Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan Pupuk


Indonesia yang bergerak di bidang produksi pupuk dan amoniak. PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang didirikan pada tanggal 24 Desember 1959 sebagai pelopor
produsen pupuk urea di Indonesia. Pendirian pabrik pupuk dengan nama PT
Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah warisan yang sekaligus menjadi visi bangsa
Indonesia terhadap kekuatan, kesatuan, dan ketahanan wawasan Nusantara.

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan


industri pupuk nasional, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang telah mengalami
berbagai perubahan dalam manajemen dan wewenang yang sangat berkaitan
dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. Sejak tanggal 18 April 2012,
Kementerian BUMN meresmikan PT Pupuk Indonesia sebagai nama induk
perusahaan pupuk yang baru, menggantikan nama PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang.

Melihat kondisi persaingan pasar usaha yang ketat saat ini menjadikan
kebutuhan informasi mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen dimana
kecepatan dan keamanan informasi yang digunakan merupakan dasar utama bagi
manajemen untuk mengantisipasi situasi dan kondisi didalam maupun diluar
perusahaan agar dapat bertindak lebih hati-hati, sehingga mencegah timbulnya
kerugian. Jadi, informasi yang ada dapat digunakan sebagai sumber untuk
pengambilan keputusan penjualan, yang diharapkan akan membawa perusahaan
ke arah laba optimal, serta merupakan alat bantu bagi manajer untuk merumuskan
kebijakan yang akan ditempuh khususnya di bidang penjualan.

Dalam menunjang kelancaran operasional sebuah perusahaan diperlukan


adanya suatu sistem akuntansi. Sistem akuntansi dirancang untuk menghasilkan
informasi yang berguna bagi pihak internal dan pihak eksternal perusahaan dalam
mengambil keputusan. Sistem adalah kelompok unsur yang berhubungan erat satu
dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Peranan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada perusahaan-perusahaan di


Indonesia dianggap sangat penting dan diperlukan oleh para pihak manajemen
perusahaan, guna memberikan informasi yang berhubungan dengan laporan
keuangan untuk dapat mengukur berbagai kegiatan yang terjadi pada perusahaan.
Kondisi ini menjadikan akuntansi menjadi suatu profesi yang sangat penting dan
dibutuhkan dalam dunia bisnis dan perekonomian. Saat ini, penerapan Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) semakin meluas dan telah terlaksana secara maksimal
pada perusahaan-perusahaan di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam rangka mencegah terjadinya penurunan penjualan akibat persaingan


dalam dunia bisnis perusahaan memerlukan strategi dalam menanganinya yaitu
dengan cara melakukan penjualan secara kredit, selain mencegahnya perusahaan
mengalami penurunan penjualan perusahaan juga dapat menambah pendapatan.

Piutang ialah suatu aktiva lancar dalam industri. Perihal ini mempunyai
guna untuk industri sebab dapat berfungsi selaku modal pinjaman. Sebab itu,
piutang dapat berperan untuk melindungi kelancaran suatu bisnis serta
dimanfaatkan buat operasional serta pengembangan dari suatu industri (Daniel
Nugraha, 2019). Dalam sudut pandang akuntansi, piutang adalah tagihan
perusahaan terhadap klien yang membeli produk secara kredit dengan pelunasan
yang dilakukan secara berkala. Merupakan hal yang lumrah bagi perusahaan-
perusahaan memiliki piutang, karena banyak perusahaan yang memiliki kebijakan
tertentu dalam pengendalian pembayaran dengan cara kredit. Walau sebenarnya
penjualan tunai lebih baik, tetapi dengan adanya piutang ini perusahaan dapat
melipatgandakan keuntungan bisnisnya. Alasan kuat perusahaan menerapkan
kebijakan piutang pun banyak, seperti kemampuan konsumen dalam membeli
sangat terbatas (Witdya Pangestika, 2018). Dalam rangka menambah volume
penjualannnya, perusahaan-perusahaan lebih banyak menjual produknya secara
kredit, karena klien lebih cenderung menggunakan sistem kredit . Sistem kredit ini
mewajibkan perusahaan untuk menerapkan kebijakan tersendiri dalam
pengendaliannya, hal ini juga dapat memberi kemudahan bagi klien untuk
melakukan pelunasan secara berkala karena dengan keterbatasannya membeli
barang tersebut, sehingga dengan hal ini juga perusahaan mengharapkan tingkat
volume penjulan yang meningkat nantinya.

