukan karena

hampir disetiap transaksi dalam unit usaha berkaitan dengan kas, baik pada unit

usaha yang berbentuk jasa, industri, maupun unit usaha yang berbentuk dagang.

Maka sebab itu agar dapat menghindari pemyimpangan dan kekeliruan maka

sudah seharusnya unit usaha melakukan menjalankan internal pengendalian yang

memenuhi persyaratan pada kas yang dimiliki oleh suatu unit usaha.

Pengendalian ialah sistem manajemen dalam suatu unit usaha untuk

membantu para pemimpin unit usaha untuk menjalankan pekerjaannya dan

fungsinya. Pengendalian dari dalam memiliki peranan utama bagi suatu unit

usaha ataupun organisasi dalam memiliki data sesuai, efektif dan unit usaha

memiliki kreditbitas, melindungi harta atau aktiva unit usaha juga dapat

menaikan efektivitas dari semua anggota unit usaha. Dengan demikian unit usaha

dapat beroperasi serasi dengan tujuan yang sudah diputuskan. Dalam

Pengendalian Internal kas dijalankan oleh unit usaha merupakan sistem

pengendalian yang berasal dari atas catatan komponen kegiatan organisasi yang

mengawasi langsung berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran pada suatu

usaha.
6

Berdasarkan hal tersebut maka dipaparkanlah beberapa referensi

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Isnawan Meilani (2007) dengan judul

“Mengaplikasikan Sistem Pengendali Internal Pada Penjualan Tunai dan

Penerimaan Kas Untuk Meningkatkan Pengamanan Aset Unit Usaha (Studi

Kasus Pada Tomodachi Cafe Bandung)”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa

secara keseluruhan, dapat dikatakan Tomodachi Cafe telah melaksanakan unsur-

unsur sistem pengendalian internal penjualan secara memadai.Tetapi, Tomodachi

Cafe masih mempunyai kekurangan yang masih harus diperbaiki. Hal tersebut

memiliki kesamaan dengan penelitian ini dimana objek tersebut berbentuk Cafe

seperti The Gade Coffee & Gold.

Peranan utama pada pengendalian internal kas dalam suatu unit usaha

dalam kegiatan menjalankan operasi dengan begitu tujuan suatu unit usaha untuk

mendapatkan manajemen sistem yang baik yang dapat diterapkan pada unit usaha

dapat diterapkan dan dapat tercapai guna mengurangi kesalahan sistem atau

mengurangi adanya penyelewengan dalam sistem akutansi unit usaha. Sistem

akutansi yang baik dan bersih dianggap dapat mengurangi kecurangan dalam

suatu unit usaha, namun suatu sistem akutansi yang baik sekalipun walaupun

telah dibuat dengan sistem digitalisasi prosesnya, tidak akan mampu mengurangi

dan menghindari penggelapan jika mental para pegawainya memiliki sifat buruk.

Oleh karena itu kejujuran dan profesionalisme kerja dalam suatu unit
usaha juga dibutuhkan oleh unit usaha karena dengan dibantu sistem akutansi
yang baik maka dapat mempercepat kemajuan unit usaha itu sendiri mencapai
tujuannya, dengan dibantu sistem akutansi yang bersih. Dengan demikian penulis
tertarik dalam meneliti lebih lanjut mengenai masalah tersebut dan mencoba
7

menganalisa masalah tersebut. Atas dasar uraian tersebut yang telah dijelaskan
sebelumnya penulis tertarik untuk menganalisa kembali bagaimana pengendalian
sistem dan prosedur akuntansi unit usaha, oleh sebab itu peneliti ingin melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pengendalian Internal Pada Sistem Prosedur
Penerimaan dan Pengeluaran Kas The Gade Coffee & Gold Samarinda”.

1.2 Rumus Masalah

1. Apakah penerapan pengendalian internal baik dari segi penerimaan

maupun pengeluaran kas yang diterapkan The Gade Coffee & Gold telah

sesuai dengan unsur-unsur pada teori Mulyadi?

2. Apakah sistem dan prosedur pengendalian internal baik dari


penerimaan maupun pengeluaran kas The Gade Coffee & Gold sudah
dapat dikatakan efektif?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah sistem dan prosedur yang diterapakan sudah

memenuhi standar yang terdapat pada teori Mulyadi.

2. Untuk mengetahui seberapa efektif penerapan sistem dan prosedur


penerimaan dan pengeluaran kas pada The Gade Coffee & Gold.

1.4 Manfaat Penelitian

Diharapkan pengamatan tersebut memberi manfaat yaitu :

1. Untuk The Gade Coffee & Gold diharapkan studi ini dapat dijadikan

sebagai bahan acuan atas penerapan sistem dan prosedur pengendalian

internal kas yang telah terapkan.


8

2. Pada dunia praktis hasil pengamatan ini diharapkan menjadi saran

untuk pihak lain atau bagi yang sedang menjalankan unit usaha ataupun

pada pejabat yang dilembaga dengan pengendalian internal maka

metode mengatur kas dapat diawasi untuk terbebas dari praktik

kesalahan maupun kecurangan.

3. Bagi pengamat, dapat membantu memahami sistem akutansi tersebut

dan kelak akan dapat digunakan penerapannya agar dapat bermanfaat

bagi masyarakat luas dan dapat mengembangkan lagi kemampuan

tersebut dalam menganalisa adanya penyimpangan pada suatu sistem

atau kebijakan yang telah dibuat organisasi melalui evaluasi sistem.

4. Kontribusi didalam bidang akutansi dapat menjadi bahan masukan,

informasi dan menjadi referensi atau sumber untuk penelitiain

selanjutnya dalam memperkaya wawasan mengenai pengendalian

internal disuatu perusahaan.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Konsep Sistem Pengendalian Internal

2.2.1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Dalam teorinya Mulyadi (2016:129), menjelaskan sistem pengendalian

internal meliputi struktur organisasi, method dan ukuran yang diarahkan atau

diatur untuk melindungi harta suatu usaha atau unit organisasi dalam perusahaan,

memeriksa keakuratan data akuntansi, melakukan efisiensi dan memberi

dorongan agar patuh pada kebijakan manajemen. Dalam Reeve (2012:387)

menjelaskan pengendalian internal atau pengawasan internal merupakan prosedur

serta proses yang digunakan dalam organisasi atau unit usaha untuk melindungi

aset mereka, agar dapat mengarahkan informasi tersebut dengan benar, dan

memastikan patuh terhadap hukum dan aturan yang ditetapakan.

2.1.2. Tujuan Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2016:129-130) yang dimaksud sistem pengendalian

internal ialah:

1. Suatu struktur organisasi yang dapat melindungi harta dari bentuk

kecurangan, penyelewengan, kesalahan, pencurian yang timbul pada

perusahaan.

2. Memeriksa ketelitian dan andalnya data akuntansi yang memiliki peranan

penting pada informasi atau keuangan yang dianalisis. Infotmasi akuntansi

ini akan digunakan atasan sebagai petunjuk untuk mengambil kebijakan atau

9
10

3. putusan karena data akutansi dapat mecerminkan berubahnya harta pada

suatu unit usaha tersebut.

4. Pengendalian pada suatu organisasi ialah langkah untuk menghambat

pemborosan yang tidak dibutuhkan diberbagai aspek.

5. Mendukung tingkat kepatuhan kebijaksanaan manajemen agar mencapai

target organisasi.

2.1.3. Bagian-bagian Pengendalian Internal

Ada beberapa bagian harus dipenuhi dalam upaya membuat sistem

pengendalian yang bagus pada unit usaha diantaranya (Mulyadi 2014:166):

1. Susunan suatu organisasi yang terpisah adanya pembagian kerja yang

memiliki tanggung jawab pada jabatannya secara tegas. Susunan suatu

organisasi ialah struktur yang membagi tugas jabatan kepada suatu unit usaha

atau organisasi yang dibuat untuk menjalankan aktivitas organisasi atau unit

usaha. Pembagian tugas jabatan dalam organisasi berdasarkan prinsip yaitu :

a. Terpisahnya peran bagian pengerjaan dan bagian penyimpanan peran

bagian akuntansi.

b. Sebuah peran tidak boleh diberi tugas atau kewenangan secara

menyeluruh terhadap berbagai aktivitas perundingan.

2. system kewenangan serta metode pencatatan memberikan pengamanan yang

memadai terhadap harta, pinjaman, pendapatan dan biaya. Diorganisasi

setiap transaksi akan terjadi bila ada ijin yang terotoritasi dari pejabat yang

berwenang.
11

3. Dalam praktik yang bersih untuk menjalankan kewajiban dan peran seluruh

unit usaha atau organisasi, diperlukan langkah sebagai berikut :

a. Pemakaian dokumen lembar isian bernomor urut bercetak, penggunaannya

perlu dipertanggung jawabkan dengan bagian yang memiliki wewenang.

b. Pengecekan dadakan, hal ini dilakukan tanpa diberitakan lebih dulu pada

pihak yang bersangkutan.

c. Seluruh kegiatan transaksi tidak diperbolehkan dijalankan dari awal hinga

akhir dengan satu bagian unit organisasi, harus ada campur tangan pihak

lain.

d. Mutasi Jabatan, dilakasanakan dengan konsisten akan menjaga

kemandirian pemegang wewenang ketika menjalankan pekerjaannya,

dengan begitu persengkokolan dapat dicegah.

e. Kewajiban mengambil liburan.

f. Dengan periode dilaksanakan penyesuaian fisik harta pada catatan. Hal

tersebut upaya menjaga harta organisasi dan memeriksa ketelitian dan

kehandalan pencatatan akutansinya.

2.2. Konsep Sistem Informasi Akutansi dan Prosedural

Menurut Lilis (2012:4) susunan informasi atau sistem informasi akutansi

ialah sistem yang memproses dan mengelompokkan data juga melaporkan

informasi yang berhubungan dengan transaksi. Dalam Mulyadi (2013:5)

menjelaskan prosedur ialah langkah kegiatan, yang terdiri dari beberapa orang
12

dalam suatu unit yang dibentuk demi menjamin keamanan transaksi yang telah

terjadi berkali-kali.

2.2.1. Definisi Sistem Penerimaan Kas

Penerimaan kas itu berasal dari 2 hal ialah penjualan tunai dan penjualan

non tunai (kredit), penjualan tunai dimana ketika pembeli melakukan pembayaran

dengan harga yang sama atas barang yang dibeli, dan non tunai atau kredit adalah

saat pembeli membeli barang namun terdapat tanggal pembayaran yang

ditentukan.

Dalam teorinya Mulyadi (2016:397) menjelaskan Sistem Akuntansi Penerimaan

Kas merupakan kegiatan pencatatan diciptakan guna menjalankan operasi kas

masuk dana dari pembayaran tunai yang siap digunakan untuk kegiatan unit

usaha.

2.2.2. Sistem Penerimaan Kas

1. Cash Receipt System yang berasal dari penjualan tunai, Pemasukan kas atas

pembayaran tunai berawal dari pembeli yang melakukan pembelian dan

membayar secara langsung. Unit usaha mewajibkan pembeli untuk

membayar barang dahulu sebelum barang diberikan unit usaha. Setelah itu

unit usaha menerima dana, kemudian barang diberikan kepada pembeli lalu

dicatat menjadi transaksi penjualan tunai. Dalam buku Mulyadi (2016:385)

menjelaskan fungsi terkait pada sistem penerimaan kas dari Cash sale :

2. Ales, memiliki tanggung jawab dalam menerima pesanan dari konsumen,

yaitu mengisi Cash Sales Invoices, lalu memberikan invoices kepada

pelanggan.
13

3. Cash, bertanggung jawab atas diterimanya uang dari pembeli.

4. warehouse, bertanggung jawab atas ketersediaan product yang sudah dipesan,

lalu memberikan kepada bagian sender.

5. Sender, bertugas untuk mengemas product kemudian memberikan product

tersebut kepada pembeli.

6. Accounting, bertugas mencatat setiap jenis transaksi dan membuat sales

report.

Dalam buku Mulyadi (2016:386) menjelaskan  system akuntansi penerimaan kas

dan penjualan tunai, yaitu:

a. Cash Sales Invoice, digunakan untuk menyimpan semua informasi data yang

dibutuhkan terkait cash sales.

b. Sales Receip, berkas struk penjualan yang diperoleh dari setiap jenis transaksi

tunai yang telah dicatat.

c. Bank Deposit Slip, dipakai untuk bukti setoran kas atas terjadinya pembelian

tunai. Slip tersebut akan digunakan oleh accounting untuk mencatat terjadinya

transaksi tunai dan kemudian akan dipost ke jurnal penerimaa.


14

2.2.3. Skema Alur Dokumen Cash Receipt System

1. Skema alur dokumen cash receipt system


Gambar ke I
Bagian Orde Penjualan Bagian Kasa

Mulai 1
Mengisi Bukti
Menerima Setoran Bank
FPT 1
Pesanan Dari
Pembeli
SP 3
Mengisi Sales Menerima Uang 2
Invoice Cash Dari Pembeli
Bukti Setor 1

3
2 Mencetak struk
pembelian
FPT 1
Menyetor Kas
ke Bank

SP
FPT 1 3
Via
Pembeli 2
Bukti Setor 1
2

Bersama
N
Uang

FPT = Faktur Penjualan Tunai 5


S P = Struk Penjualan Diserahkan
3 Ke Bank

Sumber: Mulyadi (2016:397) N


Gambar 2.1. Skema Aliran Dokumen Cash Receipt System dari Penjualan Tunai I
15

Skema Alur Dokumen Cash Receipt System Gambar ke II

Bagian Gudang Bagian Pengiriman

2 3 4

F P T 2 SP FPT 2
FPT 1

Kartu
Gudang Membandingkan F P T
Lb 1 & Lb 2

Memberikan
Barang
Menyerahkan
Menyerahkan
Barang Kepada
Barang
PembeliKepada
F PT 2
Pembeli

2
FP T 1
Bersama
SP
Barang
4

6
Bersama
Barang
Slip
F P T : Faktur Penjualan Tunai Pembungkus

S P : Struk Penjualan Untuk Pembeli

Sumber: Mulyadi (2016:397)


Gambar 2.2. Skema Alir Dokumen Cash Receipt System dari Penjualan Tunai II
16

Bagian Jurnal Bagian Kartu Persediaan

6 4 8 7

SP2
F PT1

SP2 Slip Setor


FPT 1 Bank Kartu
N
Persediaan

Membuat
Rekapitulasi Secara
HPP Periodik

RHPP
Jurnal
RHPP
Penjualan
7 Bukti
Memorial Membuat Bukti
Memorial
Jurnal

Penerimaan Jurnal
RHPP
Umum Bukti
Kas
Memorial
T
8

RHPP = Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Selesai

Gambar
2.3. Skema Alur Dokumen Cash Receipt System dari Penjualan Tunai (Lanjutan Gambar
2.3)
17

2. Skema alur dokumen cash receipt system dari piutang

Bagian Piutang Bagian Penagihan


Mulai 4 1

DSP 2
DSP 2
Membuat Daftar
Piutang yang SP 1
ditagih

Melakukan
3 Penagihan ke Debitur

2
DPD 1
Menerima Cek &
Surat Pemberitahuan

Cek 2
N
DSP

1 2

N Penerima Cek & Surat


Pemberitahuan

Kartu
Piutang DPD1
SP
Cek

DPD = Daftar Piutang Yang ditagih 2


SP = Surat Pemberitahuan DSP 1
DSP=Daftar Surat Pemberitahuan

Referensi (Mulyadi, 2016:413)


2.4. Skema Alur Dokumen Cash Receipt System dari Piutang I

3 4 N
18

Bagian Kas Bagian Penagihan

2 3 5

DPD Cek
DSP DSP 3
slip Setor Bank

Membandingkan

Jurnal Penerimaan
Kas

Membuat Bukti N
Setoran

Selesai
Cek
DPD 1
DSP
Bukti Setoran

Disetorkan
Ke Bank

Sumber : Mulyadi, (2016:413)


Gambar 2.5. Bagan Alur Dokumen Cash Receipt System dari piutang
19

2.2.4. Pengendalian Internal Penerimaan Kas Sistem

Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kas merupakan

alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan juga simpanan

dalam bank atau tempat lain yang sewaktu-waktu dapat diambil jika ingin

dipergunakan agar dapat membiayai kegiatan unit usaha tersebut.

Dalam bukunya Jusuf (2014:356) menjelaskan Sistem Pengendalian

Internal terdiri dari prosedur & kebijakan didesain oleh manajemen dengan

kepercayaan penuh hingga entitas mencapai tujuan dan sasaran.

2.3. Kas & Pengeluaran Kas

2.3.1. Pengertian Kas

Kas merupakan wadah dimana suatu dana dapat tersimpan baik berupa

kas masuk maupun kas keluar. Dalam Zaki (2013:83) kas merupakan alat untuk

bertukar dan digunakan sebagai ukuran pada akutansi. Semua unit usaha dalam

menjalankan usahanya selalu memerlukan kas, baik untuk membiayai operasi

perusahaaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva

tetap. Dalam neraca, kas yaitu aktiva yang paling lancar. Hampir seluruh

transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Dalam teorinya Firdaus

(2010:125) kas ialah dana kas yang ada di unit usaha dan uang yang tersimpan

dibank yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan unit usaha.