Timbulnya penagihan piutang terjadi karena klien membeli produk


perusahaan secara kredit. Namun tidak hanya itu saja, tagihan juga terjadi dari
berbagai macam sumber, tetapi sumber yang besar tetaplah pada penjualan barang
ataupun jasa. Piutang juga dikelompokkan bersasarkan dua jenis, yaitu
berdasarkan masuk atau tidaknya dalam kegiatan operasi dan berdasarkan jangka
waktu pembayaran piutang

Dalam sitem kerjanya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang menyediakan


piutang usaha kepada kliennya yang telah diatur sebaik mungkin dengan jangka
waktu tertentu. Untuk mensukseskan usaha yang mereka kelola, sistem informasi
akuntansi piutang pada perusahaan telah di sesuaikan dengan kebutuhan-
kebutuhan mereka. Agar penagihannya lancar dan terhindar dari piutang tak
tertagih yang mana info tentang sistem informasi akuntansi piutang tersebut
sangat dibutuhkan bagi internal dan eksternal perusahaan.

Memperoleh laba sebanyak mungkin merupakan tujuan utama suatu


perusahaan. Banyak cara yang bisa dilakukan, yaitu dengan meningkatkan volume
penjualan dengan maksimal. Pembayaran secara tunai maupun kredit bisa
dilakukan dalam penjualan. Yang perlu dicermati adalah penjulan secara kredit,
karena kemungkinan bisa terjadinya piutang tidak tertagih terhadap klien. Maka
perlu adanya pengendalian yang efektif dan efisien di perusahaan untuk
menghindari kerugian perusahaan. Laporan daftar dan penerimaan piutang
sangatlah penting diketahui untuk kelancaran bisnis perusahaan. Untuk
menghindari dari adanya piutang tidak tertagih diperlukan cara penagihan yang
baik dari perusahaan.

Kegiatan penjualan dapat dilaksanakan dengan baik jika didukung oleh


sistem penjualan yang memadai. Sistem informasi yang memadai ini akan
menghasilkan informasi-informasi penting yang diperlukan oleh pimpinan dalam
mengambil keputusan yang tepat bagi kemajuan organisasinya. Sistem informasi
pada suatu perusahaan merupakan suatu alat yang membantu kelancaran tugas dan
cara yang mudah dalam berkoordinasi antar bagian yang ada, karena sistem
informasi akan membantu dalam mengawasi jalan kegiatan perusahaan.

Sebagai perusahaan yang memberikan pelayanan jasa serta menjual


produk samping untuk kebutuhan masyarakat, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
terkhusus Kompartemen Strategic Business Unit Jasa Pemeliharaan Pabrik (SBU
JPP) tentunya sudah menjalankan sistem dan prosedur dalam penagihan piutang
dengan baik. Dokumen pokok yang digunakan dalam prosedur penagihan piutang
menurut Mulyadi (2014) meliputi Faktur Penjualan, Bukti Kas Masuk, Surat
Pemberitahuan, Daftar Surat Pemberitahuan. Namun, tidak dapat dipungkiri jika
dokumen dalam prosedur penagihan piutang pada perusahaan berbeda-beda
kelengkapan dokumennya.

Sehingga hal ini yang mendasari penulis untuk meneliti pada perusahaan
yang dituju yaitu dengan mengetahui prosedur penagihan piutang dan apakah
prosedur penagihan piutang yang telah diterapkan oleh PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang Kompartemen Strategic Business Unit Jasa Pemeliharaan Pabrik
( SBU JPP) sudah sesuai dengan konsep teori dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang telah ada. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka
penulis mengambil judul "Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi atas
Penagihan Piutang pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Kompartemen
Strategic Business Unit Jasa Pemeliharaan Pabrik (SBU JPP)".

Anda mungkin juga menyukai