Unsur yang dapat dianggap sebagai kas:

1. Rekening Giro di Bank

2. Cek-cek tunai yang diterima


20

3. Pos wesel

4. Uang kas perusahaan (rupiah dan coin)

2.3.2. Pengeluaran Kas dan Pengendaliannya

Soemarso (2013:297) menjelaskan pengeluaran kas ialah prosedur yang

didesain agar pengeluaran dipastikan telah disetujui dan merupakan pengeluaran

yang bermanfaat untuk tujuan unit usaha. Kas ialah aset cair yang gampang

digunakan, banyak yang ingin sehingga mudah diambil oleh orang yang tidak

bertanggung jawab. Keamanan kas dapat dilakukan secara langsung atau dengan

meberikan perlindungan kepada manager agar kas tidak diperuntukkan pada hal

yang tidak seharusnya.

Pengendalian internal yang baik terhadap kas membutuhkan tahapan atau

metode untuk menjaga penerimaan maupun pengeluaran kas. Dalam Mulyadi

(2013:5) mengemukakan prosedur ialah tahapan atau urutan kegiatan, biasanya

melibatkan beberapa orang dalam satu departemen kelompok atau lebih yang

dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap transaksi organisasi

yang terjadi secara berulang. Beberapa bentuk prosedur pengendalian terhadap

kas dalam Martani (2012:182) yaitu :

1. Adanya pemisahan pekerjaan antara bagian yang melakukan otorisasi dengan

bagian pembayaran, pihak yang melakukan pengeluaran kas, pengelolaan

kas, pihak pencatatan, pengguna dan pihak pembayar. Pada entitas yang

besar pemisahan dilakukan dengan unit yang terpisah, namun dalam entitas

yang kecil pemisahan tugas tidak dapat dilakukan secara ideal. Perlu ada

kroscek serta control dari bagian lain, dengan begitu penyimpangan terhadap
21

wewenang dapat dihindari.

2. Terbatas tersedianya lemari agar dapat menyimpan dan tersimpan diruangan

dengan akses terbatas.

3. Penggunaan no rekening berbeda untuk penerimaan dan pengeluaran kas

4. Penggunaaan cek untuk pengeluaran uang dengan demikian terdapat

pengendalian pencatatan oleh pihak lain.

5. Pemasukan kas dibuat melalui bank, guna keamanan dan pengendalian

pencatatan.

6. Penggunaan sistem imprest kas kecil untuk memenuhi keperluan kas dalam

jumlah yang kecil.

7. Rekonsiliasi antar pencatatan unit usaha dengan bank menggunakan rekening

Koran bank.

2.3.3. Metode Pencatatan Penerimaan Kas

Pengendalian Internal receipt cash merupakan transaksi yang berpengaruh

atas berubahnya saldo tunai atau saldo rekening milik usaha baik yang berasal

dari cash flow, debt receipt, receipt of transfer dan jenis penerimaan yang lain.

Prosedur penerimaan kas dari tunai yaitu Alur prosedur sistem pemasukan kas

atau penerimaan yang berasal pada penjualan tunai dalam Mulyadi (2013:469) :

1. Metode pemesanan penjualan pada prosedur tersebut pembeli memesan ke

fungsi penjualan dan membuat sales invoice agar pelanggan membayar di

kasir untuk barang yang dipesan sebelumnya dan dikemas kemudian

diserahkan ke pelanggan.
22

2. Metode cash receipt dalam prosedur tersebut kasir membuat sales invoices

cash disertai struk atau nota dan tanda lunas setelah pelanggan melakukan

pembayaran sedangkan bagian pengiriman melaksanakan penyerahan kepada

pelanggan.

3. Metode penyerahan barang, Begitu pelanggan melakukan pengambilan

barang bagian pengiriman menyerahkan barang ke pelanggan.

4. Metode mencatat penjualan tunai pada prosedur tersebut merupakan fungsi

akuntan mencatat transaksi penjualan tunai ke dalam jurnal penjualan dan

jurnal pemasukan kemudian bagian akuntan mencatat atas kurangnya produk

yang terjual kedalam kartu persediaan.

5. Metode pengendalian internal pada saat setoran kas ke bank ialah dengan

mewajibkan setoran kas atas seluruh hasil penjualan yang dilakukan pada

hari itu juga.

6. Metode mencatat pemasukan kas pada metode tersebut, akuntasi mencatat

pemasukan kas kepada jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank

yang diterima pada bank dari bagian kas.

7. Metode pencatatan harga pokok penjualan, akuntansi membuat rekapitulasi

harga pokok penjualan berdasar pada data kartu persediaan. Kemudian

rekapitulasi harga pokok penjualan, bagian akuntansi membuat bukti memo

sebagai referensi untuk mencatat harga pokok penjualan pada jurnal umum.

Dalam Mulyadi (2013:462) fungsi terkait dalam sistem penerimaan dari

penjualan tunai sebagai berikut :

1. Sales, tugas sales ialah menyambut pesanan pembeli, kemudian menerbitkan


23

sales invoice cash untuk melakukan pembayaran.

2. Cash, memiliki tanggung jawab selaku penerima kas dari pelanggan.

3. Warehouse, bagian ini bertugas untuk menyediakan produk yang dipesan

oleh pelanggan serta memberikan produk tersebut kepada bagian pengiriman.

4. Shipping, bertanggung jawab untuk mengemas dan mengantarkan produk

yang telah dibayar kepada pelanggan.

5. Accounting, bertanggung jawab selaku pencatatan penjualan kemudian


membuat laporan penjualan.

2.3.4. Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas

Zaki (2009:87) menjelaskan metode atau prosedur pengawasannya

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Seluruh pengeluaran dana yang lumayan besar menggunakan cek, kecuali

untuk pengeluaran dalam jumlah kecil.

2. Membuatkan laporan harian kas.

3. Dipersiapkan antara pencatat cek, mendatangani cek kemudian melakukan

pencatatn pengeluaran unit usaha..

4. Berdasarkan kas kecl untuk pengeluaran yang bentuknya kecil dan sifatnya

teratur.

5. Dibuatnya pengecekan dalam waktu yang tidak ditentukan.

Sedangkan pada kas kecil dengan fluctuating fund-balance sistem

menjadikan hal tersebut memiliki beberapa metode :

1. Metode pembentukan kas kecil, kas kecil dibuat dengan mendebit rekening

pada saldo kas kecil.


24

2. Metode permintaan dan tanggung jawab pengeluaran petty cash. Pengeluaran

kas kecil dicatat melalui mengkerditkan rekening dana kas kecil.

3. Metode pengisian petty cash. Mengisi kembali kas kecil agar sesuai dengan

jumlah kebutuhan kemudian di jurnal dan di debit pada akun dana kas kecil.

Dalam sistem ini, saldo pada petty cash naik turun setiap waktunya.

Dalam teori Mulyadi (2013:513) menjelaskan fungsi yang terhubung pada

sistem akuntansi pengeluaran kas :

1. Hutang, untuk menerima dokumen dari fungsi yang terkait kemudian

dokumen tersebut digunakan sebagai bukti pendukung adanya pengeluaran

kas.

2. Kasir, menerima dokumen dari fungsi lain yang nantinya digunakan sebagai

bukti atas digunakannya kas.

3. Akuntansi, fungsi tersebut memilki tanggung jawab mencatat cash out pada

jurnal pengeluaran dan juga membuat bukti pengeluaran lainnya.

4. Pengawas Internal, melakukan pemeriksaan atas cash out, termasuk

memeriksa bagian yang bertanggung jawab selama proses penggunaan uang

tersebut.

Sistem akuntansi cash out pada usaha memiliki dua acara , yakni dengan

cara tunai menggunakan kas kecil atau dengan menggunakan cek bank.
25

Bagan Alir Prosedur Pengeluaran Kas Bagian 1

Bagian Utang Bagian Kasa

Mulai
1

Dari Bagian
Pembelian
DP
2
Faktur Dari
BKK 1
Penyuplai

T Disimpan berdasarkan
jatuh tempo bersama
dokumen pendukung
Mengisi Cek dan
Meminta Otorisasi
atas Cek
Pada Saat Faktur
Jatuh Tempo

Buat Bukti
Kas DP
2
BKK 1
DP
Cek
3
2
Bukti Kas 1

Keluar

Ke Kreditur
2 3
Register 1
Bukti Kas
Keluar

Gambar 2.7. Bagian Alir Dokumen Pengeluaran Kas 1 (Cash Basic)


26

Bagan Alir Prosedur Pengeluaran Kas Bagian 2

Bagian Kartu Biaya Bagian Jurnal

2 3

DP
BKK 2
Bukti Kas 3

Keluar

Kartu
Kartu
Biaya
Biaya

N
N

DP = Dokumen Pendukung
BKK = Bukti Kas Keluar Selesai

Gambar 2.8. Bagian Alir Dokumen Pengeluaran Kas 2 (Cash Basic)


27

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai rujukan dalam penelitian yaitu :

1. Penelitian dengan judul “Penerapan Sistem Pengendalian Intern Persediaan

Pada Cofee Groove Sesuai PSAK No.14” oleh Okky Aditya Pratama (2015)

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif sebagai alat

analisisnya. Peneliti menemukan kegiatan stock opname yang rutin

dilaksanakan bagian gudang setiap satu bulan sekali dengan demikian peneliti

berkesimpulan evaluasi sistem pengendalian atas persediaan terbilang sudah

efektif.

2. Penelitian dengan judul “Analisis Sistem Pengendalian Intern Kas Masuk

Pada Waroeng Spesial Sambal Area Surakarta” oleh Ipah Syarifah (2017)

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif sebagai alat

analisisnya. Peneliti menemukan rangkap tugas yang memungkin terjadinya

kecurangan dengan memanipulasi data. Peneliti menyimpulkan bahwa sistem

sistem pengendalian penerimaan kas sudah efektif, terkait catatan, dokumen

dan fungsinya disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal Waroeng

Spesial Sambal berjalan

3. Penelitian dengan judul “Analisis Efektifitas Sistem Pengendalian Intern Kas

(Studi kasus Pada R&B Grill Restaurant)” oleh Risti Nariswari (2018)

Dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif sebagai alat

analisisnya. Penelitin menemukan satu aja yang berwenang terhadap

pemegang dana kas besar dan dana kas kecil, bagian keuangan (supervisor

accounting) tidak melaksanakan rekonsiliasi bank dan stempel keabsahan


28

yang di kuasai oleh bagian kasir adminstrasi, dengan demikian sistem

pengendalian intern pengeluaran kas dikatakan kurang efektif

4. Penelitian dengan judul “Evaluasi Pengendalian Internal Terhadap Prosedur

Penerimaan Kas (Studi Kasus Pada Kedai Kopi Espresso Bar Jogja Tronik

Mall)” oleh Atmojo Adeninova (2018). Dengan metode deskriptif dengan

pendekatan kualitatif sebagai alat analisisnya. Peneliti menyimpulakn bahwa

Kedai Kopi Espresso Bar pengendalian internal atas prosedur penerimaan kas

belum memadai.

5. Penelitian dengan judul ““Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pada

Penjualan Tunai dan Penerimaan Kas Dalam Meningkatkan Pengamanan

Aset Perusahaan (Studi Kasus Pada Tomodachi Cafe Bandung)” oleh

Isnawan Meilani (2008) menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

kualitatif mrnyimpulkan bahwa unsur sistem pengendalian internal penjualan

telah memadai tetapi ada yang diperbaiki oleh Tomodachi Café.


29

2.6. Kerangka Pikir

Berdasarkan teori, maka kerangka pikir dapat digambarkan sebagai

berikut :

Analisa Pengendalian Internal Pada Analisis Pengendalian Internal Kas


Sistem Prosedur Penerimaan dan Menurut Mulyadi (2016:379-398)
Pengeluaran Kas The Gade Cofee &
Gold

Sistem Pengendalian Internal Penerimaan dan Pengeluaran


Kas

Struktur Organisasi Sistem Otorisasi Praktik yang sehat Karyawan yang


dan Prosedur dalam melaksanakan mutunya sesuai
Pencatatan tugas dan fungsi dengan tanggung
setiap unit organisasi
jawabnya

Hasil

Gambar 2.9. Kerangka Berpikir Analisis Sisten Pengendalian Internal Penerimaan dan
Pengeluaran Kas
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, menggunakan analisis penerimaan dan pengeluaran

kas untuk mengetahui seluruh data transaksi baik itu penerimaan kas maupun

pengeluaran kas pada The Gade Coffee & Gold Samarinda.

1. Sistem merupakan sekumpulan unsur yang memiliki hubungan erat satu

sama lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan yang ada

pada The Gade Coffe & Gold.

2. Sistem Akuntansi merupakan sebuah prosedur yang dilakukan untuk

mengumpulkan, menyatukan, menyampaikan serta mencatat setiap informasi

yang berkaitan dengan keuangan pada The Gade Coffe & Gold.

3. Prosedur ialah sebuah metode atau langkah kebijakan, dimana bisa

melibatkan dua atau lebih orang dalam satu kegiatan yang diperuntukan

melakukan penanganan atas terjadinya transaksi ang berulang-ulang pada

The Gade Coffee & Gold.

4. Kas merupakan alat tukar yang digunakan dalam ukuran akuntansi. Kas

dipengaruhi oleh pihak luar disebabkan adanya transaksi. Didalam neraca

karena transaksi yang selalu berubah-ubah menjadikan kas merupakan aktiva

yang lancar, dalam artian sering berubah

30
31

5. Pengendalian internal pengeluaran kas adalah aturan pengawasan yang

dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran kas baik dengan uang tunai

maupun cek yang digunakan untuk kepentingan The Gade Coffee & Gold.

6. Pengendalian internal penerimaan kas adalah pengawasan atau aturan dalam

seluruh transaksi yang mengakibatkan berubahnya saldo tunai maupun

rekening bank atas cash income, debt receipt, or receipt of transfer pada The

Gade Coffee & Gold.

3.2. Rincian yang diperlukan

Dalam penyusun penelitian ini dibutuhkan data-data pendukung sebagai

berikut:

1. Gambaran Umum The Gade Coffee & Gold yang meliputi sejarah singkat

perusahan, struktur organisasi, serta tugas dan wewenang The Gade Coffee

& Gold.

2. Dokumen-dokumen yang dipergunakan terkait dalam penerimaan dan

pengeluaran kas pada The Gade Coffee & Gold.

3. Prosedur-prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang ada pada The Gold

Coffee & Gold.

4. Data-data yang dianggap penting.

3.3. Jangkauan Penelitian

Objek penelitian ini adalah The Gade Coffee & Gold merupakan bisnis

inovasi dari anak usaha milik BUMN yang beralamat di JalanBasuki Rahmat,

Sungai Pinang Luar, Kec.Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur


32

75242. Tujuan dari dilakukannya studi ini ialah untuk mencari tau seperti apa

pengendalian internal baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran serta sistem

dan prosedur penerapannya.

3.4. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu:

1. Data Primer, data yang didapatkan langsung dari objek yang diteliti dengan

melakukan wawancara pada pimpinan The Gade Coffee & Gold terkhusus

pada bagian yang berwenang di sektor keuangan, berkas dan bagian lainya

agar menegtahuai bagaimana prosedur peenerimaan dan pengeluaran kas serta

kelemahan dan kelebihan pengendalian internal kas pada The Gade Coffee &

Gold.

2. Data Sekunder, data seperti ini diperoleh dengan tidak langsung yaitu dengan

melihat kepustakaan lain yang tentunya memiliki hubungan dengan masalah

yang ada sebagai acuan yang dapat membantu penulis. Data sekunder pada

penelitian ini berupa dokumen surat atau permintaan pembayaran, surat

perintah membayar serta surat yang berhubungan dengan sistem pengendalian

intern pada penerimaan dan pengeluaran kas The Gade Coffee & Gold

Samarinda.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpualan data terkait informasi yang dibutuhkan dan

tentunya pada setiap bagian-bagian yang akan diteliti, adapaun bentuk metode

tersebut ialah:
33

1. Metode Field Research (Melakukan Penelitian Lapangan) yaitu menggunakan

penelitian dengan cara datang langsung kelembaga yang diteliti serta

pengumpulan data dari obyek penelitian yang terdiri :

a. Interview, ini dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait data yang

dibutuhkan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada orang yang

memiliki tanggung jawab terhadap objek yang diteliti.

b. Documentation, pengambilan gambar atau foto atas data-data yang

dibutuhkan untuk penelitian mengenai pengendalian internal pada sistem

prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada The Gade Coffee &

Gold.

2. Metode Library Research (pengumpulan data melalui studi kepustakaan)

yaitu penelitian kepustakaan dan literature yang ada relevansiny adengan

judul.

3.6. Teknik dan Alat Analisis

Menggambarkan elemen-elemen pengendalian internal revenue and

expens accounting system:

1. Menggambarkan dokumen, catatan serta fungsi yang berhubungan dengan

revenue and expens system pada The Gade Coffee & Gold.

2. Membandingkan kajian teori dengan hasil temuan penelitian terkait sistem

pengendalian internal baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran kas.


34

3. Menyimpulkan dari hasil perbandingan antara hasil yang diteliti dengan teori

yang digunakan, apakah sistem pengendalian internal kas pada The Gade

Coffee & Gold telah sesuai dengan kajian teori.

Adapun selanjutnya alat analisis yang digunakan dalam sistem dan

prosedur pengendalian internal pada The Gade Coffee & Gold dengan teknik

perbandingan deskriptif-koperatif idengan pendekatan11kualitatif yaitu

membandingkan hasil penelitian dengan teori yang menyangkut sistem prosedur

pengendalian internal menurut teori Mulyadi. Langkah-langkah untuk analisis

data digunakanlah ukuran atau indikator sebagai berikut :

Tabel 3.1.Indikator Unsur-unsur pengendalian Internal Penerimaan Kas

Keterangan Indikator Unsur-unsur pengendalian internal penerimaan kas


A. Struktur organisasi 1) Bagian penerimaan kas harus terpisah dari bagian
akuntansi
2) Transaksi penerimaan kas secara langsung harus
dilaksanakan oleh seluruh fungsi yang terlibat dalam
penerimaan kas.
B. Sistem otoritas 1) Pencatatan kedalam catatan akuntansi harus didasarkan
dan pencatatan pada data dan disertai dokumen pendukung yang lengkap.
2) Pencatatan kedalam akuntansi hanya dilakukan oleh
bagian yang memiliki kewenangan.
C. Praktek yang sehat 1) Dokumen penerimaan kas bernomor urut cetak dan
penggunaannya adalah tanggung jawab bagian penerimaan
kas.
2) Jumlah kas yang diterima dari penerimaan kas disetor
seluruhnya ke Bank pada hari ini yang sama dengan
penerimaan kas atau hari berikutnya.
3) Perhitungan saldo kas yang ada ditangan dilakukan secara
periodik.

Sumber : Mulyadi, (2013:470-471)


35

Tabel 3.2.Indikator Unsur-unsur pengendalian Internal Pengeluaran Kas

Keterangan IndikatorUnsur-unsurpengendalian intern pengeluarankas


A. Struktur organisasi 1) Bagian penyimpanan kas harus terpisah dari bagian
akuntansi
2) Transaksi receipt cash tidak boleh dilakukan seorang
diri tanpa ada pihak lain.
B. Sistem otoritas dan 1) Pengeluaran kas harus mendapatkan otoritasasi pejabat
pencatatan yang berwenang.
2) Membuka atau menutup buku rekening Bank harus
disetujui oleh pihak yang berwenang.
3) Catatan didalam jurnal haruslah berdasar atas bukti
cash out yang sudah memiliki persetujuan dari pihak
yang berwenang dan memiliki dokumen yang lengkap.
C. Praktek yang sehat 1) Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari
kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak
semestinya.
2) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi
pengeluaran kas harus terdapat stempel atau cap
“lunas” oleh penjual setelah transaksi pengeluaran kas
dilakukan.
3) Penggunaan rekening Koran (bank-statements, yang
merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk
mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi yang tidak
terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas)
4) Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang
kecil, yang akutansinya diselenggarakan indikator
unsur-unsur pengendalian Intern pengeluarankas
dengan imprest system.
5) Secara periodic dilakukan pencocokan fisik kas yang
ada ditangan dengan jumlah kas menurut catatan
akutansi.
D. Karyawan yang 1) Seleksi pengurus berdasarkan komitmen yang dituntut
mutunya sesuai oleh petugas dan tanggungjawab.
dengan tanggung 2) Pengembangan potensi pengurus selama menjadi
jawabnya pengurus entitas, sesuai dengan tuntunan perkembangan
tugas dan tanggungjawabnya.

Sumber : Mulyadi, (2013:517-518)


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

4.1.1. Struktur Organisasi

Didalam perusahaan pasti di bentuk organisasi, karena struktur organisasi

adalah kerangka yang menunjang pembagian kewajiban, tanggung jawab, serta

kewenangan masing-masing anggota organisasi atau karyawan. Sehingga dengan

adanya struktur organisasi yang memisahkan pembagian tugas, adanya

pelimpahan wewenang, dan pertanggungjawaban yang jelas maka tujuan

perusahaan akan tercapai dengan baik.

Adapun wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang

terdapat pada The Gade Coffee Samarinda sendiri ialah sebagai berikut ;

1. Supervisor

Supervisor adalah seseorang yang diberi wewenang untuk mengawasi,

mengarahkan, mengontrol karyawan serta kelancaran operasional The Gade

Coffee & Gold Samarinda.

Adapun Tugas dan fungsi Supervisor di The Gade Coffee Samarinda ialah:

a. Mengatur kinerja bawahannya.

b. Sebagai penghubung antara staf/karyawan dengan manajemen pusat.

c. Bertugas membuat jadwal kerja para staf/karyawan.

d. Bertugas membuat planning kerja mingguan, bulanan, maupun tahunan.

36
37

e. Bertugas melakukan Breafing dan memberi motivasi kepada bawahan agar

lebih semangat dalam bekerja.

f. Mendisiplinkan bawahannya

g. Memberikan informasi kepada manajemen pusat terkait kondisi karyawan.

h. Berfungsi sebagai penampung keluhan baik yang datang dari tamu mapun

dari karyawan untuk kemudian di sampaikan kepada manajemen pusat.

2. Purchasing Officer

Di The Gade Coffee Samarinda Purchasing Officer bertugas sebagai

pembeli kebutuhan operasional adapun tugasnya ialah:

a. Membuat laporan pembelian untuk kebutuhan The Gade Coffee.

b. Mengadakan barang, bahan baku dan keperluan yang dibutuhkan.

c. Bekerjasama dengan department terkait untuk memastikan kelancaran

operasional The Gade.

d. Mengkoordinir setiap pembelian yang dibutuhkan

3. Financial staff

Staf keuangan di The Gade Coffee ialah bagian yang mengelolah keuangan

cafe, dan memastikan kesesuaian pencatatan yang dilakukan accounting

staff.

4. Accounting Staff

Staff akunting bertugas membuat pembukuan Keuangan, Membuat Laporan

Keuangan, memeriksa dan melakukan verifikasi kelengkapan dokumen

transaksi keuangan.
38

5. Cashier

Kasir bertanggung jawab atas fungsi penyimpanan dan penerimaan kas

penjualan The Gade Coffee, memiliki wewenang menjaga keungan yang

tersimpan di brankas selama belum dilakukan nya setoran ke Bank.

6. Crew

Merupakan bawahan supervisor yang bekerja membantu dalam operasional

The Gade Coffee & Gold, baik dalam bentuk pelayan kepada pelanggan juga

dalam menjaga kebersihan The Gade Coffee.

7. Head Barista

Head Barista ada orang yang diberikan wewenang melakukan pelayanan,

produksi atau pembuatan pesanan pelanggan.

Supervisor
Purchasing order

Akunting Staf keuangan Barista Kasir

Crew Crew Crew


39

4.1.2. Sistem dan Prosedur Pengendalian Internal Penerimaan Kas The

Gade Coffee & Gold

1. Dokumen yang digunakan dalam penerimaan kas pada The Gade

Coffee & Gold

Pada The Gade Coffee & Gold Terdapat beberapa unsur prosedur yang

berhubungan dengan pengendalian internal penerimaan kas. Dokumen dan

formulir tersebut meliputi, Faktur Penjualan Tunai, struk Kas, Buku Kas

Bank, Buku Back Up, Memo Perincian Penerimaan.

2. Fungsi yang berkaitan dalam penerimaan kas pada pada The Gade

Coffee & Gold.

Bagian-bagian yang terkait dalam prosedur penerimaan kas pada The

Gade Coffee & Gold adalah kasir, staff keuangan dan staff akuntansi

adapun peranan masing-masing terkait dalam sistem dan prosedur

penerimaan kas adalah sebagai berikut :

a. Kasir

1) Membuat faktur penjualan tunai

2) Membuat faktur penjulan tunai dan mencetak struk penjualan

3) Mengirim faktur penjualan dan struk penjualan ke staff keuangan

b. Staff Akunting

1) Menerima faktur penjualan dan struk penjualan dari staff keuangan

2) faktur penjualan dan struk penjualan di posting ke jurnal penjualan

dan jurnal penerimaan kas.

3) Membuat rekap laporan Penjualan dan penerimaan kas.


40

4) Mengirimkan rekap laporan penjualan dan penerimaan kas pada Spv

c. Staff Keuangan

1) Menerima laporan penerimaan kas, faktur penjualan dan struk

penjualan dari kasir

2) Melakukan rekap laporan penerimaan kas, faktur penjualan dan struk

penjualan

3) Setelah rekap dokumen selanjutnya dikirim pada bagian akunting.

4) Mengarsipkan laporan penerimaan kas, faktur penjualan dan struk

penjualan sesuai tanggal transaksi.

5) Spv

Menerima laporan penjualan dan penerimaan kas dari staff akunting

guna pengendalian internal control.

3. Prosedur penerimaan kas pada The Gade Coffee & Gold

Prosedur penerimaan kas pada The Gade Coffee & Gold yaitu :

a. kasir menerima pembayaran tunai dari konsumen, dan disertai dengan

pencetakan faktur penjualan tunai disertai pita register kas. Setelah selesai

operasional kasir menyerahkan fisik kas tunai sesuai dengan faktur

penjualan tunai dan pita registet kas pada staff keuangan.

b. Staff keuangan menerima fisik kas tunai disertai dengan faktur penjualan

tunai dan struk penjualan dari kasir. Kemudian faktur penjualan tunai dan

struk penjualan direkap guna dikirim pada staff akunting.


41

c. Staff akunting menerima faktur penjualan tunai dan struk penjualan,

kemudian staff akunting memposting pada jurnal penjualan dan

penerimaan kas. Staff akunting membuat rekap laporan penjualan dan

penerimaan kas berkala per bulan. Dan mengirim rekap laporan tersebut

pada Spv.

d. Spv menerima laporan rekap laporan penjualan dan laporan penerimaan

kas guna pengendalian internal control, Dan membuat target yang akan

datang.
42

4. Bagan Alir Dokumen Penerimaan Kas Pada The Gade Coffee & Gold

Kasir Keuangan Akunting

Mula 1 2
i
FPT FPT

Mengisi FPT FPT

N Laporan Penjualan
FPT Laporan
Penerimaan kas
2

N
3
SPV
Fisik kas tunai

FPT Laporan
penjualan
Laporan
penerimaan
1

Keterangan :

FPT : Faktur Penjualan tunai

N : Berdasarkan No Urut

Gambar 4.1. Bagan alir Prosedur Penerimaan Kas The Gade Coffee & Gold
43

4.1.3. Sistem dan Prosedur Pengendalian Internal Pengeluaran Kas The

Gade Coffee & Gold

1. Dokumen yang digunakan untuk pengeluaran kas pada The Gade

Coffee & Gold

Pada The Gade Coffee & Gold Terdapat beberapa unsur prosedur

yang berhubungan dengan pengendalian internal pengeluaran kas. Dokumen

dan formulir yang digunakan The Gade Coffee & Gold purchase order, buku

stock persediaan, bukti pengeluaran kas, tanda terima, bukti pengeluaran kas

kecil pada kasir, Faktur pembelian tunai dan permintaan pengeluaran kas

kecil

2. Fungsi yang terkait dalam pengeluaran kas pada The Gade Coffee &

Gold

Bagian-bagian yang terkait dalam prosedur pengeluaran kas pada The

Gade Coffee & Gold adalah barista, kasir, staff keuangan dan staff

akuntansi adapun peranan masing-masing terkait dalam sistem dan prosedur

pengeluaran kas adalah sebagai berikut :

a. Staff keuangan

1) Merencanakan budget berkala

2) Memonitoring penggunaan kas kecil

3) Membuat kas kecil dengan metode imprest

4) Menyerahkan kas kecil sebagai saldo awal pada kasir

5) Penggunaan kas disertai bukti pengeluaran kas kecil


44

b. Kasir

1) Permintaan pengisian kembali kas kecil

2) Melakukan transaksi jual beli

3) Memberi stempel lunas pada faktur pembelian

c. Staff akunting

Menerima bukti pengeluaran kas

d. SPV

1) Mengawasi dan Mengkontrol pengendalian pengeluaran kas

2) Bertanggung jawab penyetoran hasil penjualan harian

e. Barista

1) Meracik minuman

2) Melakukan stock ofname dan purchasing order jika persediaan

menipis.

3. Prosedur pengeluaran kas pada The Gade Coffee & Gold

Prosedur pengeluaran kas pada The Gade Coffee & Gold yaitu :

a. Staff keuangan membuat dan menyerahkan kas kecil kepada kasir

sebagai saldo awal guna mendukung proses transaksi disertai formulir

pengeluaran kas. Jika stock barang persediaan menipis maka barista

melakukan purchasing order untuk memenuhi stock persediaan. Staff

keuangan sebelum mengirim dokumen pengeluaran kas dan kas kecil

pada staff akunting dan Spv, staff keuangan akan merekap dokumen

tersebut untuk diarsipkan sesuai tanggal transaksi.


45

b. Kasir menerima kas kecil sebagai saldo awal untuk melakukan

transaksi dengan konsumen, jika ada transaksi pemakaian kas kecil

harus disertai bukti pengeluaran kas dan melakuan stempel lunas pada

faktur pembelian.

c. Barista melakukan purchasing order jika stock persediaan untuk

menunjang penjualan menipis pada spv lalu disampaikan kepada staff

keuangan.

d. Staff akunting menerima semua bukti pengeluaran kas untuk

pencatatan, dan membuat jurnal pengeluaran kas.

e. Spv memegang kendali dan control operasional guna meminimalisir

penyalahgunaan jabatan, dan kecurangan. Bertanggung jawab peyetoran

pendapatan / penjualan harian ke bank. Bukti setor diserahkan pada

akunting.
46

4. Bagan aliaran dokumen kas Pengeluaran The Gade Coffee & Gold

Barista Keuangan Kasir Akunting

Terima
Mula Terima Terima
Purchasin Kas Kas
i g order Kecil Kecil

Cek
Form
Bukti Kas
Persedia
Pengeluara Keluar
an n kas
Order
Persedia
an
Membuat
Purchasing Cetak bill Pencatatan
Order penjualan Pengeluaran Kas
Kas
Kecil

1 2
Bukti Kas
Form Transaks
SPV
pengeluaran i Jual
kas beli
4
3

Terima
Stempel
Penjualan
Terima Lunas
Harian
Pendapatan Bill
4 penjualan
harian
Setor
Bank
Setoran
Input rekap Pendapatan
Kas kecil & penjualan
Form

T
47

4.2. Analisis dan Pembahasan

4.2.1. Analisis

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa tujuan dilakukannya studi

ini ialah untuk mencari tau dan menganalisa pengendalian internal mengenai

sistem dan prosedur pengeluaran dan penerimaan kas yang dijalankan The Gade

Coffee & Gold apakah telah sepenuhnya memenuhi unsur pengendalian internal.

Untuk menunjang penelitian maka digunakan alat analisis yang mengacu pada

standar penerapan sistem pengendalian internal yang baik menurut mulyadi dan

membandingkan dengan sistem pengendalian internal yang dilaksanakan oleh

The Gade Coffee & Gold, berikut ialah tabel perbandingan unsur pengendalian

internal yang tejadi:

Tabel 4.1 Perbandingan unsur pengedalian internal penerimaan kas menurut

mulyadi dengan unsur-unsur pengendalian internal penerimaan kas

pada The Gade Coffee & Gold.

MenurutiMulyadi Menurut The Gade Coffee & Gold Keterangan

Fungsi penyimpanan kas Pada The Gade Coffee & Gold Sesuai
harus terbagi dengan fungsi penyimpanan dana café
fungsi akuntansi dilakukan oleh Staff Keuangan
dan pencatatan akuntansi
dilakukan oleh bagian akuntan
dalam struktur organisasi staff
keuangan dan akuntan berbeda
bagian
Transaksi penerimaan kas Pada The Gade Coffee & Gold Sesuai
harus dilakukan oleh transaksi penerima kas melibatkan
48

seluruh fungsi penerimaan kasir (Fungsi Penjualan dan Kas),


kas Pramuniaga/crew (Fungsi
pengiriman), staff akuntan (Fungsi
akuntansi)
Pencatatan kedalam catatan Pencatatan akuntansi pada The Sesuai
atas dokumen sumber yang Gade Coffee & Gold berdasarkan
dilampikan dengan laporan penjualan di lampirkan
dokumen lengkap seluruh faktur penjualan dan bukti
setor bank
Pencatatan kedalam catatan Pencatatan akuntasi pada The Gade Sesuai
akuntansi hanya dilakukan Coffee & Gold dilakukan oleh staff
bagi yang memiliki akuntan
kewenangan
Dokumen penerimaan kas Dokumen penerimaan kas The Gade Sesuai
ber nomor urut cetak dan Coffee & Gold bernomor urut cetak
pemakaiannya sesuai dengan tanggal penerimaan
dipertanggung jawabkan dipertanggung jawabkan oleh fungsi
oleh fungsi penerimaan kas penerimaan kas (Kasir). Kasir
menyimpan faktur penjualan
berdasarkan no urut tanggal
transaksi
Jumlah kas yang diterima Kas yang diterima The Gade Coffee Sesuai
dari penerimaan kas di & Gold disetor seluruhnya ke bank
setor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan
pada hari yang sama penerimaan kas maupun pada hari
dengan penerimaan kas hari berikutnya oleh staff keuangan
atau hari penerimaan kas
hari berikutnya
Perhitungan saldo kas yang Perhitungan saldo kas The Gade Sesuai
ada di tangan dilakukan Coffee & Gold yang ada di tangan
secara periodic dilakukan secara periodik per dua
minggu atau paling lambat satu
49

bulan
Tabel 4.2 Perbandingan unsur pengedalian internal pengeluaran kas menurut

mulyadi dengan penerapan unsur pengendalian internal pengeluaran

kas pada The Gade Coffee & Gold.

MenurutiMulyadi Menurut The Gade Coffee & Gold Keterangan

Fungsi penyimpanan kas Pada The Gade Coffee & Gold staff Sesuai
harus terpisah dari fungsi keuangan berperan sebagai fungsi
pencacatan penyimpanan kas dan staff akuntan
berperan sebagai fungsi pencatatan.
Setiap transaksi Pada The Gade Coffee & Gold Sesuai
pengeluaran tidak boleh transaksi pengeluaran melibatkan
dilakukan sendiri oleh kasir dan keuangan. ketika dana kas
karyawan, harus ada pihak kecil habis kasir meminta pengisian
yang lain. dana dana kas kecil kepada staff
keuangan
Pengeluaran Kas harus Pengeluaran kas The Gade Coffee & Sesuai
mendapatkan otorisasi Gold sesuaikan dengan anggaran
pejabat yang berwenang yang telah di anggarkan dan
otorisasi oleh staff keuangan yang
memiliki wewenang tersebut.

Pembukaan dan penutupan Pembukaan dan penutupan rekening Tidak Sesuai


rekening harus bank dalam kas tidak bisa
mendapatkan persetujuan dilaksanakan karena The Gade
dari pejabat yang Coffee & Gold merupakan anak unit
50

berwenang usaha
Pencatatan kedalam jurnal Pengeluaran kas dengan Sesuai
harus disertai bukti kas menggunakan dana kas kecil.
keluar yang telah disetujui pencatatan dalam jurnal berdasarkan
oleh pejabat yang memiliki faktur dan nota pembelian yang
kewenangan dengan sudah di otorisasi oleh staff
dilampiri dokumen keuangan
pendukung lainnya
Saldo kas yang dipegang Saldo kas yang di tangan disimpan Sesuai
harus disimpan agar di brangkas dan di letakkan di
terhindar dari kesalahan ruangan tertutup dengan akses
gunaan atau pencurian terbatas atau orang yang berwenang
saja yang boleh masuk
Harus ada stempel lunas Dokumen terkait Pengeluaran kas Sesuai
dari penjual pada tiap The Gade Coffee & Gold memiliki
dokumen transaksi tanda cap "lunas" dari penjual
pengeluaran kas
Penggunaan rekening Karena The Gade Coffee & Gold Sesuai
Koran bank statement yang merupakan anak unit usaha untuk
merupakan informasi pihak penggunaan bank statement
ketiga, untuk mengecek digunakan untuk auditor yang
ketelitian catatan kas oleh didatangkan dari manajeman pusat
fungsi yang tidak dalam untuk melaksanakan audit,
pencatatan dan
penyimpanan kas
Jika pengeluaran kas hanya Pengeluaran kas The Gade Coffee Sesuai
menyangkut jumlah yang & Gold dengan menggunakan dana
kecil yang akuntansinya kas kecil. Adapun pengisian
diselenggrakan indikator kembali dana kas kecil
unsur-unsur pengedalian menggunakan metode imperst
internal pengeluaran kas system
dengan imprest sytem
Dilakukan pengecekan Pencocokan fisik yang ada di tangan Sesuai
51

fisik secara periodik pada dengan jumlah kas menurut catatan


kas yang ada ditangan akuntasi dilakukan secara periodik
dengan jumlah yang ada dua minggu sekali atau paling
pada catatan akuntansi lambat sebulan sekali
Seleksi karyawan Seleksi calon karyawan dilakukan Sesuai
berdasarkan komitmen HRD di sesuaikan dengan syarat-
yang dituntu oleh tugas dan syarat yang di tetapkan The Gade
tanggung jawab Coffee & Gold sesuai dengan
jabatan yang tersedia
Peningkatan potensi Di The Gade Coffee & Gold tidak Tidak Sesuai
karyawan yang sesuai ada pengembangan yang dilakukan
dengan tuntutan tugas dan karena hanya berdasarkan pada
tanggung jawab standar potensi yang ada

4.2.2. Pembahasan

Setiap perusahaan perlu memiliki pengendalian intern yang kuat,

pengedalian internal dilakukan karena setiap pimpinan perusahaan tidak mungkin

melakukan seluruh perkerjaan serorang diri. Pimpinan perusahaan membagi

tugas-tugas kepada bawahannya. Disinilah guna dari sebuah pengendalian

internal yaitu untuk mengarahkan dan mengawasi setiap karyawan yang ada di

perusahaan. Dengan begitu tujuan perusahaan dapat dicapai dengan

menggunakan fasilitas dan sarana yang tersedia.

Dibawah ini merupakan unsur pengendalian internal atas sistem akuntansi

penerimaan yang di jadikan dasar untuk penilaian dan pembahasan pengendalian

internal di antaranya :

1. Struktur Organisasi
52

Struktur organisasi merupakan langkah pembagian tugas atas fungsi

kepada tiap unit organisasi yang dibentuk The Gade Coffee & Gold untuk

melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, dan unsur sistem akuntansi

penerimaan kas perusahaan di The Gade Coffee & Gold telah menetapakn

pemisahan yang terstruktur dan terorganisasi antara fungsi penyimpanan kas

dengan fungsi akuntansi.

Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk

mencatat peristiwa keuangan perusahaan, sedangkan fungsi penyimpanan kas

adalah fungsi yang wewenang menjaga keuangan perusahaan. Pada The

Gade Coffee & Gold fungsi penyimpanan kas dan fungsi akuntansi dipisah,

yang ini fungsi penyimpanan kas dilaksanakan oleh staff keuangan

sedangkan fungsi akuntansi dilakukan oleh bagian akuntan. Dengan

terpisahnya fungsi tersebut maka dapat mempersulit karyawan untuk

memanipulasi data karena akan melibatkan banyak pihak.

Pada Gade Coffee & Gold seluruh transaksi penerimaan melibatkan

fungsi bagian kasir dan staff akuntan. dimana kasir berperan sebagai fungsi

penjualan ialah menerima order dari Customer, membuat faktur dan

menyerahkan kepada Customer dan fungsi kas ialah menerima uang dari

Customer, dan staff akuntan berperan sebagai fungsi akuntansi ialah

membuat laporan penjualan dan mencatat transaksi penjualan dan

penerimaan kas
53

Dengan demikian maka pengendalian internal secara organisasional

dapat dikatakan efektif dimana kemungkinan terjadinya memanipulasi data

dan penyimpangan keuangan telah dicegah.

2. Sistem otorisasi dan pencatatan

Dalam organisasi, untuk setiap transaksi hanya terjadi apabila di

tujuan oleh otorisasi pejabat yang memiliki wewenang tersebut. The Gade

Coffee & Gold dalam prosedur penerimaan kas semua dokumen telah di

otorisasi. Pencatatan kedalam catatan akuntansi didasarkan faktur penjualan

tunai yang diterima dari kasir yang telah di otorisasi sebelumnya oleh staff

keuangan dengan mencocokan dengan sistem komputer.

Fungsi pencatatan pada The Gade Coffee & Gold dilaksanakan pada

staff akuntansi yang memang diberi wewenang untuk melakukan pencatatan.

Fungsi pencatatan tidak dapat memanipulasi data pencatatan uang penjualan

karna berdasarkan data yang telah di otorisasi. Penerimaan kas dicatat ke

buku kas harian dan berdasarkan pada bukti bukti penerimaan kas yang valid.

3. Praktek yang sehat.

Pada The Gade Coffee & Gold faktur penjualan yang diterima dari

konsumen lembar pertama diserahkan pada customer dan lembar copy

diserahkan pada staff keuangan. Apabila faktur penjualan tunai tercetak

telah terdapat nomor urut cetak sesuai dengan tanggal penerimaan kas dan

dokumen tersebut dipertanggung jawabkan oleh kasir dan staff keuangan.

Penggunaan faktur bernomor urut cetak bertujuan agar dapat menetapkan

pertanggung jawaban terlaksananya transaksi sehingga pertanggung


54

jawabannya lebih mudah dilakukan dan memudahkan pengecekan bila terjadi

kesalahan.

Hasil perhitungan kas yang diinput oleh kasir pada faktur penjualan

tunai sebagai back up pita register kas. Staff akunting akan menginput jurnal

yang akan diperlukan dalam penerimaan tunai yang akan seluruhnya ke Bank

pada hari yang sama dengan hari penerimaan kas maupun hari berikutnya.

Pada The Gade Coffee & Gold selalu melakukan perhitungan

penerimaan kas setiap hari. Karena keharusan dan wewenang untuk

melakukan audit intern di perusahaan ini dilakukan oleh tim audit pusat.

Dengan dilakukannya perhitungan saldo setiap hari agar dapat mengecek

ketelitian staff yang berwenang di The Gade Coffee & Gold serta untuk

mengetahui jumlah saldo akhir kas.

berikut unsur unsur pengendalian interen dalam sistem pengeluaran kas yang

menjadi penilaian pengendalian internal yaitu :

1. Stuktur organisasi

Pada The Gade Coffee & Gold proses pengeluaran kas dicatat Pada

buku kas serta diinput ke dalam program komputer The Gade Coffee & Gold

dalam prakternya dilakukan oleh staff keuangan. Staff keuangan sebagai

fungsi penyimpanan yang seharusnya wewenang staff akuntansi sekaligus

sebagai fungsi pencatatan akuntansi. Hal ini tentunya termasuk dalam unsur

pengendalian internal yang baik dimana staff akuntan tidak sendirian

memproses transaksi pengeluaran. apabila terjadi penyelewengan atau

penyalahgunaan jabatan dengan mengubah catatan tersebut sepenuhnya


55

ditanggung oleh pihak yang terkait. berdasarkan fungsi Penyimpanan kas

The Gade Coffee & Gold di pegang oleh staaf keuangan. Sebagian dana kas

di simpan di brangkas dan yang sebagiannya lagi di pegang kasir selama jam

operasional untuk keperluan operasional. adapun brangkas di letakan di

ruangan di dekat ruang staff keuangan, dan hanya kasir dan orang tertentu

yang memiliki akses ke brangkas dan staff akuntan tidak memiliki akses ke

brangkas karna staff akuntan hanya melakukan pencatatan.

2. Sistem otoritas dan pencatatan

Dalam sebuah organisasi, otoritas merupakan bagian yang penting

dari pengendalian dan prosedur organisasi. Setiap transaksi pengeluaran kas

tidak boleh terjadi jika tidak mendapatkan ijin dari pejabat yang berwenang

akan transaksi tersebut. Pada The Gade Coffee & Gold setiap dokumen yang

digunakan dalam hal yang berhubungan dengan pengeluaran kas harus

diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Seperti dalam hal form pengeluaran

kas, kas kecil pada kasir, dan data pendukung lainnya harus diotorisasi oleh

pihak yang berwenang. Pada The Gade Coffee & Gold seluruh transaksi

yang terjadi baik transaksi pengeluaran kas di entri ke dalam sistem

komputerisasi perusahaan. Data atau bukti transaksi seperti buku kas kecil,

faktur penjualan tunai, form pengeluaran kas dan data pendukung lainnya

harus diotorisasi oleh Staff keuangan. sebelum melakukan pencatatan

akuntan memastikan bahwa dokumen pendukung telah otorisasi oleh staff

keuangan dan lengkap. sehingga menjadi dasar pencatatan oleh akuntan

dimana pencatatannya bisa dipertanggung jawabankan


56

3. Prakter yang sehat

Pada The Gade Coffee & Gold kas yang ada di tangan akan disimpan

pada brankas besi oleh staff keuangan, dan diletakkan di ruang tertutup

dengan akses yang terbatas dan orang yang berwenang saja yang boleh

memasukinya. Hal ini sesuai dengan pengendalian internal karna brankas di

letakkan di ruang berbeda dengan karyawan lain dan hanya pejabat

berwenang yang boleh memasukinya. Dengan hal ini dapat mengurangi

terjadinya pencurian, mengingat bahwa brankas yang dimiliki perusahaan

tidak hanya menyimpan kas saja akan tetapi juga surat surat berharga dan

data penting lainnya.

Pada The Gade Coffee & Gold pengeluaran kas disediakan oleh staff

keuangan. Sebelum operasional dimulai kasir diberi kas kecil apabila ada

keperluan mendadak untuk menunjang operasional, dan untuk melancarkan

transaksi pembayaran dari konsumen, dan disebut saldo awal kasir. Adapun

pengisian dana kas kecil menggunakan metode imprest sistem. Fisik kas

kecil yang diserahkan disertai dengan form pengeluaran kas. Apabila pindah

tugas maka kasir menyerahkan form pengeluaran kas, saldo awal dan hasil

pendapatan dari hasil penjualan, dan dihitung bersama apakah jumlahnya

sesuai dengan yang tertera pada sistem komputerisasi. Setiap faktur

pembelian atau nota pembelian harus terdapat stempel lunas dari penjual agar

dokumen tersebut sah dan dapat dipertanggung jawabkan.

The Gade Coffee & Gold akan pencocokan Fisik diadakan setiap dua

minggu atau satu bulan, dilakukan oleh staff akuntan bersama staff keuangan
57

dimana staff keuangan menghitung dana yang ada di tangan dan

membandingankanya dengan catatan dari akuntan. adapun penggunaan Bank

statement manajemen pusat akan mengirimkan setelah di auditnya keuangan

The Gade Coffee & Gold, Dan rekonsiasi yang dilakukan oleh fungsi

pemeriksaan intent ( internal audit ) dari pusat divisi lain yang dimana tidak

terlibat dalam pencatatan maupun penyimpanan kas. Hal ini dilakukan untuk

memastikan keandalan dan ketelitian data akuntansi yang dicatat.

Penggunaan Bank Statement merupakan wewenang manajemen pusat yang

The Gade Coffee & Gold merupakan unit usaha tidak memiliki wewenang

untuk itu. Bank Statement di gunakan manajemen pusat untuk melakukan

audit

4. Pengurus yang mutu disesuai dengan tanggung jawabnya.

Terjaminnya pengendalian dalam organisasi yang baik belum tentu

dengan terpenuhinya syarat tambah dengan metode atau prosedur yang

memperkuatnya tetapi penentuan keberhasilan pengendalian internal

tergantung pengalaman dan karyawan dalam menjalankan tugas disertai

kejujuran dan kerajinan.

Calon karyawan Pada The Gade Coffee & Gold diadakan secara

selektif oleh Spv dan disetujui HRD pusat untuk menjaring karyawan yang

bermutu, sehingga pengetahuan dan kecakapan yang didapatkan sesuai

dengan jabatan. Untuk Spv, Staff keuangan dan staff akunting Hrd pusat

yang menentukan, untuk barista, crew, dan kasir Spv yang menentukan dan

menyeleksi serta dilaporkan pada manajemen pusat.


58

Karyawan The Gade Coffee & Gold tidak mendapatkan

pengembangan diri, kiranya dengan ada seminar pengembangan yang bisa di

laksanakan untuk memajukan unit usaha dengan demikian keuntungan The

Gade Coffee & Gold meningkat.

Dari pembahasan diatas peneliti melihat bahwa The Gade Coffee &

Gold sudah memenuhi unsur-unsur pengendalian internal yang memadai

dimana tidak ada rangkap jabatan dan sesuainya kewenangan atau tidak ada

campur tangan dari bagian lain dalam wewenang di bagian tersebut, tidak

seperti penelitian ifah dengan judul " Analisis Sistem Pengendalian Intern

Kas Masuk Pada Waroeng Spesial Sambal Area Surakarta, bahwa

menemukan adanya rangkap jabatan yang memungkinkan terjadinya

manipulasi dokumen. Dengan demikian The Gade Coffee & Gold tidak

terdapat rangkap jabatan yang memungkinkan terjadinya kecurangan dalam

pencurian aset.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Setelah melaksanakan penelitian di The Gade Coffee & Gold di

Samarinda, maka peneliti mengimpulkan atas temuan yang dapat disampaikan di

bab sebelumnya hasil penelitian di The Gade Coffee & Gold yaitu

1. Pada prosedur dan sistem pengendalian internal penerimaan kas di The Gade

Coffee & Gold, telah memenuhi standar sistem penerimaan kas pada

umumnya disebabkan telah terpenuhinya unsur-unsur fungsi terkait dalam

sistem akuntansi dokumen yang dipergunakan, unsur pengendalian internal

yang meliputi struktur organisasi, sistem otorisasi dan pencatatan, praktek

yang sehat serta prosedur penerimaan yang terstandarisasi

2. Sistem dan prosedur pengeluaran kas pada The Gade Coffee & Gold masih

ada yang tidak memenuhi unsur pengendalian internal, karena masih terdapat

unsur-unsur pengendalian internal didalam perusahaan yang belum

sepenuhnya dilakukan yaitu pembukaan dan penutupan rekening bank di The

Gade Coffee & Gold tidak bisa dilakukan dan terlibatnya fungsi pencatatan

(akuntansi) dalam Penggunaan rekening Koran (bank statemens). Sehingga

masih ada kemungkinan terjadinya penyelewengan atau kecurangan pada

catatan akuntansi.

59
60

5.2. SARAN

Berdasarkan analisis dan kesimpulan penulis berpendapat bahwa The

Gade Coffee & Gold belum sepenuhnya menjalankan unsur-unsur pengendalian

internal pengeluaran kas. Sebagai masukan agar sistem berjalan sesuai unsur-

unsur pengendalian yang baik dan benar dan menjadi entitas yang lebih

professional, maka penulis memberi saran agar manajemen The Gade Coffee &

Gold melakukan control langsung kelapangan dan mengkaji kembali terkait

dengan sistem prosedur pengendalian yang digunakan dan melakukan training

atau pengembangan karyawan agar memberikan manfaat untuk perusahaan

kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai